Anda di halaman 1dari 20

Nama: KHUMAIROH

NIM: 22031014
Program Studi: PENDIDIKAN BIOLOGI

Dalam video tersebut menjelaskan tentang tokoh JJ Rousseau adalah seorang filsuf yang
menciptakan beberapa karya. Salah satu karyanya yaitu mengenai filsafat romantisme, yang
dimana memaparkan tentang mengutamakan perasaan daripada pemikiran otak. Karena dengan
perasaan merupakan andalan untuk kebenaran daripada otak yang hanya menunjukkan
kecerdasan yang belum pasti adanya kebenaran.
Selain itu Rousseau juga berpendapat mengenai agama madani. Dan juga memaparkan bahwa
pada zaman dulu terdapat keberagaman agama, yang dimana setiap suku memperjuangkan
bangsa mereka dengan membela Tuhan mereka. Rousseau melihat dalam kehidupan pada masa
itu adanya kepatuhan terhadap negara dengan kepatuhan terhadap agama yang akan bertemu.
Dan biasanya mereka akan memilih kepatuhan terhadap agama dan meninggalkan kepatuhan
terhadap negara.
Menurut Rousseau sendiri, dalam setiap agama pasti memiliki nilai kontstribusi terhadap
negara. Rousseau menasihati dalam setiap agama tentunya ada nilai-nilai universal,maka dari
itu setiap agama hendaknya bergabung pada nilai universal tersebut. Dan tentunya bagi
Indonesia nilai universal tersebut yaitu Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara dengan maksud dan tujuan dari Pancasila ini untuk
menyatukan setiap adanya keberagaman yang ada di Indonesia dan menghindari adanya
pertikaian serta suatu penyebab untuk menghancurkan keberagaman yang Indonesia miliki
hingga sampai kapan pun.
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
“PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”

Disusun oleh:
KHUMAIROH

NIM:
22031014

Dosen:
Huma Magridoni Koling, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN BIOLGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam semoga tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila yang diamanatkan oleh dosen penulis. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun
dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat
dan umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah pengetahuan Hubungan
Pancasila dan UUD 1945. Amin.

Padang, 02 Oktober 2022

Khumairoh

ii
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 2
D. Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Hubungan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan Pembukan UUD 1945 ............. 3
1. Hubungan formal .................................................................................................... 3
2. Hubungan material ..................................................................................................... 5
B. Hubungan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan Proklamasi .............................. 6
C. Penjelasan Pancasila dalam Pasal UUD 1945.............................................................. 8
BAB III ............................................................................................................................... 10
PENUTUP .......................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah nilai-nila kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai

dewasa ini.Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat Indonesia

dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan

pembawaan serta watek orang Indonesia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia

mempunyai ciri sendiri, yang merupakan kepribadianya.

Dengan nilai-nilai tersebut rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah

kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomi dalam kegiatan kehidupanya

bermasyarakat. Demikianlah mereka melaksanakan kehidupan yang diyakini kebenaranya.

Itulah pandangan hidupnya, karena keyakinan yang telah mendarah daging itulah maka

pancasila dijadikan dasar negara serta ideologi negara.Itulah kebulatan tekad rakyat

Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui panitia persiapan

kemerdekaan Indonesia.

Untuk mewujudkan masyarakat pancasila,diperlukan suatu hukum yang berisi norma-

norma, aturan-aturan atau ketentuanketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh

setiap warga negara Indonesia. Hukum yang dimaksud adalah UUD 1945 sebagai hukum

dasar tertulis di Negara kita.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan Pancasila sebagai dasar negara RI dengan Pembukaan UUD

1945?

2. Bagaimana hubungan Pancasila dengan Proklamasi?

3. Bagaimana hubungan Pancasila dan Pasal UUD 1945?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui hubungan Pancasila sebagai dasar negara RI dengan Pembukaan UUD

1945.

2. Mengetahui hubungan Pancasila dengan Proklamasi.

3. Mengetahui hubungan Pancasila dengan Pasal UUD 1945.

D. Manfaat
Dengan di tulisnya makalah ini penulis bertujuan memberikan penjelasan tentang

pengertian, kedudukan dan fungsi pancasila dan bagaimana hubungan pancasila dengan UUD

’45, penulis berharap dapat membantu memberikan sedikit gambaran bahwa tujuan

mempelajari pancasila adalah untuk memahami makna dan arti pancasila sebagai ideologi

negara Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia harus dapat mempelajari pancasila

dengan benar yakni dapat di pertanggungjawabkan baik secara yuridis konstitusional maupun

secara objektif, oleh karena itu setiap orang boleh memberikan pengertian atau tapsiran

menurut pendapat sendiri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan Pembukan UUD 1945

Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa pokok

pekiran itu meliputi suasana kebatinan dari undang-undang dasar negara indonesia serta

mewujudkan cita-cita hukum, yang menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum

dasar tidak tertulis (confensi), selanjutnya pokok pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal

UUD 1945. Maka dapatlah di simpulkan bahwa suasana kebathinan undang-undang dasaar

1945. Tidak lain di jiwai atau bersumber pada dasar filsaft negara pancasila. Pengertian

inilah yang menunjukkan kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara republik

indonesia. Oleh karena itu secara formal yuridis pancasila di tetapkan sebagidsar filsafat

negara republik Indonesia.

Maka hubungan antara pembukaan UUD 1945 denagn pancasila bersifat timbal balik

sebagi berikut:

1. Hubungan formal
Dengan di cantumkannya secara formal didalam pembukaan UUD 1945 maka

pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Denagn demikian

tat kehidupan bertatanegara tidak hanya bertopang kepada asas-asas sosial, ekonomi,

politik, akan tetapi dalam perpaduaanyya denagn keseluruhan asas yang melekat padanya,

yaitu perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas-asas kenegaraan yang 5 unsurnya

berdampak pada pancasila.

Jadi berdasarkan tempat terdapatnya pancasila secara formal dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1) Bahwa rumusan pancasila sebagi dasar negara republik Indonesia adalah seperti yang

tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.

3
2) Bahwa pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaidah

negara yang fundamental, dan terhadap tertib hukum indonesia mempunyai 2 macam

keduduikan yaitu:

a. Sebagai dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 itulah yang memberikan faktor-faktor

mutlak. Bagi adanya hukum tertip hukum indonesia.

b. Memasukkan dirinya dalam tertib hukum tersebut sebagi hukum tertinggi.

3) Bahwa dengan demikian pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi selain

sebagai muqaddima dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat di pisahkan jika

berkedudukan sebagai sesuatu yang bereksistensi sendiri, yang hakekat kedudukan hukum

nya berbeda dengan pasal-pasal nya. Karena pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah

pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagi sumber.

4) Dengan demikian pancasila dapat disimpulakan mempunyai hakekat, sifat, kedudukan

dan fungsi sebagi pokok kaedah negara yang hundamental, yang menjelmakan dirinya

sebagai dasar kelangsungan hidup negara republik indnesia yang di proklamirkan pad

tanggal 17 agustus 1945.

5) Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempnyai kedudukan

yang kuat, tetap dan tidak dapat diuabah ydan terlekat pada kelangsunagn hidup negara

republik indonesia. Dengan demikian pancasila sebagi substansi esensial dari pembukaan

dan mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam pembukaan, sehingga baik rumusan

maupun yuridiksinya sebagai dasar negara adalah sebagaimana terdapat dalam pembukaan

UUD 1945. Maka perumusan yang menyimpang dari pembukaan tersebut adalah sama

halnya dengan mengubah secara tidak sah pembukaan UUD 1945, bahkan berdasarkan

hukum positif sekalipun dan hal ini sebagimana yang di tentukan dalam ketetapan MPRS

no XX/MPRS/1966

4
2. Hubungan material
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selainhubungan yang bersifat

formal, sebagaimana yang dijelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut:

Bila kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila secara kronologis, materi yang

dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian

pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama pembukaan UUD 1945 BPUPKI

membicarakan dasar filsafat negara pancasila.

