Anda di halaman 1dari 11

TANGGAL PERCOBAAN : 5-11-2021

TANGGAL PENGUMPULAN:

PRAKTIKUM FISIKA MODERN SEMESTER 115


Percobaan Milikan

NAMA : Ayu Fatimah


NIM : 1302620076
DOSEN PENGAMPU : Dr. Hadi Nasbey, S.Pd, M.Si

ASISTEN LABORATORIUM :
Hafsah Mujahidah 1306619005
Nur Indah Arahman Rahim 1306619008
Lydia Nurkumalawati 1306619018
Muhammad Andrianto Abdillah 1306619027
Marliana Candra Kartika 1306619040
Ferdiansyah Faturachman Achmad 1306619052
I Gusti Ayu Isnaini Fatha Ramadhani 1306619056
Rania Virda Sukmaningsih 1306619067

Laporan Awal Laporan Akhir Nilai Pretest Total

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
PERCOBAAN TETAPAN PLANCK

A. TUJUAN PERCOBAAN
1.Mempelajari kuantisasi muatan dari tetes minyak
2.Mengukur waktu jatuh dan waktu naik tetes minyak terhadap perubahan tegangan.
3.Menentukan jari-jari dan muatan tetes minyak.
4.Menentukan nilai muatan elementer (elektron)
5.Mengetahui hubungan antara jari-jari dan muatan tetes minyak

B. ALAT DAN BAHAN

Alat
1. Satu set peralatan percobaan Milikan seperti Gambar (1)
2. Sumber tegangan dengan variasi tegangan 0 – 600 V
Bahan
1. Minyak gliserin
2. Silikon

Gambar 1. Diagram skematik peralatan percobaan Milikan Komponen peralatan percobaan


Milikan pada gambar diatas adalah sbb:

1. Mikroskop (okuler 10x) dengan skala mikrometer (1 garis = 0.1 mm)

2. Pengatur kedudukan mikroskop

3. Wadah (chamber) Milikan (diameter 8 cm)

4. Soket tegangan dc keping kapasitor (jarak antar keping 6 cm)


5. Lampu (6 V; 2.5 A)

6. Pengatur intensitas cahaya lampu

7. Botol minyak

8. Kabel penghubung lampu dengan sumber tegangan

9. Pengatur kedudukan wadah Milikan

C. TEORI DASAR

. Dari hasil percobaan Thomson yang menunjukan bahwa elektron merupakan bagian
dari atom, percobaan Milikan mampu menentukan nilai muatan elektron (e) dan massanya
(m) secara terpisah. Pada awalnya percobaan Milikan dilakukan untuk menentukan nilai e
dan tetapan Avogadro (N). Hasil percobaan menyimpulkan bahwa nilai muatan tetes
minyak merupakan kelipatan dari nilai e.

Pada dasarnya pinsip penentuan muatan dasar elektron dilakukan dengan mengamati
gerak tetesan minyak didalam suatu medan listrik yang terbentuk antara dua pelat
kapasitor seperti yang ditunjukan pada Gambar (1):

Gambar 1. Diagram skematik percobaan Milikan


Gerak tetes minyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi ( F g), gaya hambat Stoke ( F s),
gaya apung Archimedes ( F a) dan gaya Coulomb ( F c) seperti yang ditunjukan pada
gambar (1) berikut:

Gambar 2. Diagram skematik gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak:

(a) tanpa medan listrik; (b) dengan medan listrik

Perhatikan bahwa arah gaya Fs bergantung pada arah gerak tetes minyak. Resultan
gaya yang bekerja pada tetes minyak tanpa kehadiran medan listrik dinyatakan sebagai
berikut:

F g−F a−F s =0 ( 1.a )

m 0 g−m u g−6 πr v 1 η=0 ( 1. b )

4 3
π r ( ρ0 −ρu ) g−6 πr v 1 η=0 ( 1. c )
3

Dengan r = jari-jari tetes minyak, ρ0 = rapat massa tetes minyak, ρu = rapat massa udara (=
1,293 kg/m3), v1 = kecepatan tetes minyak jatuh kebawah, η = viskositas tetes minyak di
udara (= 1.82 x 10-5 kg/m·s).

Kemudian dari persamaan (1.c) diperoleh jari-jari tetes minyak sebagai berikut:

9 η v1
r=
√ 2 ( ρ0− ρu ) g
(2)
Jika terdapat medan listrik kemudian tetes minyak bergerak/tertarik ke atas oleh pelat
kapasitor maka resultan gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak adalah:

F g−F a + F s−F c =0 ( 3. a )

m 0 g−m u g+ 6 πr v2 η−qE=0 (3. b )

4 3 U
π r ( ρ0 −ρu ) g+6 πr v 2 η−q =0 ( 3. c )
3 d

Dengan v 2 = kecepatan tetes minyak bergerak/tertarik ke atas, q = muatan tetes minyak, U =


beda tegangan antara pelat kapasitor dan d = jarak yang ditempuh tetes minyak bergerak ke
atas.

Muatan tetes minyak merupakan kelipatan dari nilai muatan dasar e dan dinyatakan dengan
persamaan berikut:

q=ne ( 4 )

Dengan e = 1,6 x 10-19 C, n bilangan bulat = 1, 2, 3, 4 ….

Saat tetes minyak bergerak didalam medium udara, maka dimungkinkan terjadi penguapan
akibat gesekan sehingga terjadi kenaikan suhu udara yang mempengaruhi nilai viskositas.
Faktor koreksi (faktor Cunningham) nilai viskositas dinyatakan dengan persamaan berikut:
−1
b
[
ηc ( T ) =η0 (T ) 1+
rP ] (6 )

Dimana ηc adalah viskositas koreksi tetes minyak, adalah η0 viskositas udara sebagai fungsi T,
b (tetapan) = 6.17 x 10-4, dan P adalah tekanan udara.

Koreksi nilai viskositas mengakibatkan koreksi pada penentuan nilai muatan tetes minyak
yang dinyatakan dengan persamaan berikut:
−3
b
[
q c =q 1+
rP ] 2
(7)

TEORI TAMBAHAN
Dari tahun 1909 hingga 1913, Robert Andrews Millikan (1868-1953) melakukan serangkaian
eksperimen yang brilian di Universitas Chicago dimana ia mengukur muatan elementer e
elektron dan mendemonstrasikan sifat kuantitatif muatan elektronik. Peralatan yang dia
gunakan adalah berisi dua pelat logam paralel. Tetesan minyak yang telah diisi oleh gesekan
di alat penyemprot dibiarkan melewati lubang kecil di pelat atas. Sebuah berkas cahaya
horizontal digunakan untuk menerangi tetesan, yang dilihat oleh teleskop dengan sumbu pada
sudut siku-siku terhadap berkas tersebut. Tetesan tersebut kemudian muncul sebagai bintang
yang bersinar dengan latar belakang gelap, dan laju jatuhnya tetesan individu dapat
ditentukan.

Gambar percobaan milikan

Kami mengasumsikan satu tetes bermassa m dan membawa muatan q sedang dilihat dan
muatannya negatif. Jika tidak ada medan listrik di antara pelat, dua gaya yang bekerja pada
muatan adalah gaya gravitasi, m𝑔⃑, bertindak ke bawah, dan 𝐷⃑⃑gaya drag kental ke atas. Gaya
tarik sebanding dengan kecepatan jatuhnya. Ketika penurunan mencapai kecepatan
terminalnya, v, kedua gaya menyeimbangkan satu sama lain (mg = D).1

Tetesan minyak disemprotkan dari alat penyemprot di atas pelat. Sebagian dari tetesan
minyak ini melewati lubang kecil di yang berada pada pelat bagian atas Millikan
menggunakan sinar-X untuk mengionisasi udara di dalam ruangan sehingga elektron yang
dibebaskan akan menempel pada tetesan minyak, memberinya muatan negatif -q. Berkas
cahaya yang diarahkan secara horizontal digunakan untuk menerangi tetesan minyak, yang
dilihat melalui teleskop yang sumbu panjangnya juga horizontal tetapi tegak lurus terhadap
berkas cahaya.

Tunjukkan bahwa perbedaan potensial yang diperlukan antara pelat untuk menjaga agar
tetesan oli tetap diam diberikan oleh

dimana minyak p adalah massa jenis minyak, g adalah percepatan gravitasi, dan r adalah jari-
jari tetesan minyak. (b) Untuk menentukan q dari persamaan di bagian (a), kita perlu
mengetahui semua besaran lainnya, yang kita lakukan, kecuali r. Jari-jari tetesan minyak
terlalu kecil untuk diukur secara langsung. Oleh karena itu, Millikan melakukan pengukuran
kedua. Dengan medan listrik dihilangkan, minyak jatuh melayang ke bawah pada kecepatan
terminal karena gaya resistif padanya, diberikan oleh Persamaan. Untuk tetesan yang bergerak
1
Serwey and Vuille(2019).COLLAGE PHYSICS.US:Elevent Edition( hal 512)
perlahan melalui fluida kental, Persamaan dapat dimodifikasi menjadi apa yang dikenal
sebagai hukum Stokes:

\Medan listrik e antara pelat disetel sampai tetesan itu ditangguhkan di udara. Tarikan
gravitasi ke bawah, mg, kemudian diimbangi gaya ke atas karena medan listrik. Jadi muatan
Massa tetesan ditentukan dengan mengukur kecepatan terminalnya tanpa adanya medan
listrik. Seringkali tetesan bermuatan negatif, tetapi terkadang positif, menunjukkan bahwa
tetesan telah memperoleh atau kehilangan elektron (dengan gesekan, meninggalkan alat
penyemprot).

Pengamatan dan analisis Millikan yang telaten menyajikan bukti yang meyakinkan bahwa
setiap muatan adalah kelipatan integral dari muatan terkecil, e, yang dianggap berasal dari
elektron, dan bahwa nilai e adalah Nilai e ini, dikombinasikan dengan pengukuran
memberikan massa elektron menjadi Massa ini kurang dari seperseribu massa atom terkecil,
dan dengan demikian menegaskan gagasan bahwa elektron hanyalah sebagian dari atom. Nilai
yang diterima saat ini untuk massa elektron adalah

. Melalui banyak percobaan dengan tetes minyak milikan yang beragam maka secara
umum muatan dapat diperoleh:

( v f +v r )
e n=mg
[ E vf ]
Dimana besaran massa m dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan m =

4
π a3 σg , sehingga persamaan di atas menjadi:
3
(vf + vr )
4
e n= π a3 σg
3 E vf [ ]
Muatan listrik Q di dalam suatu ruang, akan menyebabkan timbulnya mdan listrik did
ala ruang tersebut, artinya setiap muatan lain Q yang berada di dalam ruang itu akan
mengalami gaya elekstrotatik ” makin banyak Q makin kuat gaya F dan makin medan
listrik yang ditimbulkan oleh Q tersebut.” Sehingga kuat medan listrik di dalam ruang,

2
Serwey Jewett.(2019).Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics.US:Tenth Editions (hal 656-657)
4
Douglass C.Giancoli.(2018).Phyysics.US:Global Edition (hal 773)

3
ditentukan oleh banyaknya muatan Q yang menimbulkan medan listrik tersebut, serta
tergantung pada jaraknya dari muatan Q.4

C. LANGKAH PERCOBAAN

1. Menyusun dan menyiapkan peralatan percobaan Milikan seperti Gambar (1).


2. Memasukkan minyak gliserin ke dalam botol minyak.
3. Menghubungkan kabel penghubung lampu ke sumber tegangan.
4. Mengatur skala micrometer terhadap kedudukan mikroskop.
5. Mengatur tegangan kapasitor pada 300 V. Memastikan polaritas kapasitor
6. Menyemprotkan tetes minyak ke dalam wadah Milikan.
7. Mengamati tetes minyak yang turun ke bawah sepanjang 20 garis skala mikrometer
yang teramati pada mikroskop. Jika tetes minyak bergerak (naik/turun) sepanjang x

x
skala mikrometer maka jarak tempuh sebenarnya s adalah: s= 10−4 meter dengan
M ob
Mob adalah perbesaran lensa objektif.
8. Dengan catatan: karena sifat bayangan yang teramati oleh mikroskop, gerak tetes ke
bawah pada kenyataannya merupakan gerak keatas.
9. Mencatat waktu jatuh sebagai waktu naik tetes minyak karena tertarik oleh polaritas
kapasitor.
10. Mematikan tegangan kapasitor dan amati gerak keatas tetes minyak sebagai gerak
jatuh ke bawah.
11. Mencatat waktu gerak naik keatas.
12. Mengulangi percobaan untuk tegangan kapasitor 400, 500 dan 600 V.
13. Mengulangi percobaan untuk minyak silikon.

B. PERTANYAAN AWAL
1. Tulis dan jelaskan gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak yang bergerak tanpa
pengaruh medan listrik. Bagaimana perubahan kecepatan tetes minyak tersebut?
Jawab: Gaya yang bekerja saat tanpa pengaruh medan listrik adalah:

4
Tim Laboratorium Fisika UNESA. “Panduan Praktikum Fisika Modern”. (Surabaya:
Penerbit JDS). 2019. hal, 27-28
- Gaya apung Archimedes : gaya ini terjadi karna adanya perbedaan
massa jenis antara partikel dan fluida. Gaya Archimedes arahnya
berlawanan dengan gaya berat atau dikatakan menjauhi pusat bumi. Hal
ini menyebabkan partikel pada fluida yang berbeda akan memiliki berat
yang terukur berbeda-beda
- Gaya hambat Stokes : merupakan suatu gaya yang terjadi pada material
yang bergerak di dalam fluida. Gaya Stokes memiliki arah yang
berlawanan dari arah gerak partikel suatu fluida, sehingga menyebabkan
partikel tersebut mengalami perlambatan.
- Gaya gravitasi : merupakan gaya yang arahnya menuju kepusat massa
bumi. Gaya berat dipengaruhi oleh besarnya massa zat dan percepatan
gravitasi dan menyebabkan suatu zat dapat jatuh dari suatu ketinggian

2. Tulis dan jelaskan gaya-gaya yang mempengaruhi gerak tetes minyak didalam
pengaruh medan listrik. Bagaimana perubahan kecepatan tetes minyak tersebut.
Jawab: Gaya yang mempengaruhi gerak tetes minyak milikan didalam pengaruh
medan listrik sama saja dengan saat tanpa pengaruh medan listrik. Yang berbeda
adalah terdapat gaya listrik yang arahnya menjauhi pusat bumi dan gaya hambat
Stokes yang arahnya menjadi mendekati pusat bumi. Gaya listrik terjadi ketika
suatu material yang memiliki muatan berada pada medan listrik

3. Jelaskan kondisi dimana tetes minyak bergerak ke atas, ke bawah dan diam dibawah
pengaruh medan listrik.
Jawab: Kondisi dimana tetes minyak bergerak ke atas adalah saat tetes minyak
dipengaruhi oleh gaya listrik. Gaya listrik terjadi ketika suatu material yang
memiliki muatan berada pada medan listrik, dan arah gerak partikelnya tergantung
dengan muatan partikelnya. Kondisi dimana tetes minyak bergerak ke bawah
adalah saat tetes minyak belum dipengaruhi oleh gaya listrik. Dan kondisi
dimana tetes minyak diam adalah saat gaya yang mempengaruhi pergerakan
tetes minyak yang arah geraknya ke-atas adalah sama dengan yang bergerak ke-
arah bawah.

4. Turunkan persamaan gaya Stokes dan jelaskan.


Jawab: Persamaan gaya Stokes pada percobaan tetes milikan ini adalah Fs = 6 πrvη.
∂ Fs ∂ ∂ Fs ∂
= ( 6 πrvη ) =6 πvη = ( 6 πrvη )=6 πrη
∂r ∂r ∂v ∂v

∂ Fs ∂
= ( 6 πrvη ) =6 πrv
∂η ∂ η

Jika terjadi gerakan antara fluida (cairan atau gas) dan benda lain maka selalu terjadi
gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gerak benda tersebut. Besarnya
gaya gesek bergantung pada kecepatan relatif benda terhadap fluida serta bentuk
benda. Semakin besar viskositas zat cair, maka semakin sulit suatu benda bergerak di
dalam zat cair tersebut. Gaya Stokes bergantung pada arah gerak tetes minyak dan
berlaku ketika kecepatan tetes minyak lebih besar dari 0,1 cm/s.

5. Turunkan dan tuliskan persamaan jari-jari muatan dan nilai muatan berdasarkan nilai-
nilai yang dapat diukur.
Jawab: Jari-jari muatan
F a+ F s=F g
4 3 4
π r ρu g+6 πr ηv= π r 3 ρ z g
3 3
4 4
6 πr ηv= π r 3 ρ z g− π r 3 ρu g
3 3
4
6 πr ηv= π r 3 ( ρ z− ρu ) g
3
9 ηv=2r 2 ( ρ z−ρu ) g

9 ηv
r=
√ 2 g ( ρz −ρu )

Nilai muatan
F g−F a + F s−F c =0
m 0 g−m u g−6 πr v 2 η−qE=0
4 3 U
π r ( ρ0 −ρu ) g−6 πr v 2 η−q =0
3 d
U
6 πr v 1 η−6 πr v 2 η=q
d
d
q= 6 πr ( v1 −v 2 ) η )
U(
6. Tentukan variabel-variabel yang harus diukur dan dihitung dalam penentuan nilai
muatan partikel.
Jawab: Variabel yang harus diukur dan dihitung dalam penentuan nilai muatan
partikel adalah;
−3
b
[
q c =q 1+
rP ] 2

q = muatan tetes minyak yang merupakan kelipatan dari nilai muatan dasar e, dengan
e (1,6 x 10-19 C), r = jari-jari tetes minyak yang jatuh, dan P = tekanan udara.

Anda mungkin juga menyukai