Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Dosen Pengampu Pancasila

Desi Devrika Devra, M. Si

Disusun Oleh :

Lukmanul Hakim 12120212035

Erwin Siagian 12120210802

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN SYARIF KASIM RIAU


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas limpahan karunia, rahmat dan
hidayahnya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul ” Sejarah Lahirnya
Pancasila’’ dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW. Beserta keluarganya dan para sahabat serta tak lupa pula kepada kita
semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Pancasila . Kami berusaha menyusun
makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang
hati demi perbaikan makalah selanjutnya.Semoga makalah ini bisa memberikan informasi
mengenai Sejarah Lahirnya Pancasila dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian
dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................

Daftar Isi..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................

Latar Belakang......................................................................................................................

Tujuan...................................................................................................................................

Rumusan Masalah................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Istilah Pancasila...............................................................................................................

B. Lahirnya Pancasila...........................................................................................................

C.Proses Perumusan Pancasila.............................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

Kesimpulan............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila dapat diperuntukan kepada negara, masyarakat dan pribadi bangsa Indonesia.
Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum dan dasar negara Republik
Indonesia, sebagai social etis bangsa Indonesia dan sebagai pegangan moral rakyat atau
negara Republik Iindonesia. Lahirnya pancasila itu dalam penanaman pidato Ir. Soekarno
selaku anggota “Dokuritzu zumbi Tyoosakai” atau badan penyelidik usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan oleh sidangnya yang pertama pada tanggal 28 s/d
1 Juni 1945 di Jakarta. Yang di ucapkannya dalam sidang, dipimpin oleh ketuanya Dr. K.
R. T Radjiman Wedyodiningrat. Dikenal di dalam pidato Ir. Soekarno pada tahun 1945 di
Jakarta. Pancasila sebagai dasar negara asala mulanya itu dari pengambilan pancasila,
panca sama dengan lima dan sila sama dengan asas atau dasar, dan didirikannnya negara
Indonesia. Dari pemaparan diatas dapat diketahui arti pancasila itu secara umum, dan
anggapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam pembukaan undang-undang
dasar Repulik Indonesia 1945 menurut presiden. Ir. Soekarno B. Rumusan masalah 1.
Apa yang dimaksud dengan pancasila.

1.1 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah tentang ‘’Sejarah Lahirnya Pancasila’’ ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum.

1. 1 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pancasila?

2. Kapan lahirnya pancasila?

3. Proses Perumusan pancasila?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Istilah Pancasila

Istilah pancasila pertama kali dikenal dalam pidato Ir. Soekarno sebagai anggota Dokritzu
Tyunbi Tjosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) 1 juni 1945 di
Jakarta, badan ini kemudian setelah mengalami penambahan anggota menjadi panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dari uraian tersebut dinyatakan: Pancasila adalah
Lima, Sila adalah asas atau dasar.1 Pancasila adalah asas persatuan, kesatuan, damai, kerja
sama, hidup bersama dari bangsa indonesia yang warga-warga sebagai manusia memang
mempuanyai bawaan kesamaan dan perbedaan. 2 Pancasila adalah sistem ajaran bangsa
Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia
meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pedoman berpikir
dan bertindak. Kerena itu, setiap manusia yang ingin melakukan tindkan harus bercermin
pada nilai-nilai pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi
sebagai cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud pancasila
sebagai kongkrit adalah pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku dan kehidupan
sehari-sehari. Pancasila adalah etika dan moral bangsa Indonesia dalam arti merupakan inti
bersama dari berbagai moral yang secara nyata terdapat di Indonesia. Bangsa Indonesia
mempunyai berbagai moral yang berasal dari agama-agama

B. Lahirnya Pancasila

Adalah penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokritzu Tyunbi Tjosakai” atau
“badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia” yang diucapkan pada sidangnya
yang pertama 28 s/d 1 Juni 1945 di Jakarta. Sidang itu dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T.
Radjiman Wediodiningrat yang atas permintaan beliau agar badan itu merumuskan dasar-
dasar dan tujuan filosovis dari Negara yang akan merdeka itu. Pada bagian pidato itu
disebutkan: Saudara-saudara, apakah prinsip kelima? Saya telah mengemukakan 4 prinsip :

1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme, atau perikemanusiaan.
3. Mufakat, atau demokrasi
4. Kesejahteraan social Prinsip-prinsip yang kelima: Menyusun Indonesia merdeka denga
bertakwa kepada tuhan yang maha Esa.

C. Proses Perumusan Pancasila

Sejarah Perumusan Pancasila Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato mengenai
rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian Soekarno memberi istilah dasar negara dengan
nama “Pancasila”. Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, perkataan pancasila berasal dari
bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata dan mengandung dua macam arti, yaitu:
Panca artinya “lima” dan Syila artinya “batu sendi, alas, atau dasar”. Sedangkan menurut
huruf Dewanagari “Syiila” yang artinya peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh.
Dari kata “Syiila” ini dalam bahasa Indonesia menjadi “susila” artinya tingkah laku yang
baik.1 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila mengandung nilai-nilai
luhur yang berada, tumbuh dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu
kala. Oleh karena keluhuran sifat nilai-nilai pancasila tersebut, dia merupakan sesuatu yang
akan dicapai dalam hidup masyarakat pendukungnya yaitu masyarakat Indonesia. Dengan
begitu, kedudukan nilai-nilai pancasila merupakan ukuran bagi baik-buruknya atau benar-
salahnya sikap warga negara secara nasional. Dengan kata lain, nilai pancasila merupakan
tolok ukur, penyaring, atau alat penimbang, bagi semua nilai yang ada, baik dari dalam
maupun luar negeri.

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia sebelum disahkannya pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah diimplementasikan dan mereka pada jiwa
bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang
berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut
sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai tersebut
kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan
sebagai dasar filsafat negara Indonesia. Proses perumusan materi pancasila secara formal
tersebut dilakukan dalam sidangsidang BPUPKI pertama sidang panitia Sembilan, sidang
BPUPKI kedua, serta akhirnya disahkan sebagai dasar filsafat maupun ideology Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan pada tanggal
29Mei-1Juni 1945, sedangkan siding kedua dilaksanakan pada tanggal 10-16Juli 1945. Pada
tahun 1947 Ir. Soekarno mempublikasikan bahwa pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari
lahirnya pancasila. Pidato Prof. Muhammad Yamin berisikan lima asas dasar negara, yaitu:
peri kebangsaan, peri kemanusiaan , peri ketahanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan
rakyat. Selanjutnya Soepomo menyatakan gagasannya tentang rumusan lima dasar Negara
yaitu: persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan
rakyat. Pada tanggal 1 Juni 1945Soekarno menyampaikan pidatonya pada sidang BPUPKI.
Isi pidato nya terdapat beberapa susunan terkait lima asas sebagai dasar negara Indonesia,
yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan nasional, Internasionalisme atau peri kemanusiaan,
Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan social, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.3
Setelah Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kebali sebagai konstitusi di Indonesia sejak
Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan dasar Negara Republik Indonesia termuat di dalam alinea ke
empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang dinamakan dengan Pancasila. Adapun
tata urutan dan rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945 adalah:

1. Ketuhanan yang maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia sejak
dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara, masyarakat, dan pribadi bangsa
Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas satu sama lain melainkan satu kesatuan yang
bulat, baik dalam fungsi dan kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah
hidup bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa sila
yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain. Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan
tetapi dinamis, dengan gerakangerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan
akan selalu berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan
bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya. Karena
banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa
bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak
menonjol satu atau beberapa sila saja. Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila
sangat berperan untuk keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat
akan lebih terarah.

Perumusan pancasila itu menurut beberapa dokumen sejarah tidak sama sekali sama,
mengalami perubahan-perubahan baik urutanya maupun kata-kata nya. Berturut-turut dapat
dilihat dalam:

1. Lahirnya pancasila 1 juni 1945

2. Piagam Jakarta, 22 Juni 1945

3. Pembukaan UUD 19945 (berita RI II-7)

4. Mukaddimah konstitusi R. I. S. 31 Januari 1950 ( Kepres R. I. S. tahun 1950 No. 48 L. N.


50-3). Mukaddimah UUD sementara RI (UUD 15 Agustus 1950 No. 7 L. 50-56 ). Dekrit
presiden 5 Juli 1959 “kembali kepada UUD 1945” yang pada alinea ke lima konsideran
menyatakan bahwa: “Bahwa kami berkeyakinan bahwa piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945
menjiwai UUD 1945, dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dan konstitusi
tersebut”

DAFTAR PUSTAKA

Pancasila Dalam Kedudukuan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara, Jakarta:Manggu Makmur
Tanjung Lestari,2019,

Asmaroini, A. P. (2017). Menjaga eksistensi Pancasila dan penerapannya bagi masyarakat di era
globalisasi. JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 1(2), 50-64.
Lubis Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, Bandung

Anda mungkin juga menyukai