Anda di halaman 1dari 5

[Q.

1] PERCOBAAN MILIKAN (PENENTUAN MUATAN PARTIKEL)

Musyarofah (K1C016052), Rizky Intan Prasetya (K1C017001) & Rian Dwi Wahyudi (K1C017039)
Asisten: Wahyu Tri Atmojo
Tanggal Percobaan: 09/05/2020
PAF15313- Fisika Eksperimen II
Laboratorium Fisika Inti dan Material – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak
Pada praktikum percobaan milikan (penentuan muatan partikel) bertujuan untuk menentukan muatan
partikel (keunsuran) dengan metode statis (tegangan mengambang) dan dinamis (metode percepatan naik
turunnya muatan partikel). Praktikum ini menggunakan satu set peralatan penyemprot minyak, lempeng
elektroda dan teropong, dua buah stop watch dan DC power supply.
Eksperimen percobaan milikan atau tetes minyak milikan merupakan percobaan untuk menunjukkan bahwa
muatan elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan
terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). Hal tersebut dapat terjadi ketika minyak milikan
jatuh ke udara yang selanjutnya akan mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh gaya berat
(gravitasi), sedangkan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut akan meningkat sampai tercapai
kecepatan stasioner ketika gaya berat (gravitasi) ke bawah sama dengan gaya stokes ke atas. Dengan
demikian, dapat ditentukan sifat dasar dari muatan elektron dengan hubungannya pada bilangan avogadro
yang merupakan turunan lebih lanjut dari aplikasi hukum faraday yang memadukan antara gaya stokes
dengan gaya berat (gravitasi) pada tingkatan elektron mikroskopis. Pada praktikum ini menggunakan dua
metode dalam menentukan muatan partikel yaitu metode statis atau keseimbangan dan metode dinamis.
Muatan yang didapatkan dari metode keseimbangan 2.38949E-17, 5.00178E-17, 5.7705E-17, 2.4383E-16,
dan 2.94628E-16 dan metode dinamis 4.94E-17, 5.25E-17, 3.87E-17, 4.99E-17, 5.55E-17
Kata kunci: muatan, gaya stokes, gaya berat.
1. PENDAHULUAN gaya angkat ke atas terjadi pda semua benda yang
berada dalam fluida. Gaya stokes erat kaitannya
Dalam kehidupan banyak kejadian
dengan viskositas fluida, dimana gerak tetes
menunjukkan adanya aliran elektron. Contoh
minyak akan dihambat oleh gaya sokes yang
sederhana ialah pada rangkaian tertutup yang
disebabkan nilai viskositas yang dimiliki oleh
terdiri dari sebuah lampu kecil dan baterai. Pada
fluida. Gaya gesek antar permukaan benda yang
saat saklar ditutup arus konvensional mengalir dari
bergerak dengan fluida akan sebanding dengan
potensial tinggi ke potensial rendah. Arus yang
kecepatan relative gerak benda ini terhadap fluida.
dimaksud adalah aliran muatan positif sementara
Hambatan gerak di dalam disebabkan oleh gaya
di saat yang sama juga mengalir muatan negatif
gesek antara bagian fluida yang melekat pada
dari potensial rendah ke potensial tinggi. Berbicara
permukaan benda dengan bagian fluida di
tentang muatan listrik, telah banyak percobaan
sebelahnya. Gaya gesek itu sebanding dengan
yang dilakukan untuk mendukung ilmu di bidang
koefisien viskositas (η) fluida. Menurut Stokes,
kelistrikan dan menjawab pertanyaan apakah
muatan listrik pada sebuah aliran listrik merupakan gaya gesek adalah [2]:
sebuah perkalian bilangan bulat dari suatu kuantias F s=6 πrηv
tertentu atau apakah muatan dapat dibagi sevara
kontinu. Kemudian apakah muatan dapat dibagi Terakhir adalah gaya listrik yang dialami tetes
secara kontinu. Kemudian Robert A. Milikan minyak karena berada dalam medan listrik antara
melakukan percobaan yang dikenal dengan nama pelat konduktor yang dieri tegangan. Jika suatu
percobaan oil-drop atau tetes-minyak Milikan. muatan uji diletakkan di dekat tongkat bermuatan,
Dengan mepnyemprotkan minyak parafin ke dalam maka sebuah gaya elektrostatik akan bekerja pada
ruang antar pelat kapasitor dan mengamati gerakan muatan tersebut. Di dalam sebuah medan listrik
tetes minyak dengan mikroskop [1] bekerja sebuah gaya yakni gaya listrik yang
besarnya sebanding dengan kuat medan dan
Dalam percobaan ini gaya-gaya yang muatan partikel itu [3]
mempengaruhi gerakan tetes minyak ialah gaya
gravitasi, gaya Archimedes, gaya stokes dan gaya E=Fq
listrik. Gaya gravitasi selalu mengarah ke pusat
Dalam percobaan tetes milikan, gerakan
bumi yang menyebabkan tetes minyak bergerak ke
kecepatan milikan dibuat dalam dua keadaan yaitu
bawah. Gaya Archimedes yakni gaya apung atau
gerak kebawah karena pengaruh medan listrik.
1
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Keadaan pertama tetes minyak bergerak dengan berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan
kecepatan konstan karena gaya gesekan fluida yaitu tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem
udara dengan tetes minyak setelah minyak yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang
disemprotkan ke dalam ruang antar kedua plat dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya
kapasitor, maka tetesan minyak yang jatuh awalnya waktu. Asumsi utama dalam paradigma dinamika
mengalami percepatan, namun menjadi konstan sistem adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik
karena pengaruh gaya stokes dari udara. Pada yang persistent (terjadi terus menerus) pada setiap
keadaan kedua tetes minyak dapat bergerak ke atas sistem yang kompleks bersumber dari struktur
karena pengaruh medan listrik. Hal ini dapat kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena
terjadi karena tetes minyak berada dalam medan itulah model-model dinamika sistem
listrik yang terdapat diantara dua kapasitor yang diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal
diberi tegangan dan telah terionisasi saat terjadi (theory-like). Dalam kaitanya dengan tetes minyak
gesekan dengan fluida dan cahaya lampu. Sehingga Millikan yaitu untuk menentukan muatan
tetes minyak memiliki muatan dan akan mendapat elementer, metode dinamis adalah pengukuran
gaya listrik berupa gaya tarik menuju pelat kecepatan jatuh tetesan minyak itu setelah
konduktor. Jika tetes minyak yang dipilih bergerak terhentinya tegangan dan mengukur kecepatan
ke atas dan pelat bagian atas bermuatan positif, naik suatu tetesan minyak pada tegangan yang
maka terjadi gaya Tarik pada tetes minyak yang ditentukan, misal pada saat 400 Volt[5].
menunjukkan bahwa tetes minyak bermuatan
negatif[4]. 1.2 METODE KESEIMBANGAN (STATIS)
Metode keseimbangan adalah pengukuran
Kecepatan gerak turun dan naiknya tetes
tegangan dimana suatu tetesan minyak yang
minyak dapat dihitung dengan perumusan:
bermuatan mengambang dalam ruangan Millikan
s dan mengukur kecepatan jatuh tetesan minyak
v= tersebut pada suatu keadaan jatuh bebas setelah
t
berhentinya tegangan. Pada metode keseimbangan,
dengan s adalah jarak tempuh tetes minyak dan t kondensator diberikan suatu tegangan yang
adalah waktu tempuh tetes minyak. menyebabkan tetesan minyak berada pada keadaan
Jari-jari butiran minyak dapat dihiyung mengambang atau melayang. Kemudian tegangan
dengan menggunakan rumus: dimatikan, maka tetesan minyak akan turun.
Kecepatan turunnya tetesan minyak setelah
9 ηv tegangan dimatikan diukur sebagai v1 [6].
r= √
√ 2 ρg 2. METODOLOGI
dengan, v adalah tegangan input, ρ adalah selisih 2.1 ALAT DAN BAHAN
massa jenis minyal parafin dan udara, η adalah
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan
viskositas minyak parafin, dan g adalah percepayan
ini antara lain :
gravitasi.
1. Satu set peralatan penyemprot minyak,
Muatan tiap butiran dapat dihitung dengan lempeng elektroda dan teropong
perumusan: 2. Dua buah stopwatch
3. DC Power supply
6 πηV
q= (v g + v m)
d
2.2 PROSEDUR KERJA : FLOWCHART
dengan V adalah tegangan input, d adalah jarak
a. Metode Kesimbangan
antar kedua pelat, η adalah viskositas minyak
parafin, v gadalah kecepatan gerak turun dan v m
adalah kecepatan gerak naik. Percobaan milikan ini
membuktikan bahwa muatan elektron bersifat Mulai
distrik, tidak muncul dalam sembarang harga[3].

1.1 METODE DINAMIS


Dalam pendekatannya, percobaan tetes minyak Menyiapkan alat dan
Millikan memakai metode dinamis. Secara umum bahan
metode dinamis adalah suatu metode pemodelan
yang diperkenalkan oleh Jay Forrester pada tahun
1950-an dan dikembangkan di Massachusetts
Institute of Technology Amerika. Sesuai dengan
namanya, penggunaan metode ini erat
2
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
b. Metode Dinamis

Mulai

- Menghidupkan sumber tegangan.


- Men-setting teropong agar dapat Menyiapkan alat
melihat dengan fokus. dan bahan

- Menyemprotkan minyak ke dalam ruang - Menghidupkan sumber tegangan.


pengamatan. - Men-setting teropong agar dapat
- Mengamati satu tetes minyak dalam ruang melihat dengan fokus.
pengamatan.
- Mengatur sumber tegangan agar tetesan
minyak mengambang stabil (tidak bergerak - Menyemprotkan minyak ke dalam
naik turun). ruang pengamatan.
- Mencatat sumber tegangan yang - Mengamati satu tetes minyak dalam
digunakan. ruang pengamatan.
v

Menentukan jarak S
Menentukan jarak S
s
S

Menghitung waktu tempuh satu tetes


Mematikan sumber tegangan dan pada saat minyak sejauh S dan tegangan yang
yang bersamaan mengatur waktu yang digunakan.
dibutuhkan oleh tetesan minyak untuk
menempu jarak S
t2, U

t
Mematikan sumber tegangan dan
pada saat yang bersamaan mengukur
Menghitung nilai muatan persatuan tetes waktu yang dibutuhkan oleh tetesan
minyak. minyak untuk menempuh jarak S
dalam arah yang berlawanan.
q
Mengulangi t1
sebanyak
lima kali Selesai Menghitung nilai muatan persatuan tetes
minyak.

