Disusun Oleh :
Wisnu F P
21601053061
TEKNIK ELEKTRO
TAHUN 2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan
kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang diamanatkan oleh dosen penulis. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan
umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah pengetahuan Hubungan Pancasila dan
UUD 1945. Amin.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila adalah nilai-nila kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai dewasa
ini.Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan
masyarakat lain.Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan
serta watek orang Indonesia.Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri,yang
merupakan kepribadianya.
Dengan nilai-nilai tersebut rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah kehidupan ini
untuk mengarahkan dan mempedomi dalam kegiatan kehidupanya bermasyarakat.Demikianlah
mereka melaksanakan kehidupan yang diyakini kebenaranya.Itulah pandangan hidupnya,karena
keyakinan yang telah mendarah daging itulah maka pancasila dijadikan dasar negara serta ideologi
negara.Itulah kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945
melalui panitia persiapan kemerdekaan Indonesia.
PEMBAHASAN
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK pada tanggal 1 juni 1945 adalah di kandung
maksud untuk di jadikan dasar bagi negara indonesia merdeka.
Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara Indonesia
mereka.Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 agustus 1945 pancasila
tercantum secara resmi dalam pembukaan UUD RI,
Peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan persoalan-persoalan yang
timbul sehubungan dengan penyelenggaraan dan perkembangan negara harus berpedoman pada
UUD.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia
maka pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran,yang meliputi suasana kebatinan UUD
1945,yang pada akhirnya dijabarkan dalam pasal UUD 1945,
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat terinci sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia.Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum
Indonesia,telah di jelmakan dalam pembukaan UUD 45 ke dalam empat pokok pikiran.
2. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis)
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
dan lain-lain penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. Merupakan sumber semangat dari UUD 1945,bagi penyelenggara negara,para pelaksana
pemerintahan.
2.2 PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terdiri atas empat alinea, dan setiap alinea memiliki
spesifikasi jika ditinjau berdasarkan isinya. Alinea pertama, kedua, dan ketiga memuat segolongan
pernyataan yang tidak memiliki hubungan kausal organis dengan pasal-pasalnya. Bagian tersebut
memuat serangkaian pernyataan yang menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya
Negara Indonesia.
Kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam kaitanya dengan tertib hukum indonesia memiliki dua
aspek yang sangat fundamental yaitu :
b) Memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi.
Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia . pada hakikatnya
merupakan suatu dasar dan asas kerohanian dalam setiap aspek penyelenggaraan negara
termasuk dalam penyusunan tertib hukum indonesia. Maka kedudukan paancasila sebagaimana
tercantum dalam pembukaaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum
indonesia. Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan undang-undang dasar 1945 ditetapkan
oleh PPKI tgl 18 agustus 1945. Inti dari pembukaan UUD 1945, pada hakiketnya terdapat dalam
alenia IV.
Sebab segala aspek penyelenggaraan pemerintahan negara yang berdasarkan pancasila terdapat
dalam pembukaan alinea IV. Oleh karena itu dalam pembukaan itulah sejarah formal yuridis
pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat negara republik indonesia.
Kedudukan dan fungsi Pancasila bilamana dikaji secara ilmiah memliki pengertian pengertian yang
luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai
ideologi bangsa dan Negara, sabagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya terdapat
berbagai macam terminologi yang harus didesktipsikan secara objektif. Selain itu, pancasila secara
kedudukan dan fungsinya juga harus dipahami secara kronologis.Oleh karena itu, untuk
memahami Pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusannya maupun peristilahannya
maka pengertian Pancasila tersebut meliputi lingkup
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara Republik Indonesia.
Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang
merdeka, maka panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan
sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua bagian
yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan
Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan
Pancasila sebagai berikut :
3. Persatuan Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang secara
konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang
mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Makna Proklamasi Kemerdekaan yaitu pernyataan bangsa Indonesia kepada diri sendiri maupun
kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, dan tindakan-tindakan yang segera
harus dilaksanakan berkaitan dengan pernyataan kemerdekaan itu, telah dirinci dan mendapat
pertanggung jawaban dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini dapat dilihat pada :
1. Bagian pertama (alinea pertama) Proklamasi Kemerdekaan (“Kami bangsa Indonesia dengan
ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”) mendapat penegasan dan penjelasan pada alinea
pertama sampai dengan alinea ketiga Pembukaan UUD 1945.
2. Bagian kedua (alinea kedua) Proklamasi Kemerdekaan (“Hal-hal yang mengenai pemindahan
kekuasaan dan lainlain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya”) yang merupakan amanat tindakan yang segera harus dilaksanakan
yaitu pembentukan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan termuat
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh
UUD 1945 merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Apa yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945 telah dijabarkan kedalam pasal-pasal yang ada dalam Batang Tubuh UUD 1945.
Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan dalam pasal-
pasal Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu dapat pula disimpulkan bahwa Pembukaan
UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan pasal-pasal Undang-Undang
Dasar 1945. Meskipun Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan yang tidak dapat
dipisahkan dengan Batang Tubuh UUD 1945, namun antara keduanya mempunyai kedudukan
yang terpisah. Hal ini dikarenakan bahwa Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah
Negara yang mendasar (staatsfundamentalnorm) yang tidak dapat dirubah oleh siapapun
kecuali oleh pembentuk Negara. Untuk dapat dikatakan sebagai Pokok Kaidah Negara yang
mendasar (Staatsfundamentanorm) harus memiiliki unsur-unsur mutlak, antara lain:
a. Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk Negara dan terjelma dalam suatu
pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk Negara untuk menjadikan
hal-hal tertentu sebagai dasar-dasar Negara yang dibentuknya.
b. Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok negara, yaitu dasar tujuan Negara baik tujuan
umum maupun tujuan khusus, bentuk negara, dan dasar filsafat Negara (asas
kerokhanian Negara).
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya pancasila secara formal dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahwa rumusan pancasila sebagi dasar negara republik indonesia adalah seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.
2. Bahwa pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaidah
negara yang fundamental. dan terhadap tertib hukum indonesia mempunyai 2 macam
keduduikan yaitu:
a. Sebagai dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 itulah yang memberikan faktor-faktor
mutlak. Bagi adanya hukum tertip hukum indonesia.
b. Memasukkan dirinya dalam tertib hukum tersebut sebagi hukum tertinggi.
3. Bahwa dengan demikian pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi selain sebagai
muqaddimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat di pisahkan jiaka berkedudukan
sebagai sesuatu yang bereksistensi sendiri, yang hakekat kedudukan hukum nya berbeda
denagn pasal-pasal nya. Karena pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah pancasila tidak
tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagi sumber.
4. Dengan demikian pancasila dapat disimpulakan mempunyai hakekat, sifat, kedudukan dan
fungsi sebagi pokok kaedah negara yang hundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai
dasar kelangsungan hidup negara republik indnesia yang di proklamirkan pad tanggal 17
agustus 1945.
5. Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempnyai kedudukan yang
kuat, tetap dan tidak dapat diuabah ydan terlekat pada kelangsunagn hidup negar republik
indonesia.
Dengan demikian pancasila sebagi substansi esensial dari pembukaan dan mendapatkan
kedudukan formal yuridis dalam pembukaan, sehingga baik rumusan maupun yuridiksinya sebagi
ddasar negara adalah sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Maka perumusan yang
menyimpang dari pembukaan tersebut adalah sama halnya dengan mengubah secara tidak sah
pembukaan UUD 1945, bahkan berdasarkan hukum positif sekalipun dan hal ini sebagimana yang
di tentukan dalam ketetapan MPRS no XX/MPRS/1966.
Pada masa awal kemerdekaan ini, indonesia mencari bentuk yang tepat dalam sistem politik
pemerintahannya demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang mensejahtrakan rakyatnya.
Setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 agustus 1945 indonesia pada kondisi yang serba
terbatas, terutam terkait dengan hukum tata negara dan lembaga-lebaga pemerintahan yang
akan menentukan sistem pemerintahan, baik alokasi kekuasaan maupun distrubusi kekuasaan
yang akan di terapkan.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks)
mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila”
yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu
seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya.
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana)
adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa
sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti
telah dirinci dan mendapat pertanggung jawaban dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini dapat
dilihat pada :
1. Bagian pertama (alinea pertama) Proklamasi Kemerdekaan (“Kami bangsa Indonesia dengan
ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”) mendapat penegasan dan penjelasan pada alinea
pertama sampai dengan alinea ketiga Pembukaan UUD 1945.
2. Bagian kedua (alinea kedua) Proklamasi Kemerdekaan (“Hal-hal yang mengenai pemindahan
kekuasaan dan lainlain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya”) yang merupakan amanat tindakan yang segera harus dilaksanakan
yaitu pembentukan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan termuat
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan. Apa yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 telah dijabarkan kedalam pasal-
pasal yang ada dalam Batang Tubuh UUD 1945. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 dijelmakan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu
dapat pula disimpulkan bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung
dengan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Meskipun Pembukaan UUD 1945 mempunyai
hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan Batang Tubuh UUD 1945, namun antara keduanya
mempunyai kedudukan yang terpisah. Hal ini dikarenakan bahwa Pembukaan UUD 1945
merupakan pokok kaidah Negara yang mendasar (staatsfundamentalnorm) yang tidak dapat
dirubah oleh siapapun kecuali oleh pembentuk Negara. Untuk dapat dikatakan sebagai Pokok
Kaidah Negara yang mendasar(Staatsfundamentanorm) harus memiiliki unsur-unsur mutlak,
antara lain:
a. Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk Negara dan terjelma dalam suatu
pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk Negara untuk menjadikan hal-
hal tertentu sebagai dasar-dasar Negara yang dibentuknya.
b. Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok negara, yaitu dasar tujuan Negara baik tujuan
umum maupun tujuan khusus, bentuk negara, dan dasar filsafat Negara (asas kerokhanian
Negara).
Sebagaimana telah diuraikan dalam pembahasan sub bab Suasana Kebathinan Konstitusi Pertama
di atas, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah memenuhi unsur-unsur sebagai Pokok
Kaidah Negara yang mendasar (Staatsfundamentalnorm). Pembukaan UUD 1945 juga memiliki
hakikat kedudukan hukum yang lebih tinggi dari pada pasal-pasal dalam Batang Tubuh Undang-
Undang Dasar 1945. Sedangkan Batang Tubuh UUD 1945 yang merupakan penjabaran dari pokok-
pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki sifat supel, artinya dapat
mengikuti perkembangan jaman sehingga memungkinkan untuk dilakukan perubahan yang sesuai
dengan perkembangan jaman. Dengan demikian jika kita mencermati hubungan antara
Proklamasi Kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945 yang merupakan hubungan suatu
kesatuan bulat, serta hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945
yang merupakan hubungan langsung, maka dapat disimpulkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan
mempunyai hubungan yang erat, tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan
Undang-Undang Dasar 1945.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dijawab pada bab sebelumnya, yakni bab
pembahasan. Maka kami menyimpulkan:
a. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa merupakn sumber dan landasan dari
berbagai produk hukum termasuk UUD 1945
b. Suasana kebatianan UUD1945 dan cita-cita hukum UUD 1945 tidak lain adalah bersumber
kepada atau dijiwai dasar falsafah negara pancasila.
c. Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu memberikan semangat
kepada dan terpancang dengan khidmat dalam perangkat UUD 1945.
d. Dalam melakukan amandemen terhadap UUD 1945 harus sesuai dan berdasar pada pancasila
e. Bagian UUD 1945 yang dapat diamandemen adalah bagian Batang Tubuh.
f. Tata cara pengamandemenan UUD 1945 tertuang dalam pasal 37 ayat 1-4.
g. Tujuan dari amandemen UUD 1945 adalah untuk menyempurnakan UUD yang sudah ada agar
tetap sesuai dengan perkembangan zaman.
3.2 Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai
luhur pancasila di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka , “marilah
bersama-sama memahami mendalami ajaran pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan tujuan dapat mengurangi sedikit
demi sedikit hal hal yang dapat mengancam dan membahayakan pancasila yang tidak hanya datang
dari luar tetapi juga dari dalam, terlebih lagi di era globalisasi sekarang ini.
Amandemen dirasakan perlu, karena makna dan isi dari UUD 45 itu sendiri agar bisa sesuai dengan
perkembangan zaman. Dan selain itu juga agar UUD 45 dapat terus dijadikan sebagai sumber hukum
tertinggi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
MKD IAIN Sunan Ampel surabaya, pendidikan pancasila. Surabaya, IAIN SA press, 2011
Trianto dan Triwulan Tutik, falsafah negara dan pendidikan kewarganegaraan.Jakarta: prestasi
pustaka,2007