Anda di halaman 1dari 80

MARI,,,!

BUDAYAKAN NILAI
NILA PANCASILA DI SGL LINGK
Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi Dasar :


Kompetensi : 1.1. Mendeskripsikan Pancasila
1. Menampilkan
sikap positif sebagai ideologi terbuka.
terhadap 1.2. Menganalisis Pancasila sebagai
Pancasila sebagai
ideologi terbuka sumber nilai dan paradigma
pembangunan.
1.3. Menampilkan sikap positif
terhadap Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
Waktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai
ideologi terbuka

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan
Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menjelaskan Pancasila sebagai kesepakatan
bangsa Indonesia.
Menguraikan pengertian Pancasila dan proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
Mendeskripsikan kedudukan Pancasila bagi
bangsa Indonesia.
Menganalisis Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
Kesepakatan Bangsa Indonesia

Pengertian Pancasila

Proses Perumusan
PANCASILA Pancasila

Kedudukan Dasar Negara


Pancasila Bagi Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia
Ligatur Bangsa
Jati diri Bangsa

Sebagai Ideologi Terbuka


Hakikat Pancasila
Pancasila mrpkn hsl muswrh
lembaga2 pnylggra neg.Psila sblm d
syahkn pd tgl 18 ag 1945 trlbh
dahulu d msywrkn.mis, sdg BPUPKI 1
tgl 29-1 juni 1945, sdng panitia9 tgl
22 juni 1945, sdng BPUPKI ke2tgl 10-
16 juli1945, sdng PPKI pertama tgl
18-8-1945.
Asal mula terjadinya pancasila scr
langsung. Mnrt notonagoro asal mula
langsung pancasila mlpt sbb;
1. Asal mula bahan (Kausa Materialis)artx psila
bsmbr dr nilai2 adat istiadat,bdy,nilai religius
yg ada dlm khdpn shari2 msy ina.
2.Asal mula bentuk(Kausa Formalis)yaitu berkaitn
dng asal mula bentk, rmsn,nama pancasila
sbgi mn trdpt dlm pmbkaan UUD 1945 mrpkn
pemkrn Ir Soekarno, Drs moh,Hatta, dan para
anggota BPUPKI.
3. Asal mula karya (Kausa Efesien) yaitu bkitn
dng pntpn pancasila sbg calon dsr neg mnjd
dsr neg yg sah ol PPKI
4. Asal mula Tujuan (Kausa Finalis)

Yaitu berkaitan dng tjuan yg diinginkan


BPUPKI, PPKI, termaksut di dalamnya
Ir Soekarno, Drs Moh Hatta, dan
rmsn pancasila sblm di syahkan ol
PPKI mnjd dasar negara yg sah.
ASALA MULA TERJADINYA PANCASILA SCR TDK
LANGSUNG

Scr tdk langsung asal mula trjdx psila


adl nilai2 Ketuhanan, kmanusiaan,
persatuan,kerakyatan dan keadilan
sosial. Nilai2 ini mrpkn nilai yg
memaknai adat istiadat, kebudayaan,
srt nilai religius dlm khdpn shari Bina.
Hal ini karena mrpkn penjelmaan at
wjd Bi itu sendiri.
Berdsrkn asal mula scr tdk langsung dpt di
pahami bhw nilai adat istiadat,nilai
budaya, n religius tlh d gali dan dwjtkn
dlm rmsn psila yg kmudian disahkn sbg
dsr neg RI. Hal ini menjdkn bina ber-
pancasila dlm 3 hal, at 3 asas.
1. Asas kebudyaan; scr yuridis psila tlh
dmiliki ol Bina dlm hal adat istiadat n
kbudayaan.
2. Asas religius; nilai agama tlh dimiliki ol
bina sjk nnk moyang
3. Asas kenegaraan;psila mrpkn jati diri
Bina tlh d syahkn mnjd dsr neg. snhg
1. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

a. Kesepakatan Bangsa Indonesia

Bukti-bukti bahwa Pancasila mrp hasil kesepakatan


Bangsa Indonesia dengan legalitas yang kuat, dapat
ditinjau dari :
Justifikasi yuridis (UUD 1945 dan Ketetapan MPR),
Justifikasi Teoritis - Filsafati (Alinea Kedua, Keempat dan
Pasal 29 UUD 1945),
Justifikasi Sosiologis historis (nilai-nilai kedaerahan).
b. Pengertian Pancasila

Beberapa pengertian Pancasila yang dikemukakan oleh para


ahli :
1. Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang
berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau
peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman
atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

2. Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang


turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
Indonesia.
Lanjutan .

3. Notonegoro, Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara


Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan
Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan
Ideologi negara yang diharapkan menjadi pendangan hidup
bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.

4. Berdasarkan Terminologi, Pada 1 juni 1945, dalam sidang


Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas
dasar digunakakn oleh Presiden Soekarno untuk memberi
nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang
diusulkannya.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal
Mula, Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta
hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional,
dilanjutkan penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut :

1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang Pancasila


sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal ! Pendapat
anda tentang budaya politik ? .....................................................

No Tokoh Uraian Singkat

1. Muh Yamin .........................................................................

2. Notonagoro .........................................................................
Lanjutan .
2. Pengertian Pancasila menurut Ir. Soekarno adalah isi jiwa
bangsa Indonesia yang turun temurun sekian abad lamanya
terpendem bisu oleh kebudayaan barat. Berikan penjelasn
singkatnya yang dimaksud dengan !
a. Isi jiwa bangsa: .........................................................................
b. Terpendam bisu : ......................................................................
3. Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia
berdasarkan justifikasi yuridik, filsafat dan teoritik serta
sosiologik dan historik. Beri penjelasan singkat pada kolom
di bawah ini !

Justifikasi Yuridis Filsafat - Toeritis


..................................... .....................................
..................................... .....................................
Lanjutan .

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa Pancasila sebagai


dasar negara dan ideologi nasional dikatakan sebagai hasil
kesepakatan bangsa Indonesia !
...........................................................................................................

5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara


pendapat Ir. Soekarno dengan Mr. Muh Yamin berkaitan
dengan Pancasila di bawah ini !

Persamaan Perbedaan
.................................................... ....................................................
.................................................... ....................................................
c. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

BPUPKI telah mengadakan sidang 2 kali, yaitu :


Sidang Pertama, tgl 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 (dikemukakan usul
dan pendapat oleh anggota BPUPKI mengenai Dasar Negara
dan Rancangan UUD).
Sidang Kedua, tgl 10 s.d. 17 Juli 1945.
Mr. Muhammad Yamin, pada tgl. 29 Mei 1945
menyampaikan sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Lanjutan .

Mr Soepomo, pada tgl. 31 Mei 1945 menyampaikan usulan sbb :


1. Paham Negara Kesatuan
2. Perhubungan Negara dengan Agama
3. Sistem Badan Permusyawaratan
4. Sosialisasi Negara
5. Hubungan antar Bangsa

Ir. Soekarno, tgl. 1 Juni 1945 mengusulkan sbb :


1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. KeTuhanan yang berkebudayaan.
Lanjutan .
Panitia Kecil pada sidang PPKI, tgl. 22 Juni 1945, sbb :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Paniti kecil bertugas untuk menggolong-golongkan dan memeriksa
catatan-catatan tertulis selama sidang.
Ketua : Ir. Soekarno
Anggota : 1) Drs. Mohammad Hatta, 2) Mr. Muhammad Yamin, 3)
Mr. A. Subardjo, 4) Mr. A.A. Maramis 5) K.H. A. Kahar Moezakkir, 6)
K.H.A Wachid Hasjim, 7) Abikusno Tjokrosujoso, 8) H. Agus Salim
Panitia Kecil atau panita 9 (sembilan) yang pada akhirnya
menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
Lanjutan .
Rumusan Akhir Pancasila, ditetapkan tgl 18 Agustus 1945, sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila


sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. (Tap
MPRS No. XX/MPRS/1966, jo Tap MPR
No.XVIII/MPR/1988 dan Tap MPR
No.III/MPR/2000).
d. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia :


Sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan
penyelenggaraan negara.
Bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan
umum.
Merupakan kaidah negara yang fundamental, yaitu
bahwa hukum dasar tertulis (UUD), hukum tidak
tertulis (konvensi), dan semua hukum atau peraturan
perundang-undangan harus bersumber pada
Pancasila.
Lanjutan .
Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara, dalam bentuk peraturan perundang-
undangan berisifat imperatif (mengikat) bagi :

Penyelenggara negara
Lembaga kenegaraan
Lembaga kemasyarakatan
Warga negara Indonesia di
mana pun berada, dan
Penduduk di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Lanjutan .
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945 dan berdasarkan Ketetapan MPR No.
III/MPR/2003 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan, adalah sbb :
Cita Cita
Negara Hukum

Panda- Panda- Panda-


ngan ngan ngan Konstitutif Regulatif
Hidup Hidup Hidup Staatsfunda- Staatsgrundge
Masya- Bangsa Negara mentalnorm setze ke bawah
rakat

Cita
Lainnya
Lanjutan .

PANCASILA Cita Hukum

Staatsfundamentalnorm
Pancasila Dlm
Pembukaan UUD
1945

Batang Tubuh Dan


Penjelasan UUD 1945 Staatsgrundge setze
Ketetapan MPR

Peraturan Perundang-undangan Formell Fgesetz &


mulai dari undang-undang sampai Verordnung &
Keputusan Gubernur, Autoname Satzung
Bupati/Kotamadya
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa :

Merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan


bangsa dan negara agar dapat :
Mampu berdiri kokoh,
Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal dan
memecahkan masalah (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan) yang dihadapi oleh
bangsa, dan
Tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, termasuk
dalam era global dewasa ini.
Lanjutan .

Pancasila sebagai pandangan hidup, nilai-nilainya telah


terkristalisasi dari kehidupan nyata masyarakat Indonesia,
antara lain :

Kedamaian, Keselarasan,
Keimanan, Keberadaban,
Ketaqwaan, Persatuan dan Kesatuan,
Keadilan, Mufakat,
Kesetaraan, Kebijaksanaan,
Kesejahteraan.
Pancasila Sebagai Ligatur Bangsa Indonesia

Kata ligatur berasal dari bahasa Latin ligatura


yang berarti sesuatu yang mengikat. Prof. Dr.
Roland Peanok, memberi makna ligatur sebagai
ikatan budaya atau cultutal bond.

Jadi, ligatur merupakan ikatan budaya yang


berkembang secara alami dalam kehidupan
masyarakat, tidak karena paksaan yang dipandang
perlu dan penting untuk menjaga keutuhan dan
kesatuan masyarakat.
Lanjutan .

Bung Karno, dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa


nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bersumber
dan digali dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Pancasila sebagai lagatur bangsa Indonesia, mampu


memenuhi kriteria :
1. Memiliki daya ikat bangsa yang mampu menciptakan
suatu bangsa dan negara yang kokoh,
2. Nilai-nilai Pancasila, telah difahami dan diyakini oleh
masyarakat, yang selanjutnya diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa adanya rasa paksaan.
Pancasila Jati Diri Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang


mempribadi (living reality), sehingga sekaligus merupakan jatidiri
bangsa Indonesia.

Jatidiri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di


dalam masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi
konsep, prinsip dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar
negara sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan sebagai
landasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dlm menghadapi
segala permasalahan menuju cita-citanya.

Jatidiri bangsa Indonesia bersifat khusus, otentik dan orisinil yang


membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,


majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan
hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali tentang pemahaman kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara, pandangan hidup, ligatur bangsa dan
jatidiri bangsa !
2. Berikan alasan penjelasan, benarkah nilai-nilai Pancasila telah
menjadi living reality dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia !
3. Berikan alasan penjelasan, mengapa di era globalisasi dewasa
ini bangsa Indonesia harus berpegang kokoh pada jatidiri
bangsa !
4. Tuliskan 5 (lima) contoh nilai-nilai/pepatah/adat-budaya yang
hidup di dalam masyarakat daerah anda yg sesuai Pancasila !
e. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Beberapa pengertian tentang ideologi :


Destult de Tracy, Ideologi merupakan bagian dari filsafat
yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain
seperti pendidikan, etika dan politik, dan sebagainya.
Labaratorium IKIP Malang, Ideologi adalah seperangkat
nilai, ide dan cita-cita beserta pedoman dan metode
melaksanakan / mewujudkannya.
Kamus Ilmiah Populer, Ideologi adalah cita-cita yang
merupakan dasar salah satu sistem politik, faham
kepercayaan dan seterusnya (ideologi sosialis, ideologi
Islam, dan lain-lain).
Lanjutan .

Moerdiono, Ideologi adalah merupakan kompleks


pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan
menjadi landasan bagi seseorang (masyarakat)
untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya
serta menentukan sikap dasar untuk
mengelolanya.
Ensyclopedia International, Ideologi adalah
system of ideas,belief, and attitudes which
underlie the way of live in a particular group,
class, or society (sistem gagasan, keyakinan,
dan sikap yang mendasari cara hidup suatu
kelompok, kelas atau masyarakat khusus.
Lanjutan .

Prof. Padmo Wahyono, SH., Ideologi diberi makna


sebagai pandangan hidup bangsa, falsafah hidup
bangsa, berupa seperangkat tata nilai yang dicita-
citakan dan akan direalisir di dalam kehidupan
berkelompok. Ideologi ini akan memberikan stabilitas
arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus
memberikan dinamika gerak menuju ke yang dicita-
citakan.
Dr. Alfian, Ideologi adalah suatu pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang
bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan.
Lahir dan Tumbuh-kembang Ideologi

Diyakini Kebenaran- Dicantumkan Dalam


nya Utk Hidup Brsama Konstitusi Negara

Diakui Adanya IDEOLOGI Dirumuskan Dalam


Nilai-nilai Dasar NEGARA Deklarasi Negara

Tumbuh-kembang di Dijabarkan Dalam


dalam Masyarakat Berbagai Kehidupan

Konsep-konsep Pertam Kedua Hasil Olah Fikir Para


Abstrak (inkrimental) a Cendikiawan
Hakikat dan Fungsi Ideologi
Ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut :
Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat
merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia
dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangkah dan bertindak.
Bekal dan jalan bagi seseorang utk menemukan identitasnya.
Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Pentingnya ideologi
bagi suatu bangsa dan negara

1. Memberikan arah yang tepat bagi


tujuan yang ingin dicapai
2. Menjadi dasar atau fondasi atas
berdirinya suatu negara
3. Sebagai pedoman untuk mengatur
kahidupan masyarakat dalam
mencapai tujuan
4. Menjadi sarana pemersatu
masyarakat
Pentingnya ideologi
bagi suatu bangsa dan negara

1. Memberikan arah yang tepat bagi


tujuan yang ingin dicapai
2. Menjadi dasar atau fondasi atas
berdirinya suatu negara
3. Sebagai pedoman untuk mengatur
kahidupan masyarakat dalam
mencapai tujuan
4. Menjadi sarana pemersatu
masyarakat
4. Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 ) :
a. Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarat
an perwakilan
e. serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Ideologi Sebagai Suatu Sistem
Ideologi dapat Idee
dirumuskan sbg suatu (Gagasan-gagasan)
sistem berfikir
masyarakat untuk Hidup dan Kehidupan
menginterprestasikan (Induktif)
hidup & kehidupannya.

NEGARA
Kepribadian
DAN
Bangsa
Aspek-Aspek MASYARAKAT
Kehidupan (Deduktif)

Sistem Sistem Sistem


Politik Ekonomi Sosial-Budaya
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Pandangan Mendasar :
Nilai-nilai Sosio- Nilai-Nilai
Paham Ketuhanan
Budaya yang Filosofis
Paham Kemanusiaan
Terkristalisasi
Paham Kenegaraan
Paham Kekeluargaan &
Living Reality Musyawarah
Dalam Filsafat Negara Paham Keadilan Sosial
Masyarakat (Sistem Nilai)

Filosofis Ideologis Pancasila Pancasila


Yg Konstitusional Sbg Ideologi Sbg Dasar
Nasional Negara

Dikukuhkan Berdasarkan Peraturan Perundang-


Undang-Undang Dasar 1945 undangan
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Ideologi, Lahir
dan Tumbuh Kembangnya, Hakikat dan Fungsinya, Ideologi Sebagai
Sistem dan Pancasila sebagai Ideologi Nasional, lakukan Strategi Pem-
belajaran dengan Penugasan Cooperative Integrated Reading and Compo-
sition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 5 orang.
2. Diberikan wacana atau kliping sesuai topik bahasan.
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan
ditulis pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5. Buatlah kesimpulan bersama.
6. Penutup.
Pancasila Ideologi Terbuka

1. Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber


dari nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakat)
2. Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar
Pandangan ideologi tersebut mengandung idealisme,
Dr. Alfian bukan lambungan angan-angan (utopia).
3. Dimensi Fleksibelitas/Pengembangan
(suatu ideologi memiliki keluwesan yang
Dimensi merangsang pengembangan pemikiran-
Ideologi pemikiran baru yang relevan tentang
Terbuka dirinya, tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakekat/jati dirinya).
Gagasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun


semangatnya sendiri sesunguhnya dapat ditelusuri dari
pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945.

Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa


betapa kokohnya suatu ideologi, bila tidak memiliki dimensi
fleksibelitas, maka akan mengalami kesulitan bahkan
mungkin kehancuran (contoh : runtuhnya Komunisme di
Uni Soviet).

Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis.


Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun
pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun
waktu.
Lanjutan .

Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan


gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka :
1. Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan dengan
situasi & kondisi zaman yg terus mengalami perubahan.
2. Terkandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila
dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan
bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
3. Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan,
terutama menghadapi globalisasi dan keterbukaan.
4. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia
tetap bertahan dalam wadah dan ikatan NKRI.
Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Fleksibelitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai :


1. Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai dasar yang relatif tetap
yang terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-
nilai dasar yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis
dalam bentuk UUD 1945, TAP MPR, dan Peraturan
perundang-undangan lainnya.
3. Nilai Praxis, merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya
dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara
(misalnya : menghormati, kerja sama, kerukunan, dsb).
Batas Keterbukaan Ideologi Pancasila

Batas jenis pertama :


Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai
instrumental, sedangkan nilai dasar atau instrinsiknya
mutlak dilarang.

Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma :


1. Penyesuaian nilai instrumental, pada tuntutan kemajuan
jaman, harus dijaga agar daya kerja dari nilai instrumental
yang disesuaikan itu tetap memadai untuk mewujudkan nilai
instrinsik yang bersangkutan.
2. Nilai instrumental pengganti, tidak boleh bertentangan
antara linea recta dengan nilai instumental yang diganti.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 4

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,


majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan
hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali pemahaman anda yang dimaksud dengan
Pancasila sebagai ideologi terbuka !
2. Berikan penjelasan hubungan antara pernyataan Pancasila sbg
ideologi terbuka dgn konstelasi ideologi dunia yg tertutup !
3. Berikan penjelasan kembali tentang konsep ideologi terbuka
dan batasan keterbukaan suatu ideologi menurut Richard B.
Brandt !
4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) faktor yang mendorong
pemikiran bahwa Pancasila adalah sebagai ideologi terbuka !
5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah seorang warga
negara dpt mengimplementasikan ideologi Pancasila dlm kehidu-
pan sehari-hari untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara !
Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi Dasar :


Kompetensi : 1.1. Mendeskripsikan Pancasila
1. Menampilkan
sikap positif sebagai ideologi terbuka.
terhadap 1.2. Menganalisis Pancasila sebagai
Pancasila sebagai
ideologi terbuka sumber nilai dan paradigma
pembangunan.
1.3. Menampilkan sikap positif
terhadap Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai
ideologi terbuka

Kompetensi Dasar :
1.2. Menganalisis Pancasila sebagai
sumber nilai dan paradigma
pembangunan.
1.3. Menampilkan sikap positif terhadap
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan pengertian nilai, ciri-ciri dan
macam-macam nilai.
Mendeskripsikan Pancasila sebagai sumber
nilai.
Menganalisis Pancasila sebagai paradigma
pembangunan.
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
Pengertian Nilai
Nilai Ciri-ciri Nilai
Macam-macam Nilai

PANCASILA Sebagai Sumber Nilai


SUMBER
NILAI Paradigma Pembangunan

Sikap Positif Terhadap Pancasila


Sebagai Ideologi Terbuka
1. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan
Paradigma Pembangunan

a. Pengertian Nilai
Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :
1. Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri
(obyektif), merupakan suatu hal yg obyektif dan
membentuk semacam dunia nilai, yang menjadi
ukuran tertinggi dari perilaku manusia (filsuf Max
Scheler dan Nocolia Hartman).

2. Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada


penangkapan dan perasaan orang (subyektif), menurut
Nietzsche, nilai yg dimaksudkan adalah tingkat atau
derajat yang diinginkan oleh manusia.
Beberapa pengertian tentang nilai :
Kamus Ilmiah Populer, Nilai adalah ide ttg apa yang baik, benar,
bijaksana dan apa yg berguna sifatnya lebih abstrak dari norma.
Laboratorium Pancasila IKIP Malang, Nilai adalah sesuatu yang
berharga, yang berguna, yang indah, yang memperkaya batin,
yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.
Nursal Luth dan Dainel Fernandez, Nilai adalah perasaan-perasaan
tentang apa yg diinginkan atau tidak diinginkan yg mempengaruhi
perilaku sosial dari orang yg memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal
benar salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak, disenangi/tidak.
C. Kluckhoorn, Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit khas dari
perorangan atau karakteristik dari sekelompok orang mengenai
sesuatu yang didambakan, yang berpengaruh pada pemilihan pola,
sarana, dan tujuan dari tindakan.
b. Ciri-ciri Nilai

1. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value),


yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar/
yg mendorong timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi.

2. Nilai yang dominan, mrp nilai yg dianggap lebih penting


dari pada nilai-nilai lainnya, dengan pertimbangan :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai yg dirasakan oleh agt kelompok tsb.
c. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
d. Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang
membawakan nilai tersebut.
c. Macam-macam Nilai

No Nama Tokoh Pendapat/Uraian


1. Alport Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat di dalam
kehidupan masyarakat, dalam 6 (enam) macam, yaitu ;
(nilai teori, ekonomi, estetika, sosial, politik, & religi).
2. Sprange Nilai dapat dibedakan menjadi 6 (enam) antara lain ;
(nilai ilmu pengetahuan, nilai ekonomi, nilai agama,
nilai seni, nilai sosial, dan nilai politik).
3. Sprange, Mengidentifikasi 8 (delapan) nilai-nilai masyarakat
Harold barat dalam hubungannya dengan manusia lain, yaitu ;
Lasswell (kekuasaan, pendidikan/penerangan (enlightenment),
kekayaan (wealth), kesehatan (well-being), keteram-
pilan (skill), kasih sayang (affection), kejujuran
(rectitude) dan keadilan (rechtschapenheid) dan kese-
garan, respek (respect).
Lanjutan .

Prof. Dr. Notonagoro, membagi menjadi 3 (tiga) bagian :

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi


unsur manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kgt atau aktivitas.
3. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi rokhani manusia, dapat dibedakan atas 4 (empat)
macam :
a. Nilai kebenaran/ kenyataan (ratio, budi dan cipta).
b. Nilai keindahan (perasaan dan estetis).
c. Nilai moral/ kebaikan (karsa dan etika).
d. Nilai religius (keyakinan/ kepercayaan manusia).
d. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber nilai,


secara umum dapat dilihat dalam Sila-sila Pancasila
sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lanjutan .
Tinjauan metafisika terhadap Pancasila sehingga nilai-
nilainya memiliki sifat objektif :
1. Rumusan sila-sila Pancasila menunjukkan kenyataan adanya sifat-sifat
abstrak, umum dan universal.
2. Inti sila-sila Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia, baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan maupun
keagamaan.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 menurut
ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang
mendasar.
4. Pembukaan UUD 1945 (yang memuat jiwa Pancasila), secara hukum
tidak dapat diubah oleh setiap pun termasuk MPR hasil pemilihan
umum.
5. Pembukaan UUD 1945 terkandung Pancasila yang tidak dapat diubah
(tetap), krn kemerdekaan merupakan karunia Tuhan.
Lanjutan .
No Pancasila Uraian / Penjelasan
1. Sila Pertama Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari
segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu
bergantung kepada-Nya.
2. Sila Kedua Manusia memiliki haki-kat pribadi yang mono-pluralis
terdiri atas susunan kodrat jiwa raga, serta berkedudukan
sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Sila Ketiga Berupa pengakuan terhadap hakikat satu yang secara
mutlak tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan
suatu keseluruhan dan keutuhan.
4. Sila Keempat Menjunjung dan menga-kui adanya rakyat yang meliputi
keseluruhan jumlah semua orang warga dalam lingkungan
daerah atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasal
dari rakyat dilaksnakan oleh rakyat dan diperuntukkan
untuk rakyat.
5. Sila Kelima Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu
yang berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup
kemanusiaan.
Lanjutan .

e. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma Pembangunan adalah suatu model, pola yang


merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk
melaksanakan perubahan yang direncanakan guna
mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari
esok yang lebih baik (secara kualitatif maupun kuantitatif).

Karena yang ingin dibangun adalah manusia dan


masyarakat Indonesia, sehingga paradigma
pembangunan harus berdasarkan kepribadian Indonesia
dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang
tetap berkepribadian Indonesia, yang dijiwai dan
dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila.
Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional

Makna Pembangunan Nasional, adalah upaya untuk mening-


katkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan
keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional.

Hakikat Pembangunan Nasional, adalah pembangunan manu-


sia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya.

Tujuan Pembangunan Nasional, dilaksanakan untuk mewujud-


kan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV.
Paradigma pembangunan nasional berdasarkan konsep, prinsip
dan nilai-nilai Pancasila :
Kerangka Teoritis Kerangka Terapan

Falsafah Pancasila Pancasila (5 Nilai Dasar yang satu)

Ideologi Negara Pancasila (Dalam Pembukaan UUD 1945) &


Esensi isi Pembukaaan sebagai arah

Wawasan Kebangsaan Wawasan Nusantara (Wadah NKRI yang


(cara pandang/cita-cita merupakan Satu Kesatuan Poleksosbudhankam
kenegaraan Negara (Otoda dalam sistem NKRI)

Metode/ Konsep Berfikir Komprehensif Integral


(Holistik, Interdisipliner)

Ketahanan Nasional
Tolok Ukur Keberhasilan (Keserasian Pembangunan yang menhasilkan
Pembangunan keuletan, ketangguhan, dan kemandirian
bangsa sesuai lingkungan yang dihadapi)

Kebijakan Pembangunan GHBN


(Tahapan/Model) Pelita (Propenas)
APBN/APBD dst. (Pelaksanaan Otoda)
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 5
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pancasila Sebagai
Sumber Nilai dan Paradigma Pembangunan (Pengertian dan macam-
macam nilai, Pancasila Sumber Nilai, dan Pancasila Paradigma
Pembangunan), dilanjutkan Penugasan dengan menjawab
pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang Pancasila sumber


nilai sesuai pendapat anda secara umum !
Pendapat anda tentang Pancasila sumber nilai? ..............................
2. Pengertian nilai menurut Laboratorium Pancasila IKIP Malang, adalah
sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang
memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan
martabatnya. Berikan penjelasn singkatnya !
a. Yang berharga : ...................................................................................
b. Harkat dan martabatnya`: ...................................................................
Lanjutan .

3. Prof. Dr. Notonagoro, berpendapat bahwa nilai dapat dibagi menjadi 3


(tiga) bagian yaitu : nilai material, nilai vital dan nilai kerokhanian. Beri
penjelasan singkat pada kolom di bawah ini !

Nilai Material Nilai Kerokhanian


.................................................... ..................................................
.................................................... ..................................................

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sbg warga negara dirasakan


penting untuk memahami konsep Pancasila sebagai paradigma pem-
bangunan !
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Lanjutan .

5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara konsep pemba-


ngunan masa Orde Baru dan Era Reformasi berkaitan dengan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan di bawah ini !

Persamaan Perbedaan
................................................... ..................................................
................................................... ..................................................
................................................... ..................................................
................................................... ..................................................
2. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka

1. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Ketuhanan, bahwa setiap warga sudah seharusnya
memiliki pola pikir, sikap dan perilaku yang menjunjung
tinggi nilai-nilai Ketuhanan YME.
2. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Kemanusiaan, agar disesuaikan dengan sifat ideologi
Pancasila yang terbuka, maka sikap dan perilaku kita
harus senantiasa mendudukkan manusia lain sebagai
mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya.
Lanjutan .

3. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Persatuan Indonesia, sesuai dengan sifat idelogi
Pancasila yang terbuka, mengharuskan setiap warga
negara agar tetap mempertahankan keutuhan dan
tegak-kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai
Permusyawaratan/Perwakilan, terkandung makna
bahwa dalam bersikap dan bertingkahlaku, hendaknya
menghormati dan mengedepankan kedaulatan negara
sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat.
Lanjutan .

5. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai


Keadilan Sosial, bahwa dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakuat Indonesia
yang sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi
terbuka, hal ini akan mengarah pada terwujudnya
kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Perlu dihindari terjadinya kesenjangan yang mencolok


baik dibidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan alasan, mengapa kita perlu lebih mendalami kembali
makna dan kedudukan Pancasila baik sebagai dasar negara
maupun ideologi terbuka !
2. Beri penjelasan pentingnya falsafah hidup bagi suatu negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara !
3. Jelaskan mengapa suatu ideologi yang dimiliki oleh suatu
bangsa atau negara memiliki sifat yang unik atau khas !
4. Salah satu fungsi ideologi yaitu sebagai bekal dan jalan bagi
seseorang untuk menemukan identitasnya. Berikan
contohnya !
5. Jelaskan menurut pendapat anda, apa yang dimaksud
ideologi sebagai sistem !
Lanjutan .

6. Jelaskan bagaimana proses falfasah hidup bangsa Indonesia


dapat menjadi ideologi nasional (dasar negara) !
7. Berikan analisis pembuktian empiris, benarkah ideologi
Pancasila merupakan ideologi terbuka !
8. Menurut pendapat anda, bagaimana seharusnya Pancasila
menjadi :
a. sumber nilai !
b. paradigma pembangunan !
9. Jelaskan mengapa setelah era orde baru (era reformasi) ada
upaya-upaya untuk menghilangkan pancasila, sehingga jika
bicara tentang Pancasila seakan-akan tidak reformis !
10.Komentar anda tentang pentingnya upaya pelaksanaan
Pancasila secara murni dan konsekuen di dalam kehidupan
sehari-hari !
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
1. Carilah referensi dari berbagai sumber yang relevan atau mendukung
tentang kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka dan
implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara !
2. Berikan pendapat atau pandangan anda tentang :
a. hal yang seharusnya dilakukan sebagai warga negara setelah
memahami dan meyakini Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi terbuka !
b. contoh perilaku yang sebaiknya dilakukan baik di lingkungan
keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar !
3. Carilah tambahan referensi dari berbagai sumber (majalah, buletin
atau kliping, internet, dan lain-lain) dapat juga wawancara dengan
berbagai nara sumber dan berikan pendapat anda :
a. yang dimaksud dengan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila ?
b. contoh-contoh sikap perilaku yang menunjukkan warga negara
Indonesia yang konsisten dengan nilai-nilai Pacasila !
STUDI WACANA
KERUKUNAN ANTAR UMAT DI INDONESIA
JADI MODEL DUNIA

Kerukunan antar umat beragama di Indonesia menjadi model bagi


kerukunan umat beragama di dunia, bahkan banyak negara yang secara serius
mempelajari tumbuhnya toleransi di tengah pluralisme di Indonesia. Demikian
kesimpulan pernyataan tokoh agama Indonesia, Sekjen Departemen Agama
Faisal Ismail, dan Kepala Pusat Kerukunan Umat beragama Abdul Fatah, di
Gedung Pusat Kerukunan Beragama di Jakarta, kemarin, berkaitan lawatannya
ke Thailand dan India pada 6 13 Oktober 2004. Seperti dilansir Antara,
lawatan tokoh agama di Indonesia ke negara lain kali ini merupakan agenda
kedua kali, setelah beberapa bulan lalu mereka melakukan kunjungan ke Mesir
dan Roma.
Misi kunjungan ini, menurut Abdul Fatah, untuk menegaskan bahwa
sesungguhnya tidak ada konflik agama di Indonesia.

Sumber : Media Indonesia/15/10/2004.


Berdasarkan wacana tersebut di atas, berikan pendapat,
tanggapan atau analisa anda !

1. Bagaimana tanggapan anda sehubungan informasi yang


disampaikan oleh Sekjen Depag Faisal Ismail dan Kepala Pusat
Kerukunan Umat Beragama Abdul Fatah ?
2. Menurut anda apa segi positif & negatif pluralisme di Indonesia ?
3. Carilah perbandingan di negara Thailand, India, Mesir atau Roma
sekitar kerukuan antar umat bergama yang ada di negara-negara
tersebut !
4. Bagaimana perasaan anda, sehubungan dengan pengakuan dari
negara-negara lain tentang kerukunan umat beragama di
Indonesia akan dijadikan model ?
5. Menurut pendapat anda, adakah hubungan kerukunan umat
beragama di Indonesia dengan falsafah hidup Pancasila yang
diyakini oleh bangsa Indonesia ?
Lanjutan .

6. Bagaimana upaya-upaya nyata yang dapat kita lakukan agar


kerukunan antar umat beragama di Indonesia tetap terpelihara
dengan baik ?
7. Bila penyelenggaraan negara di Indonesia menunjukkan
perilaku konstitusional, bagaimana dampaknya terhadap :
a. Kerukunan hidup antar umat beragama !
b. Pancasila sebagai sumber nilai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara !
c. Pancasila sebagai paradigma pembangunan !
FUNGSI PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA

1. Pancasila sebagai dasar negara, yang berfungsi sebagai


dasar untuk mengatuR penyelenggaraan pemerintahan negara

2. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, yaitu


segala aturan hukum atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku di negara kita tidak boleh bertentangan dan harus
bersumber pada Pancasila.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yaitu bahwa
segala tingkah laku bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari harus sesuai dengan sila - sila Pancasila
4. Pancasila sebagai ideologi negara, merupakan tujuan bersama
bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan nilai-nilai yang dicita-citakan dan mampu
mempersatukan bangsa Indonesia
6. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia. Karena itu Pancasila merupakan ciri khas
yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

8. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, artinya


bahwa Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa
Indonesia yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945
oleh PPKI.
6. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia. Karena itu Pancasila merupakan ciri khas
yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

8. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, artinya


bahwa Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa
Indonesia yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945
oleh PPKI.
CIRI-CIRI IDEOLOGI
TERTUTUP
merupakan cita-cita suatu kelompok atau golongan
tertentu yang digunakan sebagai dasar untuk
mengubah masyarakat
ideologinya akan dipaksakan kepada masyarakat
pluralisme ditiadakan dan hak hak asasi tidak
dihirmati
menuntut masyarakat memiliki kesetiaan total dan
kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut
Isinya tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi
tuntutan-tuntutan kongkrit dan operasional yang
keras, mutlak dan total
CIRI-CIRI IDEOLOGI
TERBUKA
merupakan kekayaan rohani, moral dan budaya
bangsa atau merupakan nilai-nilai dasar dan cita-cita
masyarakat bangsa
bukan diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dan
digali dari masyarakat itu sendiri
menghargai pluralisme dan hak asasi sehingga bisa
diterima masyarakat dari berbagai latar belakang
budaya dan agama
isinya tidak bersifat operasional sehingga setiap
generasi dapat dan perlu menggali dan mencari
implikasinya dalam kekinian

Anda mungkin juga menyukai