Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NADIA EKA SEPTIA WIDURI

NIM :190711637212

PERTEMUAN : KE-2

HARI/TANGGAL :SENIN, 15 FEBRUARI 2021

MATERI KULIAH :1. Kedudukan Hukum Islam dalam ilmu hukum

2. Perkembangan studi Hukum Islam di Eropa dan Amerika

3. Perlunya mempelajari Hukum Islam di Indonesia

4. Perlunya mempelajari Hukum Islam bagi mahasiswa PPKn

SUMBER PUSTAKA :

CATATAN HASIL BELAJAR

1. Kedudukan Hukum Islam dalam Ilmu Hukum

Di Indonesia berlaku beberapa sistem hukum Dilihat dari umurnya, yang tertua adalah Hukum
Adat. KemudianHukum Islam dan Hukum Barat. Ketiga itu mempunyai ciri serta sistem
tersendiri, tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat Negara Republik Indonesia. Karena
itu, sistem hukum di Indonesia disebut majemuk. Kedudukannya disebutkan dalam peraturan
perundang-undangan serta dikembangkan oleh ilmu pengetahuan dan praktek peradilan.
Hukum Islam sekarang sudah bisa berlaku langsung tanpa melalui Hukum Adat, Republik
Indonesia dapat mengatur sesuatu masalah sesuai dengan Hukum Islam, sepanjang pengaturan
itu berlaku hanya bagi orang Indonesia yang memeluk agama Islam. Selain dari itu dapat pula
dikemukakan bahwa kini dalam sistem hukum di Indonesia, kedudukan Hukum Islam sama
dengan Hukum Adat dan Hukum Barat. Hukum Islam menjadi sumber bagi pembentukan Hukum
Nasional yang akan datang di samping hukum-hukum lainnya yang ada, tumbun dan
berkembang dalam Negara Republik Indonesia.

2. Perkembangan Hukum Islam di Eropa dan Amerika

Pendapat-pendapat mazhab imperative dalam hukum islam dapat diterapkan dalam konsepsi
islam bila politisi yang berbicara, menurut Hans kelsen ditafsirkan dalam pengertian
teologik(ketuhanan). Dilain pihak , pendapat-pendapat ahli hukum ala juga lebih mendekati ajaran islam,
meskipun terdapat beberapa perbedaan penting , begitu juga dengan kedudukan akal manusia yang
disetujui para fuqaha` memiliki peran yang penting.

Latar Belakang Studi Hukum islam di Eropa dan Amerika

Di eropa, pada awalnya Hukum islam dipelajari oleh orang-orang inggris, Francis,Belanda,Jerman,
dan Italia sebagai akibat dari adanya kontak dengan orang-orang Turki (ISLAM) di Eropa. Dengan pada
saat itu Turki merupakan kesultanan islam di seluruh dunia. Turki yang merupakan pusat dari kesultanan
islam, secara demografis juga masuk di wilayah eropa. Tidak hanya itu, orang-orang Eropa juga
mengadakan kontak dengan bangsa-bangsa lain yang beragama muslim di wilayah jajahan mereka di
asia dan afrika.
Pada akhirnya, orang-orang eropa mempelajari Hukum islam dimaksudkan untuk dijadikan sebagai
bahan dalam mengambil keputusan tentang politik hukum terhadap negara-negara jajahan di Asia dan
afrika yang mayoritas berpenduduk Islam. Contohnya adalah inggris dengan malaysia sebagai negara
jajahannya, belanda dengan Hindia belanda, dan prancis dengan afrika. Negara-negara tersebut adalah
negara yang mayoritas penduduk beragama islam. Alasan bangsa eropa mempelajari hukum islam
adalah agar mereka bisa mempelajari hukum islam itu seperti apa yang dianut oleh negara jajahannya
sehingga mereka memiliki / mempunyai hukum untuk mengambil keputusan politik di bidang hukum
( POLITIK HUKUM ). Jadi dapat dikatan bahwa tujuan pertama bangsa eropa mempelajari hukum islam
adalah dimaksudkan atau didorong oleh kepentingan imperialisme ( KEPENTINGAN KOLONIALISME)
diwilayah tersebut.

Sebelum perang dunia I, pengkajian hukum islam dilakukan secara baik di beberapa universitas di
eropa barat. Bahkan,kini beberapa universitas di eropa memiliki program studi hukum islam. Berbagai
seminar dan kegiatan ilmiah yang mengkaji hukum pun sering dilakukan. Seperti seminar hukum di
belanda tahun 1932, 1937 dan 1948 : Seminar The week of islamic law, tahun 1952 diparis, dan
beberapa pertemuan ilmiah mengenai hukum islam pada tahun 1970-an di Roma,paris,genewa, dan
strasbourgh.

Sedang di amerika serikat, kebutuhan untuk mempelajari hukum islam baru tumbuh sekitar tahun
1948. Hal itu terjadi setelah hubungan-hubungan ekonomi dengan timur tengah terus mengalami
peningkatan. Pada saat itu, pertama kali diadakan konferensi hukum islam di lenox, massachusetts. Pada
awalnya, orang-orang amerika mempelajari hukum islam dengan maksud untuk dijadikan bahan utama
dalam mengambil kebijakan kerjasama ekonomi, tentunya dalam mendukung perusahaan-perusahaan
minyak patungan arab. Amerika serikat (ARAMCO). Yang beroprasi di negara-negara timur tengah yang
menggunakan sistem hukum islam. Seperti yang kita tahu bahwa negara-negara timur tengah (ARAB)
cukup kaya dengan tambang-tambang minyak dan sepertinya sudah menjadi kodrat bahwa negara yang
kaya akan hasil alam / sumber daya alam biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengolah
kekayaan itu. Justru bangsa-bangsa yang tidak memiliki kekayaan itu memiliki kemampuan untuk
mengolah hasil alam itu.

Karena itulah, orang-orang amerika serikat yang bekerjasama dengan negara arab membutuhkan
pengetahuan tentang hukum islam karena perusahaan-peruhaan mereka yang bekerjasama dengan
perusahaan-perusahann arab juga terikat dengan hukum dan peraturan yang berlaku di arab yaitu
hukum islam. Sampai-sampai Raja arab Saudi pada saat itu menyuruh orang amerika yang ahli hukum
untuk untuk dikirim ke arab untuk belajar tentang hukum islam. Tetapi kemudian orang amerika malah
belajar ke Eropa karena disana sudah diadakan pengembangan studi tentang hukum islam.

Dalam pengembangan berikutnya, kebutuhan untuk mempelajari hukum islam bagi ahli-ahli hukum
Eropa dan amerika tidak lagi semata-mata untuk kepentingan imperialisme dan kolonialisme, ataupun
ekonomi dan perdagangan, yang berarti hanya mencari untung. Tetapi lebih kepada kepentingan
akademis yaitu pengembangan ilmu hukum dan untuk membangun diplomasi internasional yang luar
dan sederajat. Secara akademis, didunia ini ada 4 sistem hukum yaitu,

1. Sistem Hukum Eropa kontinental

Sistem hukum ini dikembangkan oleh negara-negara Eropa daratan. Sistem ini diambil karena
merupakan warisan dari hukum romawi kuno dan diakui sebagai sistem hukum tertua.
2. Sistem Hukum Islam

Sistem hukum ini berkembang sejak 600 masehi. Berkembang dan dianut oleh negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama islam.

3. Sistem Hukum Adat

Sistem hukum ini berlaku di masyarakat adat tertentu. Berlaku secara Lokal ( MASING-MASING LOKASI
BERBEDA) sesuai dengan tradisi dan adat. Contoh adalah Jepang dengan tradisi bunuh diri apabila
berbuat pelanggaran.

4. Sistem Hukum Angle Saxon

Sistem hukum ini merupakan sistem hukum termuda. Sitem hukum ini dikembangkan oleh bangsa eropa
barat (PERAIRAN). Berlaku diseluruh dunia, di negara-negara bekas jajahan inggris (MALAYSIA,KANADA)
merupakan negara persemakmuran.

Beberapa pandangan sarjana hukum barat terhadap keunggulan hukum islam

1. HAR Gibb dalam bukunya muhammedanisam, An historical Survey. London = oxford 1953 :

“ HUKUM ISLAM MENJANGKAU HAMPIR SEMUA KEHIDUPAN MASYARAKAT. “

2. Robert H jackson, Hakim mahkamah agung AS dalam kata pengantar bukunya Majid kadduri &
Herbert J. Liebensy : Law in the middle east, washington DC. 1955, Menulis :

“ Hubungan dagang dengan timur tengah selain mendatangkan keuntungan-keuntungan juga


memberikan dorongan-dorongan untuk mempelajari hukum-hukum dan lembaga-lembaga yang ada di
dalamnya “

3.G. de santillana, seorang hakim kenamaan italia

“ tidak dapat diragukan bahwa tingkatan etik yang tinggi dari hukum islam itu sangat besar peranannya
dalam pengembangan konsep-konsep modern kita dan disitulah letak keunggulannya yang tak pernah
berakhir. “

4.pendapat para ahli perbandingan hukum peserta seminar The week of islamic law di paris 1952 :

“Asas-asas hukum islam mempunyai nilai tinggi yang tidak dapat diperselisihkan lagi. “

5.Charles J. Adams ( 1965 : 316)

“ hukum islam mempunyai sifat yang menyeluruh yang meliputi semua bidang hidup dan kehidupan
seorang muslim. “

3.Perlunya mempelajari Hukum Islam di Indonesia


4. Perlunya mempelajari Hukum Islam bagi mahasiswa PPKn

Anda mungkin juga menyukai