Anda di halaman 1dari 12

KLIPING PPKN

PENERAPAN PANCASILA

Disusun Oleh :
Nama Kelompok : 1. Muhamad Gajali
2. Gerry Tresna Putra
3. Indah Tri Wahyu Utami
Kelas : VIII B

MTSN MUARA TEWEH


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayahnya, kliping ini telah dapat diselesaikan.

Kliping ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran PPKn.


Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan kliping Pancasila sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan kliping.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan kliping dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.

Kami mohon maaf jika di dalam kliping ini terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang
Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga kliping Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan
Hidup Bangsa ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Terima Kasih.

Indonesia, Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Perumusan Masalah...................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................5

A. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA..............................5


B. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN
HIDUP BANGSA...........................................................................6
C. CONTOH PENERAPAN PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT...........................7

BAB III PENUTUP...........................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................11
B. Saran..............................................................................................11
C. Daftar pustaka................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dikenalkan pertama kali
oleh Ir. Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945. Menurut Ir. Soekarno,
Pancasila dijadikan dasar berdirinya negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar
atau fondasi berdirinya negara. Sebuah negara tidak mungkin berdiri tanpa
adanya dasar negara. Pancasila sejak 18 Agustus 1945 ditetapkan sebagai dasar
negara sebagaimana tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia 1945.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar negara?
2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?
3. Apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa?
4. Apa saja contoh penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memenuhi tugas mata pelajaran PPKn
2. Untuk mengetahui makna Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
3. Untuk mengetahui arti penting Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara


tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan
bangsa. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia mencapai
kemerdekaan berlangsung selama berabad-abad.
BPUPKI menyusun Pancasila dan telah memahami bagaimana suasana dan
semangat para pendiri negara dalam menetapkan Pancasila dalam sidang PPKI.
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 secara yuridis-konstitusional sah, berlaku, dan
mengikat seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warga negara,
tanpa kecuali. Rumusan lengkap sila dalam Pancasila telah dimuat dalam Instruksi
Presiden RI Nomor 12 Tahun 1968 tanggal 13 April 1968 tentang tata urutan dan
rumusan dalam penulisan, pembacaan, dan pengucapan sila-sila Pancasila,
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Pancasila adalah dasar falsafah atau filosofi masyarakat Indonesia. Lebih
dari itu, Pancasila juga bisa disebut sebagai identitas bangsa Indonesia yang
memiliki lambang burung garuda. Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran
penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan, pada 1 Juni ditetapkan
sebagai Hari Kesaktian Pancasila sebagai keputusan Presiden Nomor 24 Tahun
2016. Tanggal tersebut dipilih karena Presiden Soekarno menyampaikan pidato
yang berjudul lahirnya Pancasila.
Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
aparatur negara sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih
tepatnya, bentuk ringkasan yang ada di dalam ringkasan dari UUD 1945 alinea ke-
4. Di mana setiap sila berisi tentang tujuan negara Indonesia yang sesungguhnya.

Fungsi Pancasila
Ada beragam fungsi Pancasila yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Adapun beberapa fungsi Pancasila adalah :
1. Sebagai pandangan hidup
2. Kepribadian bangsa
3. Sumber hukum

5
B. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA
Negara dapat diibaratkan sebagai sebuah
bangunan, tempat bernaung para penghuninya yaitu
rakyat. Agar bangunan itu kuat dan kokoh, tentunya
harus mempunyai dasar bangunan yang kuat dan
kokoh pula. Demikian juga dengan negara, agar
negara tersebut kuat dan kokoh harus mempunyai
dasar negara yang kuat. Dasar negara merupakan
cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai negara
tersebut. 
Cita-cita dan tujuan didirikannya negara akan dijadikan pedoman dan arah
dalam gerak langkah penyelenggaraan pemerintahan negara. Para pendiri negara
Indonesia sudah mengatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sebuah
dasar bagi penyelenggaraan negara. Dasar Negara tersebut biasanya juga disebut
dengan “ideologi negara”. Di lihat dari asal mula kata, Ideologi berasal dari kata
“idea”, yang artinya ide, konsep atau gagasan, cita-cita dan “logos” yang artinya
pengetahuan. Secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang pemikiran, ide-ide,
keyakinan atau gagasan. Dalam pandangan yang lebih luas ideologi adalah cita-
cita, keyakinan, dan kepercayaan yang dijunjung tinggi oleh suatu bangsa
dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup dalam seluruh gerak aktivitas
bangsa tersebut.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life,
pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup.
Walaupun ada banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada
dasarnya memiliki makna yang sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari–hari
masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun perilaku masyarakat Indonesia
haruslah selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Pandangan hidup bagi suatu
bangsa merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan dan
kelestarian bangsa. Hal ini disadari oleh pendiri negara seperti dapat kita buktikan
dari pidato Mohammad Yamin dalam sidang BPUPKI pertama. Dalam sidang
BPUPKI itu Mohammad Yamin menyatakan:
“Rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara jang berasal dari peradaban
kebangsaan Indonesia; orang timur pulang pulang kebudajaan timur. Kita tidak
berniat lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran. Kita bangsa
Indonesia masuk jang beradab dan kebudajaan kita beribu-ribu tahun umurnya.”

6
C. CONTOH-CONTOH PENERAPAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT
1. Penerapan Pancasila: Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

 Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama serta
kepercayaan masing-masing.
 Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan para
penganut kepercayaan, walau berbeda-beda.
 Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta
kepercayaan masing-masing.
 Jangan memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap orang lain.
 Mempunyai sikap toleransi antarumat beragama lain.
 Tidak bersikap rasis terhadap pemeluk agama yang berbeda kepercayaan.
 Menyayangi binatang, merawat tumbuh-tumbuhan, serta selalu menjaga
kebersihan, dan lainnya.
2. Penerapan Pancasila: Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

 Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti
kita di dalam berbagai kondisi.
 Mengadakan gerakan penghijauan di lingkungan tertentu khususnya tempat
tinggal dan lainnya.
 Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia.
 Saling mencintai, menghargai, dan menghormati sesama manusia.

 Tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain.


7
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
 Berani dalam membela kebenaran serta keadilan.
3. Penerapan Pancasila: Sila Persatuan Indonesia

 Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah
masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
 Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam
negara menjadi lebih maju.
 Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuan pembangunan nasional Indonesia.
 Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
 Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
 Cinta tanah air dan bangsa atau negara.
 Bangga sebagai persatuan Bangsa Indonesia dan bertanah air di Indonesia.
 Memajukan sosialisasi dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika.
 Bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
bahasa Indonesia.
4. Penerapan Pancasila: Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat/Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

8
 Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat
dilaksanakan bersifat kekeluargaan.
 Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran
akan tanggung jawab para pengambil keputusan di dalam pengelolaan
lingkungan hidup tersebut.
 Tidak memaksakan kehendak orang lain
 Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita
katakan atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan
kehendaknya pada kita.
 Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita
dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

5. Penerapan Pancasila: Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat


membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain
sebagainya.
 Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa
pun orang yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang
tidak adil pada siapa pun.
 Tidak mengganggu orang lain dengan apa pun yang kita lakukan dan menegur
siapa pun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
 Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula
karya yang kita hasilkan sendiri.
 Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain
dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebuah negara tidak mungkin berdiri kalau tanpa adanya dasar
negara. Pancasila sejak 18 Agustus 1945 ditetapkan sebagai dasar negara
sebagaimana tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila sebagai dasar negara, pada
hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya
segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan
bersumber pada Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia baik dari segi sikap maupun perilaku haruslah selalu dijiwai oleh
nilai-nilai luhur Pancasila.
Sila-sila dalam Pancasila merupakan rangkaian kesatuan yang bulat
sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain atau tidak dapat
dibagi-bagi atau diperas. Tiap-tiap sila mengandung unsur-unsur dan
dikualifikasi empat sila lainnya. Misalnya Persatuan Indonesia adalah
persatuan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan
yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

10
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan yang berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembiasaan sikap dan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam berbagai dimensi
kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila
merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia.

B. Saran
Mempertahankan Pancasila dapat dilakukan dengan melaksanakan
nilai-nilai Pancasila oleh setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari di manapun berada.

Daftar pustaka

https://doc.lalacomputer.com/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-
pandangan-hidup-bangsa/

https://www.google.com/search?
q=Pancasila+sebagai+Pandangan+Hidup+Bangsa&sxsrf=AOaemvIN6QEO
byOEaI_7es3WyLeTc8oEUw:1634880249305&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ved=2ahUKEwip34nEo93zAhVEWX0KHZWFA6kQ_AUoAnoECAEQBA&biw
=1366&bih=657&dpr=1#imgrc=4kG8oM2-fS3vcM

https://www.google.com/search?q=Nilai-
nilai+Pancasila+sebagai+Dasar+Negara+dan+Pandangan+Hidup+Bangsa
&tbm=isch&ved=2ahUKEwiZxqHIo93zAhWqoEsFHYrcA70Q2-
cCegQIABAA&oq=Nilai-
nilai+Pancasila+sebagai+Dasar+Negara+dan+Pandangan+Hidup+Bangsa
&gs_lcp=CgNpbWcQAzIECAAQGDIECAAQGDIECAAQGDIECAAQGDIECAAQ
GDoECAAQQzoFCAAQgAQ6BggAEAcQHjoHCCMQ7wMQJzoGCAAQBRAeO
goIIxDvAxDqAhAnULmLmAFYlamYAWCusJgBaAFwAHgCgAFtiAGGG5IBBD
M5LjKYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWltZ7ABCsABAQ&sclient=img&ei=Akty
YZm9BKrBrtoPirmP6As&bih=657&biw=1366#imgrc=3nip1YprCxT30M&im
gdii=N_CnYYIRChgZmM

11
12

Anda mungkin juga menyukai