Anda di halaman 1dari 53

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :


❑ Menjelaskan Pancasila sebagai kesepakatan
bangsa Indonesia.
❑ Menguraikan pengertian Pancasila dan proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
❑ Mendeskripsikan kedudukan Pancasila bagi
bangsa Indonesia.
❑ Menganalisis Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
Kesepakatan Bangsa Indonesia

Pengertian Pancasila

Proses Perumusan
PANCASILA Pancasila

Kedudukan Dasar Negara


Pancasila Bagi Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia
Ligatur Bangsa
Jati diri Bangsa

Sebagai Ideologi Terbuka


1. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

a. Kesepakatan Bangsa Indonesia

Bukti-bukti bahwa Pancasila mrp hasil kesepakatan


Bangsa Indonesia dengan legalitas yang kuat, dapat
ditinjau dari :
▪ Justifikasi yuridis (UUD 1945 dan Ketetapan MPR),
▪ Justifikasi Teoritis - Filsafati (Alinea Keempat dan Pasal 29
UUD 1945),
▪ Justifikasi Sosiologis – historis (Telah hidup nilai-nilai
Pancasila tsb dlm budaya bangsa Indonesia).
b. Pengertian Pancasila

Beberapa pengertian Pancasila yang dikemukakan oleh


para ahli :
1. Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang
berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau
peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman
atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

2. Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang


turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
Indonesia.
Lanjutan ………….

3. Notonegoro, Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara


Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan
Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan
Ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.

4. Berdasarkan Terminologi, Pada 1 juni 1945, dalam sidang


Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas
dasar digunakakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi
nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang
diusulkannya.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal
Mula, Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta
hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional,
dilanjutkan penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut :

1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Pancasila”


sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal ! Pendapat
anda tentang Pancasila ? .....................................................

No Tokoh Uraian Singkat

1. Muh Yamin .........................................................................

2. Notonagoro .........................................................................
Lanjutan ………….
2. Pengertian Pancasila menurut Ir. Soekarno adalah isi jiwa
bangsa Indonesia yang turun temurun sekian abad lamanya
terpendem bisu oleh kebudayaan barat. Berikan penjelasn
singkatnya yang dimaksud dengan !
a. Isi jiwa bangsa: .........................................................................
b. Terpendam bisu : ......................................................................
3. Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia
berdasarkan justifikasi yuridik, filsafat dan teoritik serta
sosiologik dan historik. Beri penjelasan singkat pada kolom
di bawah ini !

Justifikasi Yuridis Filsafat - Toeritis


...................................... ......................................
.................................... ....................................
Lanjutan ………….

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa Pancasila sebagai


dasar negara dan ideologi nasional dikatakan sebagai hasil
kesepakatan bangsa Indonesia !
..........................................................................................................
.
5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara
pendapat Ir. Soekarno dengan Mr. Muh Yamin berkaitan
dengan Pancasila di bawah ini !

Persamaan Perbedaan
.................................................... ....................................................
.................................................... ....................................................
c. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

BPUPKI telah mengadakan sidang 2 kali, yaitu :


▪ Sidang Pertama, tgl 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 (dikemukakan usul
dan pendapat oleh anggota BPUPKI mengenai Dasar Negara
dan Rancangan UUD).
▪ Sidang Kedua, tgl 10 s.d. 17 Juli 1945.

Mr. Muhammad Yamin, pada tgl. 29 Mei 1945


menyampaikan sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Lanjutan ………….

Mr Soepomo, pada tgl. 31 Mei 1945 menyampaikan usulan sbb :


1. Paham Negara Kesatuan
2. Perhubungan Negara dengan Agama
3. Sistem Badan Permusyawaratan
4. Sosialisasi Negara
5. Hubungan antar Bangsa

Ir. Soekarno, tgl. 1 Juni 1945 mengusulkan sbb :


1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. KeTuhanan yang berkebudayaan.
Lanjutan ………….
Panitia Kecil pada sidang PPKI, tgl. 22 Juni 1945, sbb :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Panitia kecil bertugas untuk menggolong-golongkan dan memeriksa


catatan-catatan tertulis selama sidang.
Ketua : Ir. Soekarno
Anggota : 1) Drs. Mohammad Hatta, 2) Mr. Muhammad Yamin, 3)
Mr. A. Subardjo, 4) Mr. A.A. Maramis 5) K.H. A. Kahar Moezakkir, 6)
K.H.A Wachid Hasjim, 7) Abikusno Tjokrosujoso, 8) H. Agus Salim
Panitia Kecil atau panita 9 (sembilan) yang pada akhirnya
menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
Lanjutan ………….
Rumusan Akhir Pancasila, ditetapkan tgl 18 Agustus 1945, sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila


sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. (Tap
MPRS No. XX/MPRS/1966, jo Tap MPR
No.XVIII/MPR/1988 dan Tap MPR
No.III/MPR/2000).
d. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia :


▪ Sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan
penyelenggaraan negara.
▪ Bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan
umum.
▪ Merupakan kaidah negara yang fundamental, yaitu
bahwa hukum dasar tertulis (UUD), hukum tidak
tertulis (konvensi), dan semua hukum atau peraturan
perundang-undangan harus bersumber pada
Pancasila.
Lanjutan ………….
Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara, dalam bentuk peraturan
perundang-undangan berisifat imperatif (mengikat)
bagi :
• Penyelenggara negara
• Lembaga kenegaraan
• Lembaga kemasyarakatan
• Warga negara Indonesia di mana
pun berada, dan
• Penduduk di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Lanjutan ………….
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan Pembukaan
UUD 1945 dan berdasarkan Ketetapan MPR No. III/MPR/2003 tentang
Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan,
adalah sbb :
Cita Cita
Negara Hukum

Panda-n Panda-n Panda-n


gan gan gan Konstitutif Regulatif
Hidup Hidup Hidup Staatsfunda- Staatsgrundge
Masya-r Bangsa Negara mentalnorm setze ke bawah
akat

Cita
Lainnya
Lanjutan ………….

PANCASILA Cita Hukum

Staatsfundamentalnorm
Pancasila Dlm
Pembukaan UUD
1945

Batang Tubuh Dan


Penjelasan UUD 1945 Staatsgrundge setze
Ketetapan MPR

Peraturan Perundang-undangan Formell Fgesetz &


mulai dari undang-undang sampai Verordnung &
Keputusan Gubernur, Autoname Satzung
Bupati/Kotamadya
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa :

Merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan


bangsa dan negara agar dapat :
❖ Mampu berdiri kokoh,
❖ Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal dan
memecahkan masalah (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan) yang dihadapi oleh
bangsa, dan
❖ Tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, termasuk
dalam era global dewasa ini.
Lanjutan ………….

Pancasila sebagai pandangan hidup, nilai-nilainya telah


terkristalisasi dari kehidupan nyata masyarakat Indonesia,
antara lain :
▪ Kedamaian, ▪ Keselarasan,
▪ Keimanan, ▪ Keberadaban,
▪ Ketaqwaan, ▪ Persatuan dan Kesatuan,
▪ Keadilan, ▪ Mufakat,
▪ Kesetaraan, ▪ Kebijaksanaan,
▪ Kesejahteraan.
Pancasila Sebagai Ligatur Bangsa Indonesia

Kata “ligatur” berasal dari bahasa Latin – ligatura –


yang berarti sesuatu yang mengikat. Prof. Dr.
Roland Peanok, memberi makna ligatur sebagai
“ikatan budaya” atau cultural bond.

Jadi, ligatur merupakan ikatan budaya yang


berkembang secara alami dalam kehidupan
masyarakat, tidak karena paksaan yang dipandang
perlu dan penting untuk menjaga keutuhan dan
kesatuan masyarakat.
Lanjutan ………….

Bung Karno, dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa


nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bersumber
dan digali dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Pancasila sebagai lagatur bangsa Indonesia, mampu


memenuhi kriteria :
1. Memiliki daya ikat bangsa yang mampu menciptakan
suatu bangsa dan negara yang kokoh,
2. Nilai-nilai Pancasila, telah difahami dan diyakini oleh
masyarakat, yang selanjutnya diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa adanya rasa paksaan.
Pancasila Jati Diri Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang mempribadi


(living reality), sehingga sekaligus merupakan jatidiri bangsa
Indonesia.

Jatidiri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di dalam


masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip
dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar negara sebagai landasan
statis, ideologi nasional, dan sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang
bersangkutan dlm menghadapi segala permasalahan menuju
cita-citanya.

Jatidiri bangsa Indonesia bersifat khusus, otentik dan orisinil yang


membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Pancasila Ideologi Terbuka

1. Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber


dari nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakat)
2. Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar
Pandangan ideologi tersebut mengandung idealisme,
Dr. Alfian bukan lambungan angan-angan (utopia).
3. Dimensi Fleksibelitas/Pengembangan
(suatu ideologi memiliki keluwesan yang
Dimensi merangsang pengembangan
Ideologi pemikiran-pemikiran baru yang relevan
tentang dirinya, tanpa menghilangkan
Terbuka
atau mengingkari hakekat/jati dirinya).
Gagasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun


semangatnya sendiri sesunguhnya dapat ditelusuri dari
pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945.

Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa


betapa kokohnya suatu ideologi, bila tidak memiliki dimensi
fleksibelitas, maka akan mengalami kesulitan bahkan
mungkin kehancuran (contoh : runtuhnya Komunisme di
Uni Soviet).

Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis.


Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun
pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun
waktu.
Lanjutan ………….

Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan


gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka :
1. Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan dengan
situasi & kondisi zaman yg terus mengalami perubahan.
2. Terkandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila
dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan
bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
3. Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan,
terutama menghadapi globalisasi dan keterbukaan.
4. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia
tetap bertahan dalam wadah dan ikatan NKRI.
Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Fleksibelitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai :


1. Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai dasar yang relatif tetap
yang terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar yang dijabarkan secara lebih kreatif dan
dinamis dalam bentuk UUD 1945, TAP MPR, dan Peraturan
perundang-undangan lainnya.
3. Nilai Praxis, merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya
dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara
(misalnya : menghormati, kerja sama, kerukunan, dsb).
Batas Keterbukaan Ideologi Pancasila

Batas jenis pertama :


Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai
instrumental, sedangkan nilai dasar atau instrinsiknya
mutlak dilarang.

Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma :


1. Penyesuaian nilai instrumental, pada tuntutan kemajuan jaman,
harus dijaga agar daya kerja dari nilai instrumental yang
disesuaikan itu tetap memadai untuk mewujudkan nilai instrinsik
yang bersangkutan.
2. Nilai instrumental pengganti, tidak boleh bertentangan antara
linea recta dengan nilai instumental yang diganti.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
❑ Menguraikan pengertian nilai, ciri-ciri dan
macam-macam nilai.
❑ Mendeskripsikan Pancasila sebagai sumber
nilai.
❑ Menganalisis Pancasila sebagai paradigma
pembangunan.
❑ Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
Pengertian Nilai
Nilai Ciri-ciri Nilai
Macam-macam Nilai

PANCASILA Sebagai Sumber Nilai


SUMBER
NILAI Paradigma Pembangunan

Sikap Positif Terhadap Pancasila


Sebagai Ideologi Terbuka
1. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan
Paradigma Pembangunan

a. Pengertian Nilai
Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :
1. Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri
(obyektif), merupakan suatu hal yg obyektif dan
membentuk semacam “dunia nilai”, yang menjadi
ukuran tertinggi dari perilaku manusia (filsuf Max
Scheler dan Nocolia Hartman).

2. Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada


penangkapan dan perasaan orang (subyektif), menurut
Nietzsche, nilai yg dimaksudkan adalah tingkat atau
derajat yang diinginkan oleh manusia.
Beberapa pengertian tentang nilai :
▪ Kamus Ilmiah Populer, Nilai adalah ide ttg apa yang baik, benar,
bijaksana dan apa yg berguna sifatnya lebih abstrak dari norma.
▪ Laboratorium Pancasila IKIP Malang, Nilai adalah sesuatu yang
berharga, yang berguna, yang indah, yang memperkaya batin,
yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.
▪ Nursal Luth dan Dainel Fernandez, Nilai adalah perasaan-perasaan
tentang apa yg diinginkan atau tidak diinginkan yg mempengaruhi
perilaku sosial dari orang yg memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal
benar salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak, disenangi/tidak.
▪ C. Kluckhoorn, Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit khas dari
perorangan atau karakteristik dari sekelompok orang mengenai
sesuatu yang didambakan, yang berpengaruh pada pemilihan pola,
sarana, dan tujuan dari tindakan.
b. Ciri-ciri Nilai

1. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value),


yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar/
yg mendorong timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi.

2. Nilai yang dominan, mrp nilai yg dianggap lebih penting


dari pada nilai-nilai lainnya, dengan pertimbangan :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai yg dirasakan oleh agt kelompok tsb.
c. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
d. Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang
membawakan nilai tersebut.
c. Macam-macam Nilai

No Nama Tokoh Pendapat/Uraian


1. Alport Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat di dalam
kehidupan masyarakat, dalam 6 (enam) macam, yaitu ;
(nilai teori, ekonomi, estetika, sosial, politik, & religi).
2. Sprange Nilai dapat dibedakan menjadi 6 (enam) antara lain ;
(nilai ilmu pengetahuan, nilai ekonomi, nilai agama,
nilai seni, nilai sosial, dan nilai politik).
3. Sprange, Mengidentifikasi 8 (delapan) nilai-nilai masyarakat
Harold barat dalam hubungannya dengan manusia lain, yaitu ;
Lasswell (kekuasaan, pendidikan/penerangan (enlightenment),
kekayaan (wealth), kesehatan (well-being),
keteram-pilan (skill), kasih sayang (affection),
kejujuran (rectitude) dan keadilan (rechtschapenheid)
dan kese-garan, respek (respect).
Lanjutan ………….

Prof. Dr. Notonagoro, membagi menjadi 3 (tiga) bagian :

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi


unsur manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kgt atau aktivitas.
3. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi rokhani manusia, dapat dibedakan atas 4 (empat)
macam :
a. Nilai kebenaran/ kenyataan (ratio, budi dan cipta).
b. Nilai keindahan (perasaan dan estetis).
c. Nilai moral/ kebaikan (karsa dan etika).
d. Nilai religius (keyakinan/ kepercayaan manusia).
d. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber nilai,


secara umum dapat dilihat dalam Sila-sila Pancasila
sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lanjutan ………….
Tinjauan metafisika terhadap Pancasila sehingga
nilai-nilainya memiliki sifat objektif :
1. Rumusan sila-sila Pancasila menunjukkan kenyataan adanya sifat-sifat
abstrak, umum dan universal.
2. Inti sila-sila Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia, baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan maupun
keagamaan.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 menurut ilmu
hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang mendasar.
4. Pembukaan UUD 1945 (yang memuat jiwa Pancasila), secara hukum tidak
dapat diubah oleh setiap pun termasuk MPR hasil pemilihan umum.
5. Pembukaan UUD 1945 terkandung Pancasila yang tidak dapat diubah
(tetap), krn kemerdekaan merupakan karunia Tuhan.
Lanjutan ………….
No Pancasila Uraian / Penjelasan
1. Sila Pertama Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari
segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu
bergantung kepada-Nya.
2. Sila Kedua Manusia memiliki haki-kat pribadi yang mono-pluralis
terdiri atas susunan kodrat jiwa raga, serta berkedudukan
sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Sila Ketiga Berupa pengakuan terhadap hakikat satu yang secara
mutlak tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan
suatu keseluruhan dan keutuhan.
4. Sila Keempat Menjunjung dan mengakui adanya rakyat yang meliputi
keseluruhan jumlah semua orang warga dalam lingkungan
daerah atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasal
dari rakyat dilaksanakan oleh rakyat dan diperuntukkan
untuk rakyat.
5. Sila Kelima Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu
yang berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup
kemanusiaan.
Lanjutan ………….

e. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma Pembangunan adalah suatu model, pola yang


merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk
melaksanakan perubahan yang direncanakan guna
mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari
esok yang lebih baik (secara kualitatif maupun kuantitatif).

Karena yang ingin dibangun adalah manusia dan


masyarakat Indonesia, sehingga paradigma pembangunan
harus berdasarkan kepribadian Indonesia dan menghasilkan
manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepribadian
Indonesia, yang dijiwai dan dilandasi oleh nilai-nilai luhur
Pancasila.
Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional

Makna Pembangunan Nasional, adalah upaya untuk


mening-katkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan
keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional.

Hakikat Pembangunan Nasional, adalah pembangunan manu-sia


Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya.

Tujuan Pembangunan Nasional, dilaksanakan untuk mewujud-kan


Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV.
Paradigma pembangunan nasional berdasarkan konsep, prinsip
dan nilai-nilai Pancasila :
Kerangka Teoritis Kerangka Terapan

Falsafah Pancasila Pancasila (5 Nilai Dasar yang satu)

Ideologi Negara Pancasila (Dalam Pembukaan UUD 1945) &


Esensi isi Pembukaaan sebagai arah

Wawasan Kebangsaan Wawasan Nusantara (Wadah NKRI yang


(cara pandang/cita-cita merupakan Satu Kesatuan Poleksosbudhankam
kenegaraan Negara (Otoda dalam sistem NKRI)

Metode/ Konsep Berfikir Komprehensif Integral


(Holistik, Interdisipliner)

Ketahanan Nasional
Tolok Ukur Keberhasilan (Keserasian Pembangunan yang menhasilkan
Pembangunan keuletan, ketangguhan, dan kemandirian
bangsa sesuai lingkungan yang dihadapi)

Kebijakan Pembangunan GHBN


(Tahapan/Model) Pelita (Propenas)
APBN/APBD dst. (Pelaksanaan Otoda)
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 5
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pancasila Sebagai
Sumber Nilai dan Paradigma Pembangunan (Pengertian dan
macam-macam nilai, Pancasila Sumber Nilai, dan Pancasila
Paradigma Pembangunan), dilanjutkan Penugasan dengan
menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Pancasila sumber


nilai” sesuai pendapat anda secara umum !
Pendapat anda tentang Pancasila sumber nilai? ..............................
2. Pengertian nilai menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang, adalah
sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang
memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan
martabatnya. Berikan penjelasn singkatnya !
a. Yang berharga : ...................................................................................
b. Harkat dan martabatnya`: ...................................................................
Lanjutan ………….

3. Prof. Dr. Notonagoro, berpendapat bahwa nilai dapat dibagi menjadi 3


(tiga) bagian yaitu : nilai material, nilai vital dan nilai kerokhanian. Beri
penjelasan singkat pada kolom di bawah ini !

Nilai Material Nilai Kerokhanian


..................................................... ...................................................
................................................... .................................................

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sbg warga negara dirasakan


penting untuk memahami konsep “Pancasila sebagai paradigma
pem-bangunan” !
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Lanjutan ………….

5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara konsep


pemba-ngunan masa “Orde Baru” dan “Era Reformasi” berkaitan
dengan Pancasila sebagai paradigma pembangunan di bawah ini !

Persamaan Perbedaan
.................................................... ...................................................
.................................................. .................................................
.................................................... ...................................................
.................................................. .................................................
2. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka

1. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Ketuhanan, bahwa setiap warga sudah seharusnya
memiliki pola pikir, sikap dan perilaku yang menjunjung
tinggi nilai-nilai Ketuhanan YME.
2. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Kemanusiaan, agar disesuaikan dengan sifat ideologi
Pancasila yang terbuka, maka sikap dan perilaku kita
harus senantiasa mendudukkan manusia lain sebagai
mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya.
Lanjutan ………….

3. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Persatuan Indonesia, sesuai dengan sifat idelogi
Pancasila yang terbuka, mengharuskan setiap warga
negara agar tetap mempertahankan keutuhan dan
tegak-kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Permusyawaratan/Perwakilan, terkandung makna
bahwa dalam bersikap dan bertingkahlaku, hendaknya
menghormati dan mengedepankan kedaulatan negara
sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat.
Lanjutan ………….

5. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Keadilan Sosial, bahwa dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakuat Indonesia
yang sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi
terbuka, hal ini akan mengarah pada terwujudnya
kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Perlu dihindari terjadinya kesenjangan yang mencolok


baik dibidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan alasan, mengapa kita perlu lebih mendalami kembali
makna dan kedudukan Pancasila baik sebagai dasar negara
maupun ideologi terbuka !
2. Beri penjelasan pentingnya falsafah hidup bagi suatu negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara !
3. Jelaskan mengapa suatu ideologi yang dimiliki oleh suatu
bangsa atau negara memiliki sifat yang unik atau khas !
4. Salah satu fungsi ideologi yaitu sebagai bekal dan jalan bagi
seseorang untuk menemukan identitasnya. Berikan contohnya
!
5. Jelaskan menurut pendapat anda, apa yang dimaksud ideologi
sebagai sistem !
Lanjutan ……………….

6. Jelaskan bagaimana proses falfasah hidup bangsa Indonesia


dapat menjadi ideologi nasional (dasar negara) !
7. Berikan analisis pembuktian empiris, benarkah ideologi
Pancasila merupakan ideologi terbuka !
8. Menurut pendapat anda, bagaimana seharusnya Pancasila
menjadi :
a. sumber nilai !
b. paradigma pembangunan !
9. Jelaskan mengapa setelah era orde baru (era reformasi) ada
upaya-upaya untuk menghilangkan pancasila, sehingga jika
bicara tentang Pancasila seakan-akan tidak reformis !
10. Komentar anda tentang pentingnya upaya pelaksanaan
Pancasila secara murni dan konsekuen di dalam kehidupan
sehari-hari !
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
1. Carilah referensi dari berbagai sumber yang relevan atau mendukung
tentang kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka dan
implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara !
2. Berikan pendapat atau pandangan anda tentang :
a. hal yang seharusnya dilakukan sebagai warga negara setelah
memahami dan meyakini Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi terbuka !
b. contoh perilaku yang sebaiknya dilakukan baik di lingkungan
keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar !
3. Carilah tambahan referensi dari berbagai sumber (majalah, buletin
atau kliping, internet, dan lain-lain) dapat juga wawancara dengan
berbagai nara sumber dan berikan pendapat anda :
a. yang dimaksud dengan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila ?
b. contoh-contoh sikap perilaku yang menunjukkan warga negara
Indonesia yang konsisten dengan nilai-nilai Pacasila !
STUDI WACANA
KERUKUNAN ANTAR UMAT DI INDONESIA
JADI MODEL DUNIA

Kerukunan antar umat beragama di Indonesia menjadi model bagi kerukunan


umat beragama di dunia, bahkan banyak negara yang secara serius mempelajari
tumbuhnya toleransi di tengah pluralisme di Indonesia. Demikian kesimpulan
pernyataan tokoh agama Indonesia, Sekjen Departemen Agama Faisal Ismail, dan
Kepala Pusat Kerukunan Umat beragama Abdul Fatah, di Gedung Pusat Kerukunan
Beragama di Jakarta, kemarin, berkaitan lawatannya ke Thailand dan India pada 6
– 13 Oktober 2004. Seperti dilansir Antara, lawatan tokoh agama di Indonesia ke
negara lain kali ini merupakan agenda kedua kali, setelah beberapa bulan lalu
mereka melakukan kunjungan ke Mesir dan Roma.
Misi kunjungan ini, menurut Abdul Fatah, untuk menegaskan bahwa
sesungguhnya tidak ada konflik agama di Indonesia.

Sumber : Media Indonesia/15/10/2004.


Berdasarkan wacana tersebut di atas, berikan pendapat,
tanggapan atau analisa anda !

1. Bagaimana tanggapan anda sehubungan informasi yang


disampaikan oleh Sekjen Depag Faisal Ismail dan Kepala Pusat
Kerukunan Umat Beragama Abdul Fatah ?
2. Menurut anda apa segi positif & negatif pluralisme di Indonesia ?
3. Carilah perbandingan di negara Thailand, India, Mesir atau Roma
sekitar kerukuan antar umat bergama yang ada di negara-negara
tersebut !
4. Bagaimana perasaan anda, sehubungan dengan pengakuan dari
negara-negara lain tentang kerukunan umat beragama di
Indonesia akan dijadikan model ?
5. Menurut pendapat anda, adakah hubungan kerukunan umat
beragama di Indonesia dengan falsafah hidup Pancasila yang
diyakini oleh bangsa Indonesia ?
Lanjutan ……………….

6. Bagaimana upaya-upaya nyata yang dapat kita lakukan agar


kerukunan antar umat beragama di Indonesia tetap terpelihara
dengan baik ?
7. Bila penyelenggaraan negara di Indonesia menunjukkan
perilaku konstitusional, bagaimana dampaknya terhadap :
a. Kerukunan hidup antar umat beragama !
b. Pancasila sebagai sumber nilai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara !
c. Pancasila sebagai paradigma pembangunan !

Anda mungkin juga menyukai