Disusun oleh:
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Pancasila ini tentang “KONSEP NEGARA, TUJUAN NEGARA dan URGENSI
NEGARA” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yaitu Ibu Dr. Siti
Rochanah ,MM, yang telah memberikan tugas dan Materi ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang NKRI sebagai mana yang dicangkup dalam makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya.
Kami yakin masih ada banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena
keterbatasan dan pengalaman kami. Oleh karena itu kami mohon maaf apabila ada
kekurangan dan kesalahan dikarenakan kami masih dalam tahap belajar.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
1. Kesimpulan........................................................................................................18
2. Saran..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Adapun hal yang melatar belakangi kelompok kami dalam memilih judul “KONSEP
NEGARA, TUJUAN NEGARA dan ARGENSI NEGARA” yaitu untuk mengetahui
ketahanan jati diri bangsa Indonesia di era globalisai saat ini dan menjelaskan peran, fungsi
urgensi negara yaitu pancasila serta tujuan Negara dalam pancasila. Keberadaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa
Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa
lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu
Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya
negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi
persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat
Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara.
Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.
Banyak polemik yang terjadi dalam menjaga keutuhan bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia, perjalanan Indonesia paska kemerdekaan tidak semulus yang rakyat Indonesia
harapkan. Sejak proklamasi kemerdekaan tahun 1945 sampai dengan tahun 1965, bangsa
Indonesia mengalami gelombang pertentangan politik dan rentetan pergolakan yang terus-
menerus, membuat bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan konstitusi Negara
mengalami berbagai jenis perubahan.
Namun atas dasar keinginan rakyat Indonesia yang merasa tidak ada kesesuaian
dengan konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, setelah melalui berbagai tahapan,
akhirnya Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 1945
kembali diberlakukan.
Prinsip dasar dari konsep negara hukum adalah tindakan pemerintah berdasarkan
hukum, bukan berdasarkan perseorangan, yang artinya bahwa hukum menekankan pada
penegakan terhadap pengakuan, persamaan, kebebasan individual, dan Hak Asasi Manusia.
4
Di dalam konsep dari negara hukum terdapat dua model secara prinsip yaitu: model Eropa
Kontiental dengan intinya rechstaat dan model dari Anglo Saxon yang memiliki intinya
rule of law. Tapi di Indonesia memiliki konsep dari negara hukum yang memiliki
karakteristik dari Pancasila, karena Pancasila adalah dasar hukum negara untuk negara
Indonesia, jadi penerapan dari konsep negara hukum di indonesia akan digaris bawahi oleh
prinsip moral dari pandangan Pancasila.
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu “Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial …”.
Dari rumusan tersebut, tersirat adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai
sekaligus merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan social.
Di dalam hidup berbangsa dan bernegara terkadang masyarakat merasa bingung
dimana yang lebih penting antara bangsa dan negara dan terkadang malah menyepelekan
keduanya. Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia, sedangkan
bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia.Suatu negara pasti mempunyai
identitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang
lain karena, identitas nasional suatu bangsa menunjukkan kepribadian suatu bangsa tersebut
Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk. begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan
negara Indonesia, Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas
keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat
5
istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak
harus dipersatukan.
Begitu banyak permasalahan yang sedang bangsa kita hadapi, mulai dari yang sepeles
sampai ke persoalan yang vital. Sebenernya semua persoalan bisa diselesaikan apabila
rakyat indonesia sudah menjiwai pancasila. tetapi negara hanya meninggikan keilmuwan,
ilmu penegatahuan tidak adanya pendalaman pancasila, penerapana pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Konsep Negara?
2. Bagaimanakah Pancasila Sebagai Dasar Negara?
3. Apa Sajakah Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara?
4. Bagaimanakah Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pancasila Sebagai Dasar Negara
2. Untuk mengetahui Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
3. Untuk mengetahui Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara
6
A. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara
Menurut Diponolo (1975: 23-25) negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan tata tertib atas suatu umat di suatu
daerah tertentu.
Bentuk negara, sistem pemerintahan, dan tujuan negara seperti apa yang ingin
diwujudkan, serta bagaimana jalan/cara mewujudkan tujuan negara tersebut, akan
ditentukan oleh dasar negara yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Dengan kata lain,
dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan, dan tujuan
negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu
negara.
Para ahli berpendapat bahwa amuba atau binatang bersel satu pun hidupnya
memiliki tujuan, apalagi manusia pasti memiliki tujuan hidup. Demikian pula, suatu bangsa
mendirikan negara, pasti ada tujuan untuk apa negara itu didirikan. Secara teoretik, ada
beberapa tujuan negara diantaranya dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut
7
seluruh wilayah negara. Oleh karena itu, pendekatan dalam mewujudkan tujuan negara
tersebut dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan yaitu:
8
mendorong peran serta masyarakat secara aktif. Keterkaitan dan kemitraan antar para
pelaku dalam wadah kegiatan ekonomi, yaitu pemerintah, badan usaha milik negara,
koperasi, badan usaha swasta, dan sektor informal harus diusahakan demi
mewujudkan pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan
dengan memperhatikan keseimbagan dan keserasian pembangunan antar wilayah
dan antar sektor.
Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk
mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian
nasional. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya nasional secara
optimal serta saran iptek yang tepat guna dalam menghadapi setiap permasalahan,
dan dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja.
9
3.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Dasar Negara
Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah (norma
dasar), (cita hukum), (cita negara), (dasar filsafat negara). Banyaknya istilah Dasar Negara
dalam kosa kata bahasa asing menunjukkan bahwa dasar negara bersifat universal, dalam
arti setiap negara memiliki dasar negara.
Secara terminologis atau secara istilah, dasar negara dapat diartikan sebagai
landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Dasar negara juga
dapat diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Secara teoretik, istilah
dasar negara, mengacu kepada pendapat Hans Kelsen, disebut a basic norm (Kelsen, 1970:
8). Norma dasar ini merupakan norma tertinggi yang mendasari kesatuan-kesatuan sistem
norma dalam masyarakat yang teratur termasuk di dalamnya negara yang sifatnya tidak
berubah (Attamimi dalam Oesman dan Alfian, 1993: 74).
10
Sejak saat itu, Pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai peringkat sebagai berikut:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945,
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan perintah atau
penyelenggara Negara yang lain untuk makar pekerti luhur
Adapun tata urutan dan rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945
adalah:
Di dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, terdapat wujud cita-
cita proklamasi. Cita-cita tersebut adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI. Untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi tersebut, dibutuhkan persatuan dan kesatuan dari seluruh warga Indonesia.
Alat pemersatu bangsa merupakan alat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia di era
globalisasi, mengharuskan kita untuk melestarikan alat pemersatu bangsa, agar menciptakan
penerus bangsa tetap dapat menghayati dan mengamalkannya dan agar intisari nilai-nilai
yang luhur itu tetap terjaga dan menjadi baru bangsa Indonesia sepanjang masa.Pancasila
sebagai Ideologi Persatuan.Peran Pancasila yang paling menonjol sejak Indonesia merdeka
adalah dalam mempersatukan rakyat Indonesia menjadi bangsa yang memiliki kepribadian
11
dan percaya diri sendiri. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk membutuhkan
Pemesanan pembangunan watak bangsa.
Makna Pancasila ini oleh Presiden Soekarno disebut bangsa dan pembentukan karakter
yang bertujuan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Berbagai pemikiran pemikiran
dan pandangan hidup masyarakat Indonesia disatukan dalam payung Pancasila.
Secara mendasar, fungsi dan peran Pancasila sesuai dengan kodrat manusia dan martabat
manusia. Nilai-nilai Pancasila ini mendasari bahwa pembangunan nasional pada hakikatnya
adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya.Makna Pancasila sebagai ideologi pembangunan mendorong pembangunan di
Indonesia, bukan hanya dalam pembangunan fisik semata, melainkan juga pembangunan
sumber daya manusia.Jadi, fungsi dan peranan Pancasila adalah sebagai dasar negara. Hal
ini mengandung arti bahwa fungsi dan peran Pancasila sebelumnya telah kita kenal, yaitu
sebagai berikut:
bidang politik harus mengilhami dasar ontologis manusia. Sebab secara kenyataan
objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, Karenanya kehidupan politik
harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
12
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini
mencerminkan kepada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila Pancasila dan
esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera
diakhiri.
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuatlah yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih
tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang berorientasi pada
tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas.
pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hakhak
warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan, baik dalam rangka mengatur
ketertiban warga negara maupun dalam rangka melindungi hak-hak warga Negara.
PPancasila sebagai dasar Negara senantiasa menyesuaikan diri pada hakikat nilai
kemanusiaan maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada
13
kedudukannya seperti sediakala, agar tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai
pendukung pokok negara.
Sejalan dengan pendapat di atas, maka UUD 1945 berada pada tataran staatsgrundgesetz
atau sebagai konstitusi suatu negara. Bagaimana dengan Pancasila? Berdasarkan Pasal 2 UU
12/2011 yaitu:Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara.
Jika kembali ke teori Hans Nawiasky, berarti letak Pancasila ada pada tataran
staatsfundamentalnorm.
Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang dipimpin oleh
Permusyawaratan / Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Menjawab
pertanyaan, dalam posisi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
negara sehingga materi memuat peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila tidak ada dalam hierarki peraturan
undangan karena nilai-nilai Pancasila telah terkandung dalam suatu norma di UUD 1945. Hal ini
sesuai bunyi Pasal 3 ayat (1) UU 12/2011, yakni:Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. Maksudnya “hukum
dasar” adalah norma dasar bagi pemesanan peraturan peraturanundangan yang merupakan
sumber hukum bagi pemesanan peraturanundangan di bawah UUD 1945. Kedudukan Pancasila
berdasarkan teori Hans Nawiasky di atas UUD 1945 (sumber dari segala sumber hukum), namun
bukan merupakan dasar hukum tertinggi dalam hierarki peraturan-undangan. Karena dasar hukum
tertinggi dalam hierarki UUD 1945 sesuai Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011. Sehingga dapat dilaksanakan
bahwa Pancasila bukan dasar hukum, melainkan sebagai sumber dari segala sumber hukum.
14
KESIMPULAN
c) Bahwa Negara Pancasila adalah suatu Negara yang didirikan, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak
azasi semua warga bangsa Indonesia (Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab), agar dapat
hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya
lahir batin seluruh rakyat serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkeadilan sosial.
15
SARAN
a) Bahwa ketika Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat Negara,
sesungguhnya nilai-nilainya telah ada dan melekat dalam diri seluruh rakyat Bangsa
Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu berupa nilai-nilai adat-istiadat dan
kebudayaan serta sebagai kausa materialis Pancasila. Dalam pengertian inilah tentu
kita harus memahami dan mengakui bahwa antara Pancasila dengan bangsa
Indonesia tidak dapat dipisahkan sebab Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia.
b) Bahwa setiap anak-anak bangsa dituntut untuk mengamalkan dan menghayati serta
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sehingga kita tidak
mudah terpeleset dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum,
norma agama dan norma kesusilaan.
c) c) Didalam mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara, hendaknya kita
menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa kita sangat membutuhkan Pancasila
sebagai pedoman, acuan dan pegangan di segala aktivitas kita, terutama dalam
menghadapi persoalanpersoalan bangsa yang cukup pelik serta multidimensi di
berbagai sendi kehidupan. Sehingga atas semua permasalahan yang dihadapi, kita
dapat menyelesaikan dan mengatasinya secara lebih dewasa, arif dan bijaksana demi
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak bangsa Indonesia.
16
DAFTAR RUJUKAN
Jakob Tobing.2012 Memperkokoh Sistem Hukum Nasional Melalui Perubahan UURI No.
10 Tahun 2004, Jakarta, Penyelenggara: Institut Leimena & Center for Indonesian
Constitutional Jurisprudence & Hanns Seidel Foundation.
Mahfud MD.2012, Makna dan Implikasi Pancasila sebagai Cita Hukum Dalam Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia, Jakarta, Penyelenggara: Institut Leimena & Center for
Indonesian Constitutional Jurisprudence & Hanns Seidel Foundation.
Edelweis Lararenjana Mengenal Makna Pancasila dan Nilainya Sebagai Dasar Negara
Indonesia, Perlu Dipahami.17 Agustus 2020
Faozan Tri Nugroho,Pengertian Filsafat Pancasila, Ketahui Fungsi dan Tujuannya,03 Des
2020
17
Dimas Hutomo, S.H.Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber Hukum Negara.Kenegaraan Si
Pokrol ,17 Mei 2019.
18