Selain itu dalam hubunganya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945

sebagai pokok kaidah dasar yang fundamental, maka sebenarnya secara material yang

merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara fundamental tersebut tidak lain

adalah Pancasila. Seperti telah disinggung dimuka bahwa di samping Undang-Undang

dasar, masih ada hukum dasar yang tidak tertulis yang juga merupakan sumber hukum,yang

menurut penjelasan UUD 1945 merupakan aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam

praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis, inilah yang dimaksuk denagn

konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan sebagai pelengkap atau pengisi kekosongan yang

timbul dari praktek kenegraan, oleh karena itu tersebut tidak terdapat dalam Undang-

Undang dasar. UUD 1945 yang hanya terdiri dari 37 pasal ditambah dengan empat pasal

Aturan peralihan dan dua aturan tambahan, maka UUD 1945 termasuk singkat dan bersifat

supel atau fleksibel. Dalam hubungan ini penjelasan UUD 1945 mengemukakan bahwa

telaah cukuplah kalau undang-undang dasar hanya memuat aturan-aturan pokok garis-garis

besar sebagi instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain, penyelenggaraan negara

untuk untuk kehidupan negara. Undang-Undang dasar yang disingkat itu sangat

menguntungkan bagi negaraa indonesia ini yang masih harus terus berkembang bagi negara

seperti Indonesia ini yang masih harus terus menerus berkembang secara dinamis. Sehingga

denagn aturan-aturan pokok itu akan merupakan aturan yang kenyal dan tidak mudah

5
ketinggalan zaman, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan-aturan undang-

undang yang lebih mudah, oleh karena itu makin supel (elastic) itu semakin baik.

B. Hubungan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan Proklamasi

Nilai-nilai Pancasila pada saat penjajah (kolonial) sebelum terjadinya proklamasi selalu

direndahkan, dilecehkan, diinjak-injak. Kemudian dengan dilakukannya proklamasi nilai

Pancasila ditegakkan, diselamatkan, di tinggikan, dan dijunjung tinggi. Sehingga dengan

melakukan proklamasi yang pada awalnya pada masa penjajahan, Pancasila tidak dianggap

bahkan dilecehkan, maka dengan perjuangan rakyat bangsa Indonesia kedudukan Pancasila

sebagai dasar negara kembali ditegakkan.

Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya suatu instrumen

yang bernilai dimana diseberang jembatan tersebut setelah kemerdekaan bangsa Indonesia

membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Jadi Pancasila disini sebagai

penuntun bangsa Indonesia dalam membangun bangsa. Hal ini telah tertuang pada

pembukaan UUD 1945.

Pada dasarnya proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasyarat untuk

mencapai tujuan yaitu sebagai sumber hukum formal saat melakukan revolusi hukum dari

hukum kolonial menuju hukum nasional, revolusi tata negara kolonial menuju tata negara

nasional. Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan bangsa Indonesia telah

merdeka. Oleh karena itu makna proklamasi harus diberi dasar hukum dengan merincinya

dalam pembukaan UUD 1945 yaitu dengan memberikan penjelasan, penegakan, dan

pertanggung jawaban terhadap dilaksanakannya proklamasi seperti yang telah tertuang

dalam Pembukaan UUD 1945.

Dengan memperhatikan fungsi dan peranan bagi bangsa Indonesia maka jelas Pancasila

merupakan jiwa bangsa Indonesia, sebagai asas kerohanian dan dasar filsafat negara, meru-

6
pakan unsur penentu dari ada dan berlakunya tertib hukum Indonesia dan pokok kaidah

negara yang fundamental. Sedangkan Proklamasi merupakan titik kulminasi perjuangan

bangsa Indonesia yang bertekad untuk merdeka, yang disemangati oleh jiwa Pancasila.

Selain itu Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pandangan hidup,

kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta

watak dari bangsa Indonesia, yaitu cita-cita mengenai kemerdekaan. Karena itu antara

Pancasila dengan Proklamasi mempunyai hubungan yang erat. Nilai-nilai Proklamasi itu

sebagaimana pendapat dari R. Soeprapto (2006) adalah sebagai berikut:

1. Nilai perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional, kebersamaan dan

kekeluargaan, kesetiakawanan dan kepedulian sosial, kerukunan dan gotong royong serta

menjunjung tinggi prinsip musyawarah. Tujuannya untuk mencapai mufakat dalam setiap

upaya penyelesaian permasalahan yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya,

dengan mengacu pada jiwa, semangat, nilai kebangkitan nasional 1908, Sumpah Pemuda

1928 dan Proklamasi 1945, serta semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2. Nilai perjuangan untuk mewujudkan kemandirian yang bersifat interdependen dan

kebebasan yang bertanggung jawab. Artinya, kemandirian dan kebebasan dari penguasaan

dan intervensi asing, kemandirian dan kebebasan dari gangguan dan rongrongan kekuatan

internal, atau pihak-pihak yang hendak penyampingkan eksistensi, dan peran NKRI

berdasarkan Pancasila.

3. Nilai perjuangan untuk mewujudkan jati diri ke-Indonesia-an, ciri khas Indonesia,

keaslian warna-warni budaya nasional, keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif

ke-Indonesia-an. Juga termasuk sifat-sifat dasar ke-Indonesia-an, seperti religius, ramah-

tamah, sopan-santun, hemat, sederhana, waspada, setia, peduli, legawa, serta rela berkorban

demi Tanah Air melalui perjuangan tidak kenal menyerah.

7
4. Nilai perjuangan untuk mewujudkan kewibawaan dan martabat nasional di antara

bangsa lain yang meliputi kehormatan, martabat, kekuatan tawar, pengaruh, prestise,

dan reputasi nasional di arena internasional di segala bidang. Nilai perjuangan untuk

mewujudkan keberhasilan dan prestasi nasional dalam upaya pengembangan dan

pengerahan seluruh nasional secara serasi, selaras, dan seimbang. Yang meliputi aspek

kemantapan, ketangguhan, keampuhan, dan keandalan di berbagai bidang

pembangunan politik, hukum, aparatur negara, ekonomi, perdagangan, industri,

pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, hortikultura, pertambangan, pariwisata,

teknologi,pendidikan, sosial budaya, kerukunan hidup antar umat beragama, hankam,

bela negara, serta akhlak dan budi pekerti bangsa Indonesia.

C. Penjelasan Pancasila dalam Pasal UUD 1945

Nilai-nilai yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup

bangsa dan pandangan hidup negara yang disebut dengan pancasila tidak bersifat statis.

Artinya dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara, ketiga bentuk

pandangan hidup itu terus-menerus berinteraksi secara timbal-balik. Selalu ada benang

merah yang tidak boleh putus atau diputuskan diantara ketiganya. Rangkaian proyeksi dari

padangan hidup masyarakat ke pandangan hidup bangsa, lalu kepandangan hidup negara

itu, terutama dibangun melalui jalur sistem hukum.

Berdasarkan latar belakang pemikiran itulah, “hukum” adalah satu kata kunci yang

sangat penting untuk menjawab pertanyaan tentang dasar dan rambu-rambu pembangunan

masyarakat Indonesia baru dalam era globalisasi. Namun norma hukum tentu saja bukan

satu-satunya norma yang dijadikan acuan.

Ajaran filsafat bernegara bangsa Indonesia yang dibingkai dalam sebuah ideologi

negara yang disebut pancasila merupakan landasan utama semua sistem penyelenggaraan

8
negara indonesia. Hukum sebagai produk negara tidak dapat dilepaskan dari falsafah

negaranya. Dalam pandangan seperti ini, maka filsafat hukum pun tidak dapat dilepaskan

dari pemikiran filsafati dari negaranya.

Terkait dengan hal itu, menurut Moh. Mahfud MD (Konggres Pancasila I, 2009)

dalam pembentukan negara hukum, maka pancasila haus melahirkan kaidah-kaidah

penuntun dalam pembuatan politik hukum atau kebijakan negara lainya yaitu:

(1) kebijakan umum dan politik hukum harus tetap menjaga intergrasi atau keutuhan bangsa

baik secara ideologi maupun secara teriotoris, (2) kebijakan umum dan politik hukum

haruslah didasarkan pada upaya membangun demokrasi (kedaulatan rakyat) dan demokrasi

(kedaulatan rakyat) dan nomokrasi (negara hukum) sekaligus, (3) kebijakan umum dan

politik hukum haruslah didasarkan pada upaya membagun keadilan sosial bagi seluruh

rakyat indonesia, (4)kebijakan umum dan politik hukum haruslah didasarkan pada prinsip

toleransi beragama yang berkeadaban.

Konsekuensinya nilai-nilai Pancasila, secara yuridis harus dideriasikan kedalam

UUD Negara Indonesia dan selanjutnya pada seluruh peraturan perundangan-undangan

lainnya. Dalam kedudukan seperti ini pancasila telah memiliki legitimasi filosofis, yuridis

dan politis. Dalam kapasitas ini pancasila telah diderivasikan dalam suatu norma-norma

dalam kehidupan kenegaraan dan bebangsa.

Dalam sistem tertib hukum Indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa

pokok pikiran itu meliputi suasana kebatinana dari Undang-Undang dasar negara Indonesia

serta mewujudkan cita-cita hukum, yang menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan

hukum dasar tidak tertulis (konferensi), selanjutnya pokok pikiran itu dijelmakan dalam

pasal-pasal UUD 1945. Maka dapat disimpulkan bahwa suasana kebatinan undang-undang

dasar 1945 tidak lain dijiwai atau bersumber pada dasar filsafat negara yaitu Pancasila.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa merupakn sumber dan landasan dari

berbagai produk hukum termasuk UUD 1945. Suasana kebatianan UUD1945 dan cita-cita

hukum UUD 1945 tidak lain adalah bersumber kepada atau dijiwai dasar falsafah negara

pancasila. Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu

memberikan semangat kepada dan terpancang dengan khidmat dalam perangkat UUD

1945.

Pancasila merupakan rumusan dasar negara yang sangat berperan penting dalam

terbentuknya suatau negara indonesia, dengan adanya pancasila, negara indonesia mampu

menjadi berkeadaban sama dengan negara lainnya. Dalam kehidupan suatu negara harus

mempunyai tonggak hukum untuk menjadikan suatu negara itu berbudi luhur dan

berperilaku baik,serta dapat mengatur dalam hidup bermasyarakat,berbangsa dan

bernegara. Dan pancasila memiliki peranan penting dalam hal tersebut,yang sudah tertuang

pada sila-sila pancasila mulai dari sila pertama hingga sila terakhir pancasila.

B. Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi dan

menerapkan nilai-nilai luhur pancasila di segala bidang kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Maka , “marilah bersama-sama memahami mendalami ajaran

pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari, dengan tujuan dapat mengurangi sedikit demi sedikit hal hal yang

dapat mengancam dan membahayakan pancasila yang tidak hanya datang dari luar tetapi

juga dari dalam, terlebih lagi di era globalisasi sekarang ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
dik rushcomp. (2020). MAKALAH HUBUNGAN PANCASILA DAN UUD 1945.docx.
Retrieved October 1, 2022, from Academia.edu website:
https://www.academia.edu/35015495/MAKALAH_HUBUNGAN_PANCASILA_DAN_UU
D_1945_docx

(2022). Retrieved from Osf.io website: https://osf.io/bvgkh/download

(2022). Retrieved October 1, 2022, from Osf.io website: https://osf.io/vrc3q/download

Indra Irwansyah. (2020). MAKALAH PENJABARAN PANCASILA DALAM PASAL.docx.


Retrieved October 1, 2022, from Academia.edu website:
https://www.academia.edu/30279947/MAKALAH_PENJABARAN_PANCASILA_DALA
M_PASAL_docx

11
PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Oleh: KHUMAIROH
NIM: 22031014
PENDIDIKAN BIOLOGI
A. Hubungan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan
Pembukaan UUD 1945

1. Hubungan formal. berdasarkan tempat terdapatnya pancasila secara formal dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Bahwa rumusan pancasila sebagi dasar negara republik Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 alinea IV.
2) Bahwa pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaidah negara yang fundamental
3) Bahwa dengan demikian pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi selain sebagai muqaddima dari UUD 1945
dalam kesatuan yang tidak dapat di pisahkan jika berkedudukan sebagai sesuatu yang bereksistensi sendiri, yang hakekat
kedudukan hukum nya berbeda dengan pasal-pasal nya.
4) Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempnyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak
dapat diuabah ydan terlekat pada kelangsunagn hidup negara republik indonesia.

2. Hubungan material. Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selainhubungan yang bersifat formal. hakikat dan
kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah dasar yang fundamental, maka sebenarnya secara material yang
merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila. penjelasan UUD
1945 merupakan aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis,
inilah yang dimaksuk denagn konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan sebagai pelengkap atau pengisi kekosongan yang
timbul dari praktek kenegraan, oleh karena itu tersebut tidak terdapat dalam Undang-Undang dasar.
B. Hubungan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan
Proklamasi

Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya suatu instrumen yang bernilai dimana diseberang jembatan
tersebut setelah kemerdekaan bangsa Indonesia membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Jadi Pancasila disini
sebagai penuntun bangsa Indonesia dalam membangun bangsa. Hal ini telah tertuang pada pembukaan UUD 1945.

Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan bangsa Indonesia telah merdeka. Oleh karena itu makna proklamasi
harus diberi dasar hukum dengan merincinya dalam pembukaan UUD 1945 yaitu dengan memberikan penjelasan, penegakan,
dan pertanggung jawaban terhadap dilaksanakannya proklamasi seperti yang telah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Nilai-nilai Proklamasi itu sebagaimana pendapat dari R. Soeprapto (2006) adalah sebagai berikut:
1. Nilai perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional, kebersamaan dan kekeluargaan, kesetiakawanan
dan kepedulian sosial, kerukunan dan gotong royong serta menjunjung tinggi prinsip musyawarah.
2. Nilai perjuangan untuk mewujudkan kemandirian yang bersifat interdependen dan kebebasan yang bertanggung jawab.
3. Nilai perjuangan untuk mewujudkan jati diri ke-Indonesia-an, ciri khas Indonesia, keaslian warna-warni budaya nasional,
keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif ke-Indonesia-an.
4. Nilai perjuangan untuk mewujudkan kewibawaan dan martabat nasional di antara bangsa lain yang meliputi kehormatan,
martabat, kekuatan tawar, pengaruh, prestise, dan reputasi nasional di arena internasional di segala bidang.
C. Penjelasan Pancasila dalam Pasal UUD 1945.

Ajaran filsafat bernegara bangsa Indonesia yang dibingkai dalam sebuah ideologi negara yang disebut
pancasila merupakan landasan utama semua sistem penyelenggaraan negara indonesia. Hukum sebagai
produk negara tidak dapat dilepaskan dari falsafah negaranya. Dalam pandangan seperti ini, maka filsafat
hukum pun tidak dapat dilepaskan dari pemikiran filsafati dari negaranya. Konsekuensinya nilai-nilai
Pancasila, secara yuridis harus dideriasikan kedalam UUD Negara Indonesia dan selanjutnya pada seluruh
peraturan perundangan-undangan lainnya. Dalam kedudukan seperti ini pancasila telah memiliki legitimasi
filosofis, yuridis dan politis. Dalam kapasitas ini pancasila telah diderivasikan dalam suatu norma-norma
dalam kehidupan kenegaraan dan bebangsa.
Dalam sistem tertib hukum Indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa pokok pikiran itu meliputi
suasana kebatinana dari Undang-Undang dasar negara Indonesia serta mewujudkan cita-cita hukum, yang
menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (konferensi), selanjutnya pokok
pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945. Maka dapat disimpulkan bahwa suasana kebatinan
undang-undang dasar 1945 tidak lain dijiwai atau bersumber pada dasar filsafat negara yaitu Pancasila.
TERIMA KASIH
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai