Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN II


PERCOBAAN MILIKAN
(ACARA – 2)

Disusun oleh :
Nama : 1. Usamah K1C016047
2. Dini Amaliah Luthfi K1C016057
Asisten : Irpan Najib

Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Senin, 1 April 2019
Pengumpulan Laporan : Senin, 8 April 2019

LABORATORIUM FISIKA INTI DAN MATERIAL


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019
PEMODELAN PERMUKAAN LOGAM PLATINUM DENGAN
STRUKTUR FCC
Usamah (K1C016047), Dini Amaliah Luthfi (K1C016057).
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Jenderal Soedirman
Email: diniamaliah28@gmail.com

ABSTRAK

Eksperimen percobaan milikan dilakukan untuk menunjukkan bahwa muatan


elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke
bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). Percobaan
milikan bertujuan untuk membuktikan muatan listrik adalah 1,6 x 10-19. Serta
membuktikan bahwa muatan listrik terkuantisasi secara diskret. Dalam pengukuran
ini digunakan sistem peralatan Milikan (leybold 55941) dengan metode dinamis dan
metode kesetimbangan untuk menetukan kecepatan tetes minyak. Percobaan diukur
ketika minyak milikan jatuh ke udara yang selanjutnya akan mengalami percepatan
ke bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi, sedangkan pada saat yang sama gerak
tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Kecepatan tetes minyak milikan
tersebut akan meningkat sampai tercapai kecepatan stasioner ketika gaya berat ke
bawah sama dengan gaya stokes ke atas. Hasil dari percobaan ini yakni muatan
listrik (q) rata rata untuk metode kesetimbangan adalah sebesar 1,18285E-10 C,
sedangkan untuk metode dinamis sebesar 3,38268E-11 C.

Kata Kunci: milikan, muatan elektron, gaya gravitasi, gaya stokes.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Robert A. Milikan (1989 – 1953) melakukan percobaan dengan meneteskan
minyak melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diatur sehingga
gaya elektrostatik mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut,
jatuhan minyak akan mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh gaya
gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya
stokes. Sehingga akan terjadi kesetimbangan gaya – gaya antara gaya gravitasi dan
gaya listrik diantara dua plat konduktor tersebut.
Eksperimen milikan merupakan eksperimen dalam menentukan muatan
elektron (e) dan bilangan Avogrado (N) berdasarkan persamaan Faraday dengan
mengetahui sifat diskrit dari muatan elektron. Berdasarkan uraian tersebut, praktikum
ini perlu dilakukan untuk mempelajari karakteristik atomik maupun kelistrikan
secara mikro pada suatu molekul.

1.2 Tujuan
Percobaan pemodelan permukaan logam platinum dengan struktur FCC bertujuan:
1. Memodelkan permukaan platinum dengan bidang indeks (111).
2. Memahami metode Teori Fungsional Kerapatan (Density Functional Theory).
3. Menjalankan sistem melalui perintah-perintah yang terdapat di Sistem
Operasi Linux Ubuntu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Milikan
Milikan merupakan salah satu pecobaan di bidang fisika yang dirancang
untuk mengukur suatu muatan listrik elektron. Percobaan milikan dilakukan
pertama kali oleh Robert A Milikan pada tahun 1913. Percobaan tersebut
dilakukan dengan menyeimbangkan gaya – gaya antara gaya gravitasi dan gaya
listrik pada suatu tetes minyak yang berada diantara dua plat elektroda.
Tetesan yang mengalami gaya ke atas berupa gaya stokes, gaya
Archimedes, dan gaya gerak kebawah. Jika kedua plat diberi tegangan, maka
partikel (tetesan minyak) akan bergerak. Partikel yang bergerak ke atas disebut
partikel elekton (-) dan partikel bergerak ke bawah disebut proton(+). Medan
listrik yang dihasilkan dari kedua plat akan menarik muatan listrik dari tetesan
minyak bagain atas, dan jika beda tegangan diatur agar bisa mengimbangi pada
tetes minyak maka partikel –partikel minyak yang mengandung muatan tersebut
akan melayang karena adanya gaya keseimbangan. Pada keadaan ini gaya
gravitasi sama dengan elektrostatik, sehingga muatan dapat diketahui besarnya.
Secara umum muatan nya dapat diperoleh melalui persamaan berikut.
𝐹𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑊 [2.1]
𝑞𝐸 =𝑚𝑔 [2.2]
𝑚𝑔
𝑞= [2.3]
𝐸

