Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Pelaksanaan Pancasila
Dari Masa Ke Masa Dalam Kehidupan Bernegara

Dosen Pembimbing : Dr. Amir Syarifudin,M.Hum.

Disusun oleh :
KELOMPOK 4
1. Edo Sugiantoro (05041282126061)
2. M. Anggie Juniarsah (05041182126001)
3. M. Ubay Zaid (05041182126019)
4. Nawaf Aldy (05041282126045)
5. Radex Tanza Alfredo Panjaitan (05041182126013)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021/2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang pantas diucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang karena Bimbingan – Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
judul “Pelaksanaan Pancasila Dari Masa Ke Masa Dalam Kehidupan Bernegara”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan sebuah karya tulis yang dapat di pertanggung jawabkan hasilnya. Saya ucapkan
terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam penyusunan karya tulis ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam makalah ini. Oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan
Terima kasih dan Semoga Makalah ini dapat memberikan sumbangan positif bagi kita semua.

Lubuklinggau, September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar……………………………..………………………………………………………………ii

Daftar isi ………………….……………………………………………………………………………........iii

Bab 1
Pendahuluan……………….…………………………………………………………………………........1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah……………………..……………………………………………...…………1
1.3 Tujuan…………….………………………….…………………………………………………........1
1.4 Manfaat……….……………………………….……………………………………………………...1

Bab 2
Pembahasan……………..……………………………………………………………………………………2
2.1 Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila Dari Masa Ke Masa Dalam Kehidupan
Bernegara......................................................................................................................................2
2.2 Relevansi dan konstribusi pancasila dengan kemajuan masyarakat....................9

Bab 3

Penutup………………………………………………………………………………………………………….11

Kesimpulan…..…………………………………………………………………………………………….11
Saran……………………………………………………………………………………………………….....11
Kritik...............................................................................................................11

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………….12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia. Pancasila merupakan
pedoman warga Indonesia dalam menjalankan hidup kemasyarakatannya. Sebagai warga
negara Indonesia, sudah seharusnya kita mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Namun, ternyata pengamalan atau penerapan nilai Pancasila sudah dilakukan sejak
awal kemerdekaan dan dari masa ke masa. Penerapan Pancasila mengalami dinamika dari masa
ke masa. Salah satu faktor penyebab dinamika penerapan pancasila pada tiap-tiap periode
adalah adanya perubahan kebijakan pemerintahan

Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup bangsa telah disepakati
oleh seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi dalam penerapannya banyak sekali mengalami
pasang surut. Bahkan bangsa kita telah mencatat bahwa pernah ada upaya untuk menggantikan
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lainnya. Upaya
ini dapat digagalkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Meskipun demikian tidak berarti ancaman
terhadap Pancasila sudah berakhir. Tantangan masa kini dan masa yang akan datang yang
terjadi dalam perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia internasional, dapat menjadi
ancaman bagi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pelaksanaan Pancasila Dari Masa Ke Masa Dalam Kehidupan Bernegara ?
2. Bagaimana Penerapan Pancasila Dari Masa Ke Masa ?
3. Bagaiman relevansi dan konstribusi pancasila dengan kemajuan masyarakat ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Pancasila Dari Masa Ke Masa Dalam Kehidupan
Bernegara
2. Untuk Mengetahui Penerapan Pancasila Dari Masa Ke Masa
3. Dapat mengetahui relevansi dan konstribusi pancasila dengan kemajuan masyarakat

1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai Penerapan Pancasila Dari Masa Ke Masa
2. Untuk mempermudah pembelajaran mengenai Pelaksanaan Pancasila Dari Masa Ke
Masa Dalam Kehidupan Bernegara

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila Dari Masa Ke Masa Dalam Kehidupan
Bernegara

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia, menjadi acuan hidup di setiap sendi-sendi
kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila lahir sejak 1 Juni 1945 atas pemikiran panjang Ir.
Sukarno beserta seluruh anggota BPUPKI.

Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila berlangsung dari masa awal kemerdekaan 1945
hingga masa reformasi saat ini. Dalam pelaksanaannya, Pancasila sebagai Ideologi kehidupan
bangsa Indonesia tentu tidak selalu berjalan mulus. Banyak ditemukan kendala hingga
penyelewengan dalam penerapannya dari masa ke masa.. Pelaksanaa dan Penerapan Pancasila
mengalami dinamika dari masa ke masa. Berikut Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila Dari
Masa Ke Masa Dalam Kehidupan Bernegara

1. Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila pada Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)

Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia menjalani proses peralihan dari masyarakat terjajah
menjadi masyarakat merdeka. Sejak saat itu, Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup bangsa
dan dasar negara Indonesia. Maka pada saat itu pula, warga Indonesia sudah bertekad untuk
melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan menjadi bangsa yang merdeka dan mandiri.

a. Periode masa revolusi awal kemerdekaan(18 agustus 1945- 27 desember 1949)

bangsa Indonesia menghadapi Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia ,untuk itu
pada periode ini semua kekuatan negara difokuskan pada upaya mempertahankan
kemerdekaan yang baru saja diraih dari rongrongan kekuatan asing yang ingin kembali
menjajah Indonesia, Kembalinya Belanda yang diboncengi sekutu NICA, oleh sebab itu
terjadinya agresi militer 1 Belanda dan agresi militer 2 Belanda, begitu juga terjadinya
pemberontakan dari dalam negeri yaitu:

1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18 September 1948.


Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi komunis. Dipimpin oleh
Muso

2. Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat, pada 7


agustus 1949. Pemberontakan ini bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat
Islam sebagai dasar negaranya. Dipimpin oleh SM Kartosuwiryo

2
b. Periode masa RIS(Republik Indonesia Serikat) (27 desember 1949- 17 agustus
1950)
Setelah ditandatanganinya penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, lalu
terbentuknyaRIS (Republik Indonesia Serikat) hasil dari KMB dgn Belanda, maka pada
periode ini Indonesia menjadi negara RIS (Republik Indonesia Serikat) dengan
konstitusi RIS tahun 1949 .Pada periode ini dinamika diwarnai dengan pemberontakan
di antaranya :

1. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung, pada 23 Januari 1950.Tujuan :


mempertahankan negara federasi yang dibentuk Belanda untuk melawan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta. Dipimpin : Kapten
KNIL Raymond Westerling

2. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).pada 25 april 1950. Pemberontakan


ini bertujuan untuk mendirikan negara sendiri. Dipimpin oleh Christian Robert Steven
Soumokil

3. Pemberontakan Andi Azis di makasar, pada 8 April 1950.Tujuan :Menolak


penggabungan dengan TNI dalam apris dan berusaha untuk mempertahankan
keberadaan negara Indonesia timur (NIT).Dipimpin oleh Andi Azis

c. Periode masa Demokrasi Liberal (17 agustus 1950- 5 juli 1959)


Pada periode ini Indonesia menganut demokrasi liberal, digunakannya UUDS 1950
sebagai konstitusi. pada masa ini terjadi sejumlah peristiwa penting yakni KAA di
Bandung, Pemilu pertama di Indonesia dan Pemilihan konstituante. Namun ,pada akhir
periode ini juga terjadi ketidakstabilan politik yang berkepanjangan yakni tidak ada
kabinet yang bertahan selama 2 tahun, serta pembahasan Dewan Konstituante untuk
undang-undang dasar baru menjadi berbelit-belit dan lama, karena kabinet silih-
berganti. Untuk mengatasi hal tersebut presiden Soekarno memutuskan mengeluarkan
dekrit presiden pada 5 Juli 1959,yg menandakan lahirnya Demokrasi Terpimpin.
adapun juga pada periode ini terjadi pemberontakan diantaranya:

1. Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan,Aceh, Jawa Tengah dan Kalimantan


Selatan.pada tahun 1950-1959

2. Pemberontakan Permerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau


Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada 15 februari 1958, sebagai bentuk gerakan
protes ke pemerintah pusat. Dipimpin oleh Syarifudin Prawiranegara dan Ventje Sumua

3
2. Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila pada Masa Orde Lama (1959-1966)

Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila pada masa orde lama, terjadi pada 5 juli 1959 hingga
11 maret 1966. Dekrit presiden 5 Juli 1959 memulai masa ini, pada masa Ini berlakunya
kembali UUD 1945 presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
presidensial, jabatan perdana menteri tidak ada lagi pada masa ini . Masa ini dikenal dengan
demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin yang mulanya adalah demokrasi yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, namun lama-kelamaan
bergeser menjadi terpusat pada presiden, Seluruh keputusan dan pemikiran dalam
pemerintahan negara terpusat pada pemimpin negara

Alasan dicetuskan Demokrasi Terpimpin:

Banyaknya gerakan separatis yang menyebabkan ketidakstabilan negara, tersendatnya


pembangunan ekonomi karena sering terjadinya pergantian kabinet sehingga program
pembangunan yang dirancang oleh kabinet tidak berjalan secara utuh, serta Badan Konstituante
yang gagal menjalankan tugasnya untuk menyusun UUD

Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Ir. Soekarno:

-Pembubaran Konstituante

-Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak berlakunya UUDS 1950

-Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

Pada masa Orde Lama, Pancasila menjadi ideologi murni .Pancasila lebih banyak berada
dalam ranah idealisasi. Artinya pemikiran Pancasila lebih ke ide,gagasan, konsep yang
dijadikan pegangan seluruh aspek kehidupan Pancasila seakan-akan ada di awang- awang
karena hanya berupa dogma yang sulit diterjemahkan.

Pada era tersebut, ideologis Pancasila masih didominasi oleh kehebatan karisma Bung
Karno. Apa yang keluar dari pidato bung Karno adalah selalu dielu-elukan masyarakat yang
saat itu sangat eforia dengan kebebasan setelah masa penindasan Belanda dan jepang. Setiap
pidato tentang Pancasila yang terucap dari mulut Bung karno akan ditelan masyarakat sebagai
harga mati bagi ideologi bangsa.

pelaksanaan pemerintahan pada Orde Lama ini meskipun berdasarkan UUD 1945,tetapi masih
banyak penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 diantaranya:

1. Membubarkan DPR hasil pemilu tahun 1955 dan menggantikannya dengan membentuk
DPR GR tanpa melalui pemilu, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh
presiden
2. Membentuk MPR sementara yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh
presiden
3. penetapan Ir Soekarno sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS
4. membentuk front nasional melalui Penpres nomor 13 tahun 1999 yang anggotanya dari
berbagai ormas dan organisasi sosial politik yang ada di Indonesia
5. Pemusatan kekuasaan pada presiden sehingga kewenangannya melebihi ketentuan yang
diatur UUD 1945.
6. Adanya jabatan rangkap yaitu Pimpinan MPRS dan DPR dijadikan menteri negara,
sehingga berkedudukan sebagai pembantu presiden.
7. Negara Indonesia masuk dalam salah satu poros kekuasaan dunia yaitu poros Moskwa-
Peking sehingga bertentangan dengan politik bebas aktif.
8. terjadinya pemerasan dalam penghayatan Pancasila, Trisila ekasila nasakom
(nasionalis,agama dan komunis)
gagasan nasakom inilah yang memberi peluang bangkitnya PKI dan karena merasa
mempunyai posisi yang kuat melakukan pemberontakan pada 30 September 1965
(G30S PKI) dipimpin oleh D.N. Aidit, dari peristiwa G30S-PKI yang menewaskan 7
orang perwira TNI AD

3. Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru (1966-1998)

Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila pada masa orde baru, terjadi pada 11 maret 1966
hingga 21 mei 1998. periode ini merupakan akhir masanya demokrasi terpimpin yang
kepemimpinannya oleh presiden Soekarno (masa orde lama). dan digantikan oleh Masa orde
baru dengan kepemimpinan presiden Soeharto atas dari Supersemar (surat perintah sebelas
maret),11 Maret 1966 yang diberikan oleh presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto

Adapun Tujuan dikeluarkannya Supersemar adalah untuk memberi mandat pada Panglima
Angkatan Darat saat itu yakni Letjen Soeharto untuk mengambil tindakan yang diperlukan
dalam memulihkan keamanan, ketertiban, dan kestabilan dalam menjalankan pemerintahan
agar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan juga
UUD tahun 1945.

Langkah utama yang dilakukan Soeharto setelah menerima Supersemar, adalah membubarkan
Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta ormasnya dan menyatakannya sebagai partai terlarang
di Indonesia, disamping itu langkah yang dilakukan Soeharto adalah melakukan penangkapan
15 menteri yang terlibat ataupun mendukung G30S/PKI dan pemurnian MPRS dan lembaga
negara lainnya dari unsur PKI dan menempatkan peranan lembaga itu sesuai UUD 1945.

-Nawaksara (pidato pertanggungjawaban) presiden Soekarno pada sidang umum MPRS 1966
atas pemberontakan G30S-PKI juga kemerosotan ekonomi dan moral bangsa

-Sidang MPR 1973 mengenai GBHN untuk mengganti manipol di era orde lama pemilihan
jenderal Soeharto sebagai presiden RI dan pemilihan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai
wakil presiden RI

Pada masa ini stabilitas politik tercapai dan pembangunan ekonomi dapat teraih, serta gagasan
Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 dilakukan Secara Murni dan Konsekuen, Meskipun.
begitu Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 masih terjadinya Penyimpangan-penyimpangan
Adapun Bentuk penyimpangan pada masa orde baru adalah sebagai berikut:

1. Maraknya terjadinya Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di pemerintahan.


2. Pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak dilakukan secara merata sehingga terjadi
kesenjangan pembangunan antar daerah.

3. Terjadinya beberapa pemberontakan diakibatkan ketidakpuasan dari tiap-tiap daerah atas


kesenjangan pembangunan.

4. Terjadinya kecemburuan sosial antara penduduk pribumi dengan para imigran yang datang
karena imigran diberikan tunjangan yang lebih besar.

5. Terjadi kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan penduduk miskin.

6. Terjadinya pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) dari berbagai etnis pendatang di
Indonesia.

7. Tidak adanya kebebasan berpendapat.

8. Tidak adanya kebebasan dalam kebijakan pers

9. Keamanan dan kedaulatan negara dilakukan dengan cara kekerasan, yaitu dihadirkannya
Petrus,penembakan misterius.

10. Tidak ada penurunan kekuasaan presiden, sehingga jabatan presiden tetap,tidak berganti
dan telah mencapai 40 tahun

11. Terjadinya penyimpangan dalam sistem administrasi dan birokrasi pemerintah di


Indonesia.

adapun akhirnya peristiwa tragedi Trisakti 1998 yang merupakan aksi demonstrasi pada
mahasiswa dari berbagai daerah yang menuntut reformasi dan menuntut presiden Soeharto
turun dari jabatan,sehingga pada saat itu ,pada 21 mei 1998,berakhir sudah masa pemerintahan
orde baru,presiden soeharto ,serta menandai lahirnya masa reformasi ,dengan pemerintahan
presiden B.J Habibie.

4. Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi (1998-sekarang)

Pelaksanaan dan Penerapan Pancasila pada masa reformasi, terjadi pada 21 mei 1998 hingga
sekarang ini..Era reformasi ditandai dengan dilantiknya BJ Habibie menjadi presiden RI dan
turunnya presiden Soeharto dari jabatan presiden yang telah menjabat kurang lebih 40 tahun

Adapun Peristiwa melepasnya Timor timur dari pangkuan NKRI pada masa itulah jabatan
presiden BJ Habibie berakhir, setelah pertanggungjawabannya ditolak sidang umum MPR pada
20 Oktober 1999, selanjutnya dipilih lagi presiden dan wakil presiden oleh rakyat melalui
pemilu hingga sampai sekarang ini

pada masa reformasi terjadi perubahan atau amandemen UUD 1945 yang telah dilakukan oleh
MPR sebanyak empat kali yakni pada tahun 1999,2000,2001 dan 2002
Penyimpangan Konstitusi Era Reformasi
Penyimpangan pada masa reformasi di Indonesia sendiri dapat dilihat dari adanya
penyimpangan-penyimpangan terhadap konstitusi yang berlaku di Indonesia. Penyimpangan-
penyimpangan tersebut dapat disimpulkan dari berlangsungnya pemerintahan Indonesia
dibawah kepemimpinan 5 presiden hingga saat ini. Mundurnya Presiden Soeharto dan
digantikan oleh Presiden B.J.Habibie merupakan salah satu titik awal dari masa reformasi di
Indonesia. Beberapa contoh penyimpangan konstitusi pada masa reformasi yang sempat
terjadi diantaranya seperti:
1. Pada Masa Kepemimpinan B.J.Habibie
Masa kepemimpinan B.J. Habibie merupakan titik awal dari masa reformasi di Indonesia.
Masa kepemimpinannya sendiri dimulai pada tanggal 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.
Setidaknya ada satu penyimpangan terhadap konstitusi yang sempat terjadi pada masa
kepemimpinannya, yaitu kebijakan pemerintahannya yang masih belum dilaksanakan.

Kebijakan pemerintahan Presiden Habibie belum sempat terlaksana, hal tersebut disebabkan
karena proses pembuatan dari perundang-undangan di Indonesia saat itu yang menunjukkan
secara tergesa-gesa. Walaupun memang perekonomian di Indonesia sudah mulai membaik
jika dibandingkan dengan masa sebelum reformasi, atau masa pemerintahan Presiden
Soeharto.

2. Pada Masa Kepemimpinan Gus Dur


Pada masa kepemimpinan Gus Dur, diketahui banyak juga penyimpangan-penyimpangan
yang sempat terjadi. Kepemimpinannya sendiri berlangsung dari tanggal 20 Oktober 1999
hingga 23 Juli 2001. Beberapa penyimpangan yang sempat terjadi di antaranya adalah :

 Kasus pembubaran Departemen Sosial dan Departemen Penerangan, dimana


kemudian menimbulkan persoalan baru bagi rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan
karena pemerintah tidak memikirkan pengganti dari departemen yang telah
dibubarkan tersebut.
 Terjadinya perseteruan antara DPR dan juga Presiden Abdurachman Wahid, dimana
kemudian menghasilkan Memorandum I dan II yang berkaitan dengan kasus “Brunei
Gate” dan juga kasus “Bulog Gate”. Kondisi tersebut menyebabkan MPR
memberhentikan Presiden karena dianggap telah melanggar haluan negara Indonesia.
 Masih belum terselesaikannya masalah atau konflik Aceh, Maluku, Papua, dan juga
Kalimantan Tengah. Terlebih lagi ditambah dengan ancaman berbagai macam
disintegrasi lainnya yang terjadi di Indonesia. Kondisi tersebut bahkan juga masih
berlangsung hingga masa pemerintahan Presiden Megawati.
 Tidak hanya mengenai masalah disintegrasi saja, namun masalah lain seperti
pemberantasan KKN, pelanggaran Hak Asasi Manusia, reformasi birokrasi,
pendidikan, pengangguran, dan lain sebagainya juga masih belum ada
penyelesaiannya secara maksimal.
Itulah beberapa kondisi yang dianggap menyimpang konstitusi negara pada masa
kepemimpinan Presiden Abdurachman Wahid di Indonesia.

