Anda di halaman 1dari 32

BERITA ACARA PRAKTIKUM

GEOLISTRIK

FADILLA

1032011004

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang bertujuan
mengetahui sifat-sifat kelistrikan lapisan batuan di bawah permukaan tanah
dengan cara menginjeksikan arus listrik kedalam tanah.Geolistrik
merupakan salah satu metode geofisika aktif,karena arus listrik berasal dari
luar sistem.Dalam pengaplikasiaannya metode geofisika dapat
menggunakan sumber-sumber pengukuran yang berbeda.Metode yang
menggunakan sumber kelistrikan ini salah satunya adalah metode
resistivitas.
Metode resistivitas adalah salah satu metode aktif geolistrik yang
digunakan untuk mengetahui nilai resistivitas dari lapisan atau
batuan,sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan
akifer,yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air.Umumnya
lapisan akifer yang dicari adalah yang diapit oleh lapisan batuan kedap air
pada bagian bawah dan bagian atas.
Geolistrik sendiri dapat digunakan untuk mendeteksi adanya lapisan
tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada
bagian atas dan bawahnya.Selain itu,dapat digunakan juga untuk
mengetahui perkiraan kedalaman bedrock untuk fondasi bangunan.Metode
geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi di bawah
permukaan.
Besarnya sumber daya alam di Indonesia,rasanya sangat penting
untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam geolistrik dan memahami
tentang metode Geolistrik dan langkah-langkah dalam menggunakan
metode ini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum pengenalan alat geolistrik adalah
sebagai berikut :
1. Praktikan mampu mengenal alat geolistrik
2. Praktikan dapat melakukan pengukuran data dilapaangaan
menggunakan alat geolistrik
3. Praktikan dapat menginterpretasikan data hasil lapangan menggunakan
software RES2DIV
4. Praktikan dapat menginterpretasikan data geolistrik menggunakaan
software sketchup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Geolistrik adalah salah satu metode eksplorasi geofisika untuk menyelidiki


keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan jenis (specific resistivity,
conductivity, dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potensial dan
medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain. (Aldes, 2007).

Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah


elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB dan MN
yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan
Schlumberger. (Asikin, 2004).

Watson 1746, menemukan,bahwa tanah merupakan konduktor dimana


potensial yang diamati pada titik-titik diantara dua elektroda arus yang dipotong
sejarak 2 mil , bervarisai akibat adanya perbedaan kondisi geologi setempat. (Yodi,
2003).

Metode geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada


tahun 1912. Salah satu metode geolistrik adalah metode resistivitas atau tahanan
jenis. Metode ini mempelajari struktur bawah permukaan berdasarkan beda nilai
resistivitas pada batuan terhadap kedalaman. Survei resistivitas listrik telah
digunakan selama beberapa dekade di hidrogeologis, pertambangan, dan investigasi
geoteknis. Metode geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang
digunakan untuk menyelidiki kondisi bawah permukaan dengan memanfaatkan
sifat-sifat aliran listrik dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current)
yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini
menggunakan dua buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah
dengan jarak tertentu. Semakin panjang AB maka aliran arus listrik dapat
menembus lapisan batuan lebih dalam. Sedangkan dua buah elektroda potensial
yang berada di dalam konfigurasi digunakan untuk mengukur beda potensialnya.
Survei geolistrik di lapangan dilakukan dengan cara mengalirkan arus ke
dalam tanah melalui 2 elektroda arus (C1 dan C2) dan responsnya (beda potensial)
diukur melalui 2 elektroda potensial (P1 dan P2). Berdasarkan konfigurasi elektroda
dan respon yang terukur maka sifat kelistrikan batuan yang berada di bawah
permukaan dapat diperkirakan.

Metode geolistrik dapat dibagi menjadi 2 macam berdasarkan sumber arus listrik
yaitu :

a. Metode aktif yaitu metode geolistrik dimana sumber arus listrik yang digunakan
dialirkan ke dalam tanah atau batuan di bawah permukaan bumi, kemudian efek
potensialnya diukur di dua titik permukaan tanah dengan jalan menggunakan
aktivitas elektrokimia alami.

b. Metode pasif yaitu metode geolistrik yang menggunakan arus listrik yang terjadi
akibat aktivitas elektrokimia dan elektromekanik dalam material-material penyusun
batuan. Beberapa metode geolistrik yang memanfaatkan adanya sumber arus listrik
alami yaitu Self Potential (SP) dan Magnetotelluric.

berdasarkan tujuannya, cara pengukuran resitivitas terdiri dari dua yaitu:

1. Metode Resistivitas Sounding


Metode ini bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas batuan yang ada
di bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada saat pengukuran di
lapangan, spasi elektroda (arus dan potensial) diperbesar secara bertahap
sesuai dengan konfigurasi elektroda yang digunakan. Semakin panjang
bentangan jarak elektrodanya, maka semakin dalam pula lapisan batuan
yang dapat ditembus, meskipun masih dalam batas-batas tertentu.
2. Metode Resistivitas Mapping
Metode ini bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas batuan yang ada
di bawah permukaan bumi secara lateral atau horizontal. Pada saat
pengukuran di lapangan, spasi elektroda (arus dan potensial) dibuat sama
untuk semua titik di permukaan bumi. Hasil dari pengukuran ini dapat
dijadikan sebagai peta kontur berupa sebaran nilai resistivitasnya.
Metode resistivitas merupakan salah satu metode geolistrik yang digunakan
untuk menyelidiki struktur bawah permukaan berdasarkan perbedaan nilai
resistivitas pada batuan. Metode resistivitas merupakan salah satu metode aktif
dimana energi yang dibutuhkan diperoleh dari penginjeksian arus ke dalam bumi
terlebih dahulu. Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan galian, endapan
mineral, panas bumi (geothermal), batubara dan pencarian akuifer air tanah. Prinsip
dasar metode resistivitas adalah mengalirkan arus searah pada permukaan tanah
sehingga beda potensial pada dua titik dapat diukur. Teori dasar dari metode
resistivitas adalah Hukum Ohm, yaitu hubungan antara arus yang dialirkan dan beda
potensial yang terukur.

Res2dinv adalah program komputer yang secara otomatis bisa menggambar


atau membuat model 2 dimensi bawah permukaan dari data survey geolistrik.
Program ini bekerja dalam platform Windows system. Program ini menggunakan
teknik forward modeling dari data resistivitas semu hasil pengukuran untuk
mendapatkan hasil inversinya. Program Res2Dinv ini menyediakan pilihan
menggunakan teknik non-linier finite diffferent forward modeling dan finite
element forward modeling, dan suport terhadap konfigurasi elektrode Wenner,
Pole-pole, Dipole-dipole, Wenner-Schlumberger dan Equatorial Dipole-dipole
(rectangular) array.(Ryan,2015)

Konfigurasi Wenner merupakan salah satu konfigurasi yang sering


digunakan dalam eksplorasi geolistrik dengan susunan jarak spasi sama panjang
(r1=r4=a dan r2=r3=2a). Jarak antara elektroda arus adalah tiga kali jarak elektroda
potensial, jarak potensial dengan titik soudingnya adalah 2/a, maka jarak masing
elektroda arus dengan titik soundingnya adalah 2/3a. Target kedalaman yang
mampu dicapai pada metode ini adalah 2/a . Dalam akuisisi data lapangan susunan
elektroda arus dan potensial diletakkan simetri dengan titik sounding. Pada
konfigurasi Wenner jarak antara elektroda arus dan elektroda potensial adalah sama
(Telford, et al., 1990).
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum Pengenalan Alat Geolistrik


adalah sebagai berikut:

1. Palu Geologi 13.Laptop


2. Pita Ukur 14.Elektroda
3. Kabel 15.GPS
4. Infektorkonektor 16.Multitester
5. Resistivitimeter 17.Payung
6. Aki
7. Software Res2div
8. Microsoft excel
9. Hasil data lapangan
10. Software Sketchup
11. Hasil Gambar Data Res2div
12. Foto penampang line dari google earth

3.2 Langkah Praktikum


Adapun langkah praktikum Geolistrik adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat yang akan digunakan pada praktikum


2. Mendengarkan pengenalan nama alat yang digunakan pada Geolistrik
3. Mendengarkan penjelasan fungsi dari setiap alat pada Geolistrik
4. Berdiskusi tentang materi pengenalan alat Geolistrik
5. Mencatat nama dan fungsi dari setiap alat Geolistrik
6. Menyiapkan alat yang akan digunakan pada praktikum
7. Menentukan zona akuifiter ke arah utara pada area yang akan di ukur
8. Membentangkan pita ukur sepanjang 80 m ke arah utara dengan spasi setiap
elektroda yaitu 5 m
9. Menancapkan elektroda 1 sampai 16 di setiap jarak/spasi 5 m dengan
meggunakan palu geologi.Elektroda di tancapkan ke tanah dengan
menyisahkan elektroda tampak di permukaan sekitar 15 cm.
10. Meletakkan resistivitimeter,inferterkonektor,aki,laptop di tengah dari line
yaitu pada jarak 40 m dengan tujuan agar mempermudah penggulungan
kabel
11. Menyambungkan kabel dengan elektroda 1 sampai dengan 16 dan menarik
kabel dan dikumulkan ketempat infektorkonektor berada.
12. Menyambungkan kabel 1 sampai dengan 16 ke infektorkonektor yang telah
ditandai sesuai dengan angka 1 sampai dengan 16.
13. Infektorkonektor 1-8 disambungkan dengan resistivitimeter yang
bertuliskan electrode 1-8.Inferterkonektor 9-16 disambungkan dengan
resistivitimeter yang bertuliskan electrode 9-16.
14. Menyambungkan aki pada resistivitimeter dengan kabel merah dan hitam
disesuaikan pada aki sesuai warna dan pada resistivitimeter disambungkan
pada power battery 12 v.
15. Menyambungkan PC USB ke laptop
16. Memeriksa baterai aki dan kabel.Aki yang digunakan minimal 12 volt
17. Membuka sofware geooresk kemudian klik check batteries jika batterai 12
volt atau lebih maka klik colse
18. Klik setting metode wenner memasukkan data wage spacing 5 m
19. Membuka disk D kemudian folder baru,klik kanan new folder dan membuat
nama folder
20. Kembali ke softwere geooresk kemudian klik automatic kemudian start
21. Buka data hasil percobaan, kemudian copy ke exel.
22. Setelah siap di copy, disebelah kolom time ketik spasi dan masukkan nilai
spasi dari hasil percobaan.
23. Disamping spasi ketik K (faktor geometri) setelah itu hitung nilainya.
Rumus K =2*314*I:AB klik enter
24. Disamping K ketik R (resitansi) setelah itu hitung nilainya.
Rumus R =V:MN/I:AB klik enter
25. Disamping R ketik Rho, setelah itu hitung nilainya
Rumus rho =K*R klik enter
26. Dua kolom di samping rho ketik Gramity (nama data hasil percobaan),
masukkan nilai konfigurasi Wenner (1), Datum (35), nilai ketetapan (1,0)
27. Disamping angka 0 masukkan angka 5 sebanyak 15, angka 10 sebanyak
10, angka 15 sebanyak 7, angka 20 sebanyak 4, dan angka 25 sebanyak 1.
28. Dibawah angka 0 masukkan nilai dengan Rumus =5+5/2 klik enter, dikolom
kedua masukkan nilai dengan rumus =7,5+5 klik enter, Tarik sampai 13
kolom,
29. Untuk angka 10, gunakan rumus =10+10/2 klik enter, dikolom kedua
masukkan nilai dengan rumus =15+5 klik enter, Tarik sampai 10 kolom
30. Untuk angka 15, gunakan rumus =15+15/2 klik enter, dikolom kedua
masukkan nilai dengan rumus =15+5 klik enter, Tarik sampai 7 kolom.
31. Untuk angka 20, gunakan rumus =20+20/2 klik enter, dikolom kedua
masukkan nilai dengan rumus =20+5 klik enter, Tarik sampai 4 kolom.
32. Untuk angka 25, gunakan rumus =25+25/2 klik enter.
33. Dibawah angka 25, masukkan angka ketetapan 0 sebanyak 7 kolom.
34. Disamping kolom angka 5-25, copy nilai rho, teyapi sebelum itu copy dulu
ke notepad, (karena di exel tidak dapat di copy secara langsung)
35. Setelsh itu copy hasil perhitungan ke notepad, kemudian save.
36. Setelah itu buka aplikasi res2div.
37. Klik inversion ~ model discretization ~ user model refinement ~ klik use
model cell with widths of half the unit spacing ~ klik ok ~ masukkan data ~
klik ok
38. Change settings ~ mesh parameters ~ finite mesh grid size ~ klik 4 nodes ~
klik ok.
39. Change settings ~ mesh parameters ~ use finite element method ~ finite
element ~ trapezoidal ~ klik ok.
40. Change settings ~ mesh parameters ~mesh refinement ~ finest mesh ~ chose
4 nodes ~ klik ok.
41. Inversion ~ inversion methods and setting of model resistivity ~ klik yes ~
klik ok.
42. Inversion ~ inversion methods and setting of model resistivity ~ use
combined inversion methods ~ yes ~ klik ok.
43. Inversion ~ inversion methods and setting ~ choose logarithm of apparent
resistivity ~ use apparent resistivity ~ klik ok.
44. Inversion ~ least vsqaires inversion (hasil data terbaca, di gambar 2D)
45. Buka software sketchup.
46. Klik menu “Simple Inches”
47. Hapus gambar orang ada di layar sketchup.
48. Klik file – import – masukkan gambar lokasi pengambilan data darigoogle
eart.
49. Letakkan gambar di sudut, - klik shale untuk memperbesar gambar.
50. Klik menu Pan untuk menggeser gambar di layar sketchup.
51. Klik Orbit, untuk menggeser gambar 3d
52. Kemudian klik file – import – masukkan hasil gambar dari Res2div.
53. Letakkan gambarsesuai dengan gambardari google eart
sebelumnya.
54. Posisikan gambar hasil Res2div ke baawah gambar lokasi googleeart
sampai berbentuk 3d.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum Geolistrik yang dilakukan di labolatorim membahas tentang


pengenalan alat dalam geolistrik.Metode geolistrik adalah salah satu metoda
geofisika yang didasarkan pada penerapan konsep kelistrikan pada masalah
kebumian.Tujuannya adalah untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium atau
formasi batuan bawah permukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan
atau menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas).

Pada praktikum ini praktikan diperkenalkan alat geolistrik dan fungsinya


yaitu:

A. Palu Geologi
Palu geologi merupakan alat yang digunakan untuk menancapkan atau
memukul alat elektroda pada saat pemasangan ataupun pembongkaran alat setelah
dilakukan pengambilan data. Palu geologi juga berfungsi untuk mengambil contoh
atau sampel yang ada di lapangan pada saat melakukan kegiatan pengambilan data
geolistrik.

Gambar 2.1 Palu Geologi


B. Pita Ukur
Pita ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau spasi
antara elektroda dan mengukur panjang lintasan Pengambilan data. Pita ukur yang
digunakan memiliki panjang minimal 100 meter.

Gambar 2.2 Pita Ukur


C. Kabel
Kabel merupakan media penghubung antara elektroda dengan switch kabel,
pada saat pengukuran atau pengambilan data jenis kabel ada dua tipe yaitu kabel
serabut dan kabel tunggal. kabel yang digunakan harus tersusun rapi atau digulung
pada roll,yang perlu diperhatikan pada saat pengambilan data geolistrik terlebih
dahulu harus memastikan kabel dalam keadaan baik untuk menghindari trouble
pada saat pengambilan atau pembacaan data. Kabel harus dipastikan disimpan pada
tempat yang kering dan terhindar dari suasana lembab atau basah untuk untuk
menghindari terjadinya kerusakan atau rapuhnya dan berkaratnya kabel, panjang
kabel disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Gambar 2.3 Kabel


D. Switch Kabel
Switch kabel atau titik point menghubungkan kabel yang sudah tersambung
dengan elektroda dan disusun berurutan sesuai angka katoda atau elektroda dan juga
berfungsi sebagai penghubung kabel dari elektroda ke alat resistivity meter
atau auportable resistivity.

Gambar 2.4 Switch Kabel


E. Resistivity Meter (Portable Resistivity)
Resistivity meter atau dikenal dengan portable resistivity merupakan
alat penghubung atau transmisi switch kabel dengan portable dan aki atau baterai
ke portable resistivity dan penghubung antara laptop dan portable resistivity.
Resistivity meter juga berfungsi sebagai pembaca dan pusat kontrol penghubung
dan pemancar resistivitas dari elektroda ke laptop.

Gambar 2.5 Resistivity Meter


F. Baterai (Aki)
Baterai berfungsi sebagai transmisi atau sumber arus untuk menjalankan
operasi pengambilan data atau sebagai daya untuk melakukan pengoperasian alat
terutama pada ada alat resistivity meter. Baterai yang digunakan harus memiliki
tegangan atau menyimpan arus minimal 12 watt. Penggunaan baterai harus
diperhatikan sebelum melakukan pengambilan data ke lapangan untuk menghindari
trouble atau kekurangan daya pada saat melakukan pengolahan data. baterai
tersimpan pada wadah yang kering dan bersih untuk menghindari kerusakan alat
atau korsleting pada baterai, perawatan baterai harus dilakukan pengecekan dan
pengecasan secara rutin.

Gambar 2.6 Baterai


G. Laptop
Laptop merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengaturan dan
pengolahan pengambilan data di lapangan. laptop yang digunakan harus memiliki
perangkat lunak atau software res2div Sebagai pengolahan data untuk
memunculkan penampang lapisan data yang telah diambil, laptop juga harus instal
software geores untuk mengambil data resistivitas bahan galian atau mineral yang
kita ambil di lapangan dan menginstal Microsoft Excel atau Notepad sebagai
pengolahan data.

Gambar 2.7 Laptop


H. Elektroda Atau Katoda
Elektroda merupakan alat penancap penghubung antara permukaan tanah
dengan kabel dan sebagai penghubung energi listrik dari permukaan tanah.
Elektroda juga dilengkapi dengan kabel penghubung yang dilapisi solasi sebagai
batas kedalaman pemasangan katoda. Perawatan katoda harus dilakukan secara
rutin dan disimpan pada wadah yang kering atau terhindar dari suhu lembab untuk
menghindari kerusakan alat dari karat, katoda atau elektroda juga harus dibersihkan
setelah pemakaian dari lapangan.

Gambar 2.8 Elektroda


I. GPS (Global Positioning System)
GPS berfungsi sebagai alat penanda titik pengambilan data atau dikenal dengan
koordinat antara awal dan akhir panjang lintasan. GPS juga berfungsi sebagai
mapping atau track location posisi pengambilan data dengan menandai atau
mengambil koordinat yang digunakan untuk penandaan pembuatan peta
atau layout lokasi pengambilan data.

Gambar 2.9 Global Positioning System


Pada praktikum Percobaan Pengukuran Data di Lapangan Menggunakan
Alat Geolistrik yang dilaksanakan di depan gedung Fakultas Teknik. Geolistrik
adalah salah satu metode pengukuran geofisika yang mempelajari bumi dengan
menggunakan metode fisika dan logika geologi untuk mempelajari struktur bawah
permukaan bumi dengan mengetehui sifat kelistrikan lapisannya.Dalam
pengaplikasiannya metode geofisika dapat menggunakan sumber-sumber
pengukuran yang berbeda.Salah satu yang digunakan dapat berupa sumber
kelistrikan.Metode yang menggunakan sumber kelistrikan ini salah satunya adalah
metode resistivitas.

Pada praktikum kali ini praktikan diajarkan bagaimana cara untuk mengukur
data di lapangan menggunakan alat geolistrik.Adapun tahapannya adalah sebagai
berikut:

1. Menyiapkan alat yang akan digunakan pada praktikum seperti palu


geologi, pita ukur, kabel, infektorkonektor, resistivitimeter, aki, laptop,
elektroda, GPS dan payung.
2. Menentukan akuifer ke arah utara pada area yang akan di ukur dengan
menggunakan aplikasi kompas.
3. pita ukur secara horizontal sepanjang 80 meter pada area yang yang
akan diukur.Ketentuan elektroda yang dipasang pada setiap
pengambilan data geolistrik adalah 16 buah maka spasi dari elektroda
tersebut adalah 5 meter.
4. Menancapkan elektroda 1 sampai 16 di setiap jarak/spasi 5 m dengan
meggunakan palu geologi.Elektroda di tancapkan ke tanah dengan
menyisahkan elektroda tampak di permukaan sekitar 15 cm.

5. Meletakkan resistivitimeter,inferterkonektor,aki,laptop di tengah dari


line.Pada pengukuran data ini digunakan panjang line 80 meter maka
jarak tengahnya yaitu pada jarak 40 meter dengan tujuan agar
mempermudah penggulungan kabel.

6. Menyambungkan kabel dengan elektroda 1 sampai dengan 16.Pada


elektroda terdapat kabel pendek yang di ujungnya terdapat penyambung
yang akan menerima sambungan dari kabel.Pada gulungan kabel
terdapat 2 penyambung yang sama jenisnya.Hubungkan penyambung
yang lebih panjang gulungan kabelnya terlentang.
7. Menyambungkan kabel 1 sampai dengan 16 ke inferterkonektor yang
telah ditandai.Penyambungan dilakukan sesuai dengan nomor masing-
masing kabel dari elektroda.Elektroda 1 yang dihubungkan dengan
kabel pertama selanjutnya di hubungkan dengan infektorkonektor yang
bernomor 1 begitu juga sampai kabel ke-16.

8. Pada infektorkonektor terdapat 2 kabel penghubungan yaitu dari


elektroda 1-8 dan elektroda 9-16.Infektorkonektor 1-8 disambungkan
dengan resistivitimeter yang bertuliskan electrode 1-8.Infektorkonektor
9-16 disambungkan dengan resistivitimeter yang bertuliskan electrode
9-16.
9. Dalam praktikum ini sumber energi yang digunakan yaitu dari aki.
menyambungkan aki dengan resistivitimeter dengan menggunakan
kabel yang pada salah satu ujungnya terdapat penyambung yang
bercabang yaitu kabel yang berwarna merah dan hitam dan satu lagi
penyambung tunggal.Aki yang digunakan pada saat praktikum ada 2
buah dengan power battery setiap aki minimal 12 v.Penyambung pada
kabel yang bercabang di hubungkan dengan aki sesuai dengan warna
yang terdapat pada aki dan kabel.Kabel merah pada aki yg bertanda
merah dan kabel hitam pada aki yang bertanda hitam.Penghubung
tunggal di sambungkan pada resistivitimeter yang bertanda Power
Battery 12 v.

10. Menghubungkan laptop dengan resistivitimeter menggunakan


kabel.Kabel dihubungkan pada resistivitimeter yang bertuliskan PC
USB dan dihubungkan dengan laptop untuk membaca data yang
diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan software geooresk.
11. Menyalakan laptop kemudian membuka software geooresk.Klik check
batteries untuk memeriksa baterai aki yang digunakan.Aki yang
digunakan minimal 12 volt jika tidak mencapai 12 volt maka tidak dapat
digunakan atau diganti.Baterai aki yang digunakan Aki 1 adalah 13.0
volt dan baterai aki 2 adalah 12.6 v.Karena baterai memenuhi besar volt
yang ditentukan selanjutnya klik close.

12. Klik setting kemudian pilih metode wenner dan masukkan data wage
spacing 5 m dan jumlah elektroda yang digunakan yaitu 16 buah.

13. Setelah semua data di masukkan kemudian membuka local disk D.


Selanjutnya membuat folder baru lalu klik kanan new folder dan
membuat nama folder yaitu laporan geologi eksplorasi.
14. Kembali ke softwere geooresk kemudian klik automatic kemudian start
Adapun hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Hasil Percobaan


Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi. Pendeteksian di atas permukaan meliputi pengukuran
medan potensial, arus dan gelombang elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah maupun akibat penginjeksian arus ke dalam bumi. Pada metode geolistrik
tahanan jenis, arus listrik diinjeksikan kedalam bumi melalui dua elektroda arus (C).
Kemudian beda potensial diukur melalui dua elektroda potensial (P). Dengan
adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik dalam
tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan
menggunakan multimeter yang dihubungkan dengan dua elektroda P.

Pengukuran lapangan metoda geolistrik tahanan jenis akan menghasilkan nilai


faktor konfigurasi, beda potensial dan arus. Seluruh data ini akan menjadi bahan
untuk menentukan besarnya nilai resistivitas terukur untuk setiap titik pengukuran.
Besarnya nilai resistivitas terukur (semu) ditentukan menggunakan persamaan
untuk setiap jenis konfigurasi pengukuran. Nilai resistivitas yang dihitung belum
merupakan nilai resistivitas bawah permukaan sesungguhnya tetapi nilai semu yang
merupakan nilai resistivitas permukaan homogen yang memberikan nilai
resistivitas yang seragam untuk susunan elektroda yang sama.9
Dalam survei data geolistrik dikenal adanya Constant Separation travering
(CST) atau yang juga diketahui sebagai “electrical profiling”. CST adalah metode
yang digunakan untuk menentukan variasi lateral dari sebuah pengolahan data
resistivitas. Konfigurasi Wenner merupakan konfigurasi yang membutuhkan
tempat yang sangat luas dan dapat digunakan untuk metode mapping. Konfigurasi
ini tersusun atas 2 elektroda arus (C) dan 2 elektroda potensial (P). Elektroda
potensial ditempatkan 15 pada bagian dalam dan elektroda arus pada bagian luar
dengan jarak antar elektroda sebesar a. Dalam survei dengan konfigurasi Wenner,
keempat elektroda perlu dipindahkan secara berturut-turut.

Pada praktikukm kali ini yaitu pengolahan data yang diperoleh pada saat
kegiatan di lapangan yang nantinya akan diolah dan di interpretasikan untuk dapat
dibaca mengenai batuan ataupun mineral yang terkandung dibawah permukaan
bumi.Adapun data dari lapangan diperoleh melalui software GeoRes di lapangan
yang kemudian diolah pada software mirosoft excel dimana pada software tersebut
dicari data pendukung atau data tambahan yaitu meliputi :nilai K (Faktor
geometri),nilai R (Resistensi /hambatan),nilai ρ (resistivitas semu) dan nilai spasi
atau jarak antar elekroda .Kemudian data tersebut diolah untuk memperoleh data
lanjutan yang nantinya akan diolah pada software Res2Dinv ,adapaun data tersebut
yaitu meliputi judul data pada kolom excel (gramity) diikuti nilai spasi yaitu
5,metode wenner (1),jumlah data yang terbaca di software GeoRes yaitu sebanyak
35, kemdian angka 1 dan angka 0.Disamping kolom yang berjudul gramity
dimasukkan lagi data yaitu tepat dibawah angka 0 yaitu nilai spasi 5 sebanyak 13
diikuti angka 10 dalam hal ini kelipatan spasi sebanyak 10 ,angka 15 sebanyak 7
,angka 20 sebanyak 4 dan angka 25 sebanyak 1.Langkah selanjutanya yaitu
memasukkan data yang diperoleh dari rumus spasi +spasi /2=x , kemudian
dibawahnya x+spasi .Adapun data tambahan selanjutnya yang diperlukan untuk
software Res2Dinv adalah nilai ρ yang diperoleh dari perkalian nilai K dan R.

Kegiatan praktikum interpretasi data geolistrik menggunakan software sketcup


,dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2022 di Ruangan Laboratorium Geologi
Eksplorasi ,Jurusan Teknik Pertambangan ,Universitas Bangka Belitung.Adapun
hasil interpretasi data geolistrik menggunakan software sketcup yaitu:

Gambar 4.1 Hasil interpretasi geolistrik pada software


sketchup

Geolistrik resistivity merupakan metode geolistrik yang mempelajari sifat


resistivitas (tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di dalam bumi (Hendrajaya
dan Idam, 1990). Pada metode ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua buah elektroda arus dan dilakukan pengukuran beda potensial melalui dua
buah elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik
akan dapat dihitung variasi harga resistivitas pada lapisan permukaan bumi di
bawah titik ukur ( Sounding point ).

Pada kegiatan praktikum kali ini yaitu tentang interpretasi data geolistrik
kedalam bentuk 3D yang menggunakan software sketchup. Adapun tujuan
dilakukannya pemodelan atau interpretasi data hasil geolistrik menggunakan
software sketchup ini adalah untuk menggambarkan pola mineral,batuan atau
bahkan aquifer yang terdapat di bawah permukaan sacnline yang diukur atau
dengan kata lain pemodelan pada software ini adalah menunjukkkan endapan,
material yang terdapat dibawah line dengan menggabungkan gambar dari peta
(lokasi line) yang diperoleh dari google earth ,hasil interpretasi Res2Div yang
digabungkan menjadi satu dan dibuat model 3D di software sketchup. Untuk
penggunaan software sketchup terdiri dari beberapa tahap yaitu
1.Tahap akuisisi posisi

• Select object:shift-add substract,ctrl-add sifht,ctrl-substract

• Pick first point of image:bouble clik-drop,ctrl-by center,shift-nonuniform

• Pick second poinf of image:ctrl-by center,sift –non uniform

• Clik or drag to select object:shift-add substract,ctrl-add shift+ctrl-


substract

• Drag to orbit:shift-pan-suspend gravity

• Kilik menu file –import-pilih data fotoclopping Res2Div

2.Tahap persiapan penampang geolistrik 2D yang akan diubah ke 3D

• Select a group and move if to scale the object:ctrl-about center,shift-toggle


uniform

• Drag to drag:shift-job,ctrl-suspend gramity

• Pick rotation plane and origin :ctrl-toggle copy,hold shift-lock


inferencess,alt-cycle through: grip typesPick rotation angle or enter value
stay close to protection for snapping:ctrl-toggle copy

• Pick to pints to move:ctrl toogle-copy,hold sift-look inference,alt-toggle


auto fold

• Drag to orbit :shift-pan,ctrl-suspend gramity.


3.Tahap penyesuain penampang 3D dengan lintasan akuisisi
BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Geolistrik adalah


sebagai berikut:
1. Geolistrik adalah metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat
kelistrikan lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara
menginjeksikan arus listrik kedalam tanah dengan menggunakan alat
palu geologi,pita ukur, kabel, infektorkonektor, resistivytimeter, aki,
laptop, elektroda, GPS, multitester dan payung.
2. Fungsi dari alat-alat geolistrik yaitu palu geologi untuk menancapkan
elektroda ketanah,pita ukur untuk mengukur jarak,spasi dan lintasan
dilapangan.kabel untuk menghubungkan elektroda dengan
infektorkonektor,infektorkonektor untuk menghubungkan kabel
dengan resistivitimeter, resistivytimeter untuk menginterpretasikan
hasil dari pengoperasian geolistrik ke laptop,aki sebagai sumber
energy di lapangan,Laptop untuk pengoperasian software
geooresk,elektroda sebagai penghantar energi listrik dari permukaan
tanah,GPS untuk mengambil titik koordinat elektroda,multitester
untuk memastikan alat yang digunakan berfungsi dengan baik dan
payung untuk melindungi resistivytimeter dari sinar matahari.
3. Langkah dalam pengambilan data dilapangan yaitu menyiapkan alat
yang akan digunakan pada praktikum,Selanjutnya Menentukan akuifer
ke arah utara,Selanjutnya Membentangkan pita ukur secara horizontal
sepanjang area yang akan diukur.Ketentuan elektroda yang dipasang
pada setiap pengambilan data geolistrik adalah 16 buah.selanjutnya
Menancapkan elektroda 1 sampai 16 di setiap jarak/spasi dengan
meggunakan palu geologi.selanjutnya Meletakkan
resistivitimeter,inferterkonektor,aki,laptop di tengah dari
line.Selanjutnya Menyambungkan kabel dengan elektroda 1 sampai
dengan 16.Selanjutnya Menyambungkan kabel 1 sampai dengan 16 ke
inferterkonektor yang telah ditandai.Selanjutnya Pada infektorkonektor
terdapat 2 kabel penghubungan yaitu dari elektroda 1-8 dan elektroda 9-
16.Infektorkonektor 1-8 disambungkan dengan resistivitimeter yang
bertuliskan electrode 1-8.Infektorkonektor 9-16 disambungkan dengan
resistivitimeter yang bertuliskan electrode 9-16. Selanjutnya
menyambungkan aki dengan resistivitimeter dengan menggunakan
kabel yang pada salah satu ujungnya terdapat penyambung yang
bercabang yaitu kabel yang berwarna merah dan hitam dan satu lagi
penyambung tunggal.Aki yang digunakan pada saat praktikum ada 2
buah dengan power battery setiap aki minimal 12 v.Menghubungkan
laptop dengan resistivitimeter menggunakan kabel.Kabel dihubungkan
pada resistivitimeter yang bertuliskan PC USB dan dihubungkan dengan
laptop untuk membaca data yang diperoleh dari pengukuran dengan
menggunakan software geooresk. Menyalakan laptop kemudian
membuka software geooresk.Klik check batteries untuk memeriksa
baterai aki yang digunakan.Aki yang digunakan minimal 12 volt jika
tidak mencapai 12 volt maka tidak dapat digunakan atau diganti.Baterai
aki yang digunakan Aki 1 adalah 13.0 volt dan baterai aki 2 adalah 12.6
v.Karena baterai memenuhi besar volt yang ditentukan selanjutnya klik
close.selanjutnya Klik setting kemudian pilih metode wenner dan
masukkan data wage spacing dan jumlah elektroda yang digunakan
yaitu 16 buah. Setelah semua data di masukkan kemudian membuka
local disk D.Selanjutnya membuat folder baru lalu klik kanan new folder
dan membuat nama folder yaitu laporan geologi eksplorasi.Selanjutnya
kembali ke softwere geooresk kemudian klik automatic kemudian start.
4. Dalam menginterpretasikan data hasil lapangan geolistrik memerlukan
data yang akan diolah pada software Res2Dinv yaitu data kelipatan spasi
,data spasi ,kode konfigurasi yang digunakan,jumlah dat dan juga nilai
ρ.
5. Adapun hasil interpretasi dari software Res2Dinv yaitu sebanyak 3
tampilan gambar dimana pada gambar etrakhir yaitu hasil berbentuk 2
dimensi yang menampilkan lokasi atau tempat keterdapatan mineral
ataupun batuan .
6. Untuk mengetahui mineral yang terkandung dibawah permukaan bumi
kita harus tahu mengenai sifat kelistrikan dari suatu batuan atau mineral
atau yang dikenal sebagai nilai tahanan jenis batuan dan mineral
sehingga kita bisa membaca hasil interpretasi data pada software
Res2Dinv.
DAFTAR PUSTAKA

https://repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2102110028/12116101_4_185032.pdf
Diakses : 11 Mei 2022)

Aldes.P, 2007. Geo-listrik Jayamahe, Surabaya.

Asikin, Sukandar, 2004. Metoda geolistrik Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Ryan.2015.Pengertian Res2Dinv.(Diakses : 24 Mei 2022)


(https://www.scribd.com/doc/282245349/pengertian-res2dinv)

Telford, W.M., Geldart, L.P. and Sheriff, R.E., 1990. Applied Geophysics:
Second Editon, Cambridge University Press, USA.

Yodi.P, 2003. Geolisrik-sejarah. Batara Yukum , Yogyakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai