Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HARI LAHIR PANCASILA


Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu:
Edi Fakhri, S.S, M.Sos

Disusun Oleh:
MUHAMMAD SYAHRUS TSANI (11423023)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat allah yang telah melimpahkan rahmatnya, inayahnya, taufik
dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini saya berharap makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca dan juga semoga makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi untuk penyelesaian
makalah ini meskipun sangat jauh dari kesempurnaan. Saya akui bahwa makala ini masih
sangat banyak kekurangan didalamnya karna pengetahuan dan pengalaman saya yang masih
sangat minim, oleh karna itu saya harapkan kepada pembaca agar terus memberikan saran
yang bersifat membangun.

Bekasi, 4 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................5
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Lahirnya Pancasila................................................................................6
2.2 Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari...........7
2.3 Peringatan Hari Lahir Pancasila............................................................8
2.4 Kegiatan Masyarakat di Hari Lahir pancasila.......................................9
2.5 Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik......................................9
2.6 Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi................................10
2.7 Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya........................11
2.8 Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan....12
2.9 Tantangan yang dihadapi dalam menjaga dan mengembangkan nilai-
nilai Pancasila............................................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................14
3.2 Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hari Lahir Pancasila merupakan acara yang diadakan setiap tanggal 1 Juni untuk
memperingati berdirinya negara Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang terdiri dari lima sila atau asas, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa, artinya
Indonesia menghormati berbagai agama yang ada di dalamnya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Menghormati dan melindungi hak asasi manusia,
mendukung keadilan sosial, mendukung perilaku dan moral yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Persatuan Indonesia: Mendukung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, menjaga
semangat gotong royong, menghormati ras, agama, suku, dan konflik antaretnis.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan: Melaksanakan demokrasi berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dan
menghormati kebebasan berpendapat dan mengambil keputusan mayoritas.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Mewujudkan keadilan sosial, menjaga
keseimbangan dan kesetaraan dalam pendistribusian kekayaan dan kesempatan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Ada banyak alasan mengapa hari lahir Pancasila penting untuk diperingati:
1. Memperkuat jati diri bangsa: Pancasila merupakan ideologi utama yang memperkuat
jati diri bangsa Indonesia. Dengan ini kami tegaskan kembali bahwa Pancasila adalah sumber
kekuatan dan jati diri bangsa Indonesia.
2. Pelajari Dasar-Dasar Pancasila: Peringatan hari jadi ini merupakan kesempatan untuk
mempelajari lebih jauh tentang prinsip-prinsip Pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan,
demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan memahami prinsip-prinsip tersebut, kita
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menjaga persatuan dan kesatuan: Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Dalam peringatan ini kita diingatkan untuk selalu menjaga
persatuan dan menghormati keberagaman suku, agama, ras dan budaya yang ada di Indonesia.
4. Menghormati Kemerdekaan: Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang
diperjuangkan para pahlawan untuk memperoleh kemerdekaan. Di Hari Lahir Pancasila ini
kita mengapresiasi perjuangan mereka mencapai kemerdekaan dan tegaknya negara
berdasarkan asas Pancasila.
5. Mendorong pembangunan berkelanjutan: Peringatan ini juga dapat menjadi ajang
untuk merefleksikan tantangan dan upaya penerapan prinsip Pancasila terhadap pembangunan
berkelanjutan. Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila, kita dapat menciptakan
masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadilan.

4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
1. Arti Pancasila?
2. Kapan Pancasila Lahir?
3. Bagaimana sejarah Pancasila?
4. Apa perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
5. Implementasi Pancasila di berbagai bidang?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui arti pancasila
2. Untuk mengetahui sejarah pancasila
3. Untuk mengetahui perumusan pancasila
4. Untuk mengetahui perwujudan nilai-nilai Pancasila
5. Untuk mengetahui implementasi Pancasila

1.4 Manfaat Makalah


Adapun manfaat makalah ini ialah:
1. Sebagai sarana mengetahui ilmu sejarah Pancasila
2. Mempelajari cara mengamalkan Pancasila
3. Mengetahui pentingnya Pancasila
6.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lahirnya Pancasila
Tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila mengacu pada saat diadakannya rapat Dokuritsu
Junbi Cosakai (Badan Pemeriksa Upaya Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) yang bertujuan
untuk menetapkan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Organisasi ini mengadakan
pertemuan pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pertemuan tersebut, anggota
BPUPKI membahas tentang dasar negara Indonesia.

Pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertema “Lahirnya Pancasila”
berkesempatan menyampaikan pandangannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi
dasar negara Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato tersebut pertama kali disampaikan
oleh Bung Karno secara aklamasi tanpa judul yang secara sederhana diberi nama “Lahirnya
Pancasila” Presiden BPUPKI pertama Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan kata pengantar buku
yang berisi pidato yang direkam oleh BPUPKI.

Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan pemikiran dan gagasannya tentang berdirinya


negara Indonesia merdeka yang diberi nama “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila
artinya azas atau asas. Saat itu, Bung Karno menyebutkan lima prinsip penting bagi negara
Indonesia, yaitu prinsip pertama “Kebangsaan”, prinsip kedua “Internasionalisme atau
Kemanusiaan”, prinsip ketiga “Demokrasi”, prinsip keempat “Keadilan Sosial” dan kelima.
prinsip. . “Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

Untuk melaksanakan sistem Pancasila dan membuat Konstitusi berdasarkan lima prinsip
tersebut, Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah komite yang dikenal dengan Komite
Kesembilan. Berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim,
Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, M.AA Maramis dan Achmad
Soebardjo.

Setelah melalui serangkaian percobaan, sistem Pancasila hasil penggalian Bung Karno
akhirnya berhasil dimasukkan ke dalam pembukaan UUD 1945 yang disetujui dan dinyatakan
sebagai dasar negara Indonesia merdeka. pada saat itu. Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus
1945.

Dalam pengantar buku edisi ini yang terbit pertama kali pada tahun 1947, mantan ketua
BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyampaikan bahwa Ir. Soekarno berpidato
“Lahirnya Pancasila” berikut ini adalah pidato Ir. Soekarno.
”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh “Lahirnya Pancasila” ini, akan ternyata
bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara
kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan
6
berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan,
meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang.
Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme
Jepang berkuasa di negeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung
Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk
mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh
nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan
Kemerdekaan Negara.”

2.2 Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


Masyarakat akan terus berkembang dan mengalami perubahan sosial budaya terutama untuk
kepentingan perkembangan masyarakat bersama. Tetapi, perubahan tetap harus berlandaskan
nilai nilai Pancasila. Berikut ini contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial
budaya, yaitu:

1. Gotong Royong saling tolong menolong


Ciri khas masyarakat indonesia salah satunya dalam menerapkan sikap gotong royong untuk
menumbuhkan kerukunan, kekeluargaan, dan sikap saling tolong menolong dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini tentu menyebabkan persatuan indonesia yang semakin kental dan
menguat.

2. Bermusyawarah dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah


Dalam mengambil keputusan masyarakat khas indonesia melakukan kegiatan pemecahan
masalah dan mengambil keputusan secara bersama. Praktik musyawarah ini sering kita
lakukan ketika diadakannya pemilihan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan
berlandaskan sifat yang bisa kita sebut luber jurdil atau langsung, umum, bebas, rahasia, dan
jujur, adil.

3. Toleransi antar suku, ras, dan agama di Indonesia


Masyarakat indonesia merupakan negara kepulauan yang mana menimbulkan keberagaman
suku, ras, dan agama. Dari keberagaman itulah kita mencegah terjadinya konflik antar
perbedaan suku, ras, dan agama. Nilai dari pancasila yang harus diterapkan yaitu sikap
toleransi. Masyarakat diharuskan untuk saling memberikan kebebasan dan tidak menindas
suku, ras, dan agama lainnya.

4. Menciptakan lingkungan rukun, adil, dan harmonis disekitar kita


Dalam bermasyarakat sikap rukun, adil, dan harmonis sangat dibutuhkan supaya tercipta habit
yang nyaman dan tentram. Keluarga dan tetangga dalah lingkup terkecil masyarakat yang
menjadi agen sosialisasi bagi personal dalam berinteraksi dengan dunia luar. Maka sikap yang

7
harus dimulai dari kita supaya dapat tercapai tujuan menciptakan lingkungan rukun, adil, dan
harmonis.
5. Melestarikan budaya lokal Indonesia
Keberagaman budaya indonesia memiliki harga dan nilai yang tidak terbayangkan. Setiap
wilayah di Indonesia memiliki kebudayaan yang wajib kita lestarikan dengan mencontohkan
dan mengimplementasikan dalam kehidupan kita sehari hari. Budaya ini apabila tidak kita
lestarikan mungkin sudah di hak claim oleh negara sebelah. Contoh dalam mempelajari dan
menggunakan bahasa daerah masing masing dalam keseharian sudah termasuk dalam
menjaga pelestarian budaya. Supaya adik-adik yang lebih muda dari kita mengetahui budaya
lokal yang kita ajarkan. Mengenalkan adat tradisi kepada khalayak umum, dan turut serta
dalam mengenalkan kepada dunia.

6. Menghargai pandangan dan pendapat orang lain


Masyarakat indonesia biasanya menggunakan sikap ini dalam bermusyawarah dimana setiap
orang saling memiliki perbedaan pandangan dan pendapat. Perbedaan pendapat ini bukan hal
yang buruk karena setiap orang berhak mengeluarkan pendapat yang ingin mereka sampaikan.
Sikap menghargai ini penting dalam musyawarah karena supaya berjalan kondusif dan
menghasilkan keputusan musyawarah yang adil dan bermanfaat bagi seluruh anggota
musyawarah.

7. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia


Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia.
Masyarakat perlu memahami sikap adil kepada orang lain dan menjauhi tindakan kekerasan
dan diskriminasi kepada sesama manusia. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk
menerapkan dalma kehidupan sehari hari supaya tercipta lingkungan hidup yang aman.

8. Kedisiplinan
Masyarakat indonesia harus disiplin dalam berbagai hal, salah satu contohnya disiplin dalam
pembayaran pajak dan menaati peraturan yang ada. Disiplin bukan karena takut dikenakan
sanksi, tapi disiplin karena memang kewajiban untuk melaksanakannya.

2.3 Peringatan Hari Lahir Pancasila


Biasanya di sekolah SMK Ananda Mitra Industri Deltamas tepatnya di Kecamatan Cikarang
Pusat Kabupaten bekasi. Sekolah smk ini mengadakan upacara dipagi hari di Kantor Pemda
Kabupaten Bekasi bersama dengan anggota paskibraka. SMK Ananda Mitra Industri
Delatamas setelah mengadakan Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dilanjutkan dengan
lomba-lomba seperti
1. Lomba Pakaian Adat
2. Lomba Bermain Peran
3. Lomba Menghias Kelas
8
4. Lomba Kebersihan Kelas
5. Lomba Memasak
6. Lomba Bernyanyi Lagu Nasional

2.4 Kegiatan Masyarakat di Hari Lahir pancasila

Masyarakat di Kampung Pasir Konci Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten
Bekasi saat diadakannya upacara hari lahir pancasila. Ketua RT sering mengadakan yang
namanya gotong royong membersihkan selokan yang sudah terhambat atau terdapat banyak
sampah supaya menghindari adanya banjir di Kampung Pasir Konci. Selain itu ketua RT juga
mengadakan lomba menghias gang, jadi gang rumah siapa yang paling unik, kreative, dan
bagus hiasannya akan memenangkan semacam hadiah.

Selain gotong royong membersihkan halaman. Remaja Masjid juga turut serta dalam
menambahkan kegiatan seperti:
1. Kegiatan membersihkan masjid
2. Kegiatan membersihkan toilet masjid
3. Kegiatan mengaji bersama
4. Kegiatan makan makan bersama
5. Kegiatan silaturahmi antar pemuda

Terdapat pula lomba-lomba yang diadakan pada hari lahirnya pancasila oleh paguyuban
pemuda pasir konci seperti:
1. Lomba Memasak antar ibu-ibu
2. Lomba bermain bola sepak menggunakan daster
3. Lomba mewarnai untuk anak anak
4. Dan lain lain

`Kegiatan-kegiatan tersebut sangat asik untuk diikuti karena dapat memberikan motivasi
kepada khalayak umum termasuk adik adik kecil yang masih belum memahami apa itu hari
lahir pancasila. Sebagai pemuda yang sudah mengerti alangkah lebih baiknya kita
mengajarkan apa yang sepatutnya mereka ketahui. Jika bukan kita lalu siapa lagi yang akan
menjelaskan kepada adik-adik kecil.

2.5 Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik

Politik adalah suatu proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan alokasi sumber
daya, distribusi kekuasaan, penyelesaian perselisihan, dan pengorganisasian hubungan antar
kelompok masyarakat. Tata kelola juga mencakup sistem pemerintahan, lembaga negara,
partai politik, masyarakat sipil, dan media. Dalam bidang politik, penerapan Pancasila dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
9
1. Menghormati kedaulatan rakyat sebagai sumber dukungan terhadap pemerintah. Hal
ini sejalan dengan sila keempat Pancasila, yaitu demokrasi yang berpedoman pada
kebijaksanaan dan pengamatan/perwakilan. Contoh negara yang menerapkan kebijakan
tersebut adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang
mengatur tentang tata cara pemilihan Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota secara langsung oleh rakyat.

2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman. Hal ini sejalan dengan
sila ketiga Pancasila, yakni persatuan Indonesia. Contoh kebijakan yang menerapkan
kebijakan tersebut adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang mengatur pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah berdasarkan
prinsip otonomi daerah, desentralisasi, subsidi, dekonsentrasi, dan pengolahan.

3. Mendukung supremasi hukum dan demokrasi. Hal ini sejalan dengan sila kelima
Pancasila, yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang menerapkan
nilai tersebut adalah Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Peradilan yang mengatur
independensi lembaga peradilan dalam menjalankan fungsi peradilan yang menjunjung tinggi
hukum dan keadilan.

4. Mendorong masyarakat untuk terlibat dalam politik. Hal ini sejalan dengan sila kedua
Pancasila, yaitu manusia yang adil dan beradab. Contoh kebijakan yang menerapkan
kebijakan tersebut adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan yang mengatur tentang hak dan kewajiban organisasi kemasyarakatan
sebagai organisasi untuk keperluan masyarakat dan berbagai daerah.

2.6 Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dengan menggunakan lebih sedikit uang. Ilmu ekonomi juga mencakup proses
ekonomi, kebijakan ekonomi, institusi ekonomi, pasar, produksi, distribusi, konsumsi dan
pertumbuhan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, penerapan Pancasila dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

1. Masuk ke dalam sistem perekonomian yang benar dan kerakyatan. Hal ini sejalan
dengan sila keempat dan kelima Pancasila, yaitu demokrasi yang berpedoman pada
kebijaksanaan dan refleksi/perwakilan serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh
penerapan kebijakan manfaat ini adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian yang mengatur mengenai kerja koperasi sebagai salah satu penopang
perekonomian rakyat berdasarkan asas komunikasi, kerjasama dan tata kelola yang
mengutarakan pendapatnya.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam


secara efektif dan efisien. Hal ini didasarkan pada sila pertama dan kedua Pancasila, yaitu
10
keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa dan manusia yang adil dan beradab. Contoh
kebijakan yang menerapkan nilai tersebut adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mengatur tentang
pengelolaan sumber daya alam dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan
yang berkeadilan, konservasi lingkungan hidup, dan pelayanan sosial.

3. Mendorong kemandirian ekonomi nasional dengan menciptakan sektor pendidikan


tinggi dan strategis. Hal ini sejalan dengan sila ketiga dan kelima Pancasila, yaitu persatuan
Indonesia dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang menerapkan
kebijakan tersebut adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara yang mengatur tentang pengembangan keterampilan pegawai negeri sipil di bidang-
bidang strategis seperti keamanan, energi, teknologi informasi, kesehatan, pendidikan, dan
pariwisata.

4. Meningkatkan kerja sama ekonomi internasional dengan mengedepankan kepentingan


nasional dan prinsip saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan sila kedua dan ketiga
Pancasila, yaitu masyarakat adil dan beradab serta persatuan Indonesia. Contoh penerapan
kebijakan tersebut adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang
mengatur hubungan perdagangan Indonesia dengan negara lain berdasarkan prinsip saling
menghormati, saling menguntungkan, saling menguntungkan, dan kerja sama.

2.7 Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya

Sosial Budaya merupakan bagian kehidupan manusia yang berkaitan dengan hubungan sosial,
norma, nilai, budaya, bahasa, seni, agama, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Kebudayaan
masyarakat juga mencakup identitas nasional, keberagaman, penerimaan, persatuan,
kerjasama, dan lain-lain. Dalam bidang sosial, penerapan Pancasila dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

1. Menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya negara yang indah. Hal ini didasarkan
pada sila pertama dan kedua Pancasila, yaitu keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa dan
manusia yang adil dan beradab. Contoh kebijakan yang menerapkan nilai tersebut adalah
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang mengatur tentang
perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pelestarian kebudayaan nasional sebagai
warisan leluhur yang bernilai strategis bagi jati diri bangsa.

2. Mengembangkan potensi individu melalui pendidikan yang berkualitas. Hal ini sejalan
dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh penerapan
kebijakan tersebut adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang mengatur tentang terselenggaranya pendidikan nasional yang baik, adil, dan
bermutu bagi seluruh warga negara tanpa diskriminasi.

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau


dan efektif. Hal ini sejalan dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Contoh kebijakan yang menerapkan manfaat tersebut adalah Undang-Undang
11
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang mengatur penyelenggaraan kesehatan nasional
berdasarkan pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilitasi, termasuk peran serta
masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan.

4. Membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sejalan dengan sila pertama dan ketiga Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia. Contoh kebijakan yang menerapkan nilai
tersebut adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Kerusakan Tempat Ibadah, yang mengatur tentang perlindungan tempat ibadah dari tindakan
ilegal, kasar atau merupakan penghinaan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab.

2.8 Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan

Keselamatan dan keamanan merupakan bagian dari kehidupan bernegara yang berkaitan
dengan upaya menjaga kedaulatan, keutuhan, dan stabilitas negara terhadap ancaman internal
dan eksternal. Keamanan juga mencakup sistem keamanan, kebijakan keamanan, badan
keamanan, militer, polisi, badan intelijen dan lain-lain. Dari segi keselamatan dan keamanan,
penerapan Pancasila dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut

1. Menerapkan sistem keamanan nasional yang kuat dan profesional. Hal ini sejalan
dengan sila ketiga dan kelima Pancasila, yaitu persatuan Indonesia dan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Contoh penerapan kebijakan tersebut adalah Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang mengatur tentang pelaksanaan hukum
pertahanan negara mencakup seluruh aspek sistem pertahanan nasional dan global.

2. Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengantisipasi ancaman non-


tradisional seperti terorisme, radikalisme, narkoba, keamanan siber dan bencana alam. Hal ini
sejalan dengan sila kedua dan kelima Pancasila, yaitu kerakyatan yang adil dan terbuka serta
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh implementasi kebijakan tersebut adalah
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Kejahatan Teroris yang
mengatur tentang upaya pencegahan, penuntutan, perawatan korban, dan kerja sama
internasional dalam pemberantasan kejahatan pemberantasan terorisme.

3. Menjaga hubungan baik dengan negara tetangga dan mitra diperlukan untuk menjaga
perdamaian regional dan global. Hal ini sejalan dengan sila kedua dan ketiga Pancasila, yaitu
masyarakat adil dan beradab serta persatuan Indonesia. Contoh implementasi kebijakan
tersebut adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang
mengatur hubungan luar negeri Indonesia dengan negara lain berdasarkan asas kemandirian
dan tanggung jawab, saling menghormati, saling menguntungkan, saling menghormati dan
kerjasama.

2.9 Tantangan yang dihadapi dalam menjaga dan mengembangkan


nilai-nilai Pancasila

12
Pada hari Rabu, 10 Februari 2021, Akademi Sains Pancasila menyelenggarakan Konferensi
Sains Pancasila tentang Hukum Nasional yang Kuat di Hotel Merlynn Park, Jakarta. Staf
Profesional Bagian Konsep dan Perencanaan Brigjen Lemhannas RI TNI (Purn) A. R. Wetik,
S.IP., M.Si., mewakili Gubernur Lemhannas RI, memaparkan mengenai Pembumian
Pancasila: Permasalahan, Hambatan dan Solusinya.

“Pancasila bukan hanya sekedar gagasan bagi bangsa Indonesia, tetapi juga merupakan
kebudayaan, falsafah hidup, serta asas hukum atau landasan sosial yang menjadi jiwa bangsa
Indonesia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa. Rakyat Indonesia,” kata Wetik.

Wetik menambahkan, budaya Pancasila yang dibawa ke tanah kita harus ada silaturahmi
untuk dibawa kembali ke tanah pulau. Wetik juga mengatakan, mengingat kondisi masyarakat
Indonesia yang berbeda-beda, maka kita harus mempunyai visi yang sama sebagai sebuah
bangsa, yaitu kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, keadilan, dan kemajuan. Sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Tahun 1945.

Visi tersebut dapat tercapai jika negara menjalankan tugasnya dengan tetap berpegang pada
prinsip-prinsip yang telah disepakati. Nilai-nilai di setiap negara Indonesia yang bukan
Pancasila dan penerapannya berbeda-beda. Wetik berharap Pancasila diajarkan dengan baik di
masyarakat sehingga menjadi praktik sehari-hari yang menjadi tradisi, khususnya bagi
generasi muda.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hari Lahir Pancasila merupakan acara yang diadakan setiap tanggal 1 Juni untuk
memperingati berdirinya negara Indonesia yaitu Pancasila.
Pancasila memiliki arti yaitu 5 Sila yaitu:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Alasan Hari Lahirnya Pancasila harus kita peringati karena:
1. Memperkuat jati diri bangsa
2. Pelajari Dasar-Dasar Pancasila
3. Menjaga persatuan dan kesatuan
4. Menghormati Kemerdekaan
Dalam kesimpulannya, tanggal 1 Juni dianggap sebagai hari lahir Pancasila karena pada
tanggal tersebut, Soekarno menjelaskan konsep awal Pancasila dalam pidatonya yang diberi
judul "Lahirnya Pancasila". Pada pertemuan BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno
menyampaikan lima prinsip penting yang menjadi dasar negara Indonesia, yaitu kebangsaan,
internasionalisme atau kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, dan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Sistem Pancasila yang digagas oleh Soekarno kemudian dimasukkan
ke dalam pembukaan UUD 1945, dan tanggal 1 Juni dijadikan sebagai hari lahir Pancasila
untuk memperingati momen penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia.

Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:


1. Gotong Royong saling tolong menolong
2. Bermusyawarah dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah
3. Toleransi antar suku, ras, dan agama di Indonesia
4. Menciptakan lingkungan rukun, adil, dan harmonis disekitar kita
5. Melestarikan budaya lokal Indonesia
6. Menghargai pandangan dan pendapat orang lain
7. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia
8. Kedisiplinan

Implementasi Pancasila diberbagai Bidang Politik:


1. Menghormati kedaulatan rakyat sebagai sumber dukungan terhadap pemerintah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman.
3. Mendukung supremasi hukum dan demokrasi. Hal ini sejalan dengan sila kelima
Pancasila.
4. Mendorong masyarakat untuk terlibat dalam politik.
14
Implementasi Pancasila di Bidang Ekonomi:
1. Masuk ke dalam sistem perekonomian yang benar dan kerakyatan.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam
secara efektif dan efisien.
3. Mendorong kemandirian ekonomi nasional dengan menciptakan sektor pendidikan
tinggi dan strategis.
4. Meningkatkan kerja sama ekonomi internasional dengan mengedepankan kepentingan
nasional dan prinsip saling menguntungkan.
Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya
1. Menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya negara yang indah.
2. Mengembangkan potensi individu melalui pendidikan yang berkualitas.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
efektif.
4. Membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia.
Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
1. Menerapkan sistem keamanan nasional yang kuat dan profesional.
2. Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengantisipasi ancaman non-
tradisional seperti terorisme, radikalisme, narkoba, keamanan siber dan bencana alam.
3. Menjaga hubungan baik dengan negara tetangga dan mitra diperlukan untuk menjaga
perdamaian regional dan global.

3.2 Saran
Memahami Pancasila dan mengamalkan Pancasila sangat penting sebagai generasi muda
bangsa indonesia. Jangan seakan akan acuh terhadap Pancasila ini. Ayo sebagai generasi muda
bangsa indonesia, kita bangun Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan penuh
keyakinan dan kita jaga agar terus rukun, damai, adil, sejahtera, dan makmur.

15
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lampung/baca-artikel/15075/Hari-Lahir-
Pancasila-Sejarah-dan-Maknanya.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Lahirnya_Pancasila#:~:text=Lahirnya%20Pancasila
%20adalah%20judul%20pidato,sebagai%20dasar%20negara%20Indonesia%20merdeka
3. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6040195/7-contoh-perwujudan-nilai-nilai-
pancasila-dalam-bidang-sosial-budaya
4. https://an-nur.ac.id/blog/implementasi-pancasila-dalam-perumusan-kebijakan.html
5. https://www.academia.edu/37588178/
6. https://www.academia.edu/24338599/
7. https://www.academia.edu/32035861/
8. https://www.academia.edu/61551861/

16

Anda mungkin juga menyukai