3. Pada Masa Kepemimpinan Megawati


Masa kepemimpinan Presiden Megawati sendiri berlangsung sejak tanggal 23 Juli 2001
hingga 20 Oktober 2004. Dimana pada masa kepemimpinannya juga dianggap gagal dalam
melaksanakan agenda reformasi, terlebih lagi ada beberapa penyimpangan konstitusi dan
Pancasila yang terjadi sehingga krisis bangsa juga tidak dapat diatasi. Beberapa
penyimpangan yang terjadi diantaranya adalah:

 Kebijakan pemerintah yang dianggap mengabaikan aspirasi rakyat, dan hanya


berorientasi pada kalangan tertentu saja. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia
tidak mampu untuk lepas dari tekanan pihak-pihak asing.
 Gagalnya proses diplomasi Indonesia yang menyebabkan lepasnya kepulauan
Sipadan-Ligitan dari kepulauan Indonesia.
 Kegagalan partai politik untuk terlihat dalam pemerintahan gotong royong yang
seharusnya dapat mengartikulasikan kepentingan rakyat Indonesia.
 Tidak adanya upaya pemberantasan KKN yang menyebabkan praktik korupsi
semakin banyak di Indonesia. Bahkan kebijakan pemerintah mengenai pengampunan
pelaku korupsi juga secara terang-terangan menyimpang dari konstitusi maupun nilai
keadilan.

4. Pada Masa Kepemimpinan SBY


Presiden Susilo Bambang Yudoyono atau yang lebih dikenal dengan Presiden SBY menjabat
dua kali dalam pemerintahan Indonesia, yaitu untuk periode 20 Oktober 2004 hingga 20
Oktober 2009, dan juga untuk periode 20 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014. Walaupun
mendapatkan kepercayaan dari rakyat untuk menjabat dan memimpin pemerintahan
Indonesia selama 2 periode, namun bukan berarti tidak ada penyimpangan terhadap konstitusi
maupun Pancasila sebagai dasar negara yang terjadi. Beberapa penyimpangan yang sempat
terjadi diantaranya adalah :

 Kenaikan harga BBM yang sangat mahal, sehingga dianggap sebagai harga BBM
termahal sepanjang sejarah Indonesia dimana mencapai Rp. 6.500,-. Kondisi tersebut
pastinya tidak sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 dan 34 mengenai upaya untuk
mensejahterakan masyarakat. kegagalan dalam upaya menciptakan rasa aman dan
tentram bagi masyarakat juga tidak terhindarkan, dimana melalui adanya pembagian
kompensasi BBM sebesar Rp. 300.000,- KK per bulan bagi masyarakat miskin.
 Tidak hanya harga BBM termahal, dalam masa pemerintahan SBY juga diketahui
memiliki jumlah utang negara tertinggi sepanjang sejarah. Dimana utang Indonesia
mencapai 1667 Triliun pada awal tahun 2009 dan menjadi 1700 Triliun per tanggal 31
Maret 2009.
 Kegagalan pemerintah dalam upaya pemberantasan atau penghapusan angka
pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
 Banyaknya investor asing yang enggan berinvestasi di Indonesia karena banyak
bencana alam yang terjadi, sehingga menimbulkan rasa tidak aman.

Bahkan tidak hanya itu saja, dalam pemerintahan SBY juga banyak penyimpangan terjadi
dalam bidang budaya. Dimana banyak warisan budaya asli Indonesia yang diklaim oleh
pemerintah asing atau negara lain, seperti klaim Angklung oleh Pemerintah Malaysia, dan
lain sebagainya.

5. Pada Masa Kepemimpinan Jokowi


Penyimpangan pada masa reformasi yang terakhir dapat dilihat dari berlangsungnya
pemerintahan Presiden Jokowi, dimana dimulai sejak tanggal 20 Oktober 2014 hingga saat ini.
Beberapa penyimpangan yang terjadi diantaranya adalah:

 Pemerintahan Jokowi yang terlalu bergantung kepada modal asing, sehingga


menjauhkan Indonesia dari cita-cita kemandirian ekonomi dan kepribadian bangsa
Indonesia.
 Pengalihan tata-niaga sejumlah barang publik, seperti BBM, tarif transportasi, dan lain
sebagainya kepada publik.
 Masih maraknya korupsi dan tingginya angka pengangguran di Indonesia, sehingga
menjauhkan dari cita-cita Indonesia dalam Pancasila dan UUD 1945 yaitu menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur.

2.2 relevansi dan konstribusi pancasila dengan kemajuan masyarakat

-Masa awal Kemerdekaan

Pada zaman ini Pancasila sudah dirumuskan pada tanggal 18 Agustus 1945. Dengan
mengamalkan isi Pancasila, masyarakat Indonesia berhasil merumuskan Pancasila dengan
cara bermusyawarah. setelah proklamasi Indonesia RIS dibentuk. Berdirinya RISadalah
sebagai tak tik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi proklamasi
yangterkandung dalam pembukaan UUD 1945 yaitu negara persatuan dan kesatuan.

-Masa Orde Lama dan Orde Baru

Pada masa Orde Baru, Pancasila baru benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.Adapun yang dilakukan oleh masyarakat, mereka akan berpedoman pada norma-norma
yangada dalam Pancasila. Pada masa ini juga terjadi pemberontakan suatu kelompok yang
inginmerubah Pancasila yang merupakan dasar negara. Tetapi pemberontakan ini berhasil
dilumpuhkan. Ini menunjukkan bukti betapa kuatnya Pancasila

-Masa Reformasi

Pada masa Reformasi Pancasila sebagai Ideologi Yang Reformasi, Dinamis dan
Terbuka.Sebagai suatu paradigma reformasi, Pancasila merupakan model atau pola berpikir
yang mencoba memberikan penjelasan atas kompleksitas realitas sebagai manusia personal
dan komunal dalam bentuk bangsa. Yang menjadi paradigma justru sila-silanya karena sila-
sila tersebut mengandung sejumlah nilai yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi
.Pancasila sebagai paradigma juga berada pada posisi pembangunan nasional yang meliputi
segenap bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan pertahanan
dankeamanan, juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta hukum dan hak asasi
manusia, disamping yang lain.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka
manusiaIndonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupankemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus
dimulai dari setiapwarga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan, baik dipusatmaupun di daerah.

Dengan menjadikan Pancasila sebagai landasan dan pandangan hidup, diharapkantujuan


pendidikan Pancasila akan dapat terwujud. Masyarakat Indonesia yang memahamiPancasila
dengan baik, mereka tidak hanya mengetahui makna Pancasila, mereka juga harusmemahami
dengan benar dan menjalankannya dengan sebaik-baiknya mungkin

3.2 Saran

Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah
negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-
sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung

3.3. Kritik

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sebagai penyusun makalah
ini menginginkan kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah ini. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca

11
DAFTAR PUSTAKA
Munib, Achmad. 2009.Pendidikan Pancasila. Semarang: Unnes Press

- http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=8&ved=0CF4QFj
AH&url=http%3A%2F%2Fcurhataja.files.wordpress.com%2F2009%2
F04%2Sejarah-
Pancasila.doc&rct=j&q=zaman%20ion%20dan%20kezaman&ei=NEZ
0Tor8A4PyrQeMnojAAw&usg=AFQjCNFO3wVo0V9PFov3KsLJRe
V561yaJg&cad=rja

Anthony, Dearden, Bedford, penyunting Ir. Agus Maulana, 1992, Si Sejarah Pancasila , Edisi
Enam, Jilid I, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta

https://guruppkn.com/penyimpangan-pada-masa-reformasi

12

Anda mungkin juga menyukai