Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila”
dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik
suka maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta
bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini,
maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
berhubungan dengan judul makalah ini.

Lumut, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2


A. Pengertian Pancasila............................................................................. 2
B. Pengertian Pancasila Secara Etimologis............................................... 4
C. Pengertian Pancasila Secara Historis.................................................... 4
D. Pengertian Pancasila Secara Termitologis............................................ 4
E. Nilai-Nilai Pancasila............................................................................. 6
F. Makna Lambang Garuda Pancasila ..................................................... 7
G. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari ....................... 8

BAB III PENUTUP......................................................................................... 12


A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman Globalisasi saat ini banyak pengaruh dari luar ke dalam yang
baik maupun yang buruk. Sebagai bukti masyarakat sudah terpengaruh dengan
kebiasaan yang seharusnya tidak patut dilakukan oleh bangsa kita. Sudah banyak
masyarakat yang lupa akan landasan negara kita sebagai ideologi dasar bagi negara
Indonesia yaitu Pancasila. Sebagai rakyat Indonesia, Pancasila merupakan pedoman
hidup kita. Pada kenyataannya, saat ini masyarakat Indonesia sudah lupa akan
pelaksanaan ideologi dasar negara kita. Dari pejabat-pejabat hingga rakyat kalangan
menengah kebawah sudah banyak yang tidak peduli lagi akan ideologi dasar negara
ini.Maka dari itu Pancasila sebagai ideology dasar bagi negara Indonesia harus
diketahui dan diterapkan oleh seluruh warga negara Indonesia. Dengan demikian
warga negara Indonesia mengerti dan meyakini Pancasila sebagai pedoman hidup
bangsa dan mengamalkan Pancasila tersebut dalam setiap langkah mereka.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut agar dalam penulisan makalah ini memperoleh
hasil yang tepat dan diinginkan, maka penulis dalam penulisan ini menyusun
rumusan masalah.
1. Apakah pengertian pancasila?
2. Apa pengertian pancasila secara etimologis?
3. Apa pengertian pancasila secara historis?
4. Apa pengertian pancasila secara termitologis?
5. Apa saja nilai-nilai pancasila dan UUD 1945?
6. Apa makna lambing garuda?
7. Bagaimana perubahan UUD 1945
8. Bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Seperti yang kita ketahui, Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta pañca berarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan
Buddha yaitu dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat
suatu ajaran moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 J.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi,
terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :
1) Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei
1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah,
peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di
Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin
tersebut.
2) Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam
pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila".
Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan;
Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan;

2
Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno
dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya: Sekarang banyaknya
prinsip: kebangsaan, internasionalisme,mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya
namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah
Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita
mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. Setelah Rumusan Pancasila
diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya
ialah:
 Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara -
tanggal 15 Agustus 1950
 Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama
(merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959) Pada tanggal 30 September 1965,
adalah awal dari Gerakan 30 September (G30SPKI). Pemberontakan ini
merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi
komunis. Hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh
sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran untuk mempertahankan
Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan.
Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30
September G30S-PKI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari
Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah
sakti, tak tergantikan.

Dengan demikian Pancasila adalah :


 Sila pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Sila kedua – Kemanusian yang adil dan beradab.4
 Sila ketiga – Persatuan Indonesia.
 Sila keempat – Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan.
 Sila kelima – Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3
B. Pengertian Pancasila Secara Etimologis

Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu


dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran
moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 J [idem].

C. Pengertian Pancasila Secara Historis


 Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai
rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
 Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,
kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945
termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip
sebagai Dasar Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila
menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4
Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud
dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini didaarkan interprestasi
(penjabaran) historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar
Negara.

D. Pengertian Pancasila Secara Termitologis

Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk melengkapai


alat2 Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945
dan berhasil mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian Pembukaan yang terdiri
dari 4 Alinea didalamnya tercantum rumusan Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut
secara Konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh
PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia Pancasila Berbentuk:
 Hirarkis (berjenjang);
 Piramid.

4
1. Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam sidang
BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai berikut:
 Prikebangsaan;
 Prikemanusiaan;
 Priketuhanan;
 Prikerakyatan;
 Kesejahteraan Rakyat

2. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni 1945 di


depan sidang BPUPKI, sebagai berikut:
 Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;
 Internasionalisme/Prikemanusiaan;
 Mufakat/Demokrasi;
 Kesejahteraan Sosial;
 Ketuhanan yang berkebudayaan;

Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas menjadi


Trisila yaitu:
 Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;
 Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;
 Ketuhanan YME.

Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi menjadi
Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.

3. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni 1945


rumusannya sebagai berikut:
 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya;
 Kemanusiaan yang adil dan beradab;
 Persatuan Indonesia;

5
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan
perwakilan;
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;

Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang sah


dan benar secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum dalam Pembukaan
Uud 45, hal ini diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan
Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan
dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah dan benar adalah sebagai mana
yang tercantum dalam Pembukaan Uud 1945.
       
E. Nilai-Nilai Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah : Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.  Saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Makna sila ini adalah :         
 Mengembangkan sikap tenggang rasa        
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaaan
 Berani membela kebenaran dan keadilan   
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

3. Persatuan Indonesia      


Makna sila ini adalah ;        
 Cinta akan tanah air
 Rela berkorban demi bangsa dan Negara  
 Berbangsa sebagai bagian dari Indonesia   

6
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusywaratan /Perwakilan
Makna sila ini ;    
 Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat      
 Tidak memaksa kehendak kepada orang lain        
 Mengutamakan budaya /musyawarah dalam mengambil keputusan bersama

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia  


Makna sila ini adalah:           
 Menolong sesame     
 Menghargai orang lain        
 Menghormati hak-hak orang lain   
 Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama       
 Bersikap adil terhadap sesama        

F. Makna Lambang Garuda Pancasila  


 Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
 Simbol–simbol didalam perisai masing-masing melambangkan sila–sila dalam
pancasila
 Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa            
 Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap         
 Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia          
 Kepala banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarataan/perwakilan        
 Padi dan kapas melambangkan sila Keadilan sosial Bagi seluruh rakyat
Indonesia
 Warna merah putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia merah
berarti berani dan putih berarti suci     
 Garis hitam yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah
Indonesia yang dilintasi Garis khatulistiwa    .

7
G. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita
harus berpegang teguh pada Pancasila yang mana itu adalah ideologi dasar negara
kita. Dalam kehidupan sehari-hari pastinya kita harus bersikap baik, Pancasila
sebagai pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia seharusnya lebih dari cukup
untuk menjadi arah hidup kita dalam berbangsa dan bernegara.
Seharusnya pengamalan butir-butir Pancasila telah ditata dalam Tap MPR
no.I/MPR/2003 yang terdapat 45 butir Pancasila. Dalam ketetapan tersebut sudah
dijelaskan bagaimana pengamalan dalam keseharian warga negara Indonesia.
Mungkin banyak orang yang belum mengetahui dan mengamalkannya akibat
kurangnya pengetahuan dan masuknya pengaruh globalisasi yang mungkin dapat
merusak ideologi dasar negara ini.
Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia
Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab. Seharusnya dalam sila pertama ini, warga negara Indonesia sudah jelas dan
mengerti tentang Tuhan Yang Maha Esa. Meyakini bahwa perbuatan dan sikap kita
pasti akan diperhatikan oleh Tuhan kita masing-masing. Tetapi pada kenyataannya
masih banyak orang yang merasa bahwa hidupnya bebas tanpa pengawasan dari
Tuhan Yang Maha Mengetahui. Kenyataannya masih banyak kebohongan,
kecurangan, konspirasi, dan masih banyak hal lainnya yang diperbuat oleh manusia.
Sebagai contoh kecil yaitu masih banyak pelajar yang berbuat kecurangan dalam
pembelajaran seperti mencontek, membuat cara apapun untuk mendapatkan jawaban
saat ujian, dan masih banyak lagi. Juga seperti koruptor, yang berbuat seenaknya
merampas uang yang bukan haknya. Hal-hal tersebut menandakan bahwa orang
tersebut.Merasa tidak diawasi oleh Tuhan mereka. Kemudian mengembangkan sikap
hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Membina

8
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Akur dalam bermasyarakat sebagai umat beragama saling
menghormati kehendak beribadah satu sama lain sesuai agama yang sah di Indonesia.
Tidak menghalang-halangi umat beragama lain untuk beribadah dan
berdakwah masing-masing asalkan masih dalam norma-norma yang berlaku.
Beranggapan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Digaris bawahi, bahwa adanya sangkut paut kita terhadap Tuhan. Kita yakin bahwa
tuhan menilai setiap perbuatan kita, maka dari itu kita harus berbuat yang terbaik di
mata Tuhan kita. Mulailah mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain. Jangan memaksakan agama kepada orang lain, biarkan mereka memilih
dan menilai setiap agama. Masih banyak juga doktrinisasi agama yang memaksa
secara langsung maupun tidak langsung. Doktrinisasi secara langsung salah satunya
adalah penculikan, terorisme, dan pengakuan jaminan masuk surga. Sebenarnya yang
lebih parah adalah doktrinisasi secara tidak langsung salah satunya adalah bantuan
finansial, secara sengaja mereka memberikan bantuan finansial yang banyak kepada
seseorang dan pada akhirnya orang tersebut dipaksakan masuk agama tersebut
dengan alasan bantuan yang telah diberikan.Sila kedua yaitu Kemanusian yang adil
dan beradab, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya. Tidak merendahkan orang lain dengan mudah tetapi bersikaplah rendah
diri agar tidak menimbulkan perpecahan satu sama lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap Saling
tenggang rasa dan tepa selira, dan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Mulailah menghargai satu sama lain memberikan perhatian kepada mereka
yang mengalami kesusahan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaanmemberikan

9
bantuan sukarela kepada mereka yang membutuhkan. Berani membela kebenaran dan
keadilan, pada kenyataannya sekarang ini banyak orang yang menganggap yang
benar itu salah dan yang salah itu benar. Sudah susah membedakan benar dan salah
menjadikan pudarnya sudut pandang kebenaran dan keadilan itu sendiri. Bangsa
Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, buatlah yang
terbaik sebagai warga negara Indonesia di mata dunia. Sekarang ini banyak sekali
saling menghina antar negara, dan mungkin memalukan nama harum bangsa ini.
Mulailah mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, kita sebagai warga negara
Indonesia harus Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa sudah tidak sedikit lagi orang-
orang yang sudah hilang rasa persatuan dan nasionalisme, mulai acuh tak acuh apa
yang terjadi pada negara kita. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa dan mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia. Mulailah dengan cara mencintai produk Indonesia, saat ini banyak pemuda
yang menggunakan dan membuat trademark Indonesia. Memelihara ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia at as dasar Bhinneka Tunggal Ika dan
memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Menjalin hubungan baik
antara negara lain, tidak saling menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan.Sila
keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dan tidak
boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama , mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, menghormati dan
menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarahdengan
iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasilkeputusan

10
musyawarah. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan, Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan
sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan
kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan. Tetapi saat ini banyaknya krisis kepercayaan, banyak orang yang
dipercaya tetapi ingkar. Oleh sebab itu saat ini sudah kurangnya kepercayaan satu
sama lain.Sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil terhadap sesama. Tingkatkan rasa
kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu sama lain, tidak saling
melempar kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
menghormati hak orang lain, dan suka memberi pertolongan kepada orang lain agar
dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris bawahi adalah jangan menggunakan hak
milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, hal-hal yang
bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah, maupun bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum. Banyaknya penggunaan hak milik yang telah
dijelaskan membuat banyak timbulnya penipuan dan berperilaku konsumtif yang
merusak bangsa kita. Mulailah dengan hal yang positif seperti bekerja keras,
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama, dan melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial. Bukan melakukan tindakan yang merusak dan merugikan
orang lain.

11
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memahami isi dalam pembahasan diatas maka dapat disimpulkan


bahwa :
1. Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang harus dipegang teguh
tiap warga negara Indonesia, mengamalkannya dan menjadikan sebagai
pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat.
2. Perumusan Pancasila sebagai dasar negara melalui proses panjang sehingga
terjadi Pancasila yang seperti sekarang.
3. Implementasi Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari bagaimana
pengamalannya, cara bersikap kita dalam kehidupan, dan pemikiran untuk
memajukan negara kita tercinta Indonesia.

B. Saran

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus mempertahankan asas-
asas yang terdapat dalam Pancasila. Mulailah dari diri sendiri melakukan yang terbaik
untuk negara kita tercinta Indonesia. Yakin dalam hat i Indonesia dengan landasan
ideologi Pancasila dapat saling bekerjasama dengan negara lain.
Jangan berbuat negatif yang dapat merusak bangsa ini, tinggalkan sifat buruk lakukan
yang terbaik demi Pancasila yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara kita
semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://yunie8.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pancasila.html
https://deluk12.wordpress.com/makalah-pancasila/

13

Anda mungkin juga menyukai