Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PEMBUKAAN UUD 1945


Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu :
MUHAMAD NASRULLOH, M.Pd.I.

Disuusn Oleh Kelompok 7:


1. Chumala Robi’atul Adawiyah 1860202222040

2. Muhamad Jabir Munawar 1860202222079

3. Siti Nur Kholifah 1860202223080

4. Zahra Nur Rahma 1860202222043

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG
2022

0
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, pengatur segala urusan kehidupan,
Yang dengan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembukaan UUD 1945”. Sholawat dan salam semoga
tercurahkan kepada penutup para nabi sang figur bagi orang-orang yang bertakwa serta
kepada keluarga, dan pengikutnya.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Prof. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
3. Bapak Dr. Nuryani, S.Ag.,M.Pd.I selaku Koordinator Prodi Bahasa Arab
4. Bapak Muhamad Nasrulloh, M.Pd.I. selaku Dosen Mata Kuliah Pancasila
5. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan moral maupun materiil sehingga kami
memiliki semangat untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
6. Teman-teman yang ikut mendukung dan memberi masukan-masukan kepada kami,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi bahasa maupun tata bahasa. Namun, kami
tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih.

Tulungagung, 12 oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................
BAB 1.........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................
A. Kedudukan pembukaan UUD......................................................................................................
B. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945..........................................................................................
C. Isi pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.........................................................
D. Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945...........................................
E. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila, Pasal-Pasal, dan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945...........................................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan
Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai dewasa ini. Berdasarkan hal
tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Kesepakatan bersama tersebut sifatnya luhur,
tidak boleh diganti ataupun diubah. Masyarakat pancasila pulalah yang hendak
kita wujudkan, artinya suatu masyarakat Indonesia modern berdasarkan nilai luhur
tersebut. Untuk mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu yang hukum
yang berisi norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus
dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara Indonesia. Hukum yang di
maksud yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis di negara kita.
UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk
hukum di Indonesia. UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol,
dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah
sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi. Tanpa kita sadari
sebenarnya banyak sekali nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam pembukaan
UUD 1945 hingga dalam pembuatannya pun memerlukan banyak sekali orang-
orang hebat dan dalam pembuatannya pun membutuhkan hari yang panjang.
Adapun yang akan kami sampaikan dalam makalah ini bukan tentang apa isi UUD
1945, akan tetapi kami akan membahas tentang nilai-nilai pancasila yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Karena mungkin belum banyak yang
menyadari bahwa ada banyak sekali nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945.

3
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kedudukan pembukaan UUD 1945 ?


2. Apa fungsi pembukaan UUD 1945 di setiap alinea ?
3. Apa pengertian isi pembukaan UUD 1945 ?
4. Apa isi pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 ?
5. Apa nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 ?
6. Apa hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila, Pasal-Pasal,
dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kedudukan pembukaan UUD

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 alenia keempat terdapat rumusan Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia. Rumusan Pancasila itulah dalam hukum positif
Indonesia
secara yuridis-konstitusional sah, berlaku, dan mengikat
seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warga negara, tanpa
kecuali. Rumusan Pancasila yang terdapat pada Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dimana pembukaan tersebut
sebagai hukum derajat tinggi yang tidak dapat diubah secara hukum positif,
maka Pancasila sebagai dasar negara Indonesia bersifat final dan mengikat
bagi seluruh penyelenggara negara1
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah dasar hukum tertinggi
yang ada di Indonesia yang di dalamnya terdiri dari pembukaan, batang, tubuh
dan penjelasan. Pembukaan UUD 1945 sendiri mengandung nilai nilai yang di
junjung tinggi oleh bangsa Indonesia, nila-nilai tersebut terus dan selalu
menjadi landasan perjuangan rakyat Indonesia sampai saat ini.
Dalam buku Spiritualisme Pancasila (2018) karya Fokky Fuad
Wasitatmadja, pembukaan UUD1945 bagi bangsa Indonesia merupakan
sumber motivasi dan aspirasi tekad dan semangat bangsa Indonesia. Dan juga
antara kedudukan pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi kemerdekaan
merupakan suatu rangkaian utuh yang tidak dapat dipisahkan, maka hal itu
menyebabkan pembukaan UUD 1945 mutlak tidak dapat diganti ataupun di
ubah apabila diubah dapat mengubah hakikat negaa indonesia yang telah di
proklamasikan sejak 1945.
Dalam pembukaan UUD 1945 terdapat pula pokok-pokok
fundamental yang menerangkan hakikat negara Indonesia sebagai berikut :

1
OKSEP ADHAYANTO, “Implemetasi Nilai Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalm Pembentukan Perundang
Undangan,” Ilmu Hukum 5, no. 2 (2015): 1–12.

5
1. Negara persatuan, negara mengatasi segala paham golongan dan perorangan,
negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Negara menganut paham negara kesejahteraan.
4. Negara yang berkedaulatan rakyat.
5. Negara Indonesia adalah negara demokrasi.
6. Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
7. Negara melindungi kehidupan beragama, bukan negara ateis

B. Fungsi pembukaan UUD 1945 (masing-masing alinea )


• Alinea pertama, memberikan informası dalil objektif (bangsanya) dan
subjektif (pandangan bahwa penjajahan harus dihapuskan).
• Alinea kedua, memberikan informasi perjuangan bangsa Indonesia telah
mencapai tingkat yang menentukan (namun sebetulnya belum sepenuhnya
merdeka).
• Alinea ketiga, memberikan informasi pengukuhan makna proklamasi dengan
oleh spiritual yang luhur.
• Alinea keempat menentukan tujuan negara, bentuk negara, dan dasar negara.

C. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945

Dalam alenia pertama ini terkandung tentang nilai hak kodrat yang
terdapat dalam kalimat “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa” yaitu bahwasannya hak dan kodrat itu merupakan karunia dari
Tuhan yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial, dalam hal ini dijelaskan bahwasannya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa, bukan hak secara individu. Karena selama ini penjajahan tidak sesuai
dengan hakikat kemanusiaan (peri kemanusiaan) dan hakikat keadilan (peri

6
keadilan) maka dalam hal ini ada unsur pemaksaan agar penjajahan harus di
hapuskan.
Dalam alenia kedua mengandung pernyataan bahwa perjuangan untuk
kemerdekaan bangsan Indonesia ini telah mendapatkan hasil. Dimana
perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia atas penjajahan bangsa Indonesia
itu mewujudkan bahwa bangsa Indonesia memiliki keinginan yang kuat agar
terbebas dari penjajahan bangsa lain, kemudian keinginan tersebut dapat
membuahkan hasil yaitu masyarakat yang merdeka, berkeadilan dan
berkemakmuran, demi mewujudkan keinginan tersebut maka bangsa Indonesia
harus Bersatu, dan berkedaulatan.
Dalam alenia ketiga pengertian “atas berkat rahmat alloh yang maha
kuasa” menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai religius
yang merupakan dasar dari hukum positif maupun dasar moral negara. Dan
manusia mengakui bahwasannya ia adalah makhluk Tuhan sehingga di
samping adanya usaha manusia mencapai kemerdekaan di situ juga terdapat
faktor lain bahwasannya semuanya merupakan rohmat dari Tuhan yang maha
kuasa. Dalam pernyataan “didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas” menunjukkan bahwasannya bangsa
Indonesia mengakui nilai moral dan nilai kodrat merupakan asas kehidupan
dalan bangsa Indonesia. Dalam pernyataan “maka rakyat Indonesia dengan
ini menyatakan kemerdekaannya” menunjukkan penegasan yang lebih rinci
dari naskah proklamasi 17 Agustus 1945.
Dalam alenia ke empat ini termuat prinsip-prinsip serta pokok-pokok
kaidah dalam pembentukan pemerintahan Negara Indonesia seperti yang
disimpulkan dari kalimat “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia”. Yang dimaksud Pemerintahan dalam
kalimat“pemerintahan Negara Indonesia” maksudnya adalah pemerintahan
sebagai penyelenggaraan keseluruhan aspek kegiatan Negara dan segala
kelengkapannya, bukan pemerintahan Negara yang hanya menyangkut salah
satu aspek saja dari kegiatan penyelenggaraan Negara, yaitu aspek pelaksana.

D. Isi pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945

7
1. Tentang Tujuan Negara
Tujuan khusus : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, serta
mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang tercantum dalam
kalimat “membentuk suatu pemerintahan negara indonesia yang
melindungi segenap  bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa”
Tujuan umum: terdapat dalam kalimat ” ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kepada perdamaian abadi dan keadilan sosial”

2. Tentang Ketentuan Diadakan UUD Negara


Ketentuan ini tercantum dalam kalimat “maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang
dasar negara Indonesia”.
3. Tentang Bentuk Negara
Tercantum dalam kalimat “yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia  yang berkedaulatan rakyat”. Dalam
pernyataan tersebut di sebutkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah
Republik yang berkedaulatan rakyat.
4. Tentang Dasar Filsafat Negara
Ketentuan tentang dasar negara tercantum dalam kalimat “Ke-
Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang  Adil Dan Beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

E. Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945

Undang-undang dasar 1945 memiliki peranan yang sangat penting dalam


pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat dari kandungan
yang terdapat di dalamnya. UUD 1945 mengandung cita- cita dan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia, yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan diikat oleh pasal
dan ayat yang dijelaskan di dalam batang tubuh UUD 1945.

8
Kedudukan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 secara hakiki mengandung pengakuan atas adanya macam-macam
hukum. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
misalnya terdiri dari alinea I, II, III dan IV, yang keempatnya terdapat adanya
hubungan kesatuan. Alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya merupakan penjelmaan alinea I, II, III.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negra Republik Indonesia Tahun 1945 alinea I,
II, III mengandung nilai-nilai hukum kodrat, hukum Tuhan dan hukum etis atau
hukum moral.

Nilai-nilai tersebut terdapat dalam penjelasan sebagai berikut :

a. Alinea I
Alinea I Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 misalnya saja mengandung adanya hukum kodrat.
Hal ini terlihat pada kalimat “kemerdekaan adalah hak segala bangsa”
Konsekuensi yang dimiliki alinea I ini barulah terwujud pada alinea II
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
b. Alinea II
Alenia II pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ini bertujuan untuk menetapkan cita-cita bangsa
Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan yaitu bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Maka dalam alinea II ini adalah penjelasan
lebih lanjut dari alinea I yaitu sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita
bangsa. Karena perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi bukti
objektif yang selanjutnya menuju pada suatu cita-cita bersama yaitu suatu
masyarakat yang berkedudukan dan berkemakmuran.
c. Alinea III
Alinea III Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 mengandung adanya nilai-nilai hukum Tuhan dan
hukum etis atau hukum moral. Hal ini dapat terlihat pada kalimat. “atas
berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa”, yang menunjukkan pengakuan
adanya hukum Tuhan. Kalimat “dengan didorong oleh keinginan luhur”
pada alinea III Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menunjukkan pengakuan terhadap adanya hukum
etis atau hukum moral.

9
d. Alinea IV
Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-empat berbunyi demikian,
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia; dan untuk memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. 2
Nilai-nilai hukum kodrat, hukum Tuhan dan hukum etis atau hukum
moral yang terdapat pada alinea I, II, III Pembukaan Undang-Undang
Dasar NKRI Tahun 1945 lebih lanjut dijelmakan pada alinea IV yang
merupakan dasar bagi pelaksanaan dan penjabaran hukum positif
Indonesia. Karena alinea IV Pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 inilah, maka Pancasila sering disebut
sebagai hukum filosofis (Notonagoro, 1975) atau sebagai asas-asas dasar
umum dari hukum positif Indonesia.
Hubungan nilai-nilai yang terdapat pada alinea I,II, III, dan IV
Pembukaaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dapat dijelaskan, bahwa hukum kodrat, hukum Tuhan dan hukum
etis, ketiganya disebut sebagai sumber bahan dan sumber nilai bagi hukum
positif Indonesia. Hukum filosofis pada alinea IV Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan sumber
bentuk dan sifat yang dapat disimpulkan dari hukum kodrat, hukum Tuhan
dan hukum etis atau hukum moral pada alinea I, II, III Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

F. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila, Pasal-Pasal,


dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

2
Madaskolay Viktoris Dahoklory and Lita Tyesta Addy Listya Wardhani, “Rekonstruksi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Undang-Undang,” Sasi 26, no. 3 (2020): 297, https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.271.

10
a. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945.
Bagian alinea 1, alinea 2, alinea 3 tidak mempunyai hubungan kausal
organis dengan batang tubuh UUD 1945. Bagian alinea 4 punya hubungan
dengan batang tubuh UUD 1945 mencangkup beberapa segi sebagai
berikut:
1) Negara Indonesia adalah Republik yang berkedaulatan rakyat
2) UUD yang ditentukan akan ada
3) Yang diatur dalam UU adalah tentang pembentukan pemerintahan
negara yang memenuhi persyaratan dan meliputi segala aspek
penyelenggaraan negara.
4) Ditetapkan dasar kerohanian negara (dasar filsafat negara pancasila).
b. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan pancasila
1) Hubungan secara formal
a) Rumusan pancasila sebagai dasar negara RI
b) Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945 yang berkedudukan
kuat, tetap dan tidak dapat berubah.
2) Hubungan secara material
Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi
sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk, dan sifat.
c. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi
1) Disebutkan kembali pernyataan proklamasi pada alinea 3 pembukaan
UUD 1945 yang merupakan satu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan.
2) Tindak lanjut proklamasi yaitu ditetapkan dalam pembukaan UUD
1945 bersamaan ditetapkannya UUD.
3) Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang
lebih rinci.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, hubungan pancasila dengan Pembukaan UUD


1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang formal dan material. Hubungan secara
formal menunjuk pada tercantumnya pancasila secara formal di dalam pembukaan
yang mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang
pada asa sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan
keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religius
dan asas-asas kenegaraan yang unsur-unsurnya terdapat dalam Pancasila.

Hubungan Pembukaan UUD 1945 yang memuat pancasila dalam batang tubuh
UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung pengertian
Pembukaan UUD 1945 merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD 1945,
sedangkan hubungan organis berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya pokok-pokok
pikiran Pembukaan UUD 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh,
maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi
hukum positif.

B. SARAN

Pancasila merupakan ideologi bagi negara indonesia yang sah dan UUD 1945
sebagai hukum tertulis dan merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan
produk hukum di Indonesia. Maka dari itu antara Pancasila dan UUD 1945 memiliki
hubungan nilai-nilai yang berkaitan antara sila Pancasila dan pasal-pasal dalam UUD
1945.

Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca dan pihak yang berkepentingan. Penyusun menyadari, bahwa dalam

12
proses penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
ketidaksempurnaan baik dalam penjelasan materi maupun penggunaan kalimat yang
kurang tepat. Maka dari itu kami selaku penyusun makalah menerima secara terbuka
kritik dan saran guna memperbaiki kesalahan dan ketidaksempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1179/EPUB/xhtml/raw/
s1hrqq03.xhtml di akses pada tanggal 11 Oktober 2022 pukul 21.59

https://www.academia.edu/23464502/
NILAI_NILAI_PANCASILA_DALAM_STAATSFUNDAMENTALNORM di akses pada
tanggal 12 Oktober 2022 pukul 05.49

https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/30/183000369/kedudukan-pembukaan-uud-
1945?page=all di akses tanggal 12 Oktober 2022

Dahoklory, Madaskolay Viktoris, and Lita Tyesta Addy Listya Wardhani. “Rekonstruksi
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Undang-Undang.” Sasi 26, no. 3 (2020): 297.
https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.271.

OKSEP ADHAYANTO. “Implemetasi Nilai Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalm
Pembentukan Perundang Undangan.” Ilmu Hukum 5, no. 2 (2015): 1–12.

14

Anda mungkin juga menyukai