Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Penjabaran Pancasila Dalam Batang Tubuh


UUD RI 1945
Dijukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mengikuti Mata Kuliah Pancasila

Disusun Oleh:
KELOMPOK V

LOKAL C
M.NUR RAMADHAN 12220114844
MELANI 12220123739
M.IKRIMAL HAFIZ 12220112725

Dosen Pembimbing:
INDRA MEI RONI FAHRI, M.PD.E

JURUSAN HUKUM KELUARGA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2022

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Penjabaran Pancasila Dalam Batang Tubuh
UUD RI 1945”. Dandengan subbab “Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Masalah, Fungsi Dari Pancasila Sebagai Dasar Negara, Batang Tubuh UUD RI
1945, Hubungan Pancasila Dalam Batang UUD RI 1945, Kesimpulan, Saran”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Indra Mei Roni Fahri,
M.Pd.E.. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi sususan kalimat maupun dari tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah tentang “Penjabaran Pancasila Dalam Batang Tubuh
UUD RI 1945” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, Oktober 2022

Penulis Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................................

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................

C. Tujuan Masalah................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

A. Fungsi Dari Pancasila Sebagai Dasar Negara................................................................

B. Batang Tubuh UUD RI 1945..............................................................................................

C. Hubungan Pancasila Dalam Batang UUD RI 1945..........................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................................................

B. Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek
moyang sampai saat ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara
masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut
mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak orang Indonesia.
Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai cara sendiri, yang
merupakan kepribadianya. Dengan nilai-mai tersebut rakyat Indonesia melihat
dan memecahkan masalah kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomi
dalam kegiatan kehidupan yang bermasyarakat. Demikianlah mereka
melaksanakan kehidupan yang diyakini kebenaranya. Itulah pandangan
hidupnya, karena keyakinan yang telah mendarah daging itulah maka pancasila
dijadikan dasar negara serta ideologi negara. Itulah kebulatan tekad rakyat
Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Fungsi Dari Pancasila Sebagai Dasar Negara?
2. Apa Batang Tubuh UUD RI 1945 ?
3. Bagaimana Hubungan Pancasila Dalam Batang UUD RI 1945 ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Fungsi Dari Pancasila Sebagai Dasar Negara;
2. Mengetahui Batang Tubuh UUD RI 1945;
3. Mengetahui Hubungan Pancasila Dalam Batang UUD RI 1945.

1
BAB II
PEMABAHASAN

A. Fungsi Dari Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan
pada negara Republik Indonesia harus berlandaskan paa nilai-nilai Pancasila.
Artinya, Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai
kegiatan dalam membentuk negara. Setijo menyatakan bahwa konsep Pancasila
sebagai dasar negara diajukan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari
terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 juni 1945, yang isinya untuk
menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Falsafah negara atau filosophische
grondslag bagi negara Indonesia mereka. Usulan tersebut ternyata dapat
diterima oleh seluruh anggota sidang. Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas
oleh panitia kecil atau Panitia 9 dan menghasilkan rumusan “Rancangan
Mukadimah Hukum Dasar” pada tanggal 22 juni 1945, yang selanjutnya oleh
Muhammad Yamin disarankan diberi nama Jakarta Charter, atau Piagam
Jakarta, yang didalamnya terdapat Pancasila pada alinea IV, Piagam Jakarta,
selanjutnya disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan indonesia menjadi
Pembukaan UUD, dengan mengalami beberapa perubahan yang bersamaan
dengan Pancasila disahkan menjadi dasar negara.1

Kelima butir tersebut tercantum dalam alinea ke -4 Pembukaan UUD 1945.


Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir semua warga Negara Indonesia
bahwa fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar negara, meskipun
sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang tak kalah penting dan
bernilai sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, berikut adalah penjelasan mengenai
fungsi-fungsi Pancasila:
1. Pancasila sebagai pedoman hidup
Di sini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia.

1
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm. 40-
41.

2
Pancasila haruslah menjadi pedoman dalam mengambil keputusan dalam
menghadapi suatu masalah.
2. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Pancasila haruslah menjadi jiwa bangsa Indonesia. Pancasila yang
merupakan jiwa bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga maupun
organisasi dan insan yang ada di Indonesia.
3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga sebagai identitas
bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam diri tiap
pribadi bangsa Indonesia agar bisa membuat pancasila sebagai kepribadian
bangsa.
4. Pancasila sebagai sumber hukum
Pancasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di
Indonesia. Dengan kata lain Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh ada
satu persatuan yang bertentangan dengan pancasila.
5. Pancasila sebagai cita-cita bangsa
Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi
tujuan negara dan cita-cita bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah
mengidamkam sebuah negara yang punya Tuhan yang Maha Esa punya rasa
kemanusiaan yang tinggi, bersatu serta solid, selalu bermusyawarah dan
juga munculnya keadilan sosial.2

B. Batang Tubuh UUD RI 1945


Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan
utama dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila
beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD
1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem
administrasi negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan,
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.
2
Irwan Gesmi dan Yun Hendri, Buku Ajar Pendidikan Pancasila, (Ponorogo:Uwais
Inspirasi Indonesia, 2018), hlm. 4-5.

3
Batang Tubuh UUD 1945 hasil Amandemen I-IV pada tahun 2002 terdiri
atas 21 bab, 74 pasal, serta tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan
tambahan. Dalam UUD 1945 hasil Amandemen 2002 sebagaimana
dipraktekkan di berbagai negara tidak ada lagi Penjelasan Pasal-Pasal. Pasal-
pasal UUD 1945 dimaksud merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam Pembukaan. Rumusan pasal tersebut merupakan
landasan kebijakan yang paling mendasar bagi penyelenggaraan pemerintahan
negara. Adapun cakupan pasal demi pasal dalam UUD 1945 sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut ini.

Isi Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945 adalah peraturan negara yang
memuat seluruh ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber daripada
perundang-undangan lainnya yang kemudian dikeluarkan oleh negara itu.

Batang Tubuh UUD 1945 terdiri dari:


1. Terdiri dari 16 Bab yang terdiri dari:
BAB I : Bentuk dan Kedaulatan (Pasal 1).
BAB II : Majelis Permusyawaratan Rakyat (Pasal 2 dan Pasal 3).
BAB III : Kekuasaan Pemerintahan Negara (Pasal 4,5,6,6A,7,7A,7B,7C,8,9,
10,11,12,13,14 dan 15).
BAB IV : Dewan Pertimbangan Agung (Pasal 16)
BAB V : Kementerian Negara (Pasal 17).
BAB VI : Pemerintah Daerah (Pasal 18).
BAB VII : Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 19,20,21 dan 22).
BAB VIII : Hal Keuangan (Pasal 23).
BAB IX : Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 dan Pasal 25).
BAB X : Warganegara (Pasal 26,27 dan 28).
BAB XI : Agama (Pasal 29
BAB XII : Pertahanan Negara (Pasal Pasal 30).
BAB XIII : Pendidikan (Pasal 31 dan 32).
BAB XIV : Kesejahteraan Sosial (Pasal 33 dan 34).
BAB XV : Bendera dan Bahasa (Pasal 35 dan 36).

4
BAB XVI : Perubahan Undang-Undang Dasar (Pasal 37).

2. 37 Pasal, terbagi 5 bagian antara lain:


Bentuk dan Kedaulatan Negara = pasal 1
Lembaga Tertinggi Negara = pasal 2, 3Madahn42
Lembaga Tinggi Negara = pasal 4-15, 16, 18, 19-22
Unsur-Unsur Kesejahteraan Negara = pasal 23, 29, 31-37
Unsur-Unsur Pemerintahan Negara = pasal 17, 24, 25, 26-28, 30

3. 4 pasal Aturan Peralihan.

4. 2 Ayat Aturan Tambahan.

C. Hubungan Pancasila Dalam Batang UUD RI 1945

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, berarti segala


bentuk hukum di Indonesia harus diukur menurut nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, dan didalam aturan hukum itu harus tercermin kesadaran dan
rasa keadilan yang sesuai dengan kepribadian dan falsafah hidup bangsa.
Hukum di Indonesia harus menjamin dan menegakkan nilai-nilai yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan pencerminan
Pancasila dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945
serta penjelasan nya.3 Dengan demikian ketiga unsur tersebut merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 adalah staatsfundamental norm yang menurut Darji


Darmodiharjo adalah filsafat hukum Indonesia, dan batang tubuh dan
penjelasan UUD 1945 adalah teori hukumnya, karena dalam batang tubuhnya
ditemukan landasan hukum positif Indonesia. Teori hukum tersebut
meletakkan dasar-dasar falsafati hukum positif indonesia. Penjelasan UUD
1945 memberikan latar belakang pikiran dan suasana batin yang muncul pada

3
Darji darmodiharjo dan Sidharta, Pokok-pokok Filsafat Hukum, (Gramedia, Jakarta), 1995,
hlm. 206.

5
saat UUD 1945 itu dibentuk.4

Sementara itu Mahfud menyebut Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945


merupakan sumber dari keseluruhan politik hukum nasional Indonesia.
Penegasan keduanya sebagai sumber politik hukum nasional didasarkan pada
dua alasan. Pertama, Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 memuat tujuan,
dasar, cita hukum, dan norma dasar negara Indonesia yang harus menjadi
tujuan dan pijakan dari politik hukum di Indonesia. Kedua, Pembukaan dan
Pasal-pasal UUD mengandung nilai-nilai khas yang bersumber dari pandangan
dan budaya bangsa Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang sejak
berabad-abad yang lalu.5 Dalam pandangan di atas terlihat adanya kesamaan
dalam melihat pembukaan UUD sebagai nilai-nilai yang sudah mengakar
dalam kehidupan bangsa Indonesia dan harus menjadi landasan dalam
menetukan arah kebijakan dan aturan dalam menjalankan pemerin tahan.
Penentuan arah dan kebijakan terse but harus dikawal oleh produk hukum yang
berlandaskan kepada Pancasila. Pemben tukan produk hukum merupakan
konsekuensi logis dari prinsip negara hukum yang disandang Indonesia.
Hubungan antara norma fundamental negara yaitu Pancasila dengan aturan
dasar negara yaitu UUD 1945 dapat dilihat pada penjelasan UUD 1945 yaitu
penjelasan umum angka II sebagai berikut: Undang Undang Dasar
menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan di
dalam pasal-pasalnya. Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana
kebatinan Undang Undang Dasar negara Republik Indonesia Pokok-pokok
pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (rechtsidee) yang menguasai hukum
dasar negara baik hukum dasar yang tertulis (Undang Undang Dasar) maupun
hukum dasar yang tidak tertulis. Undang Undang Dasar menciptakan pokok-
pokok pikiran ini di dalam pasal-pasalnya". Dalam penjelasan umum UUD
1945 ditegaskan bahwa Pancasila adalah cita hukum (Rechidise) yang

4
Darji darmodiharjo dan Sidharta, Op. Cit., hlm. 207.
5
Moh Mahfud MD., Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitust, (LP3ES, Jakarta),
2006, hlm. 23.

6
menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun tidak tertulis. Pancasila
sebagai landasan filosofil untuk pedoman dalam menemukan muatan-muatan
hukum Peranan Pancasila memimbing pemikiran para pembentuk
hukum sekaligus memberikan landasan yang kuat terhadap produk hukum.
Landasan norma dasar sangat diperlukan dalam pembentukan hukum, tanpa
landasan norma dasar sulit untuk dibentuk bahkan akan kehilangan kekuatan
spritualnya
Dalam ketetapan MPR RI No. III MPR 2000 tentang Sumber Hukum Dan
Tata Urutan Peraturan Perundang undangan disebutkan bahwa Pancasila
merupakan sumber hukum dasar nasional Indonesia Sumber hukum adalah
sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-
undangan. Adapun jenis dan hirarki peraturan perundang-undangan negara
Indonesia menurut MPR adalah sebagai berikut:
1) Undang Undang Dasar 1945.
2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
3) Undang-Undang.
4) Peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perpu)
5) Peraturan pemerintah.
6) Keputusan Presiden.
7) Peraturan Daerah.
Dengan demikian jelas bahwa pancasila desar negara merupakan sumber
hukum dasar bagi penyusunanan perundangan negara. UUD 1945 adalah
peraturan perundangan tertinggi negara Indonesia yang bersumberkan pada
Pancasila

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, berarti segala


bentuk hukum di Indonesia harus diukur menurut nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, dan didalam aturan hukum itu harus tercermin kesadaran dan
rasa keadilan yang sesuai dengan kepribadian dan falsafah hidup bangsa.
Hukum di Indonesia harus menjamin dan menegakkan nilai-nilai yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan pencerminan
Pancasila dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang tubuh UUD 1945
serta penjelasan nya.

B. Saran

Semoga dengan penjabaran tadi mengenai Pancasila sebagai sumber


hukum di Indonesia ini menjadi suatu langkah awal kita untuk menumbuhkan
rasa cinta tanah air di dalam dini warga Indonesia, serta mendorong tumbuhnya
rasa rela berkorban dan selalu ingin mengabdikan diri kepada bangsa dan
Negara.

8
DAFTAR PUSTAKA

Maulana Arafat Lubis. (2018). Pembelajaran PPKn. Yogyakarta: Samudra Biru.


Irwan Gesmi dan Yun Hendri. (2018). Buku Ajar Pendidikan Pancasila.
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Darji darmodiharjo dan Sidharta. (1995). Pokok-pokok Filsafat Hukum. Jakarta:
Gramedia.
Moh Mahfud MD. (2006) Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitust.
LP3ES: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai