Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


REPUBLIK INDONESIA
Mata kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : DR. Siti Rochanah, MM

Disusun Oleh :
- Sudirman (1411622075)
- Athif Washfa Syadi Syah (1411622008)
- Citra Lestari (1411622014)
- Muhammad Imron Rosadi (1411622007)
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
hikmah, hidayah, kesehatan, serta umur yang panjang sehingga makalah ini, yang
berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia” ini dapat
terselesaikan. Kami juga berterimakasih kepada ibu Dr. Siti Rochanah, MM yang
telah memberikan tugas ini sebagai pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah
Pendidikan Pancasila.

Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai “Pancasila Sebagai
Dasar Negara Republik Indonesia” karena sangat penting untuk kita ketahui apa
itu Pancasila dan kami juga akan membahas lebih detail tentang hubungan
pancasila dengan Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945 . Kami menyadari
sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya.

Jakarta,September 2022

Tim Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... I

DAFTAR ISI ...................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

a. Latar Belakang ........................................................................ 1


b. Rumusan Masalah ................................................................... 1
c. Tujuan ........................................................................................
d. Manfaat .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................

a. Esensial Pancasila Sebagai Lambang Negara ..........................4


b. Pejabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945 .............4
c. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 ........................................4

BAB III ...................................................................................................

a. Kesimpulan ...............................................................................1
b. Saran .........................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….1

BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar bagi bangsa Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata sansekerta yaitu panca berati lima dan sila asas atau
sebuah prinsip. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa, pada tanggal 1 juni Indonesia memperingati hari lahirnya
Pancasila. Pancasila merupakan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia
sejak nenek moyang sampai saat ini. Berdasarkan hal tersebut terdapat
sebuah perbedaan antara masyarakat Indonesia dan panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia (PPKI), walaupun pada akhirnya kita mencapain
kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama tersebutlah yang bersifat
luhur, tidak boleh diganti ataupun diubah. Masyarakat Pancasilalah yang
harusnya kita wujudkan dalam nilai-nilai bernegara, Jadi masyarakat
Indonesia modern saat ini harus dapat mewujudkan nilai-nilai pacasila
dalam kehidupan sehari-hari, tanpa harus menghilangkan ensesial kita
sebagai masyarakat modern saat ini. Oleh karena itu untuk membentuk
masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisikan norma-
norma, aturan-aturan, dan ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan
dan ditaati oleh setiap warga negara Indoensia. Hukum yang dimaksud
disini adalah UUD 1945 sebagai dasar hukum tertulis bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara duhubungkan fungsi


sebagai dasar negara, yang merupakan landasan idil bangsa Indonesia
dapatlah disebut sebagai ideologi nasional atau ideologi suatu negara.
Yang diartikan bahwa Pancasila merupakan suatu idelogi yang dianut oleh
negara dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik satu orang
atau satu golongan tertentu.

b. Rumusan Masalah
 Adakah hubungan antara UUD 1945 dan Pancasila ?
 Bagaimana pejabaran Pancasila dalam batang tubuh UUD 1945 ?
 Bagaimana esensi dan urgensi Pancasila sebagai dasar negara ?
 Adakah agrumen tentang pancasila cocok sebagai dasar ideologi
Indonesia ?
c. Tujuan
Tujuan dibentuknya malah ini adalah untuk mengetahui :
1. Hubungan antara UUD 1945 dan pancasila.
2. Pejabaran pacasila dalam batang tubuh UUD 1945.
3. Esensial dan urgensi pancasila sebagai dasar negara.
4. Mengetahui argument bahwa pancasila cocok untuk negara
Indonesia menurut para akhli.

d. Manfaat
Makalah ini dibuat agar pembaca mampu dan mengetahui apa saja
esesial dari pacasila serta dapat menjalakan pancasila dalam bentuk yang
sebaik-baiknya diera masyarakat modern, tanpa harus menghilangkan
salah satu dari norma – norma yang sudah ada dalam pancasila.

BAB II
PEMBAHASAN

a. Esensial Pancasila Sebagai lambang Negara


Seperti yang kita ketahui pancasila merupakan inti dalam
pembukaan UUD 1945, sehingga mempunyai kedudukan yang kuat, tetap,
dan tidak dapat di ubah. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah
negara fundamental secara hukum tidak dapat diubah oleh siapapun
termaksud MPR dan DPR. Mengubah pembukaan UUD berati sama saja
dengan membubarkan negara proklamasi, oleh karena itu pada alinea
keempat juga bersifat tetap, melekat kuat pada kelangsungan hidup negara
Republik Indonesia.

Kita semua mengetahui bahwa setiap negara juga memiliki sebuah


lambang negaranya sendiri yang sesuai dengan perilaku masyarakat pada
negara atau daerah tertentu. Sama seperti halnya negara kita yaitu negara
Indonesia yang menjadikan pancasila sebagai lambang negara, karena
sesuai dengan asas-asas masyarakat nusantara pada saat itu. Hal ini sesuai
dengan bunyi pembukaan undang-undang 1945 alinea ke-empat yang
berbunyi “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu undang-undang dasar negara yang berbentuk dalam suatu susunan
negara. Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara
termaktub secara yuridis konstational dalam pembukaan undang-undang
dasar 1945. Berdasarkan data diatas pancasila berati memiliki sifat yang
memaksa atau imperative kepada setiap orang yang bertempat tinggal
dinegara tersebut.

Sebagai dasar negara, pancasila merupakan suatu asas kerohanian


yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga
merupakan sumber nilai , norma serta kaidah, baik moral maupun hukum
negara dan menguasai dasar baik yang tertulis atau undang- undang dasar
yang tidak tertulis atau dalam kedudukannya sebagai dasar negara.
Pancasila memiliki kekuatan untuk mengikat secara hukum. Bagi bangsa
Indonesia hakikat yang sungguhnya dari pancasila adalah sebagai
pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian
tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya. Selai dari
pengertian tersebut pancasila juga memiliki beberapa sebutan yang
berbeda seperti :
- Pancasila sebagai jiwa negara,
- Pancasila sebagai keperibadian bangsa,
- Pancasila sebagai suber dari sumber hukum,
- Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Walaupun banyak sekali sebutan untuk pancasila, hal itu bukan lah
suatu kesalahan atau pelanggaran terhadap lambang negara melaikan bisa
menjadi suatu kekayaan akan makna dari pancasila bagi bangsa Indonesia.
Karena hal yang terpenting adalah perbedaan penyebutan tersebut tidak
mengaburkan hakikat pancasila yang sesungguhnya yaitu sebagai dasar
negara. Namu pengertian pancasila tidak dapat di tafsikan oleh sembarang
orang karena akan dapat mengubah atau melunturkan makna pancasila itu
sendiri.

Sebagai dasar negara, pancasila merupakan suatu asas kerokhanian


yang meliputi suasana kebatilan atau cita cita hukum, sehingga merupakan
suatu sumber nilai, norma, serta kaidah, bauk morak maupun hukum
negara, dan menguasai dasar baik yang tertulis atau UUD maupun yang
tidak tertulis atau dalam kedudukanya sebagai dasar negara. Sebagai
sumber dari segala hukum Indonesia maka pancasila tercantum dalam
ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945.

Kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-


pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatilan UUD 1945, yang pada
akhirnya dikongritiskan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok
pikiran, yang meliputi suasa kebatilan dari UUD 1945, yang pada akhirnya
dikongkritisi atau dijabarkan dari UUD 1945 serta hukum positif lainnya.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dapat dirincihkan sebagai
berikut : Pancasila sebagai dasar negara adalah dasar dari segala sumber
hukum Indonesia. Walapun dalam kalimat terakhir pembukaan UUD 1945
tidak tercantum kata “pancasila” secara eksplinsit namun anak kalimat
“dengan bedasarkan kepada” ini memiliki makna dasar negara adalah
pancasila. Hal ini didasarkan atas kalimat interprestasi historis
sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa dasar negara Indonesia itu
disebut sebagai istilah pancasila. Sebagaimana telah ditentukan oleh
pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskanya pancasila adalah
sabagai dasar negara Republik Indonesia.Oleh karena iti fungsi pokok
pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia.

Sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam


pembukaan UUD 1945, ketetapan No. XX/MPRS/1966. Dijelaskan bahwa
pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia yang
pada hakikatnya merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang meliputi
suasana kebatilan bangsa Indonesia. Selanjutnya dalam pancasila juga
terdapat cita-cita bangsa yang berbunyi kemerdekaan prikemanusia,
keadilan sosial, dan perdamainan nasional, ini merupakan cita-cita bangsa
Indonesia setelah negara ini merdeka. Dalam sebuah proses reformasi
MPR melalui siding istimewa tahun1998 , Mengembalikan kedudukan
dasar pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia yang tertuang
dalam Tap. No. XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala agenda dalam
proses reformasi, meliputi berbagai bidang lain mendasarkan pada
kenyataan aspirasi rakyat (Sila 4) juga harus mendasarkan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah pancasila sebagai cita-cita
yang menjadi basis bagi suatu teori atau system kenegaraan untuk seluruh
rakyat dan bangsa Indonesia. Berdasarkan Tap MPR No. XVIII/MPR/1998
tentang pencabutan ketetapam MPR tentang p4. Ditegaskan bahwa
pancasila adalah dasar NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila juga sebagai ideologi negara, sebelum kita melangkah


lebih jauh tentang pancasila sebagai idelogi negara kita perlu tahu apa itu
ideologi. Idelogi dalam Bahasa Yunani yaitu sebuah iden yang berarti
melihat, atau idea berati raut muka. Dengan demikian berati pancasila
adalah raut muka atau penampakan dari wajah Indonesia di mata dunia.

Apakah pantas pancasila dapat di artikan sebagai ideologi bangsa ?,


ini merupakan sebuah ciri-ciri idelogi :
- Mempunyai drajat yang tinggi sebagai nilai hidup berbangsa dan
bernegara.
- Mewujudkan suatu asaz kerohanian, padangan-pandangan hidup
yang dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban.

Ada pun beberapa fungsi pancasila sebagai idelogi negara :


- Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi
kehidupan manusia secara individual (cahyono,1986).
- Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari
generasi tua dengan generasi muda, (setiardja,2001).
- Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan
motivasi individu, masyarakat,dan bangsa untuk
menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan.
(hidayat,2001).
Pancasila sebagai dasar negara berarti sesuatu yang berhubungan
dengan ketatanegaraan Indonesia didasarkan pada pancasila. Ini juga
berlaku dalam penyelenggaraan pemerintahan,dimana semuanya harus
menjadikan pancasila sebagai landasan atau pedomannya.
Dikutip dari buku pancasila dan kewarganegaraan (2020) karya
Muhammad Ridha Iswardhana. Sebagai ideologi negara, pancasila hadir
untuk menjadi panduan atau pedoman kehidupan. Indonesia memiliki
sebuah tujuan dan cita-cita yang harus dicapai. Namun kadang, ada
permasalahanya yang harus dihadapi dan diselesaikan, seperti kemiskinan,
penyakit, dan korupsi. Dapat disimpulkan bahwa urgensi pancasila adalah
sebagai berikut :
- Menjadi penolak hal-hal yang tidak sesuai dengan kepribadian
masyarakat.
- Menjadi panutan yang mampu mengembalikan bangsa Indonesia
pada tujuan awal.

b. Pejabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945


Pembukaan UUD tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran
yang memiliki suasana kebatilan, cita-cita dan hukum cita-cita moral
bangsa Indonesia. Pokok- pokok pikiran tersebut mengandung nilai-nilai
yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber dari
pandangan hidup dan dasar negara. Pokok-pokok pikiran yang bersumber
dari pancasila itulah yang dijabarkan kedalam batang tubuh melalui pasal-
pasal UUD 1945.

Hubungan Pembukaan UUD tahun 1945 yang memuat Pancasila


dalam batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan
kausal mengandung pengertian Pembukaan UUD tahun 1945 merupakan
penyebab keberadaan batang tubuh UUD tahun 1945, sedangkan
hubungan organis berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya
popok-pokok pikiran Pembukkan UUD tahun 1945 yang bersumber dari
Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan
suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi hukum positif.

Sesuai dengan penjelasan UUD 1945, pembukaan mengandung 4


pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh.
Keempat pokok pikiram tersebut adalah sebagai berikut :
a) Pokok pikiran pertama berisikan “Ketuhanan Yang Maha
Esa”, yaitu negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b) Pokok pikiran yang kedua adalah “Persatuan” yaitu “negara
melindungin segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasarkan persatuan yang
berwujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c) Pokok pikiran yang ketiga “Keadilan sosial” yaitu negara
hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluru rakyat
Indonesia tanpa harus membeda bedakan status mereka.
d) Pokok pikiran yang ke empat “Kedaulatan rakyat” yaitu
negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan dan perwakilan.

Pokok pikiran yang pertama menuntut kosekuensi logis, yaitu UUD


harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggaraan negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang
luhur. Pokok pikiran ini juga mengandung pengertian taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan pokok pikiran Kemanusiaan yang adil dan
beradab sehingga memiliki maksud menjunjung tinggi hak asasi manusia
(HAM) yang luhur dan budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Pokok
pikiran pertama merupakan asas nilai bangsa (Bakry, 2010)

Pokok pikiran kedua menegaskan bahwa aliran pengertian negara


persatuan diterima dalam pembukaan UUD 1945, yaitu negara yang
melindungi bangsa Indonesia seluruhnya. Negera, menurut pokok pikiran
pertama ini, mengatasi paham golongan dan segala paham perorangan.
Demikian pentingya pokok pokiran ini maka persatuan merupakan dasar
negara yang diutamakan. Oleh karena itu, penyelenggara negara dan setiap
warga negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas
kepentingan golongan atau perorangan.

Pokok pikiran ketiga merupakan causa finalis pembukaan UUD


1945 yang menegaskan suatu tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai.
Melalui pokok pikiran ini, dapat di tentukan jalan dan aturan-aturan yang
harus dilaksanakan dalam UUD sehingga tujuan atau cita-cita dapat
dicapai dengan berdasarkan kepada pokok pikiran kedua , yaitu persatuan.
Hal ini menujukan bahwa pokok pikiran keadulan sosial merupakan tujuan
negara yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indoensia
mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan
sosial dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara.
Pokok pikiran yang keempat mengandung konsekuensi logis yang
menunjukan bahwa sistem negara yang terbentuk kedalam UUD harus
berdasar atas kedaulatan rakyat dan permusyawatan perwakilan. Menurut
Bakry (2010:209), aliran sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia.
Kedaulatan rakyat dalam pokok pikiran ini merupakan sistem negara yang
menegaskan kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR).

MPR RI telah melakukan amandemen UUD 1945 sebanyak empat


kali secara berturut-turut terjadi pada 19 Oktober 1999, 18 Agustus 2000, 9
November 2001, dan 10 Agustus 2001. Menurut Rindjin (2012: 245-246),
keseluruhan batang tubuh UUD NRI tahun 1945 yang telah mengalami
amndemen dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Pasal-pasal yang terkait aturan pemerintahan negara dan
kelembagaan negara
2. Pasal-pasal yang mengatur hubungan antara negara dan
penduduknya yang meliputi warga negara, agama,
pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial
3. Pasal-pasal yang berisi materi lain berupa aturan mengenai
bendera negara, bahasa negara, lambang negara, lagu
kebangsaan, peerubahan UUD, aturan peralihan, dan aturan
tambahan.

Berdasarkan amandemen dan pengelompokan keseluruhan Batang


tubuh UUD 1945, berikut disampaikan beberapa contoh penjabaran
Pancasila kedalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD 1945.

1) Sistem pemerintahan negara dan kelembagaan negara


a) Pasal 1 ayat (3) : Negara Indonesia adalah negara
hukum. Negara hukum yang dimaksud adalah
negara yang menegakkan supremasi hukum untuk
menegakkan keadilan dan kebenaran dan tidak ada
kekuasaan yang tidak dipertanggung jawabkan.
b) Pasal 3
ayat (1) : MPR berwenang mengubah dan
menetapkan UUD ayat (2) : MPR melantik Prisiden
dan / atau Wakil Presiden ayat (3) : MPR hanya
dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut UUD

2) Hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi


warga negara, agama, pertahanan negara, pendidikan, dan
kesejahteraan sosial.
a) Pasal 26 ayat (2) : Penduduk ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
b) Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
c) Pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.
d) Pasal 31 ayat (2) : setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
e) Pasal 33 ayat (1) : perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
f) Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3) Materi lain berupa aturan bendera negara, bahasa negara,
lambang negara, dan lagu kebangsaan.
a) Pasal 35 Bendera Negara Indonesia adalah Sang
Merah Putih
b) Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia
c) Pasal 36A Lambang negara ialah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
d) Pasal 36B Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya

Anda mungkin juga menyukai