Milikan mengamati bahwa hasil dari muatan listrik yang diperoleh selalu
kelipatan dari 1,602 10ˉ¹⁹C, sehingga dari percobaan tetes minyak Milikan
diperoleh harga muatan yang dimiliki oleh partikel kecil elektron. Jadi bilangan
tersebut disebut e = 1,602 x 10ˉ¹⁹C. Dari hasil harga muatan elektron (e) maka
secara akurat dan telah menunjukkan bahwa sifat muatan diskrit yang artinya
elektron ada di dalam bentuk paket – paket yang disebut kuanta.(Djuhana,
2008). Dalam percobaan ini elektron dapat bergerak ke atas dan ke bawah. Gaya
– gaya ke atas dengan medan listrik yang terjadi pada percobaan ini adalah :
1. Gaya berat karena setiap benda yang mempunyai massa pasti mengalami
berat dimana
W = mg
Gaya berat dapat dipengaruhi oleh massa zat dan percepatan gravitasi. Gaya
berat menyebabkan suatu zat dapat jatuh dari suatu ketinggian apabila tia ada
kecepatan horizontal, maka arah dari gaya berat searah dengan laju yang
diaanlisa (Becchi, D’Elia,2007)
2. Gaya stokes merupakan gaya ke atas, semua berada jauh baik di dalam air
yang akan mengalami gaya ke atas sehingga terjadi penghambatan sampai
kecepatan menjadi konstan.
Fs = 6 r Vr π
3. Gaya listrik pada plat konduktor diberi beda potensial (V).
Fl = qE
Fg=Fs
Mg=kvf
Dimana m massa mimyak dimuati yang kemudian diletakkan diantara dua
plat konduktor yang berbeda tegangan sebesar ΔV maka tetes mimyak dapat
bergerak ke atas. Potensial listrik di suatu tempat dalam ruangan sebagai
usaha yang dilakukan oleh suatu satuan muatan listrik apabila muatan
dibiarkan bergerak menuju tempat jauh tak terhingga.(Soedojo, 1992).
Percobaan yang dilakukan oleh millikan dapat menyingkap mengenai sifat
muatan listrik dan harga muatan suatu elektron (en) maupun bilangan
Avogadro (N) dalam satuan system internasional. Dalam percobaan ini bukan
hanya memahami elektron, medan listrik tetapi juga mekanika fliuda yang
berperan dalam percobaan ini. Dimana fluida merupakan aliran atau garis –
garis arus dalam medan aliran yang dibuat pada saat waktu tertentu, sehingga
kecepatan fluida pada setiap titik dalam garis merupakan garis singgung
terhadap garis arus. Partikel – pertikel fluida bergerak rambang. Apabila zat
warna yang disuntuikkan ke dalam maka arus akan tersebar dan berdifusi
keseluruh medan aliran, (Azman, 1983).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pemodelan permukaan logam platinum dengan struktur FCC
dilakukan pada hari Senin, 1 April 2019 pukul 13.00-15.00 WIB di
Laboratorium Fisika Inti dan Material Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Soedirman.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
1. Satu set peralatan penyemprot minyak, lempeng elektroda, dan teropong.
2. Dua stopwatch
3. Sumber tegangan

3.3 Prosedur kerja


3.3.1 Metode Keseimbangan
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Sumber tegangan dihidupkan.
3. Teropong diatur hingga dapat melihat dengan fokus.
4. Minyak disemprotkan ke dalam ruang pengamatan.
5. Satu tetes minyak dalam ruang pengamatan diamati dan sumber
tegangan diatur agar tetesan minyak mengambang stabil ( tidak
bergerak naik turun), sumber tegangan yang digunakan pada saat
praktimum dicatat.
6. Sumber tegangan dimatikan dan sekaligus stopwatch dihidupkan untuk
mengukur waktu yang dibutuhkan oleh tetesan minyak menempuh jarak
S.
7. Langkah 4 – 6 diulangi beberapa kali
3.3.2 Metode Dinamis
1. Alat dan bahan dipersiapkan.
2. Sumber tegangan dihidupkan.
3. Teropong diatur hingga dapat melihat dengan fokus.
4. Minyak disemprotkan ke dalam ruang pengamatan.
5. Satu tetes minyak diamati dalam ruang pengamatan.
6. Sumber tegangan diatur agar satu tetesan bergerak, waktu (t2) untuk
menempuh jarak sejauh S dan sekaligus pada saat yang bersamaan
tegangan yang digunaka dicatat
7. Waktu (t1) yang diperlukan oleh tetesan minyak untuk menempuh jarak
yang sama, yaitu S, dalam arah yang berlawanan setelah sumbr
tegangan dimatikan
8. Langkah 4 - 7 diulangi beberapa kali
3.4 Flowchart
3.4.1 Metode Kesetimbangan

Mulai

Alat dan Bahan:


1.Satu set peralatan penyemprot minyak
2.Lempeng elektroda
3.Teropong.
2.Dua buah stopwatch
3.Sumber tegangan

- Menghidupkan sumber tegangan


- men-setting teropong agar dapat melihat dengan fokus.

- Menyemprotkan minyak ke dalam ruang pengamatan.


- Mengamati satu tetes minyak dalam ruang pengamatan
dan Mengatur sumber tegangan agar tetesan minyak
mengambang stabil (tidak bergerak naik turun).
- Mencatat sumber tegangan yang digunakan.

Menentukan jarak S

- Mematikan sumber tegangan dan pada saat yang


bersamaan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh tetesan
minyak untuk menempuh jarak S

Menghitung nilai muatan persatuan tetes minyak.

q
Mengulangi sebanyak lima kali

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Kesetimbangan


3.4.2 Metode Dinamis

Mulai

Alat dan Bahan:


1.Satu set peralatan penyemprot minyak
2.Lempeng elektroda
3.Teropong.
2.Dua buah stopwatch
3.Sumber tegangan

- Menghidupkan sumber tegangan


- men-setting teropong agar dapat melihat dengan fokus.

- Menyemprotkan minyak ke dalam ruang pengamatan.


- Mengamati satu tetes minyak dalam ruang pengamatan

Menentukan jarak S

Menghitung waktu tempuh satu tetes minyak sejauh S dan


tegangan yang digunakan

t2,U

- Mematikan sumber tegangan dan pada saat yang


bersamaan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh tetesan
minyak untuk menempuh jarak S dalam arah yang
berlawanan.

t1

Menghitung nilai muatan persatuan tetes minyak.

q
Mengulangi sebanyak lima kali

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Metode Dinamis


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Metode Kesetimbangan
No Potensial (V) S (mm) t (s) q

1 100 20 5,2 5,68958E-11

2 150 20 3,8 9,71959E-11

3 200 20 3 1,48148E-10

4 250 20 3 1,18519E-10

5 300 20 2,5 1,70667E-10

Q rata rata = 1,18285E-10 C

Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Metode Dinamis


No Potensial (V) S (mm) t2 (s) t1 (s) q

1 100 10 1 2 6,7082E-11

2 200 10 1,6 1,6 3,125E-11

3 300 10 1,8 1,8 1,7459E-11

4 400 10 1,4 2 1,3576E-11

5 500 10 2 2,4 7,4846E-12

Q rata rata = 2,73704E-11 C

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh nilai muatan tetesan
minyak metode kesetimbangan yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan metode
dinamis pada Tabel 4.2. Pada metode kesetimbangan diketahui bahwa nilai q
terbesar didapat pada saat potensial 200 Volt yaitu sebesar 1,48148E-10 C ,
sedangkan nilai q terkecil pada saat potensial 100 Volt yaitu sebesar 5,68958E-11 C.
Metode dinamis didapat nilai q terbesar pada saat potensial 100 Volt yaitu sebesar 6,7082E-
11 C sedangkan q terkecil pada saat potensial 300 volt yaitu sebesar 1,2474E-11 C.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada praktikum pemodelan H2O dan CO dengan
metode Density Functional Theory dapat disimpulkan bahwa :

1. Keadaan permukaan logam platinum terhadap bidang indeks (111) awal


dengan setelah relaksasi struktur permukaan tidak terjadi perubahan karena
jarak antar layer tetap.
2. Metode Density Functional Theory adalah metode komputasi yang
mempelajari sifat molekul berdasarkan pada penentuan densitas elektron
orbital yang digunakan untuk optimisasi geometri dan struktur elektron
kompleks logam transisi.

5.2 Saran
1. ....................
DAFTAR PUSTAKA

Bestekin. 2015. Platina. https://bestekin.com/2015/11/19/platina/. diakses 22 Maret


2019.

Neax. 2012. Density Functional Theory.


https://neax502.wordpress.com/2012/05/21/density-functional-theory-teori-
fungsional-kerapatan/ . diakses 28 Oktober 2018.

Suharjo, 2015. Struktur Kristal.


https://www.academia.edu/23793445/3_STRUKTUR_KRISTAL_3.1_STRUKTUR_LO
GAM. diakses 21 Maret 2019.

Tim Dosen Fisika, 2017. Modul Praktikum EKSPERIMEN FISIKA II (edisi revisi).
Purwokerto: Lab. Fisika Inti dan Material Jurusan Fisika Fakultas MIPA Unsoed.

Young, D., 2001. Computational Chemistry. New York: Wiley and Sons Inc.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai