Disusun oleh :
Nama : 1. Farah Nur Asih K1C016007
2. Dimas Basith R K1C016064
Asisten : Yoga Pratama
Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Senin, 01 Oktober 2018
Pengumpulan Laporan : Senin, 08 Oktober 2018
ABSTRAK
Bumi tersusun atas lapisan-lapisan tanah yang nilai resistivitas suatu lapisan
tanah atau batuan tertentu berbeda dengan nilai resistivitas lapisan tanah atau
batuan lainnya. Nilai resistivitas ini dapat diketahui dengan menghubungkan
battery dengan sebuah Ammeter dan elektroda arus untuk mengukur sejumlah
arus yang mengalir ke dalam tanah, selanjutnya ditempatkan dua elektroda
potensial dengan jarak a untuk mengukur perbedaan potensial antara dua lokasi
(Utama, 2005).
1. Kandungan air. Suatu medium yang memiliki kandungan air maka memiliki
nilai resistivitas yang lebih rendah bila dibandingkan medium yang kering.
4. Permeabilitas batuan.
C1 P1 P2 C2
3a 3a 3a n =3
2a 2a 2a n =2
C1 P1 P2 C2 Arah pergerakan elektroda sebesar a
a a a n =1
n =1
n =2
n =3
n =4
10. Menghitung nilai faktor geometri (K) dan resistivitas semu (ρa) berdasarkan data
beda potensial (V) dan kuat arus (I), kemudian memasukkan nilainya ke dalam
tabel pengamatan.
11. Melakukan pemodelan struktur bawah permukaan menggunakan perangkat
lunak RES2DINV dengan input data: jarak antar elektroda, posisi datum point,
dan nilai resistivitas semu.
12. Melakukan interpretasi terhadap model struktur bawah permukaan.
3.3 Flowchart
Mulai
Mempersiapkan
Alat dan Bahan
- Menentukan daerah pengamatan dan panjang lintasan yang akan diukur dengan cara
membentangkan meteran sepanjang 20meter.
- Menghubungkan Accu ke alat Naniura resistivity meter.
- Menghubungkan kabel roll ke alat Naniura, kemudian hubungkan kabel tersebut ke
masing-masing elektroda.
Melihat nilai arus yang terukur, ketika nilai arus sudah konsisten catat nilai arus (I) tersebut
kemudian tekan tombol hold.
V
Setelah itu melanjutkan pengukuran dengan memindahkan elektroda sesuai
dengan panjang lintasan pengamatan.
Menghitung nilai factor geometri (X) dan resistivitas semu (ρa) berdasarkan data beda potensial (V)
dan kuat arus (I), kemudian masukkan nilainya ke dalam table pengamatan.
K, ρa
Permodelan 2D RES2DINV
Selesai
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Potensial Tanpa Filter Transmisi
Warna Filter Frekuensi (Hz) Potensial (V)
Oranye
Kuning
Hijau
Ungu
0.9
0.8 y = 1E-15x - 0.2872
0.7 R² = 0.9637
0.6
Tegangan (V)
0.5
0.4 h/e
0.3 Linear (h/e)
0.2
0.1
0
0.00E+00 5.00E+14 1.00E+15
Frekuensi (Hz)
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Potensial (V) dengan Frekuensi Gelombang (v)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan.....
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengukuran tomografi tahanan jenis listrik tanah dan batuan dilakukan
dengan menggunakan metode konfigurasi Wenner, caranya dengan
mengubah-ubah jarak antar elektroda a, jika a nya semakin besar maka
semakin dalam pula resistivitas yang diukur di bawah permukaan daerah
yang diamati.
2. Dari hasil intrepretasi diperoleh gambaran atau dugaan bahwa di bawah
permukaan lapangan tengah mipa terdapat batuan bawah pada daerah
tersebut adalah batuan magnetite,lempung, dan batuan pasir.
5.2 Saran
1. Pastikan rangkaian yang terhubung ke alat yang digunakan berfungsi dengan
semestinya,dan rangkaiannya benar serta tidak dalam keadaan tanah basah
sehabis hujan.
2. Sebaiknya dalam melakukan eksperimen ini, jarak dan spasi antar elektroda
harus variatif dan elektroda yang di tancapkan dalam tanah harus dalam agar
multimeter dapat membaca arus dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Juandi, M., 2003. Aplikasi Metode Geolistrik dalam Menganalisis Distribusi Limbah
Kelapan Sawit. Jurnal Nature Indonesia, Volume 5(2), pp. 119-123.
Sakka, 2002. Metoda Geolistrik Tahanan Jenis. Makassar, s.n.
Tim Fisika Eksperimen, 2018.Panduan Praktikum Fisika Eksperimen II. Program
Studi Fisika Jurusan MIPA. FST UNSOED. Purwokerto.
Utama, W., 2005. Experimental Module Mataram Geophysical Workshop. Surabaya,
s.n.
LAMPIRAN