Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang pajak sebagai ujung tombak pembangunan.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunia dan
rahmatnya. Serta kami juga berterima kasih kepada Ir. H. Adjat Sudrajat, MP.
selaku dosen mata kuliah PPKN yang sudah memberikan kepercayaan
menyelesaikan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah yang kita buat.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah pancasila dan implementasinya
untuk semua pembaca ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan pancasila ?
2. Bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan bernegara ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah perkembangan pancasila.
2. Mengetahui bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan
bernegara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dapat diartikan sebagai lima dasar
terbentuknya negara. Istilah Pancasila ini termuat dalam Kitab Sutasoma yang
ditulis oleh Empu Tantular. Pancasila sebagai dasar negara memiliki sejarah yang
tak lepas dari proses kemerdekaan Indonesia. Proses itu berlangsung mulai dari
sidang BPUPKI sampai sidang PPKI setelah Indonesia merdeka.
Hasil Sidang Pertama ini yaitu membahas rumusan dasar filsafat bagi negara
Indonesia merdeka. Pada tanggal 19 Mei 1945 Prof. Mr. Muh. Yamin mengusulkan
dasar negara dalam pidatonya tidak tertulis pada tanggal 19 Mei 1945 dalam sidang
BPUPKI, yaitu :
Peri kabangsaan
3
Peri kemanusiaan
Peri ketuhanan
Peri kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
2. Prof. Mr. Dr. R Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Mr. Dr. Soepomo mengemukakan pendapatnya
dalam sidang BPUPKI, yaitu :
Paham persatuan
Perhubungan negara dan agama
Sistem badan permusyawaratan
Sosialisasi negara
Hubungan antar bangsa yang bersifat asia timur raya
3. Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno mengucapkan pidato tentang lima asas yang
dikenal dengan istilah pancasila yaitu, antara lain :
Kebangsaan indonesia
Internasionalisme atau perikamanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Ketuhanan yang berkebudayaan
PIAGAM JAKARTA
4
Selain mengesahkan piagam jakarta sebagai mukaddimah rancangan UUD 1945,
BPUPKI juga mengesahkan batang tubuh UUD 1945 yang memuat dua ketentua
penting yaitu :
Pada tanggal 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan panitia
persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI) atau disebut Dekoritsu Junbi Inkai yang
diketuai Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai wakilnya. Pementukan PPKI sebagai
akibat dari bayangan kekalahan jepang, karena pada tanggal 6 agustus 1945 kota
hiroshima dibom oleh sekutu (Amerika Serikat). Sebagaimana diketahui pada
periode pertama terbentuknya negara republik indonesia, konstitusi yang berlaku
adalah UUD 1945, yang ditetapkan dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
agustus 1945, yang dalan pembukaan UUD 1945 tersebut, terdapat rumusan
pancasila. Rumusan dasar pancasila yang tervantum dalam pembukaan UUD 1945
inilah yang sah dan benar, karena disamping mempunyai kedudukan konstitusional,
juga disahkan oleh suatu badan yang mewakili seluruh bangsa indonesia (PPKI)
yang berarti pula disepakati oleh seluruh bangsa indonesia.
5
2.1.3 Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Pembukaan UUD 1950 ini dengan menggunakan pasal 190 pasal 127a dan pasal
191 ayat(2) UUD RIS maka dengan UUD No. 7 tahun 1950 lembaran RIS 1950
No. 56 yang berisi dua ketentuan yaitu :
Indonesia kembali menjadi negara kesatuan dengan menggunakan
UUDS1950 yang merupakan hasil perubahan konstitusi RIS
Perubahan bentuk susunan negara dengan UUDS 1959 secara resmi
dinyarakan berlaku mulai 17 agustus 1950
2.1.4 Periode 5 Juli 1959 – sekarang
Dengan dekrit presiden 5 Juli ()5), maka berlaku kembali UUD. Dengan
demikiaan rumusan dan sistematika pancasila tetap seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke 4. Untuk mewujudkan pemerintahan negara
berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila di bentuklah alat-alat perlengkapan Negara,
antara lain :
1. Presiden dan Menteri-Menteri
2. Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR)
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
4. Dewan Pertimbangan Agung Sementara
6
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini mencerminkan nilai
kemanusiaan dan bersikap adil (Qs. al-Maa’idah: 8). Islam selalu mengajarkan
kepada umatnya untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, adil terhadap diri
sendiri, orang lain dan alam.