q
Mengulangi
sebanyak lima
kali Selesai 3
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
3. HASIL DAN ANALISIS Berdasarkan hasil dari data pengamatan percobaan
milikan metode keseimbangan dan dinamis didapat
Manfaat yang dapat diambil dari percobaan
nilai muatan rata-rata yang berbeda. Pada metode
milikan ini dalam kehidupan sehari-hari berkaitan
keseimbangan nilai muatan rata-ratanya 1.34015E-
dengan kelistrikan dan kemagnetan. Contoh
16 C sementara untuk metode dinamis nilai muatan
aplikasinya adalah penerangan lampu dan TV yang
rata-ratanya adalah 4.9202E-17 C. Berdasarkan nilai
berfungsi sebagai media informasi. Salah satu
literature yang diperoleh oleh Robert Milikan yaitu
contoh prinsip kerja aplikasinya adalah pada
sebesar 1,602E-19 C, nilai percobaan yang
penerangan lampu. Saat dihidupkan arus listrik
mendekati adalah pada metode dinamis. Perbedaan
akan mengalir akibatnya elektron bebas bergerak
nilai ini mungkin disebabkan karena ketidaktelitian
dari kutub negatif ke positif. Elektron disepanjang
pengamatan tetes minyak karena pengamatan yang
filament secara konstan akan menabrak atom.
terlalu lelah, tetes-tetes minyak yang ukurannya
Energinya akan memanaskan atom. Atom-atom
tidak sama besar (tidak homogeny) sehingga
yang dilepaskan terlihat seperti cahaya yang
mungkin menyebabkan kecepatan jatuhnya
dipancarkan. Pada percobaan milikan ini sangat
berbeda-beda.
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti
adanya arus, listik, lampu, baterai, dan sebagainya.
Muatan elektron dapat di aplikasikan dalam
4. KESIMPULAN
beberapa alat kelistrikan seperti lampu, prinsipnya
Berdasarkan data pengukuran dan hasil praktikum
sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:
penyaluran arus listrik melalui filament yang
1. Koefisien difusi pada larutan garam dengan
kemudian memanas dan menghasilkan foton. Arus
konsentrasi 23 g /150 ml diperoleh 10 titik
listrik harus memiliki sumber yaitu energi listrik
perhitungan dan konsentrasi 28 g/150 ml
agar bisa dinyalakan dan diubah menjadi bentuk
diperoleh 13 titik perhitungan dengan kurva
energi lainnya. Proton memiliki arus positif
nonlinier.
sedangkan elektron bermuatan negatif. Jika sebuah
2. Tingkat perubahan koefisien difusi dari tiap
benda yang kekurangan elektron di dalamnya, bisa
titik pada larutan garam dengan konsentrasi
dikatakan bahwa benda tersebut kelebihan energi
23 g/150 ml dan 28 g/ 150 ml, keduanya
positif dari proton.
menunjukan nilai regresi kurang dari 1. Jadi
perubahan koefisien difusi terhadap
A. Metode Keseimbangan
perubahan konsentrasi larutan garam bersifat
nonlinier.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan Percobaan
Milikan Metode Keseimbangan
DAFTAR PUSTAKA
N Potensial S (m) t(s) q [1] Alonso m. Finn. 1992. Dasar-Dasar Fisika
o (V) Universitas Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
1 310 10−2 9 2.38949E-17
[2] Kenneth, Krene. 1986. Fisik Modern Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
2 310 10−2 5.5 5.00178E-17
3 310 5 [3] Petruci, Kenneth. 1987. Fisika Dasar 1.
10−2 5.7705E-17
Jakarta: Erlangga.
4 290 10−2 2 2.4383E-16
5 240 2 [4] Soedojo, Peter. 1992. Azaz-Azaz Ilmu Fisika
10−2 2.94628E-16
Jilid 3 Optika. Yogyakarta: Universitas
B. Metode Dinamis Gadjah Mada.
[5] Tipler, Paul A,. (2001). Fisika untuk Sains
Tabel 3.2 Data Hasil Pengamatan Percobaan dan Tekhnik Jilid 2 edisi ketiga. Jakarta :
Milikan Metode Dinamis Erlangga.
N Potensial S (m) t1(s t2(s) Q [6] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih
o (V) ) bahasa : Hans J. Wospakrik dan
1 330 10−2 9 7.5 4.93827E-17 Sofia Niksolihin. Jakarta : Penerbit
2 600 4.8 7.3 Universitas Indonesia.
10−2 5.25387E-17
3 390 10−2 10.1 7.1 3.87038E-17
4 350 10−2 8 8.2 4.98917E-17
5 270 10−2 9 8.8 5.54932E-17

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Lampiran

5
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed

Anda mungkin juga menyukai