Oleh
NIM : 11210810000058
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baknya. Makalah ini berjudul “Dasar dan Falsafah Negara” yang disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, yang dibimbing langsung oleh Bapak Lili Supriyadi S.Pd.,
M.M.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Masalah.............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang berlandaskan pada Pancasila, senua berawal
ketika pada Juni 1945, sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi
bangsa Indonesia telah lahir, yaitu Pancasila. Pancasila adalah dasar dan falsafah
negara Indonesia, sehingga Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
Negara yang diharapkan bisa menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai
dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian dari pertahanan
bangsa dan negara.
Indonesia yang terdiri atas berbagai dan suku bangsa dapat dipersatukan
oleh Pancasila. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang
sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan
seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia. Pancasila
merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham
positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut
mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri.
Sila-sila yang terdapat di Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-
norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai
serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, seperti
Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa
Indonesia yang bertuhan dan ber-agama. Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa
Indonesia berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Kolonialisme
juga ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan kemerdekaan.
Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita
bisa menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
diwariskan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
4
berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia ini. Sehingga kita bisa bersama-
sama meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan
guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan proses perumusan dan pengesahan Pancasila
2. Menguraikan dan menjelaskan Pancasila sebagai dasar dan falsafah
Negara
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui proses perumusan dan pengesahan Pancasila
2. Untuk memperdalam pengetahuan tentang dasar dan falsafah Negara
Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini direalisasikan oleh Kaiso pada 29 April 1945 dengan jumlah
anggota 62 orang. Diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat, anggota BPUPKI
terdiri dari dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso,
tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh orang anggota perwakilan dari Jepang.
6
Secara garis besar, tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan menyusun
rencana mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Maklumat yang sama
memaparkan tugas BPUPKI yaitu mempelajari semua hal penting terkait politik,
ekonomi, tata usaha pemerintahan, kehakiman, pembelaan negara, lalu lintas, dan
bidang-bidang lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia
(Asia Raya, 29 April 1945).
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali
sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai
dengan 1 Juni 1945 yang membahas tentang dasar negara. Pada sidang tidak
resmi, BPUPKI membahas perancangan Undang-Undang Dasar 1945 yang
dipimpin Soekarno dan dihadiri oleh hanya 38 orang.
Sidang BPUPKI - I
Dalam sidang yang pertama, yaitu pada 29 Mei 1945 bahwa Indonesia
membutuhkan dasar negara. Para tokoh-tokoh pendiri negara mulai mengusulkan
rumusan dasar negara yang isinya berbeda-beda namun tetap memiliki persamaan
yaitu didasari oleh gagasan besar bangsa Indonesia dan kepribadian bangsa
Indonesia. Salah satu tokoh yang mengemukakan pendapatnya adalah Mohammad
Yamin. Disini ia mengemukakan bahwa dasar negara terdiri dari 5 asas yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
7
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Pada hari terakhir dari sidang pertama, 1 Juni 1945, Soekarno turut
mengemukakan pendapatnya dalam sebuah pidato yang diberi nama Pancasila
atas usulan dari seorang teman, ahli bahasa. Rumusan dasar negara dalam 5 sila
tersebut, yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Sidang BPUPKI - II
Setelah sidang pertama selesai, Indonesia belum mencapai kesepakatan
akhir. Pada tanggal 10 s.d. 16 Juli 1945 diadakan sidang BPUPKI yang kedua
dengan tujuan untuk “mempersiapkan Rancangan Hukum Dasar”, di jalan
Pajaboan Jakarta. Kemudian, BPUPKI membentuk panitia kecil yang
beranggotakan 9 orang, di bawah pimpinan Soekarno, dengan anggota terdiri atas
Ki Bagoes Hadikoesoemo, Wachid Hasjim, Muhammad Yamin, Abdulkahar
Muzakir, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata dan
Mohammad Hatta. Panitia yang diberi nama Panitia Sembilan ini, dibentuk
dengan tujuan merumuskan rumusan-rumusan yang telah dibicarakan agar
menjadi kesepakatan yang lebih jelas.
8
merdeka yang diberi nama Piagam Jakarta oleh M. Yamin yang didalamnya
berbunyi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari‟at Islam bagi para
pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
9
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaran/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
10
Falsafah atau filsafat berasal dari kata Philos yang berarti cinta atau
sahabat dan Sophia yang berarti kebijaksanaan. Jadi dapat difahami bahwa arti
dari kata filsafat adalah seseorang yang cinta terhadap kebijaksanaan, sehingga
mendorong dirinya untuk berlaku adil dengan menyesuaikannya pada kebutuhan
masing-masing.
Selain itu, falsafah juga diartikan sebagai pandangan hidup seseorang, atau
ilmu tentang segala sesuatu. Falsafah itu sendiri mengajarkan bagaimana cara
berfikir yang mendasar, radikal, dan mendalam dalam memberikan hakikat.
Pancasila sebagai sistem falsafah yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang
terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan
satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan
bernegara di Indonesia. Falsafah dan dasar negara kita ialah Pancasila, yang
diakui dan diterima oleh bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup.
11
adalah tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafat. Pancasila sebagai
konsep falsafah negara merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Falsafah
sendiri merupakan suatu kebudayaan, yaitu suatu hasil kreasi manusia atau dengan
kata lain sebagai hasil produk manusia.
Itulah rumusan Pancasila yang sah dan resmi. Rumusan itu tidak disebut
secara khusus dan tersurat sebagai “Pancasila”. Namun, bangsa Indonesia
12
kemudian mengenalnya sebagai “Pancasila”, artinya lima dasar atau lima asas.
Orang yang pertama memperkenalkan nama Pancasila untuk menyebut lima butir
dasar negara adalah Ir. Soekarno dalam suatu sidang BPUPKI. Nama itu diberikan
Soekarno atas saran seorang ahli bahasa. Sebagaimana yang ditentukan oleh para
pendiri dan pembentuk negara, tujuan pokok dirumuskannya Pancasila ialah
sebagai dasar negara.
Karena itu, fungsi pokok Pancasila ialah sebagai dasar negara. Setiap
negara dibangun atas dasar falsafah tertentu. Adapun falsafah merupakan
perwujudan atau cerminan dari cita-cita dan watak suatu bangsa. Falsafah setiap
bangsa akan berbeda-beda, tergantung pada citacita, jiwa, cara pandang, dan
idealisme dari bangsa yang bersangkutan. Dengan begitu, dapatlah dikatakan
bahwa dasar negara merupakan philosofische grondslag atau dasar falsafah
negara. Dasar falsafah negara merupakan pedoman cara berpikir, cara pandang,
serta cita-cita dari negara dan bangsa yang bersangkutan sehingga falsafah negara
akan mencerminkan watak dan kepribadian suatu bangsa.
Suatu bangsa akan mengalami kesulitan untuk meniru secara utuh dan
penuh falsafah bangsa lain karena watak, kepribadian, dan hal lainnya yang tidak
sama. Menurut Prof. Notonagoro, sebagai dasar negara, Pancasila memiliki
kedudukan yang istimewa dalam hukum dan kehidupan bernegara, yakni sebagai
pokok kaidah yang sangat fundamental (mendasar). Karena itulah Pancasila
memiliki kedudukan yang tetap, tidak dapat diubah.
13
Pancasila mengandung empat pokok pikiran. Keempat pokok pikiran itu
merupakan penjabaran dari sila-sila Pancasila
Akan tetapi, hal itu dilakukan melalui pasal-pasal yang terdapat di dalam
UUD 1945. Dengan kata lain, pada saat pemerintah dan DPR membuat berbagai
14
peraturan perundang-undangan, mereka tidak langsung merujuk pada sila-sila
Pancasila, tetapi cukup hanya mengacu pada pasal-pasal UUD 1945. Karena
pasal-pasal UUD 1945 sendiri hakikatnya sudah merupakan penjabaran nilai-nilai
Pancasila dalam bentuk yang lebih terperinci dan operasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti
dasar, sendi, asas, atas peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara
serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan
kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas
kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya
dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.
Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Indonesia memiliki arti bahwa
Pancasila adalah pondasi utama serta rujukan pertama dari segala macam bentuk
hokum yang berjalan di Indonesia. Sebagai dasar dan falsafah Negara Indonesia,
Pancasila telah di rancang sedemikian rupa sehingga dapat mewakilkan seluruh
aspek dan komponen yang akan terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat
meskipun dipenuhi oleh beragam perbedaan dan keanekaragaman masyarakatnya
15
masyarakat Indonesia. Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang
bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat di-antitesis-kan
satu sama lain. Penetapan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara tidak akan
menghapuskan perbedaan, tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan
empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam “Bhineka Tunggal Ika”.
B. Saran
ketika Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat Negara,
sesungguhnya nilai-nilainya telah ada dan melekat dalam diri seluruh rakyat
Bangsa Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu berupa nilai-nilai adat-
istiadat dan kebudayaan serta sebagai kausa materialis Pancasila. Dalam
pengertian inilah tentu kita harus memahami dan mengakui bahwa antara
Pancasila dengan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan sebab Pancasila adalah
jati diri bangsa Indonesia.
16
dapat menyelesaikan dan mengatasinya secara lebih dewasa, arif dan bijaksana
demi untuk kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/256/makna-pancasila-sebagai-pandangan-
hidup-ketahui-isi-dari-kelima-butirnya.
17