Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Muhammad Avis Nasaputra

NIM : 210104074

MK : HUKUM ISLAM DAN HAM

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA

1. PEMIKIRAN TENTANG HAM SEBELUM DAN SESUDAH


KEMERDEKAAN INDONESIA

Sebelum kemerdekaan Indonesia, konsep HAM tidak secara eksplisit diakui dalam
hukum kolonial Hindia Belanda. Namun, perjuangan kemerdekaan menginspirasi
pemikiran tentang HAM. Pancasila, dasar ideologi Indonesia, yang diumumkan pada
tahun 1945, mencantumkan "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" sebagai
salah satu silanya, mencerminkan komitmen terhadap aspek-aspek HAM.Berikut
adalah beberapa poin kunci:

a. Pengaruh Kolonial Belanda: Selama masa penjajahan Belanda, hak-hak


rakyat Indonesia sering kali diabaikan. Kolonialisme ini menciptakan
ketidaksetaraan sosial dan politik serta pelanggaran terhadap hak-hak dasar
manusia.
b. Pengaruh Internasional: Pemikiran tentang HAM juga dipengaruhi oleh
perkembangan internasional, terutama Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
PBB pada tahun 1948. Meskipun Indonesia belum merdeka saat itu, prinsip-
prinsip dalam deklarasi ini menciptakan fondasi bagi pemikiran HAM di
Indonesia.
c. Piagam Jakarta 22 Juni 1945: Dokumen ini menjadi salah satu tonggak awal
dalam pemikiran tentang HAM di Indonesia. Piagam ini mencantumkan
prinsip-prinsip dasar HAM seperti hak atas hidup, kebebasan berpendapat, dan
kebebasan beragama.

Setelah kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia secara aktif mulai berpartisipasi
dalam forum internasional yang membahas HAM. Pada tahun 1948, Indonesia
menjadi salah satu pendiri PBB dan berkontribusi dalam penyusunan Deklarasi
Universal HAM PBB pada tahun 1948.Setelah kemerdekaan pada tahun 1945,
pemikiran tentang HAM terus berkembang dan mengalami perkembangan penting:

a. Konstitusi Indonesia: Konstitusi Indonesia tahun 1945 mencantumkan


komitmen terhadap HAM dalam Pasal 27 hingga 34. Ini mencakup hak-hak
seperti kebebasan beragama, hak atas pendidikan, dan hak atas pekerjaan.
b. Kontribusi Aktivitas Diplomasi: Indonesia aktif dalam forum internasional
dan mendukung perkembangan HAM di dunia. Salah satu kontribusi
terbesarnya adalah peran dalam pembentukan ASEAN Intergovernmental
Commission on Human Rights (AICHR).
C. Komnas HAM: Pada tahun 1999, didirikan Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM) sebagai lembaga independen untuk mengawasi dan
melindungi HAM di Indonesia.

2. PERKEMBANGAN SISTEM, KAIDAH DAN INSTITUSI


PENEGAKAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH KEMERDEKAAN
INDONESIA

Sebelum kemerdekaan, penegakan HAM sangat terbatas, dan kebijakan kolonial


sering kali melanggar hak-hak penduduk pribumi.Penindasan politik dan ekonomi
serta pelanggaran HAM oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda menjadi penyebab
ketidakpuasan yang memicu perjuangan kemerdekaan.

Sebelum kemerdekaan Indonesia

 Sistem Hukum Kolonial Belanda: Sebelum kemerdekaan, Indonesia berada


di bawah pemerintahan kolonial Belanda, yang memiliki sistem hukumnya
sendiri. Sistem ini sering kali tidak memenuhi standar HAM yang diterima
secara internasional, dan hak-hak warga Indonesia sering diabaikan.
 Kaidah Lokal: Di samping pengaruh Belanda, sistem kaidah lokal juga
memengaruhi perlakuan terhadap HAM. Beberapa budaya dan tradisi
Indonesia mungkin memiliki aspek yang sesuai dengan konsep HAM, tetapi
juga ada praktik yang melanggar HAM.
Setelah kemerdekaan, Indonesia mulai membentuk berbagai lembaga dan peraturan
untuk mempromosikan dan melindungi HAM. Contohnya adalah pembentukan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada tahun 1993 yang bertugas
memantau, melindungi, dan memajukan HAM di Indonesia.Pasca-reformasi pada
tahun 1998, Indonesia melakukan berbagai reformasi hukum dan konstitusi untuk
lebih menjamin HAM. UUD 1945 diamandemen untuk memasukkan ketentuan-
ketentuan yang lebih kuat terkait HAM.Indonesia juga bergabung dengan berbagai
instrumen internasional terkait HAM, seperti Konvensi Hak-Hak Politik dan Sipil
PBB.

Sesudah kemerdekaan Indonesia

 Konstitusi 1945: Setelah kemerdekaan pada tahun 1945, Konstitusi Indonesia


menjadi landasan hukum utama yang mencantumkan komitmen terhadap
HAM dalam Pasal 27 hingga 34.
 Pembentukan Komnas HAM: Pada tahun 1999, Indonesia mendirikan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai lembaga
independen untuk mengawasi dan melindungi HAM di Indonesia.
 Perubahan Hukum dan Kebijakan: Sejak kemerdekaan, ada berbagai
perubahan hukum dan kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat
perlindungan HAM. Contoh penting adalah UU No. 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
 Keterlibatan dalam Forum Internasional: Indonesia juga aktif dalam forum
internasional terkait HAM, termasuk sebagai anggota Dewan Hak Asasi
Manusia PBB. Keterlibatan ini memungkinkan Indonesia untuk berkontribusi
dalam pengembangan norma-norma HAM di tingkat global.

Perkembangan HAM di Indonesia adalah sebuah perjalanan yang terus berlanjut,


dengan tantangan dan pencapaian-pencapaiannya sendiri. Meskipun telah terjadi
kemajuan yang signifikan dalam perlindungan HAM, masih ada tantangan dalam
menerapkan prinsip-prinsip HAM secara konsisten di seluruh wilayah Indonesia.
Tetapi, kesadaran akan pentingnya HAM dan komitmen untuk meningkatkannya terus
berkembang di negara ini.
Referensi

PIAGAM JAKARTA

Konstitusi Indonesia

Komnas HAM

UU No. 39 Tahun 1999

UU No. 26 Tahun 2000

Anda mungkin juga menyukai