Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”

Dosen : Dr. Sepriandison Saragih, SH., M.Si.

 Disusun Oleh :

Silviantika Batubara

2101010097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN

PEMATANG SIANTAR
2022
Kata Pengantar

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas Mata

Kuliah “Pancasila”.

            Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal

itu di karenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak akhirnya pembuatan makalah ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Dan penulis tak lupa mengucapkan terima

kasih kepada pihak yang telah membantu.

            Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca umumnya serta semoga dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi

di masa yang akan datang.

           

Pematangsiantar, 25 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

1. Latar Belakang...........................................................................1

2. Rumusan Masalah.....................................................................2

3. Tujuan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................3

1. Pengertian Pancasilah...............................................................3

2. Fungsi Umum Pancasila

3. fungsi pancasila sebagai dasar negara di Indonesia……....…5

4. Pengertian Dasar Negara..........................................................6

5. Makna Dasar Pancasila.............................................................6

6. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia........10

7. Penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara RI.....................12

BAB III PENUTUP................................................................................15

1. Kesimpulan...................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pancasila dapat diperuntukkan kepada negara, masyarakat dan pribadi bangsa

Indonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum dasar negara

Republik Indonesia, sebagai social ethics bangsa Indonesia dan sebagai pegangan moral

rakyat atau negara Republik Indonesia. Lahirnya pancasila itu dalam penamaan pidato

Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu zunbi Tyoosakai” atau badan penyelidik usaha

persiapan kemerdekaan Indonesia yang di tetapkan oleh sidangnya yang pertama pada

tanggal 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta. Yang di ucapkannya dalam Sidang,dipimpin oleh

ketuanya Dr. K. R. T Radjiman Wedyodiningrat.

Dikenal didalam pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 di Jakarta.

Pancasila sebagai dasar negara asal mulanya itu dari pengambilan pancasila, panca =

lima dan sila = asas atau dasar, dan didirikannya negara Indonesia.

Presiden Soekarno menganggap bahwa pancasila sebagai dasar negara dari

Negara Republik Indonesia, ditegaskan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia 1945, dan kemudian disusun oleh kemerdekaan Bangsa Indonesia

itu dalam Undang-Undang Republik Indonesia untuk mengatur pemerintahan negara

dengan yang lain.

Bersumbernya dari segala hukum dan sumber tertib hukum yang secara

konstitusional mengatur negara publik Indonesia, asas kerohanian, kebatinan, dan cita-

cita hukum.

Dari pemaparan diatas dapat di ketahui bagaimana arti pancasila itu secara umum, dan

anggapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang


Dasar Republic Indonesia 1945 menurut  Presiden Soekarno. Sehingga untuk lebih

jelasnya tentang pancasila sebagai dasar negara akan dibahas dalam bab selanjutnya.

2. Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud dengan Pancasila?

2. Bagaimana Fungsi Umum Pancasila?

3. Bagaimana dan Apa fungsi pancasila sebagai dasar negara di Indonesia?

4. Apa yang dimaksud dengan Dasar Negara?

5. Makna dasar dari Pancasila?

6. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia?

7. Penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?

3. Tujuan

1) Memahami Pengertian Dari Pancasila.

2) Mengetahui Fungsi umum Pancasila.

3) Dapat Mengetahui Fungsi Pancasila sebagai dasar negara di Indonesia.

4) Memahami Maksud Dari Dasar Negara.

5) Memahami Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.

6) Memahami Penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila

Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk

mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu

1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.

2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri

3. Jangan berhubungan badan/Dilarang berjinah

4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.

5. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.

6. Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,

Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.

 Pengertian Pancasila Secara Etimologis.

Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu

dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran

moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila.

 Pengertian Secara Historis

Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai

rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,

kemudian keesokanharinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk

Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar

Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa
Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak

termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut

istilah Pancasila hal ini didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama

dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar Negara.

 Pengertian Pancasila Secara Termitologis

Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk melengkapai

alat2 Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus

1945 dan berhasil mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian Pembukaan

yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya tercantum rumusan Pancasila. Rumusan

Pancasila tersebut secara Konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI

yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia Pancasila

Berbentuk:

1.      Hirarkis (berjenjang);

2.      Piramid.

a. Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam sidang

BPUPKI

 pada tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai berikut:

1) Prikebangsaan;

2) Prikemanusiaan;

3) Priketuhanan;

4) Prikerakyatan;

5) Kesejahteraan Rakyat

b. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni 1945 di

depan sidang

BPUPKI, sebagai berikut:


1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;

2. Internasionalisme/Prikemanusiaan;

3. Mufakat/Demokrasi;

4. Kesejahteraan Sosial;

5. Ketuhanan yang berkebudayaan;

Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas menjadi

Trisila yaitu:

1) Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;

2) Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;

3) Ketuhanan YME.

Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi menjadi

Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.

c. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni 1945

rumusannya

sebagai berikut:

a) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya;

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab;

c) Persatuan Indonesia;

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan

perwakilan;

e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;

Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang sah

dan benar secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum dalam

Pembukaan Uud 45, hal ini diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS
NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan

bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah

dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan Uud 1945.

2. Fungsi Umum Pancasila

Pancasila merupakan suatu dasar negara yang yerdiri dari lima sila, dimana lima sila

tersebut masing-masing memiliki makna, berikut adalah lima sila dalam suatu Pancasila:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/PPerwakilan

5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Makna lima sila di atas yang terpenting adalah; bahwa sebagai warga negara Indonesia

harus memiliki keyakinan agama atau kepercayaan, bersikap adil terhadap sesama,

bersikap cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia, bersikap menghargai pendapat dalam

musyawarah, dan bersikap adil dengan cara menghargai hak dan kewajiban antarsesama.

Sedangkan fungsi umum Pancasila sebagai berikut:

 Sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia.

Fungsi ini sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia, ini juga sebagai arahan

hidup masyarakat Indonesia agar hiduknya bisa baik dan mewujudkan kedamaian

dan ketentraman negara Indonesia.

 Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Fungsi ini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, dalam artian untuk

mengatur kehidupan masyarakat Indonesia.

 Sebagai sumber dari segala hukum.


Fungsi ini sebagai sumber dari segala hukum, dalam artian untuk mengatur

kehidupan bangsa Indonesia sesuai peraturan-peraturan hukum, seperti UUD,

Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dll.

 Mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Fungsi ini untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, dalam artian untuk

mewujudkan cita-cita bagi generasi penerus bangsa agar di masa depan yang

akan datang Indonesia bisa menjadi negara yang maju.

3. Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara di Indonesia

Fungsi Dasar Pancasila yang berperan besar untuk jalannya kehidupan negara Republik

Indonesia. Prinsip kenegaraan memang penting, tetapi itu tidak boleh bertentangan

dengan 5 sila yang sudah tercatat dalam dasar negara kita.

Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila. Semua ini sudah tercantum

dalam UUD 1945, dalam dasar negara kita juga sudah memiliki perspektif yang

menggambarkan jati diri bangsa Indonesia yang sudah ada sejak dulu. Sehingga ini tidak

boleh asal diubah. Dari kata Pancasila itu sendiri juga kita bisa mendefinisikannya

sebagai sebuah prinsip. Dan prinsip tentu saja mewakili Indonesia agar Pancasila

memajukan bangsa sekaligus membuat semua elemen suku, agama, dan budaya selalu

memiliki hubungan baik dan toleran.

Menurut beberapa ahli, Pancasila ini dipandang sebagai salah satu ideologi sekaligus

harapan bangsa. Benar saja, jika kita melihat sejarah historis dari pembuatan Pancasila, 3

tokoh bangsa berusaha melihat apa yang sekiranya Indonesia butuhkan sehingga kini jadi

dasar negara. Rumusan Pancasila ini dibuat sedemikian detail untuk memberikan fungsi

yang memadai juga. Artinya, ideologi yang berbeda dengan pandangan negara lian ini

sepenuhnya milik bangsa Indonesia. Warga negara bisa memperoleh Pancasila sebagai

jati diri di tengah globalisasi. Di sisi lain, fungsi dari diterapkannya Pancasila ini bukan
simpel. Bahkan dalam skala tujuan nasional, ini dapat memajukan keberadaan bangsa.

Maka dari itu, kami akan membahas 3 fungsi pokok Pancasila beserta dengan bagaimana

implementasinya di kehidupan negara:

a) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Fungsi pokok yang pertama adalah Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup

bangsa. Sebagaimana yang telah dijabarkan mengenai keberadaan Pancasila

dalam kehidupan negara, maka dari ini juga akan dijadikan sebagai gagasan dasar

kita.Setiap warga negara Indonesia akan menggunakan Pancasila sebagai pemberi

jalan atau petunjuk agar semuanya bisa hidup dengan sejahtera dan kebahagiaan.

Dari 5 sila yang ada ini juga yang akan menjadi pedoman dan fungsi pokok

Pancasila. Pandangan dan perspektif apapun tentu saja tidak boleh yang sifatnya

negatif. Dan nilai ini juga sudah dilengkapi oleh Pancasila seiring semua caa

implementasinya juga buat kebaikan warga negara. Dan semua implementasi

Pancasila tersebut adalah:

 Menyadari seluruh elemen warga negara tenang pentingnya toleransi

 Menjadi pemersatu NKRI

 Membimbing seluruh elemen bangsa untuk ke tujuannya

 Menjadi dasar pertimbangan untuk memberikan kritik atas suatu keadaan

b) Pancasila sebagai Dasar Negara

Setelah menjadi pandangan dasar warga negara, Pancasila juga digunakan

sebagai sarana agar jalannya kehidupan bernegara ini tetap sesuai dengan 5 sila

yang ada di dalamnya. Dalam Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, jelas ditulis

dasar negara kita. Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara adalah dengan

menggunakan ideologi Pancasila sebagai pengatur kegiatan negara. Semua

hukum yang ada di Indonesia harus berlandaskan Pancasila karena ini adalah
sebuah kaidah yang fundamental.Seluruh rakyat Indonesia juga harus

menggunakan Pancasila untuk tata tertib dalam hal persoalan politik, sosial

budaya, keamanan, hingga ekonomi. Jadi, dapat kita simpulkan Pancasila

menjadi kepribadian negara dengan implementasi seperti:

1. Sebagai pedoman hidup setiap elemen warga yang tinggal di Indonesia atau

WNI yang berada di luar negeri

2. Menjadi jiwa bangsa

3. Pancasila diterapkan sebagai kepribadian bangsa

4. Fungsi pokok Pancasila sebagai sumber hukum negara

5. Pancasila diterapkan sebagai cita-cita bangsa

c) Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila juga bisa diterapkan sebagai ideologi yang tidak sama dengan milik negara

lain. Perspektif kehidupan negara ini cocok dengan fungsi pokok Pancasila karena di

dalamnya sudah membahas soal budaya dan agama, sekaligus soal aspek

politik.Ideologi yang pada dasarnya menjadi perspektif negara dalam menerapkan

kebijakan politknya ini akan berpengaruh kepada persatuan dan kesatuan Indonesia

yang sifatnya majemuk. Ini juga menjadi sarana membentuk karakter bangsa dengan:

1. Menggerakkan dan menjadi motivasi seluruh warga negara untuk

melaksanakan pembangunan

2. Tidak menutup jati diri dan semua budaya dapat berbaur membentuk

karakter bangsa Indonesia secara keseluruhan

3. Mengembangkan identitas bangsa di kancah Internasional

4. Mendorong Pancasila sebagai standar nilai dalam melakukan kritik

5. Mengutamakan asas demokrasi ketimbang keegoisan


Implementasi Pancasila dalam kehidupan bangsa ini ada yang kita sadari dan juga ada

yang tidak disadari. Padahal jika dilihat, Pancasila memiliki peran yang besar. Fungsi

pokok Pancasila ini juga mencakup sebagai ideologi, pandangan, hingga sebagai dasar

negara. Fungsi pokok Pancasila ini meliputi nilai sebagai dasar negara, pandangan

fundamental dari elemen bangsa, hingga menjadi ideologi yang hanya dimiliki Indonesia.

4. Makna Dasar Negara.

Kedudukan Pancasila tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 yang bunyinya,

“…maka disusun lah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang

Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta

dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Kalimat ini

secara hukum mendefinisikan Pancasila sebagai dasar negara.

Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila

kelima sila itu adalah

1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradap

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Sebelum tanggal 17 agustus 1945 Indonesia belum merdeka. Bangsa

Indonesia dijajah oleh bangsa lain seperti portugis, Inggris, Belanda, Jepang. Paling
lama menjajah adalah Belanda. Sebelum kedatangan bangsa asing, indonesia terdapat

kerajaan-kerajaan besar yang merdeka misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak,

Mataram, Ternate dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut bangsa Indonesia selalu

melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik.

Pejuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam hal

ini belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami kegagalan.

Penjajah Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatbya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu

Indonesia di duduki oleh tentara Jepang.

Mulai tahun 1945 , tentara jepang kalah oleh sekutu. Untuk menarik simpati,

jepang memberikan janji kemerdekaan janji ini diucapkan oleh perdana menteri Kaiso

pada tanggal 7 September 1944. Karena keadaan jepang terus menerus mendesak,

maka pada tanggal 39 april 1945 jepang memberikan janji kemerdekaan bangsa

indonesia yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam maklumat

Gunseikan (pembesar tertinggin sipil dari pemerintah militer jaepang di jawa dan

madura) no 23. Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentkan BPUPKI.

Tugas badan ini adalh menyelidiki dan mengumpulkan usul-uslu untuk selanjutnya

dikemukakan kepada pemerintahan jepang untuk dipertimbangkan bagi kemerdekaan

Indonesia. Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945-1 Juni 1945.

Pada sidang pertama banyak orang yang berbicara dua diantarany Muhammad

yamin dan Bung kiarno yang masing-masin g mengusulkan caloin dasr negara.

Muhammad yamin mengajukan usul secara lisan dan tertulis. Contoh srcara lisan:

1) Peri kebangsaan

2) Peri kemanusiaan

3)  Peri ketuhanan

4)  Peri kerakyatan
5)  Kesejahteraan

Contoh secara tertulis:

a. Ketuhanan yang maha esa

b. Persatuan indonesia

c. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap

d. Kerakyatn yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan dan perwakilan.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bung karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas

lima hal yaitu:

1) Nasionalisme

2) Internasionalisme

3) Mufakat/demokrasi

4) Kesejahteraan sosial

5) Ketuhanan yang berkebudayaan

Kelima hal ini oleh bung Karno diberi nama pancasila. Kelima sila tersebut

dapt dipers menjadi Trisila yaitu:

1. Sosionasionalisme

2. Sosiodemokrasi

3. Ketuhanan

Selesai sidang pertama pada 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat

untuk membentuk panitai kecil tugasnya adlah menampung usul-usul yang masuk

dan memriksa serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota

diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan

tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil terdiri dari 8 orng yaitu:
a) Ir. Sukarno

b) Ki bagus Hadi Kusumo

c) KH Wahid Hasyim

d) Mr. Muh Yamin

e) M. Sutardjo Kartohadi Kusumo

f) Mr. A.A Maramis

g) R. Otto Iskandar Dinata

h) Drs. Muh. Hatta

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara panitia kecil,

dengan para panitia kecil dengan para anggota BPUPKI yang berdomisil di

jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujinya dibentuk sebuah panitia kecil

penyelidik usul-usul perumus dasar negara, yang terdiri atas sembilan orang.

Panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang itu pada tanggal itu juga

melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon mukadimah hukum dasar

atau dikenal “piagam Jakarta”

Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1946, hasil yang dicapai

adalah merumuskan rancangan hukum dasar. Pada tanggal 9 agustus dibentuk

panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945

jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dan sejak itu Indonesia kosong dari

kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para

pemimpin bangsa Indonesia yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia, pada tanggal 17 Agustus. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan

mengadakan sidang.

Bung hatta mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus sore hari ada

utusan dari Indonesia bagian Timur  yang menemuinya. Intinya rakyat Indonesia
bagian Timur mengusulkan agar pada alinea ke empat preambul, dibelakang kata

“ketuhanan” yang berbunyi “dengan menjalankan syariat-syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya” dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur

lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasiakan. Usul

ini oleh Muh Hatta disampaikan kepada tokoh-tokoh islam, demi persatuan dan

kesatuan bangsa.

Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan

kesatuan mrngingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh Islam

merelazkan dicoretnya kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat

islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “ketuhanan yang maha esa”.

5. Makna Dasar Pancasila

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara adalah menunjukkan bahwa Pancasila

digunakan sebagai dasar negara dalam mengatur pemerintahan negara dan

penyelenggaraan negara. Dasar negara juga disebut dengan ideologi negara.

Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional.

Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai

cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi

kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun negara

bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya

persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin

antara warga negara dengan tanah airnya

Pandangan Soekarno yang demikian ini merupakan pengulangan dari apa

yang pernah ia ucapkan pada Pidato 1 Juni, Hari Lahirnya Pancasila.


Bukti bahwa ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena;

Pancasila memuat pokok-pokok pikiran sedemikian rupa :

Pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia

Indonesia menganut berbagai agama, dengan kata lain ada kebebasan untuk beragama

dan tidak beragama, serta ada kebebasan untuk berpindah agama (keyakinan)nya.

Bahkan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan-pun, karena toleransinya yang

sudah menjadi sifat bangsa Indonesia, mengakui bahwa kepercayaan kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa merupakan    karakteristik dari bangsanya, sehingga mereka

menerima sila Pertama ini.

Kedua, Nasionalisme Indonesia (maksudnya sila ke-3 dari Pancasila)

bukanlah chauvinisme. Bangsa Indonesia tidak menganggap diri lebih unggul dari

bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk memaksakan kehendaknya kepada bangsa-

bangsa lain (bandingkan dengan ideologi imperialisme dan kapitalisme). Di Barat,

Nasionalisme berkembang sebagai kekuatan agresif yang mencari daerah jajahan demi

keuntungan ekonomi nasionalnya. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin nasionalisme

adalah gerakan pembebasan, gerakan protes terhadap penjajah akibat penindasan

Barat.

Ketiga, Internasionalisme (maksudnya sila Kemanusiaan yang adil dan

beradab) menghendaki setiap bangsa mempunyai kedudukan yang sederajat, setiap

bangsa menghargai  dan menjaga hak-hak semua bangsa.

Keempat, demokrasi (maksudnya sila ke-4 dari Pancasila) telah ada sejak

dahulu di bumi Indonesia meskipun bentuknya beda dengan demokrasi yang ada di

Barat. Demokrasi di Indonesia mengenal tiga prinsip: mufakat, perwakilan, dan

musyawarah.
Kelima, Keadilan Sosial. Pada sila ini terkandung maksud untuk keadilan dan

kemakmuran sosial, jadi bukan keadilan dan kemakmuran individu. Hanya dalam

suatu masyarakat yang makmur berlangsung keadilan sosial.

Sebagai bukti bahwa (ideologi) Pancasila mendapat dukungan dari seluruh

rakyat Indonesia, Soekarno mengajak semua unsur (golongan) yang ada di Indonesia

dalam pidatonya itu.

Mereka yang ikut di belakang Soekarno pada waktu itu adalah: para pejabat

tinggi dan para politisi. Mereka terdiri atas para panglima militer, ulama besar dari

berbagai agama yang ada di Indonesia. Ada pimpinan Partai Komunis Indonesia, ada

perwakilan dari golongan Katolik dan Protestan, dan ada pula sejumlah pimpinan dari

golongan nasionalis (PNI dan lain-lain). Diikutsertakan dalam delegasi ke SU PBB itu

adalah wakil buruh, tani, wakil golongan perempuan, dan wakil golongan

cendekiawan.

Mengingat Pancasila, terutama demokrasi yang menitikberatkan musyawarah-

mufakat, yang tidak ada dalam demokrasi Barat, maka Soekarno mengajak supaya

bangsa-bangsa di dunia mengikuti ideologi Pancasila. Demikianlah kata Soekarno

dalam  sidang itu, ‘Cara musyawarah ini dapat dijalankan, karena wakil-wakil bangsa

kami berkeinginan agar cara-cara itu dapat berjalan….. semua menginginkannya,

karena semuanya menginginkannya tercapainya tujuan jelas dari Pancasila, dan

tujuannya yang jelas itu ialah masyarakat adil dan makmur.

Dewasa ini, alih-alih Pancasila bisa diterima bangsa-bangsa di dunia, nasib

ideologi Pancasila pun di dalam negeri masih dalam pertaruhan. Penyelewengan

terhadap Pancasila mulai kentara di era Orde Baru. Pancasila telah dijadikan

instrumen politik untuk menjaga status quo. Pancasila telah dijadikan asas tunggal.
Yaitu satu-satunya asas yang menjadi dasar untuk hidup berbangsa, bernegara,

bermasyarakat, termasuk dalam asas Politik.

Pancasila kemudian dijadikan tafsir yang bersifat monolitik, direktif, kaku,

dan berorientasi ‘menghukum’ lawan-lawan politik pemerintah. Ada usaha, memang,

untuk mengembalikan Pancasila berikut tafsirnya, sesuai dengan semangat para

pejuang kemerdekaan, Pancasila yang dikehendaki Soekarno, Pancasila yang

ditawarkan ke Sidang Umum PBB 30 September 1960. Tetapi, kondisi sekarang sudah

berbeda dengan kondisi ketika Soekarno masih berkuasa. Indonesia sekarang, bahkan

mulai Orba berkuasa, sudah dicengkram oleh kekuatan Neoliberalisme (penjajah baru

yang lebih masif dan canggih dibandingkan dengan nenek moyangnya, Imperialisme

dan Kapitalisme).

6. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia untuk memberikan arah perilaku

agar selaras dengan nilai luhur yang diyakini kebenarannya. Pancasila bukan hanya

sebatas dasar negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberadaannya

turut menjadi pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Sebab, unsur-unsur dalam

Pancasila sejatinya tersusun dari beragam pandangan hidup dari masyarakat Indonesia

sendiri. Semua nilai-nilai tersebut telah melekat erat pada masyarakat Indonesia semenjak

dahulu kala. Setiap manusia mempunyai pandangan hidup dengan tingkatan berlainan

dalam menentukan masa depannya. Pancasila yang dijadikan pandangan hidup berarti

keberadaannya dapat memberikan arah perilaku masyarakat Indonesia agar sesuai nilai

luhur yang diyakini kebenarannya.

Manfaat yang bisa dirasakan dari menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup,

yaitu:
1. Bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang berdiri kokoh

sebagai bangsa merdeka dan berdaulat.

2. Pancasila menjadi pedoman pemecahan permasalahan yang

dihadapi

3. Pancasila turut sebagai pedoman bangsa Indonesia dalam

membangun dirinya sendiri dan berhubungan dengan bangsa lain

4. Pancasila sebagai kerangka acuan, baik menata kehidupan

pribadi atau interaksi di antara manusia, dalam kehidupan

bermasyarakat serta alam sekitar.

5. Pancasila menjadi penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa

Indonesia di segala kegiatan, aktivitas hidup, dan kehidupan

berbagai bidang. Bangsa Indonesia turut mewarisi nilai budaya

yang melandasi tata kehidupan.

Makna Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa berarti nilai-nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan telah diyakini kebenarannya,

kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya bagi bangsa Indonesia. Pancasila menjadi

pedoman kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Di samping itu, bangsa Indonesia juga

memiliki tekad kuat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan nyata

Mengutip buku Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi (2016) yang diterbitkan

Kemenristek, nilai-nilai Pancasila sudah melekat pada tata kehidupan masyarakat dan

menjadi norma saat bersikap dan bertindak. Pancasila yang berfungsi sebagai pandangan

hidup, maka seluruh nilai Pancasila diterapkan pada kehidupan

bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara bangsa Indonesia.

7. Penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara


Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi

suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Pokok-

pokok pikiran tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa

Indonesia karena bersumber dari pandangan hidup dan dasar negara, yaitu Pancasila.

Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam

batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI tahun 1945.

Hubungan Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dalam batang tubuh

UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung pengertian

Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD

NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD

tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya

popok-pokok pikiran Pembukkan UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila

ke dalam batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum,

tetapi telah menjadi hukum positif. Sesuai dengan penjelasan UUD NRI tahun 1945,

Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat dipahami sebagai

hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan secara formal, seperti dijelaskan

oleh Kaelan menunjuk pada tercantumnya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan

yang mengandung pengertian bahwa tata Kehidupan bernegara tidak hanya bertopang

pada asas sosial, ekonomi, politik, akan Tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan

asas yang melekat padanya, yaitu Perpaduan asas-asas kultural, religus dan asas-asas

kenegaraan yang unsure-unsurnya Terdapat dalam Pancasila.

Hubungan Pebukaan UUD NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dalam Batang tubuh

UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung Pengertian

Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan penyebab keberadaan batang Tubuh UUD

NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis berarti Pembukaan dan Batang tubuh UUD
tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya

popok-pokok pikiran Pembukkan UUD NRI tahun 1945 yang Bersumber dari Pancasila

ke dalam batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan Suatu cita-cita hukum,

tetapi telah, menjadi hukum positif.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah kita memperhatikan isi dalam pembahasan di atas maka dapat

penyusun tarik kesimpulan sebagai berikut :

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, hal tersebut dapat dibuktikan

dengan ditemukannya dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-

undangan negara Indonesia seperti di bawah ini :

1. Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam sidang

BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945

2. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni 1945 di

depan sidang BPUPKI

3. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni 1945

4. pengertian pancasila yang sah dan benar secara Konstitusional adalah pancasila

yang tercantum dalam Pembukaan Uud 45, hal ini diperkuat dengan adanya

ketetapan MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968

yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar

Negara RI yang sah dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam

Pembukaan Uud 1945.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8749554/

MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA

http://permatapc.blogspot.sg/2016/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-

negara.html

Search di https://www.google.com pada hari sabtu, 11 Maret 2017.

Anak Ciremai. 2016. “Makalah PPKN tentang Hubungan Pancasila”. Online.

(http://www.anakciremai.com/2016/03/makalah-ppkn-tentang-hubungan-

Pancasila.html?m=1) Diakses 22 September 2018.

Anda mungkin juga menyukai