7
Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya
masyarakat Indonesia meyakini dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuaidengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia
dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama
dan penganut yang berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup di
antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sadar bahwa agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa yang
dipercayai dan diyakini, maka dikembangkanlah sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya dan tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan itu kepada orang lain.oleh karna
itusikap toleransi kepada sesame warga Negara harus lebih di junjung agar idak
terjadi selisih paham atau konflik antar keyakinan.
Dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab manusia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajibanasasinya
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan social, warna kulit, dan sebagainya. Karena itu kita harus menanamkan
pada diri kita sikap saling mencintai sesama manusiam sikap tenggang rasa serta
sikap tidak semena-mena terhadap orang lain kususnya orang-orang kecil (wong
cilik). Kemanusian yang adil dan beradap berarti menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusian, gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiandan berani membela
dan mengakui kebenaran dan keadilan.
3. Persatuan Indonesia
8
Dengan sila Persatuan Indonesia, ,manusia Indonesia menempatkan persatuan,
kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di ataskepentingan
pribadi dan golongan. Menempatkan Kepentingan Negara dan Bangsa di atas
kepentingan pribadi berarti bahwa manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban
untuk kepentingan Negara dan bangsa itu dilandasi oleh rasa cinta tanah air dan
bangsanya, maka dikembangkanlah rasa kebanggaan kebangsaandan bertanah air
Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan atas
dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan
persatuan bangsa.
9
Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara
hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.Demikian Perlu dipupuk
sikap sukamemberikan pertolongan kepada orang yangmemerlukan agar dapat
berdiri sendiri. Dengan sikap yang demikian ia tidak menggunakan hak miliknya
untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadaporang lain, juga untuk hal-hal
yang bersifat pemborosan dan hidup bergayamewah serta perbuatan-perbuatan lain
yang bertentangan dengan atau merugikankepentingan umum. Demikian juga
dipupuk sikap suka kerja keras dan sikapmenghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
10
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai pemaparan yang telah disebutkan di atas, dapat ditarikkesimpulan
bahwa.
1. Lahirnya Pancasila merupakan sebuah hasil mufakat yang sangat penting dalam
sejarah bangsa Indonesia di awal kemerdekaan. Dijadikannya Pancasila
sebagai dasar Ideologi Negara adalah keputusan besar yang diterima oleh semua
kalangan, baik dari perbedaan suku ataupun agama (muslim dan non-
muslim). Penerimaan ini demi maslahat besar, yakni persatuan dan
keutuhan bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai dasar Negara tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam,
karena Pancasila telah merangkum sebagian besar ajaran-ajaran pokok
yang terdapat di dalam Islam , diantaranya ialah :
a. Tauhid
b. Kemanusiaan
c. Bersikap adil terhadap sesama manusia
d. Bermusyawarah dalam mengambil keputusan-keputusan bersama
e. Keadilan social dan keadilan ekonomi.
3. Pancasila mengatur atau mengontrol aspek- aspek perilaku bagi rakyat
Indonesia. Implementasikan pancasila haruslah diterapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena pancasila merupakan ideologi
bangsa, sebagai falsafah bangsa, sebagai jati diri dan identitas diri bangsa
indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
Zahro, Ahmad, at. al., Antologi Kajian Islam, Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, Surabaya,
2006.
__________http://initu.id/sejarah-lahirnya-pancasila-sebagai-dasar-negara-di-
indonesia/. Diakses Diakses tanggal 11 Oktober 2018 Pukul 14:18 WIB.
_________https://www.academia.edu/17649297/Presentasi_Rumusan_dan_Siste
matis_Pancasila_Dalam_Sejarah_Perkembangan_Ketatanegaraan_Indonesia.
Diakses Diakses tanggal 13 Oktober 2018 Pukul 20:29 WIB.
_________https://www.scribd.com/doc/133751859/Implementasi-Pancasila-
dalam-Kehidupan-Berbangsa-dan-Bernegara-docx. Diakses Diakses tanggal
13 Oktober 2018 Pukul 22:29 WIB.
________https://www.academia.edu/30432028/PANCASILA_DALAM_PERSPEK
TIF_AL-QURAN_Kaitannya_Dengan_Ideologi_Negara_. Diakses Diakses
tanggal 13 Oktober 2018 Pukul 21:49 WIB.
12