METODE GEOLISTRIK
I. TUJUAN
1. Menentukan nilai resistivitas mineral (batuan) di bawah permukaan tanah.
2. Mengidentifikasi mineral (batuan) yang berada di bawah permukaan tanah
3. Menuntukan jenis akuifer.
II.LANDASAN TEORI
Metode Geolistrik metode geofisika yang digunakan untuk melakukan penyelidikan bawah
permukaan tanah dengan data utama yaitu susunan satuan batuan melalui kelistrikan batuan.
Metode geolistrik dapat digunakan untuk melakukan penyelidikan geologi dan hidrologi dalam
penentuan jenis akifer, Nasution, dkk. (2019)
Metode geolistrik ini merupakan salah satu cara dalam penyelidikan air tanah dengan
melaksanakan pengukuran harga resistivitas (tahanan jenis) batuan bawah permukaan dengan
cara mengukur beda potensial yang ditimbulkan akibat injeksi arus listrik ke dalam bumi.
Sehingga dari harga tahanan jenis dapat diketahui jenis lapisan material penyusunnya, seperti air
tanah.
Geolistrik adalah salah satu metode yang mampu mendeteksi ada atau tidaknya batuan yang
berfungsi sebagai akuifer, dengan mendasarkan pada sifat kelistrikan pada batuan. Maksud
dari survei penelitian adalah untuk mendeteksi keberadaan akuifer dengan mengetahui
jenis litologi, penyebaran, ketebalan dan kedalamannya. Sedangkan tujuan utamanya adalah
menentukan lokasi pemboran air tanah. Penggunaan utama penelitian geolistrik pada studi
hidrologi air tanah pada saat ini adalah untuk keperluan bentuk geometri dan litologi sistem
akuifer dan prakiraan kualitas air tanah.
Prinsip Kerja
Prinsip dari metode geolistrik yaitu dengan memanfaatkan injeksi arus yang dialirkan
ke lapisan bawah permukaan. Aliran arus yang melewati lapisan bawah permukaan akan
dijadikan acuan dalam mengidentifikasi nilai resistivitas bahan pada lapisan yang
dilewatinya. Jika arus listrik yang mengalir pada sebuah medium berbentuk silider, maka
resistensi medium dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:
Sedangkan nilai resistivitas bahan pada medium dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
V = beda potensial (Volt) R = resistansi (Ω) I = arus listrik (Ampere)
= resistivitas bahan (Ωm) A = luas penampang medium (m2) L = panjang medium (m)
Metode listrik tahanan jenis dapat dibagi menjadi dua berdasarkan tujuan pengukuran
lapangan, yaitu: (Robert, 1986):
a) Metode tahanan jenis sounding.
Metode ini dipakai jika ingin mendapatkan distribusi tahanan jenis listrik bumi terhadap
kedalaman dibawah suatu titik di permukaan bumi. Dalam metode ini spasi antara elektroda
titik diperbesar secara berangsur-angsur. Apabila spasinya semakin besar, maka efek
material yang lebih dalam akan tampak. Konfigurasi elektroda yang dapat dipakai untuk tujuan
ini terutama adalah konfigurasi Wenner.
b) Metode tahanan jenis mapping
Metode ini bertujuan untuk mengetahui variasi tahanan jenis bumi secara lateral ataupun
horizontal. Kedalaman di bawah permukaan tersurvei adalah sama. Dalam pengukuran ini
jarak antar elektroda dipertahankan tetap dan secara bersama-sama digesr sepanjang lintasan
pengukuran.
Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda potensial dan elektroda arus, dikenal
beberapa jenis konfigurasi metode tahanan jenis, yaitu: (Loke, 1999)
1) Konfigurasi Schlumberger
K= n (n + 1) a