Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang pajak sebagai ujung tombak pembangunan.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan karunia dan
rahmatnya. Serta kami juga berterima kasih kepada Ir. H. Adjat Sudrajat, MP.
selaku dosen mata kuliah PPKN yang sudah memberikan kepercayaan
menyelesaikan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah yang kita buat.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah pancasila dan implementasinya
untuk semua pembaca ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Bandung, 16 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Sejarah perkembangan pancasila .............................................................. 3

2.2 Pancasila dalan perspektif Al-Qur’an ....................................................... 6

2.3 Impementasi pancasila dalam kehidupan bernegara ................................ 7

BAB III PENUTUPAN ......................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah sebuah ideologi bangsa Indonesia dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara dimana seluruh masyarakat berpedoman kepada pancasila
itu sendiri. Dalam makna pancasila di sebutkan bahwa seluruh komponen dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara mesti mengamalkan amanat dari nilai yang
terkandung dalam pancasila itu sendiri mulai bagaimana cara hidup dalam kontek
indvidu sampai kelompok baik itu dalam hal pemerintahan atau non pemerintahan
sesuai dengan tujuan di bentuknya pancasila oleh para pendiri bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi warga
negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Terdapat lima sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-nilai
tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar dan puncak budaya
bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa
sebagai dasar negara dan pandangan hidup.
Pengamalan nilai pancasila adalah kewajiban seluruh rakyat indonesia tak
terkecuali para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang menjadi tumpuan
utama nasib bangsa di masa yang akan datang. Artinya pengamalan nilai-nilai
pancasila dikalangan generasi muda harus lebih mendalam sesuai dengan harapan
bangsa kepada para generasi muda itu sendiri.
Menyadari bahwa pentingnya pancasila sebagai dasar negara maka dalam
kehidupan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
merupakan sesuatu yang sangat bernilai. Pancasila sebagai pandangan hidup berisi
konsep kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, sekaligus
mengandung pemikiran ataupun gagasan yang mendasar mengenai tatanan
kehidupan, sesuai dengan nilainilai Pancasila. Selain itu Pancasila digunakan
sebagai petunjuk arah untuk melaksanakan kegiatan dalam segala bidang
kehidupan, baik kehidupan di dunia maupun pasca kehidupan di dunia. Pandangan
hidup inilah yang menjadikan suatu bangsa memiliki arah yang jelas.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan pancasila ?
2. Bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan bernegara ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah perkembangan pancasila.
2. Mengetahui bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan
bernegara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah perkembangan pancasila


Dasar negara sangat penting bagi suatu bangsa. Tanpa dasar negara, negara akan
goyah, tidak mempunyai tujuan yang jelas, dan tidak tahu apa yang ingin dicapai
setelah negara tersebut didirikan. Sebaliknya, dengan adanya dasar negara, suatu
bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi berbagai permasalahan
yang dapat datang dari arah mana saja. Perumpamaan negara yang tidak memiliki
dasar negara yaitu bagaikan bangunan tanpa pondasi, tentu saja bangunan itu akan
cepat roboh.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dapat diartikan sebagai lima dasar
terbentuknya negara. Istilah Pancasila ini termuat dalam Kitab Sutasoma yang
ditulis oleh Empu Tantular. Pancasila sebagai dasar negara memiliki sejarah yang
tak lepas dari proses kemerdekaan Indonesia. Proses itu berlangsung mulai dari
sidang BPUPKI sampai sidang PPKI setelah Indonesia merdeka.

2.1.1 Periode 17 Agustus 1945 - 27 Desember 1949


Perjalanan ketatanegaran Indonesia mengalami pasang surut seiring dengan
perjalanan waktu. Setelah Indonesia merdeka (17 Agustus 1945), sehari kemudian
dimulailah lembaran baru ketatanegaraan Indonesia yaitu dengan disahkannya
UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sebagai bentuk
hukum dasar tertulis Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sumber hukum,
artinnya segala peraturan yang ada dalam ketatanegaraan haruslah bersumber pada
UUD sebagai sumber hukum yang berlaku.

a. Sidang pertama (29 Mei – 1 juni 1945)


1. Prof. Muh. Yamin

Hasil Sidang Pertama ini yaitu membahas rumusan dasar filsafat bagi negara
Indonesia merdeka. Pada tanggal 19 Mei 1945 Prof. Mr. Muh. Yamin mengusulkan
dasar negara dalam pidatonya tidak tertulis pada tanggal 19 Mei 1945 dalam sidang
BPUPKI, yaitu :

 Peri kabangsaan

3
 Peri kemanusiaan
 Peri ketuhanan
 Peri kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat
2. Prof. Mr. Dr. R Soepomo

Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Mr. Dr. Soepomo mengemukakan pendapatnya
dalam sidang BPUPKI, yaitu :

 Paham persatuan
 Perhubungan negara dan agama
 Sistem badan permusyawaratan
 Sosialisasi negara
 Hubungan antar bangsa yang bersifat asia timur raya
3. Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno mengucapkan pidato tentang lima asas yang
dikenal dengan istilah pancasila yaitu, antara lain :

 Kebangsaan indonesia
 Internasionalisme atau perikamanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Ketuhanan yang berkebudayaan

PIAGAM JAKARTA

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-


pemeluknya
2. Kemunisaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
b. Sidang kedua (10-17 Juli 1945)

4
Selain mengesahkan piagam jakarta sebagai mukaddimah rancangan UUD 1945,
BPUPKI juga mengesahkan batang tubuh UUD 1945 yang memuat dua ketentua
penting yaitu :

 Negara berdasar pada ketuhana yang maha esa dengan kewajiban


menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya.
 Presiden adalah orang indonesia asli yang beragama islam
 Sidang BPUPKI Ke-2 ini merupakan kelanjutan sidang panitia kecil. Hasil
sidang yaitu membahas rancangan hukum dasar yang nantinya setelah
indonesia merdeka menjadi UUS 1945

Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

Pada tanggal 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan panitia
persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI) atau disebut Dekoritsu Junbi Inkai yang
diketuai Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai wakilnya. Pementukan PPKI sebagai
akibat dari bayangan kekalahan jepang, karena pada tanggal 6 agustus 1945 kota
hiroshima dibom oleh sekutu (Amerika Serikat). Sebagaimana diketahui pada
periode pertama terbentuknya negara republik indonesia, konstitusi yang berlaku
adalah UUD 1945, yang ditetapkan dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
agustus 1945, yang dalan pembukaan UUD 1945 tersebut, terdapat rumusan
pancasila. Rumusan dasar pancasila yang tervantum dalam pembukaan UUD 1945
inilah yang sah dan benar, karena disamping mempunyai kedudukan konstitusional,
juga disahkan oleh suatu badan yang mewakili seluruh bangsa indonesia (PPKI)
yang berarti pula disepakati oleh seluruh bangsa indonesia.

2.1.2 Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950


Rumusan dan sistematika pancasila yang terdapat pada mukaddimah konstitusi
RIS, antara lain :
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Peri kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial

5
2.1.3 Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Pembukaan UUD 1950 ini dengan menggunakan pasal 190 pasal 127a dan pasal
191 ayat(2) UUD RIS maka dengan UUD No. 7 tahun 1950 lembaran RIS 1950
No. 56 yang berisi dua ketentuan yaitu :
 Indonesia kembali menjadi negara kesatuan dengan menggunakan
UUDS1950 yang merupakan hasil perubahan konstitusi RIS
 Perubahan bentuk susunan negara dengan UUDS 1959 secara resmi
dinyarakan berlaku mulai 17 agustus 1950
2.1.4 Periode 5 Juli 1959 – sekarang
Dengan dekrit presiden 5 Juli ()5), maka berlaku kembali UUD. Dengan
demikiaan rumusan dan sistematika pancasila tetap seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke 4. Untuk mewujudkan pemerintahan negara
berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila di bentuklah alat-alat perlengkapan Negara,
antara lain :
1. Presiden dan Menteri-Menteri
2. Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR)
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
4. Dewan Pertimbangan Agung Sementara

2.2 Pancasila dalan perspektif Al-Qur’an


Dalam suatu negara dibutuhkan suatu tata aturan yang bisa mengakomodir
seluruh masyarakat di bawah naungan negara tersebut. Demikian halnya dengan
Indonesia sebagaimana kita ketahui bersama dalam sejarah bahwa sejak lama
Pancasila telah menopang dan mengakomodir berbagai suku, ras, dan agama yang
ada di Indonesia. Pancasila dirasa sangat sesuai dan tepat untuk mengakomodir
seluruh ras, suku bangsa, dan agama yang ada di Indonesia. Hal ini dibuktikan
bahwa sila-sila Pancasila selaras dengan apa yang telah tergaris dalam al-Qur’an.

Ketuhanan Yang Maha Esa. al-Qur’an dalam beberapa ayatnya menyebutkan


dan selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengesakan Tuhan (misalkan
QS. al-Baqarah: 163). Dalam kacamata Islam, Tuhan adalah Allah semata. Namun,
dalam pandangan agama lain Tuhan adalah yang mengatur kehidupan manusia,
yang disembah.

6
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini mencerminkan nilai
kemanusiaan dan bersikap adil (Qs. al-Maa’idah: 8). Islam selalu mengajarkan
kepada umatnya untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, adil terhadap diri
sendiri, orang lain dan alam.

Persatuan Indonesia. Semua agama termasuk Islam mengajarkan kepada


umatnya untuk selalu bersatu dan menjaga kesatuan dan persatuan (Qs. Ali Imron:
103).

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/ perwakilan. Pancasila dalam sila keempat ini selaras dengan
apa yang telah digariskan al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Islam selalu mengajarkan untuk selalu bersikap bijaksana dalam
mengatasi permasalahan kehidupan (Shaad: 20) dan selalu menekankan untuk
menyelesaikannya dalam suasana demokratis (Ali Imron: 159).

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila yang menggambarkan


terwujudnya rakyat adil, makmur, aman dan damai. Hal ini disebutkan dalam surat
al-Nahl ayat 90.

2.3 Impementasi pancasila dalam kehidupan bernegara


Setelah kita mengungkit tentang sejarah pancasila kita dapat melihat seberapa
tangguhnya struktur nilai pancasila. Berdasarkan kesepakatan bangsa, Pancasila
adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka
konsekuensinya setiap warga Negara harus memahami dan mengimplementasikan
nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Pada dasarnya setiap warga negara
telah memiliki pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila, dengan latar belakang pengalamandan pendidikan masing-masing.Tetapi
pegamalannya pun perlu diperhitungkan sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi bangsa dan negara.

Berikut implementasi nilai-nilai sila pancasila yang mengacu pada kehidupan


berbangsa dan bernegara :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

7
Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya
masyarakat Indonesia meyakini dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuaidengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia
dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama
dan penganut yang berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup di
antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sadar bahwa agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa yang
dipercayai dan diyakini, maka dikembangkanlah sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya dan tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan itu kepada orang lain.oleh karna
itusikap toleransi kepada sesame warga Negara harus lebih di junjung agar idak
terjadi selisih paham atau konflik antar keyakinan.

2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab

Dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab manusia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajibanasasinya
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan social, warna kulit, dan sebagainya. Karena itu kita harus menanamkan
pada diri kita sikap saling mencintai sesama manusiam sikap tenggang rasa serta
sikap tidak semena-mena terhadap orang lain kususnya orang-orang kecil (wong
cilik). Kemanusian yang adil dan beradap berarti menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusian, gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiandan berani membela
dan mengakui kebenaran dan keadilan.

Sadar bahwa Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasadirinya


bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

8
Dengan sila Persatuan Indonesia, ,manusia Indonesia menempatkan persatuan,
kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di ataskepentingan
pribadi dan golongan. Menempatkan Kepentingan Negara dan Bangsa di atas
kepentingan pribadi berarti bahwa manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban
untuk kepentingan Negara dan bangsa itu dilandasi oleh rasa cinta tanah air dan
bangsanya, maka dikembangkanlah rasa kebanggaan kebangsaandan bertanah air
Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan atas
dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan
persatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan, manusia Indonesia mempunyai kedudukan,hak dan
kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya
selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan Negara dankepentingan
masyarakat. Karena mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yangsama maka
pada dasarnya tidak boleh ada satu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain.
Sebelum mengambil keputusanyang menyangkut kepentingan bersamaterlebih
dahulu diadakan musyawarah. Keputusan disyahkan secara mufakat.Musyawarah
untuk mencapai mufakat ini diliputi oleh semangat kekeluargaan,yang merupakan
ciri khas bangsa Indonesia. Manusia Indonesia menghormati danmenjunjung
tinggin setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang
bersangkutan menerima dan melaksanakan dengan itikad baik dan
rasatanggungjawab.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, manusiaIndonesia


menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatanyang luhur
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.

9
Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara
hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.Demikian Perlu dipupuk
sikap sukamemberikan pertolongan kepada orang yangmemerlukan agar dapat
berdiri sendiri. Dengan sikap yang demikian ia tidak menggunakan hak miliknya
untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadaporang lain, juga untuk hal-hal
yang bersifat pemborosan dan hidup bergayamewah serta perbuatan-perbuatan lain
yang bertentangan dengan atau merugikankepentingan umum. Demikian juga
dipupuk sikap suka kerja keras dan sikapmenghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Dengan kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah pandangan


hidup bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia serta merasakan bahwa
Pancasila adalah sumber kejiwaan Masyarakat dan Negara Republik Indonesia,
maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan
utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.Oleh karena
itu pengamalannya harus dimulai dari setiap warga Negara Indonesia,setiap
penyelenggara Negara yang secara meluas akan berkembang menjadiPengamalan
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembagakemasyarakatan baik
dipusat maupun di daerah.

10
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Dari berbagai pemaparan yang telah disebutkan di atas, dapat ditarikkesimpulan
bahwa.

1. Lahirnya Pancasila merupakan sebuah hasil mufakat yang sangat penting dalam
sejarah bangsa Indonesia di awal kemerdekaan. Dijadikannya Pancasila
sebagai dasar Ideologi Negara adalah keputusan besar yang diterima oleh semua
kalangan, baik dari perbedaan suku ataupun agama (muslim dan non-
muslim). Penerimaan ini demi maslahat besar, yakni persatuan dan
keutuhan bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai dasar Negara tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam,
karena Pancasila telah merangkum sebagian besar ajaran-ajaran pokok
yang terdapat di dalam Islam , diantaranya ialah :
a. Tauhid
b. Kemanusiaan
c. Bersikap adil terhadap sesama manusia
d. Bermusyawarah dalam mengambil keputusan-keputusan bersama
e. Keadilan social dan keadilan ekonomi.
3. Pancasila mengatur atau mengontrol aspek- aspek perilaku bagi rakyat
Indonesia. Implementasikan pancasila haruslah diterapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena pancasila merupakan ideologi
bangsa, sebagai falsafah bangsa, sebagai jati diri dan identitas diri bangsa
indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Zahro, Ahmad, at. al., Antologi Kajian Islam, Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, Surabaya,
2006.

Tafsir, Ahmad. Filasafat Ilmu, PT. Remaja Rosdakarya Bandung, 2007.

Ramadhani. repository.unpas.ac.id/13097/3/11.%20BAB%20I.pdf. diakses tanggal


11 Oktober 2018 Pukul 13:37 WIB.

Ningsih, Retno. eprints.ums.ac.id/32873/2/BAB%20I.pdf. Diakses tanggal 11


Oktober 2018 Pukul 13:40 WIB.

__________http://initu.id/sejarah-lahirnya-pancasila-sebagai-dasar-negara-di-
indonesia/. Diakses Diakses tanggal 11 Oktober 2018 Pukul 14:18 WIB.

_________https://www.academia.edu/17649297/Presentasi_Rumusan_dan_Siste
matis_Pancasila_Dalam_Sejarah_Perkembangan_Ketatanegaraan_Indonesia.
Diakses Diakses tanggal 13 Oktober 2018 Pukul 20:29 WIB.

_________https://www.scribd.com/doc/133751859/Implementasi-Pancasila-
dalam-Kehidupan-Berbangsa-dan-Bernegara-docx. Diakses Diakses tanggal
13 Oktober 2018 Pukul 22:29 WIB.

________https://www.academia.edu/30432028/PANCASILA_DALAM_PERSPEK
TIF_AL-QURAN_Kaitannya_Dengan_Ideologi_Negara_. Diakses Diakses
tanggal 13 Oktober 2018 Pukul 21:49 WIB.

12

Anda mungkin juga menyukai