Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK

KONSEP NEGARA, TUJUAN NEGARA dan URGENSI NEGARA

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : DR. SITI ROCHANAH, MM

Disusun oleh:

Kelompok 3 Kelas Fisika A dan Pendidikan Fisika B 2020

1. Habibah Nurul Padilah (1302620059)


2. Ayu Fatimah (1302620076)
3. Maria belendina simatupang (1306620018)
4. Ahmad Fakhri Husaini (1302620066)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Pancasila ini tentang “KONSEP NEGARA, TUJUAN NEGARA dan URGENSI
NEGARA” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yaitu Ibu Dr. Siti
Rochanah ,MM, yang telah memberikan tugas dan Materi ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang NKRI sebagai mana yang dicangkup dalam makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya.
Kami yakin masih ada banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena
keterbatasan dan pengalaman kami. Oleh karena itu kami mohon maaf apabila ada
kekurangan dan kesalahan dikarenakan kami masih dalam tahap belajar.

Jakarta, 21 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................2

C. Tujuan................................................................................................................2

D. Manfaat..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

1. Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara……………….…..7


2. Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara…………………………………....…..10
3. Implementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara….…12

BAB III PENUTUP.............................................................................................................18

1. Kesimpulan........................................................................................................18

2. Saran..................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Adapun hal yang melatar belakangi kelompok kami dalam memilih judul “KONSEP
NEGARA, TUJUAN NEGARA dan ARGENSI NEGARA” yaitu untuk mengetahui
ketahanan jati diri bangsa Indonesia di era globalisai saat ini dan menjelaskan peran, fungsi
urgensi negara yaitu pancasila serta tujuan Negara dalam pancasila. Keberadaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa
Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa
lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu
Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya
negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi
persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat
Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara.
Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.
Banyak polemik yang terjadi dalam menjaga keutuhan bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia, perjalanan Indonesia paska kemerdekaan tidak semulus yang rakyat Indonesia
harapkan. Sejak proklamasi kemerdekaan tahun 1945 sampai dengan tahun 1965, bangsa
Indonesia mengalami gelombang pertentangan politik dan rentetan pergolakan yang terus-
menerus, membuat bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan konstitusi Negara
mengalami berbagai jenis perubahan.
Namun atas dasar keinginan rakyat Indonesia yang merasa tidak ada kesesuaian
dengan konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, setelah melalui berbagai tahapan,
akhirnya Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 1945
kembali diberlakukan.
Prinsip dasar dari konsep negara hukum adalah tindakan pemerintah berdasarkan
hukum, bukan berdasarkan perseorangan, yang artinya bahwa hukum menekankan pada
penegakan terhadap pengakuan, persamaan, kebebasan individual, dan Hak Asasi Manusia.

4
Di dalam konsep dari negara hukum terdapat dua model secara prinsip yaitu: model Eropa
Kontiental dengan intinya rechstaat dan model dari Anglo Saxon yang memiliki intinya
rule of law. Tapi di Indonesia memiliki konsep dari negara hukum yang memiliki
karakteristik dari Pancasila, karena Pancasila adalah dasar hukum negara untuk negara
Indonesia, jadi penerapan dari konsep negara hukum di indonesia akan digaris bawahi oleh
prinsip moral dari pandangan Pancasila.
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu “Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial …”.
Dari rumusan tersebut, tersirat adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai
sekaligus merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan social.
Di dalam hidup berbangsa dan bernegara terkadang masyarakat merasa bingung
dimana yang lebih penting antara bangsa dan negara dan terkadang malah menyepelekan
keduanya. Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia, sedangkan
bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia.Suatu negara pasti mempunyai
identitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang
lain karena, identitas nasional suatu bangsa menunjukkan kepribadian suatu bangsa tersebut
Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk. begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan
negara Indonesia, Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas
keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat

5
istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak
harus dipersatukan.
Begitu banyak permasalahan yang sedang bangsa kita hadapi, mulai dari yang sepeles
sampai ke persoalan yang vital. Sebenernya semua persoalan bisa diselesaikan apabila
rakyat indonesia sudah menjiwai pancasila. tetapi negara hanya meninggikan keilmuwan,
ilmu penegatahuan tidak adanya pendalaman pancasila, penerapana pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Konsep Negara?
2. Bagaimanakah Pancasila Sebagai Dasar Negara?
3. Apa Sajakah Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara?
4. Bagaimanakah Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pancasila Sebagai Dasar Negara
2. Untuk mengetahui Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
3. Untuk mengetahui Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara

6
A. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara

1.1 Menelusuri Konsep Negara

Menurut Diponolo (1975: 23-25) negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan tata tertib atas suatu umat di suatu
daerah tertentu.

Sejalan dengan pengertian negara tersebut, Diponolo menyimpulkan 3 (tiga) unsur


yang menjadi syarat mutlak bagi adanya negara yaitu:

a. Unsur tempat, atau daerah, wilayah atau territoir


b. Unsur manusia, atau umat (baca: masyarakat), rakyat atau bangsa
c. Unsur organisasi, atau tata kerjasama, atau tata pemerintahan.
Ketiga unsur tersebut lazim dinyatakan sebagai unsur konstitutif. Selain unsur
konstitutif ada juga unsur lain, yaitu unsur deklaratif, dalam hal ini pengakuan
dari negara lain.

Bentuk negara, sistem pemerintahan, dan tujuan negara seperti apa yang ingin
diwujudkan, serta bagaimana jalan/cara mewujudkan tujuan negara tersebut, akan
ditentukan oleh dasar negara yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Dengan kata lain,
dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan, dan tujuan
negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu
negara.

2.1 Menelusuri Konsep Tujuan Negara

Para ahli berpendapat bahwa amuba atau binatang bersel satu pun hidupnya
memiliki tujuan, apalagi manusia pasti memiliki tujuan hidup. Demikian pula, suatu bangsa
mendirikan negara, pasti ada tujuan untuk apa negara itu didirikan. Secara teoretik, ada
beberapa tujuan negara diantaranya dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut

Tujuan negara Republik Indonesia apabila disederhanakan dapat dibagi 2 (dua),


yaitu mewujudkan kesejahteraan umum dan menjamin keamanan seluruh bangsa dan

7
seluruh wilayah negara. Oleh karena itu, pendekatan dalam mewujudkan tujuan negara
tersebut dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan yaitu:

a. Pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)

Kesejahteraan suatu negara selalu dikaitkan dengan perkembangan ekonomi negara


tersebut. olaan faktor produksi yaitu bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan
management di dalam produksi serta distribusi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat,
baik fisik material maupun mental spiritual. Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi
dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa


yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan
kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi, dan mewijudkan kemakmuran
rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan ekonomi diarahkan pada
mantapnya ketahanan ekonomi melalui iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkugan
hidup serta meningkatnya daya saing dalam lingkup perekonomian global. Pencapain
tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal, yaitu
antara lain :

 Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan


kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi
kerakyatan serta untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila UUD 1945.
 Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keselarsan dan keterpaduan antar sektor pertanian dan perindustrian serta jasa.
 Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas
kekeluargaan di bawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan

8
mendorong peran serta masyarakat secara aktif. Keterkaitan dan kemitraan antar para
pelaku dalam wadah kegiatan ekonomi, yaitu pemerintah, badan usaha milik negara,
koperasi, badan usaha swasta, dan sektor informal harus diusahakan demi
mewujudkan pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.
 Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan
dengan memperhatikan keseimbagan dan keserasian pembangunan antar wilayah
dan antar sektor.
 Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk
mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian
nasional. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya nasional secara
optimal serta saran iptek yang tepat guna dalam menghadapi setiap permasalahan,
dan dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja.

b. Pendekatan keamanan (security approach)

Pertahanan Keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat


Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan
mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata sebagai
inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam menegakkan ketahanan
nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan
perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan
seluruh potensi nasional dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional
secara terintegrasi dan terkoordinasi.

Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu


fungsi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil - hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara
dan menangkal segala bentuk ancaman.

9
3.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Dasar Negara

Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah (norma
dasar), (cita hukum), (cita negara), (dasar filsafat negara). Banyaknya istilah Dasar Negara
dalam kosa kata bahasa asing menunjukkan bahwa dasar negara bersifat universal, dalam
arti setiap negara memiliki dasar negara.

Secara terminologis atau secara istilah, dasar negara dapat diartikan sebagai
landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Dasar negara juga
dapat diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Secara teoretik, istilah
dasar negara, mengacu kepada pendapat Hans Kelsen, disebut a basic norm (Kelsen, 1970:
8). Norma dasar ini merupakan norma tertinggi yang mendasari kesatuan-kesatuan sistem
norma dalam masyarakat yang teratur termasuk di dalamnya negara yang sifatnya tidak
berubah (Attamimi dalam Oesman dan Alfian, 1993: 74).

Dengan demikian, kedudukan dasar negara berbeda dengan kedudukan peraturan


perundang-undangan karena dasar negara merupakan sumber dari peraturan perundang-
undangan. Implikasi dari kedudukan dasar negara ini, maka dasar negara bersifat permanen
sementara peraturan perundang-undangan bersifat fleksibel dalam arti dapat diubah sesuai
dengan tuntutan zaman.

B. Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara

Sebelum mengetahui Pancasila sebagai dasar negara. Terlebih dahulu mengetahui


arti dari Negara. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.

Makna Pancasila sebagai dasar negara adalah setiap penyelenggaraan ketatanegaraan


di Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Artinya, makna
Pancasila selalu menjadi jiwa seluruh aspek berbangsa dan bernegara.

Konsep Pancasila sebagai dasar negara, disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam


pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk
menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau filosophische
gromdslag bagi Indonesia yang baru merdeka.

10
Sejak saat itu, Pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai peringkat sebagai berikut:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945,
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan perintah atau
penyelenggara Negara yang lain untuk makar pekerti luhur

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang di dalamnya terdapat


lima sila sebagai pandangan bangsa Indonesia. Pernyataan ini terlihat dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, alinea ke empat.

Adapun tata urutan dan rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945
adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Di dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, terdapat wujud cita-
cita proklamasi. Cita-cita tersebut adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI. Untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi tersebut, dibutuhkan persatuan dan kesatuan dari seluruh warga Indonesia.

Alat pemersatu bangsa merupakan alat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia di era
globalisasi, mengharuskan kita untuk melestarikan alat pemersatu bangsa, agar menciptakan
penerus bangsa tetap dapat menghayati dan mengamalkannya dan agar intisari nilai-nilai
yang luhur itu tetap terjaga dan menjadi baru bangsa Indonesia sepanjang masa.Pancasila
sebagai Ideologi Persatuan.Peran Pancasila yang paling menonjol sejak Indonesia merdeka
adalah dalam mempersatukan rakyat Indonesia menjadi bangsa yang memiliki kepribadian

11
dan percaya diri sendiri. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk membutuhkan
Pemesanan pembangunan watak bangsa.

Makna Pancasila ini oleh Presiden Soekarno disebut bangsa dan pembentukan karakter
yang bertujuan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Berbagai pemikiran pemikiran
dan pandangan hidup masyarakat Indonesia disatukan dalam payung Pancasila.

1.2 Pancasila sebagai Ideologi Pembangunan

Secara mendasar, fungsi dan peran Pancasila sesuai dengan kodrat manusia dan martabat
manusia. Nilai-nilai Pancasila ini mendasari bahwa pembangunan nasional pada hakikatnya
adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya.Makna Pancasila sebagai ideologi pembangunan mendorong pembangunan di
Indonesia, bukan hanya dalam pembangunan fisik semata, melainkan juga pembangunan
sumber daya manusia.Jadi, fungsi dan peranan Pancasila adalah sebagai dasar negara. Hal
ini mengandung arti bahwa fungsi dan peran Pancasila sebelumnya telah kita kenal, yaitu
sebagai berikut:

 Jiwa bangsa Indonesia.


 Kepribadian bangsa Indonesia.
 Sumber dari segala sumber hukum.
 Perjanjian luhur bangsa.
 Pandangan hidup yang memper satukan bangsa Indonesia.
 Satu-satunya asas dalam ke hidupan berbangsa dan bernegara.

2.2 Implementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adapun pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat


dirinci dalam berbagai bidang POLEKSOSBUDHANKAM sebagai berikut :

a) Implementasi Pancasila dalam bidang Politik Pembangunan dan pengembangan

bidang politik harus mengilhami dasar ontologis manusia. Sebab secara kenyataan
objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, Karenanya kehidupan politik
harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.

12
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini
mencerminkan kepada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila Pancasila dan
esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera
diakhiri.

b) Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi

Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuatlah yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih
tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang berorientasi pada
tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas.

b) Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya

Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya disesuaikan


atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat.
Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang kehidupan.
Sebagai anti-klimaks proses reformasi yakni sering adanya stagnasi nilai sosial budaya
dalam masyarakat, sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia
terjadi berbagai gejolak yang sangat meresahkan dan memprihatinkan seperti amuk massa
yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan lainnya yang
muaranya adalah masalah politik. Oleh karena itu dalam pengembangan nilai sosial budaya
di era reformasi dewasa ini semua pihak turut ambil bagian mengangkat kembali nilai-nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia sebagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

C)Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Negara ]

pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hakhak
warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan, baik dalam rangka mengatur
ketertiban warga negara maupun dalam rangka melindungi hak-hak warga Negara.
PPancasila sebagai dasar Negara senantiasa menyesuaikan diri pada hakikat nilai
kemanusiaan maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada

13
kedudukannya seperti sediakala, agar tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai
pendukung pokok negara.

Sejalan dengan pendapat di atas, maka UUD 1945 berada pada tataran staatsgrundgesetz
atau sebagai konstitusi suatu negara. Bagaimana dengan Pancasila? Berdasarkan Pasal 2 UU
12/2011 yaitu:Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara.

Jika kembali ke teori Hans Nawiasky, berarti letak Pancasila ada pada tataran
staatsfundamentalnorm.

Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang dipimpin oleh
Permusyawaratan / Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Menjawab
pertanyaan, dalam posisi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
negara sehingga materi memuat peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila tidak ada dalam hierarki peraturan
undangan karena nilai-nilai Pancasila telah terkandung dalam suatu norma di UUD 1945. Hal ini
sesuai bunyi Pasal 3 ayat (1) UU 12/2011, yakni:Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. Maksudnya “hukum
dasar” adalah norma dasar bagi pemesanan peraturan peraturanundangan yang merupakan
sumber hukum bagi pemesanan peraturanundangan di bawah UUD 1945. Kedudukan Pancasila
berdasarkan teori Hans Nawiasky di atas UUD 1945 (sumber dari segala sumber hukum), namun
bukan merupakan dasar hukum tertinggi dalam hierarki peraturan-undangan. Karena dasar hukum
tertinggi dalam hierarki UUD 1945 sesuai Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011. Sehingga dapat dilaksanakan
bahwa Pancasila bukan dasar hukum, melainkan sebagai sumber dari segala sumber hukum.

14
KESIMPULAN

a) Dengan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,


maka Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena memuat nilai-
nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila
dalam Pancasila tidak dapat di-antitesis-kan satu sama lain.

b) Pancasila merupakan intelligent choire karena mengatasi keaneka-ragaman masyarakat


Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai
dasar filsafat Negara tidak hendak menghapuskan perbedaan (indifferentism), tetapi
merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam
seloka “Bhineka Tunggal Ika.”

c) Bahwa Negara Pancasila adalah suatu Negara yang didirikan, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak
azasi semua warga bangsa Indonesia (Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab), agar dapat
hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya
lahir batin seluruh rakyat serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkeadilan sosial.

15
SARAN

a) Bahwa ketika Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat Negara,
sesungguhnya nilai-nilainya telah ada dan melekat dalam diri seluruh rakyat Bangsa
Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu berupa nilai-nilai adat-istiadat dan
kebudayaan serta sebagai kausa materialis Pancasila. Dalam pengertian inilah tentu
kita harus memahami dan mengakui bahwa antara Pancasila dengan bangsa
Indonesia tidak dapat dipisahkan sebab Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia.
b) Bahwa setiap anak-anak bangsa dituntut untuk mengamalkan dan menghayati serta
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sehingga kita tidak
mudah terpeleset dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum,
norma agama dan norma kesusilaan.
c) c) Didalam mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara, hendaknya kita
menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa kita sangat membutuhkan Pancasila
sebagai pedoman, acuan dan pegangan di segala aktivitas kita, terutama dalam
menghadapi persoalanpersoalan bangsa yang cukup pelik serta multidimensi di
berbagai sendi kehidupan. Sehingga atas semua permasalahan yang dihadapi, kita
dapat menyelesaikan dan mengatasinya secara lebih dewasa, arif dan bijaksana demi
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak bangsa Indonesia.

16
DAFTAR RUJUKAN

Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan


Pendidikan Tinggi, 2016, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Cet. Pertama

Jakob Tobing.2012 Memperkokoh Sistem Hukum Nasional Melalui Perubahan UURI No.
10 Tahun 2004, Jakarta, Penyelenggara: Institut Leimena & Center for Indonesian
Constitutional Jurisprudence & Hanns Seidel Foundation.

Mahfud MD.2012, Makna dan Implikasi Pancasila sebagai Cita Hukum Dalam Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia, Jakarta, Penyelenggara: Institut Leimena & Center for
Indonesian Constitutional Jurisprudence & Hanns Seidel Foundation.

Edelweis Lararenjana Mengenal Makna Pancasila dan Nilainya Sebagai Dasar Negara
Indonesia, Perlu Dipahami.17 Agustus 2020

Faozan Tri Nugroho,Pengertian Filsafat Pancasila, Ketahui Fungsi dan Tujuannya,03 Des
2020

17
Dimas Hutomo, S.H.Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber Hukum Negara.Kenegaraan Si
Pokrol ,17 Mei 2019.

18

Anda mungkin juga menyukai