Anda di halaman 1dari 23

Anggota Kelompok 1

Aisyah Rana N. C. Siti Rohmaniah Ika Sari


(1302620036) (1302620032) (1302620028)
Anggota Kelompok 1

Inarti Rohmah Khoirunnisa Rabiatul Lazi D.


(1302620030) (1302620039) (1302620034)
Pendahuluan

Belajar dan pembelajaran merupakan aktivitas yang terencana untuk


mencapai tujuan tertentu yang dicirikan dengan keterlibatan sejumlah
komponen yang saling terkait satu sama lain. Komponen-komponen dalam
belajar dan pembelajaran yang dimaksud disebut perangkat pembelajaran
yang teriri atas rencana pelaksanaan pembelajaran, alat pembelajaran
yang mencakap metode, media, dan sumber belajar, serta alat evaluasi,
baik berupa tes maupun nontes. Belajar dan pembelajaran, baik sebagai
proses maupun sebagai sistem telah mendapat perhatian dari para ahli
dengan sudut pandang yang berbeda sesuai dengan bidang keahlian
masing-masing sehingga melahirkan konsep dan teori belajar dan
pembelajaran yang beragam.
Materi

Pengertian Belajar

Tujuan dari Pendekatan Behavioristik

Tokoh dari Teori Belajar Behavioristik

Prinsip-Prinsip dari Teori Belajar Behavioristik

Penerapan dan Implikasi dari Teori Behavioristik

Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Behavioristik


Pengertian Belajar

Belajar dalam KBBI Belajar dalam arti luas

Belajar dapat diartikan Belajar merupakan suatu proses


sebagai usaha untuk yang memungkinkan timbulnya
memperoleh kepandaian atau atau berubahnya suatu tingkah laku
ilmu, berlatih, berubah baru yang bukan disebabkan oleh
tingkah laku atau tanggapan kematangan dan sesuatu hal yang
yang disebabkan oleh bersifat sementara sebagai hasil
pengalaman. dari terbentuknya respons utama.
Pengertian Belajar Menurut Teori Behavioristik

Belajar adalah perubahan tingkah


laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini yang terpenting
adalah masukan atau input yang
berupa stimulus dan keluaran atau
output yang berupa respons. Faktor
lain yang juga dianggap penting oleh
aliran behavioristik adalah faktor
penguatan (reinforcemet).
Tujuan
Pendekatan Teori
Behavioristik
Tokoh Teori Belajar
Behavioristik
Edward Lee Thorndike
Menurut Thorndike, teori behavioristik
dikaitkan dengan belajar adalah proses
interaksi antara stimulus (yang berupa
pikiran, perasaan, atau gerakan) dan
respons (yang juga berupa pikiran,
perasaan, dan gerakan). Teori Thorndike
disebut sebagai aliran koneksionisme
(connectionism). Menurut Thorndike
belajar yang baik harus adanya kesiapan
dari organisme yang bersangkutan.
Ivan Petrovich Pavlov

Menurut Pavlov, ternyata individu


dapat dikendalikan melalui cara
dengan mengganti stimulus alami
dengan stimulus yang tepat untuk
mendapatkan pengulangan respon
yang diinginkan, sementara individu
tidak menyadari bahwa ia
dikendalikan oleh stimulus yang
berasal dari luar dirinya.
John B. Watson
Menurut Watson, stimulus dan
respons tersebut harus berbentuk
tingkah laku yang bisa diamati
(observable). Dengan kata lain,
Watson mengabaikan berbagai
perubahan mental yang mungkin
terjadi dalam belajar dan
menganggapnya sebagai faktor
yang tidak perlu diketahui.
Burrhus Frederic
Skinner
Menurut Skinner, deskripsi antara
stimulus dan respons untuk
menjelaskan perubahan tingkah laku
(dalam hubungannya dengan
lingkungan) adalah deskripsi yang
tidak lengkap. Skinner menganggap
reward dan reinforcement merupakan
faktor penting dalam belajar. Teori ini
juga disebut dengan operant
conditioning.
Prinsip-Prinsip Teori Pembelajaran Behavioristik

• Teori behavioristik menerapkan


prinsip penguatan stimulus-
respon.

• Teknik Behaviorisme digunakan


untuk mendorong perilaku yang
diinginkan dan untuk mencegah
perillaku yang tidak diinginkan.
Prinsip-Prinsip Teori Pembelajaran Behavioristik
Stimulus dan Respons
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru
kepada siswa sebagai alat bantu belajar. Misalnya Penguatan (Reinforcement)
alat peraga, gambar atau chart. • Penguatan Positif dan Negatif
• Penguatan Primer (untuk memenuhi kebutuhan
Respons adalah reaksi siswa terhadap stimulus yang fisik) dan Sekunder (untuk memenuhi
telah diberikan oleh guru tersebut, reaksi ini kebutuhan non fisik)
haruslah dapat diamati dan diukur. • Kesegeraan memberi penguatan
• Pembentukan perilaku
• Kepunahan
Reinforcement dan Punishment Hukuman (Punishment)
• Hukum kesiapan
Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang • Hukum latihan
menyenangkan akan memperkuat perilaku. • Hukum efek
• Hukup sikap
Hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang
tidak menyenangkan akan memperlemah perilaku
Penerapan Teori Behavioristik dalam Pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
teori behavioristik, yaitu:

Mementingkan pengaruh lingkungan

Mementingkan bagian-bagian

Mementingkan peranan reaksi

Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon.

Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya.

Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan.

Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.


Contoh Penerapan Teori Behavioristik

Contoh penerapan teori behavioristik


Pemberian bahan pembelajaran dalam
bentuk utuh kepada peserta didik.

Pemahaman oleh peserta didik dilakukan


mandiri oleh peserta didik.

Hasil belajar segera disampaikan kepada


peserta didik.

Proses belajar harus mengikuti irama dari


yang belajar.

Materi pelajaran digunakan system


modul.
Implikasi Teori Behavioristik

Konsep teori Behaviorisme memiliki pengaruh


besar terhadap masalah belajar, dimana
belajar dimaknakan sebagai latihan
pembentukan hubungan antara stimulus dan
respons.

Hubungan antara stimulus respons ini akan


menyebabkan dan memberikan kondisi
sehingga muncullah kebiasaan yang bersifat
otomatis untuk belajar.
Kelebihan Teori Behavioristik

01 Guru lebih banyak memberikan


pelajaran melalui penjelasan
tetapi tetap harus memberikan
02 Tujuan pembelajaran tersusun
secara rinci.
Contoh.

01
03 04
Kompetensi, perilaku,bahan Pembelajaran berorientasikan
pelajaran disusun dari yang pada hasil yang didapat dari
mudah hingga ke yang sulit. Pengamatan.
Kekurangan Teori Behavioristik

Pembelajaran yang berpusat


pada guru (teacher centeren Jika diterapkan dalam waktu lama,
learning) dan hanya berorintasi
pada keluaran yang diamati
01 02 Maka pembelajaran menjadi sangat
tidak menyenangkan

Peserta didik dipandang pasif, Peserta didik tidak diberikan ruang


perlu adanya motivasi dari luar,
dan snagat dipengaruhi oleh 03 04 gerak untuk berkreasi dan
mengembangkan kemampuan sendiri.
penguatan yang diberikan guru.
Kesimpulan
Teori behavioristik telah mengungkapkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah
laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.

Tujuan umum pendekatan behavioristik ini yaitu untuk menciptakan kondisi-kondisi


baru bagi proses belajar.

Hergenhahn dan Matthew menyatakan bahwa teori belajar ini mencakup empat
hukum, yaitu kesiapan, latihan, efek, dan sikap.

Memberikan bahan pembelajaran merupakan salah satu penerapan dari teori ini.

Teori ini juga memiliki kekurangan dimana teori ini tidak mengakui adanya kecerdasan,
bakat, minat, dan perasaan individu atau peserta didik dalam proses belajar.

Proses komunikasi dalam pembelajaran hanya melalui satu arah.


DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Fahyuni, Eni Fariyatul. 2016. Psikologi Belajar & Mengajar. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Hanafy, Sain. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Lentera Pendidikan.

Haryanto, Budi. 2004. Psikologi Pendidikan dan pengenalan Teori-teori Belajar. Sidoarjo: Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo.

Herpratiwi. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Media Akademi.

Jahja, Yudrik. 2013. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenamadia Group.

Sari, Puspita (06108248287) Teori Belajar Behavioristik.

Sugihartono, dkk. 2006. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY.


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai