Anda di halaman 1dari 5

[O.

1] DEFLEKSI LASER (INDEKS BIAS & KOEFISIEN DIFUSI LARUTAN GARAM)

Aulia Hakimsyah (K1C018030)


Asisten: Jasmine Fadhila
Tanggal Percobaan: 05/06/2021
PAF15313- Fisika Eksperimen II
Laboratorium Fisika Inti dan Material – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed
Abstrak
Praktikum fisika eksperimen defleksi laser (indeks bias dan koefisien difusi larutan garam) yang telah dilakukan dengan
tujuan untuk menentukan koefisien difusi larutan air garam dalam air dengan pengukuran gradien indeks bias dan
menentukan tingkat perubahan koefisien difusi terhadap perubahan konsentrasi larutan garam. Pada praktikum eksperimen
ini menggunakan ruang laser, sel difusi, layar dengan penutup, rel optik dengan skala panjang, larutan air garam 28 g/150 ml
dan 23 g/150 ml, aquades, stopwatch, kertas skala, pipet, pisau dan tisu untuk pembersih, dan baterai. Berdasarkan data
yang didapat dari percobaan tersebut, diperoleh dua hasil, yaitu pertama hasil koefisien difusi pada larutan garam dengan
konsentrasi 28 g/150 ml diperoleh 10 titik perhitungan dan konsentrasi 28 g/150 ml diperoleh 10 titik perhitungan dengan
kurva nonlinier. Kedua, tingkat perubahan koefisien difusi dari tiap titik pada larutan garam dengan konsentrasi 28 g/150 ml
dan 28 g/150 ml keduanya menunjukkan nilai regresi yang tidak memungkinkan, jadi perubahan koefisien difusi terhadap
perubahan konsentrasi larutan garam bersifat nonlinier.
Kata kunci: Indeks bias, Koefisien difusi, defleksi laser.
perbandingan antara kecepatan rambat cahaya
1. PENDAHULUAN
dalam medium pertama dengan kecepatan cahaya
Difusi merupakan proses yang melibatkan dalam medium kedua. Indeks bias antara dua
pergerakan acak atom atau molekul yang medium tersebut dibahas dalam hukum Snellius.
membawa sistem menuju keseimbangan Dalam hukum Snellius dinyatakan bahwa sinar
termodinamika. Laju difusi dapat dibedakan dari datang, sinar bias, dan garis normal berpotongan
koefisien difusi D. Difusi merupakan hal yang pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar
penting dalam berbagai proses biokimia ke [2].
astrofisika. Dalam kasus ini, difusi molekul garam
Indek bias suatu zat merupakan ukuran
dipelajari. Molekul garam akan berpindah secara
kelajuan cahaya di dalam zat car disbanding
difusi dari larutan garam menuju bagian aquades
ketika di udara[4]. Indeks bias sendiri merupakan
yang menciptakan suatu lapisan transisi
salah satu bagian dari beberapa sifat optis yang
konsentrasi garam yang bervariasi. Indeks bias
penting dari sebuah medium, dalam bidang kimia
larutan ini bergantung pada konsentrasi garam.
pengukuran indeks bias secara luas telah
Oleh karena itu, melalui eksperimen optik dapat
digunakan antara lain untuk mengetahui
mempelajari proses difusi menggunakan metode
konsentrasi larutan dan mengetahui komposisi
defleksi (pembelokkan) sinar laser [1]. Hasil yang
bahan – bahan penyusun larutan[5].
didapat yaitu pola dari grafik yang diproyeksikan
dari gradien indeks bias dan akan diperoleh dari Menurut Supriyono (2004 :31) dalam Elisa
besar koefisien difusi dari larutan air garam. ( 2015) menyatakan bahwa, Berkas Chaya di
dalam medium pertama disebut sebagai sinar
1.1 INDEKS BIAS
datang, dan berkas sinar di dalam medium kedua
Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan disebut sebagai sinar bias. Dalam hal ini sudut
suatu benda, maka cahaya tersebut ada yang datang lebih besar daripada sudut bias, yaitu
dipantulkan dan ada yang diteruskan. Jika benda sudut yang dibentuk antara sinar bias lebih kecil
tersebut transparan seperti air, maka sebagian daripada sudut datang, maka medium kedua
cahaya yang diteruskan terlihat dibelokkan atau tersebut disebut mempunyai kerapatan optic yang
dikenal dengan pembiasan. Cahaya yang melalui lebih besar. Menurut Bambang ( 2010 : 192 )
batas antar dua medium dengan kerapatan optik dalam Elisa ( 2005 ) nilai indeks bias (n) sebuah
yang berbeda, maka kecepatannya akan berubah. bahan bening merupakan ukuran kerapatan optis
Perubahan kecepatan inilah yang akan dari bahan bening itu. Kerapatan optis berarti
menyebabkan cahaya mengalami pembiasan. ukuran kemampuan membelokkan sinar kearah
Ketika cahaya merambat di dalam suatu bahan, mendekatik garis nirmal. Jika n besar, semakin bea
kelajuannya akan turun sebesar suatu faktor yang pula sudut pembelokkan sinar dari arah lusur
ditentukan oleh karakteristik bahan yang kearah mendekati garis normal, dapat diartikan
dinamakan indeks bias (n). Indeks bias adalah bahwa pada sudut datang yang sama ( pada n
1
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
lebih besar ) Menghasilkan sudut bias yang lebih (terbelokkan). Sesuai dengan hukum Snellius
kecil. Nilai kerapatan optis ini tidak ada tentang pembiasan, bahwa ketika cahaya datang
hubunganya dengan rapat massa bahan atau dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat
medium pembias[6] maka cahaya tersebut akan dibiaskan mendekati
garis normal. Apabila sinar laser dilewatkan pada
1.2 DIFUSI
daerah tersebut maka sinar laser akan dibiaskan
Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu
secara berulang, akibatnya sinar laser akan
zat dalam pelarut dari daerah konsentrasi tinggi
bergerak menjauhi pelat atau terdefleksi [9].
ke daerah konsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi pada dua larutan disebut gradien Untuk mendeteksi terjadinya pembelokan
konsentrasi. Partikel yang terlarut dalam air berkas laser, penguji dipasang detector sensitive
bergerak secara acak dan konstan sehingga posis dengan jarak terhadap cuplikan disesuaikan
menyebabkan terjadinya difusi. Difusi akan terus dengan kemampuan sensitivitas detector dan
terjadi hingga seluruh partikel tersebar secara propagasi tampang lintang berkas laser penguji.
merata hingga mencapai keadaan setimbang Dengan demikian besar sudut pembelokan yang
dimana perpindahan molekul tetap terjadi terjadi dapat diamati yaitu dengan melihat adanya
walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. perubahan sinyal yang ditangkap oleh detector
Faktor –faktor yang mempengaruhi kecepatan posisi[10].
difusi yaitu ukuran partikel, luas suatu area, suhu,
jarak, dan kecepatan [7].
Baik gas, zat cair, maupun zat padat, molekul 2. METODOLOGI
– molekulnya ada kecendrungan untuk menyebar
2.1 ALAT DAN BAHAN
ke segala arah hingga konsentrasinya sama. Dari
ketiga macam zat tersebut, gas merupakan salah Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
satu zat yang paling mudah berdifusi [7]. percobaan ini antara lain :
Jika partikel suatu zat dapat bergerak tanpa 1. Ruang laser
terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka 2. Sel difusi
waktu tertentu partikel – partikel itu akan tersebar 3. Layar dengan penutup
merata dalam suatu ruang yang ada. Sampai 4. Rel optik dengan skala Panjang
menghasilkan distibusi yang merata seperti itu 5. Larutan air garam (Konsentrasi 23 g/150 ml
terjadi, maka akan terdapat banyak partikel yang dan 28 g/150 ml)
bergerak dari daerah dengan partikel lebih pekat 6. Aquades
ke daerah dengan partikel kurang pekat, dan 7. Stopwatch
secara menyeluruh gerakan partikel pada arah 8. Kertas skala
tertentu disebut sebagai difusi[8]. 9. Pipet
10. Botol plastik kecil
11. Tisu dan pisau untuk pembersih
12. Ember sebagai wadah air
13. Nampan
14. Baterai

Gambar 1.1 Proses Difusi

1.3 DEFELKSI LASER


Prinsip defleksi laser adalah ketika seberkas
sinar dilewatkan di daerah yang berbeda suhu
secara bertahap, maka sinar tersebut akan
dibiaskan secara berulang, yang akan
menyebabkan sinar tersebut terdefleksi
2
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
2.2 PROSEDUR KERJA : FLOWCHART 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum acara defleksi laser didapat data
Mulai
sebagai berikut.
Tabel 3.1 Larutan Garam 23 g/150 ml
Alat dan bahan:
i Z (cm) Zo d psi delta
1. Ruang laser
2. Sel difusi
(cm) (cm)
3. Layar dengan penutup 1 12,08 16,6 1 4,6 0
4. Rel optik dengan skala 2 12,08 16,6 1 4,7 0,05
Panjang
3 12,08 16,6 1 5,0 0,10
5. Larutan air garam
(Konsentrasi 23 g dan
4 12,08 16,6 1 5,1 0,2
28 g) 5 12,08 16,6 1 5,3 0,5
6. Aquades 6 12,08 16,6 1 5,5 0,8
7. Stopwatch 7 12,08 16,6 1 5,6 0,9
8. Kertas skala 8 12,08 16,6 1 5,7 1,0
9. Pipet 9 12,08 16,6 1 5,8 0,9
10. Botol plastik kecil 10 12,08 16,6 1 6,0 0,6
11. Tisu dan pisau untuk
11 12,08 16,6 1 6,2 0,4
pembersih
12. Ember sebagai wadah
12 12,08 16,6 1 6,4 1,0
air 13 12,08 16,6 1 6,5 0
13. Nampan
14. Baterai
Tabel 3.2 Larutan Garam 28 g/150 ml

i Z Zo d psi delta
 Memasang laser, sel difusi, dan layar pada (cm) (cm) (cm)
rel optik
 Mengukur jarak antara laser dan sel 1 12,08 16,6 1 4,1 0
difusi, jarak antara sel difusi dan layar, 2 12,08 16,6 1 4,2 0,05
dan tebal sel difusi 3 12,08 16,6 1 4,5 0,1
4 12,08 16,6 1 4,6 0,15
Z0, Z, d 5 12,08 16,6 1 4,7 0,2
6 12,08 16,6 1 4,8 0,3
 Memasang kertas skala pada layar 7 12,08 16,6 1 4,9 0,3
 Menyalakan laser 8 12,08 16,6 1 5,1 0,4
 Memasukkan air garam konsentrasi 23 g 9 12,08 16,6 1 5,2 0,65
/150 ml ke dalam tabung sel difusi tepat
10 12,08 16,6 1 5,5 1
sesuai tanda panah yang ada pada tabung
sel difusi 11 12,08 16,6 1 6 1,2
 Memasukkan aquades ke dalam tabung 12 12,08 16,6 1 6,2 1,3
lain yang lebih kecil di sel difusi sebanyak 13 12,08 16,6 1 6,25 1,2
40 tetes pipet. 14 12,08 16,6 1 6,4 0,7
 Menghitung waktu selama 10 menit
15 12,08 16,6 1 6,7 0,7
 Menggambar berkas laser pada kertas
skala dengan pensil
16 12,08 16,6 1 6,8 0

t dan berkas laser

Diulang dengan larutan


garam konsentrasi
Selesai 28g/150 ml

3
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Tabel 3.3 Nilai Yi dan dn/dY kedua larutan garam

i Larutan garam Larutan garam


23g/150mL 28g/150mL

Yi dn/dY Yi dn/dY

1 2,51 0 2,23 0

2 2,56 0,00391 2,29 0,00391

3 2,73 0,00781 2,45 0,00781

4 2,78 0,001560 2,51 0,0117

5 2,89 0,00391 2,56 0,0156

6 3,003 0,00625 2,62 0,0156

7 3,050 0,00703 2,68 0,0234

8 3,11 0,00781 2,78 0,0234

9 3,16 0,00703 2,83 0,0313

10 3,27 0,00469 3,003 0,0508

11 3,38 0,00313 3,05 0,0781

12 3,49 0,00781 3,16 0,0938 Gambar 3.1 Penurunan rumus untuk mencari
koefisien difusi (D)
13 3,54 0 3,27 0,0102

14 3,38 0,09382 C.1 Difusi non-linear

15 3,41 0,0547

16 3,49 0,0547

Berdasarkan Tabel 3.3 diperoleh nilai (dn/dY)


maksimum pada nilai 0,00781 untuk larutan
garam 23g/150mL, nilai Yi yang diperoleh pada
(dn/dY) maksimum adalah 2,73; 3,11; 3,49 maka
nilai tersebut ditetapkan sebagai nilai h. Untuk
larutan garam 28g/150mL diperoleh (dn/dY)
maksimum pada nilai 0,09382, maka nilai Yi yang
diperoleh adalah 3,38 dan nilai tersebut ditetapkan
sebagai nilai h.
Gambar 3.6 Koefisien difusi D pada larutan
garam 23 g / 150 ml
��
Fungsi � dan g(y) yang bergantung di antara Dilihat dari data diatas pada pada larutan garam
�� �
�� dengan konsentrasi 23 g / 150 ml tingkat
� dan g(y) yang akan menjadi suatu garis
�� perubahan koefisien difusi nonlinier jika melihat
lurus ditentukan pada penurunan rumus berikut. dari hasil regresi (R²) nilai yang didapat kurang
dari 1.

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
[5] Subedi, D.P., P.R. Adhikari, U.M. Joshi, H.N.
Poudel & B. Niraula. 2006. Study of
Temperature and Concentration Dependence of
Refractive Index of Liquids Using a Novel Technique.
Kathmandu University Journal of Science,
Engineering and Technology 2 (1): -. dalam
Zamroni, Achmad. Pegukuran Indeks Bias Zar
Cair Melalui Metode Pembiasan Menggunakan Plan
Paralel. Semarang : Universitas Negeri
Semarang
[6] Elisa, Juliana. 2015. Perbedaan Indeks Bias
Minyak Goreng Curah Dengan Minyak Goreng
Gambar 3.7 Koefisien difusi D pada larutan Kemasan Bermerek Sunco. Surabaha : Program
garam 28 g / 150 ml Studi Pendidikan Fisika FKIP Unsyiah.
Pada larutan garam dengan konsentrasi 28 g /150
[7] Dwidjoseputro, 1989. Pengantar Fisiologi
ml tingkat perubahan koefisien difusi nonlinier jika
Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
melihat dari hasil regresi (R²) nilai yang didapat
kurang dari 1. Dari kedua data tersebut [8] Loveless, AR. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi
memperoleh kurva yang melengkung dan linier Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta : PT.
jika dilihat dari titik awal dan titik akhirnya. Gramedia. dalam Yahya,2015. Perbedaan
Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonium
Tuberosium dan Doucus Carota. Aceh : FKIP
4. KESIMPULAN Unigha Sigli.
Berdasarkan data pengukuran dan hasil
[9] Nur, dkk. 2010. Pembuatan ADC (Analog
praktikum yang telah dilakukan, maka dapat
Digital Converter) untuk Rancang Bangun
disimpulkan:
Instrumentasi Temperatur Tinggi Menggunakan
1. Koefisien difusi pada larutan garam dengan
Prinsip Defleksi Laser He-Ne Sebagai dari Sistem
konsentrasi 23 g /150 ml diperoleh 10 titik
Kendali Operasi di Bidang Industri. Berkala Fisika.
perhitungan dan konsentrasi 28 g/150 ml
Vol. 13(2) : 31-38.
diperoleh 10 titik perhitungan dengan kurva
nonlinier. [10] Subarkah, Sigit Haryanto, Anwar Budianto.
2. Tingkat perubahan koefisien difusi dari tiap 1996. Teknik Defeleksi Fototermal Bahan Padat.
titik pada larutan garam dengan konsentrasi Yogyakarta : PPNY-BATAN
23 g/150 ml dan 28 g/ 150 ml, keduanya
menunjukan nilai regresi kurang dari 1. Jadi
perubahan koefisien difusi terhadap
perubahan konsentrasi larutan garam bersifat
nonlinier.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Tim Dosen Fisika. 2020. Modul Praktikum
EKSPERIMEN FISIKA II (edisi revisi).
Purwokerto : Lab. Fisika Inti dan Material
Jurusan Fisika Fakultas MIPA Unsoed.
[2] Bahrudin. 2006. Kamus Fisika Plus. Bandung :
Epsilon Group.
[3] Purnomo. 2011. Biologi kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
[4] Murdaka, B., Karyono & Supriyatin. 2010.
Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks Bias
pada Zat Cair Bening. Jurnal Berkala Fisika 13:
119-124 dalam Zamroni, Achmad. Pegukuran
Indeks Bias Zar Cair Melalui Metode Pembiasan
Menggunakan Plan Paralel. Semarang :
Universitas Negeri Semarang
5
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed

Anda mungkin juga menyukai