Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta, terdiri dari dua kata yakni
‘panca’ dan ‘sila’. Panca berarti lima, sedangkan sila berarti prinsip atau
asas. Sehingga pengertian pancasila adalah lima prinsip atau asas
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi Indonesia. Dengan
kata lain, Pancasila adalah ideologi dasar negara Republik Indonesia.
Sejarah perumusan Pancasila dimulai dari sidang BPUPKI dan Piagam Jakarta
dan kemudian disahkan lewat sidang PPKI. Tanggal 1 Juni kemudian diperingati
sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
Sidang PPKI diadakan selama tiga kali, yakni pada tanggal 18 Agustus, 19
Agustus dan 22 Agustus 1945. Pada sidang pertama PPKI, diputuskan perubahan
pada sila pertama yang semula berbunyi ‘Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’, kemudian diubah menjadi
‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. Usulan ini disampaikan oleh Mohammad Hatta.
Sehingga kemudian bunyi teks Pancasila menjadi sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Juni 2016, presiden Joko Widodo kemudian menetapkan tanggal 1
Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan ditetapkan juga sebagai hari libur
nasional. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24
Tahun 2016.
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai titik pusat pembahasan
adalah kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia
sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang kelahirannya ditempa dalam proses perjuangan
kebangsaan Indonesia sehingga perlu dipertahankan dan diaktualisasikan.
Namun, perlu dipahami bahwa asal mula Pancasila sebagai dasar Negara
Indonesia adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada
bangsa Indonesia yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karenanya,
kedudukan dan fungsi Pancasila yang pokok terdapat dua macam, yaitu sebagai Dasar
Negara Republik Indonesia dan sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Berikut penjelasannya.
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur adalah
suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan. Pandangan hidup berfungsi
sebagai kerangka acuan, baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam
interaksi antarmanusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya. Pandangan
hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi bangsa (nasional), dan pandangan
hidup Negara dapat disebut sebagai ideologi Negara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia berakar pada pandangan
hidup dan budaya bangsa. Karena ciri khas Pancasila memiliki kesesuaian
dengan bangsa Indonesia
> Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.
> Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
> Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Persatuan Indonesia
> Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
> Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
> Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
> Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang
lain.
©
Home
Materi Pilar Negara ( Undang-Undang Dasar 1945 ) TWK SKD CPNS
A. Hakikat Konstitusi
Pengertian Konstitusi
Konstitusi adalah hukum dasar yang memuat aturan pokok atau aturanaturan dasar
negara.
B. Macam-Macam Konstitusi
A. Fleksibel (luwes)
Artinya, pasal-pasal dalam konstitusi jumlahnya sedikit sehingga mudah diubah dan
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
B. Rigid (kaku)
UUD 1945 atau UUD Proklamasi, berlaku pada 18 Agustus 1945 - 27 Desember
1949.
UUD 1945 ditetapkan dan disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Pada saat ditetapkan, sistematika UUD 1945 terdiri dari:
Pembukaan
ada 16 bab,
37 pasal,
Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UUD
1945.
Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, berdasarkan Pasal 1 Ayat (1)
UUD 1945.
Sistem pemerintahan adalah kabinet presidensial. Presiden sebagai kepala
negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Dalam menjalankan tugasnya,
presiden dibantu oleh wakil presiden dan para menteri.
Mukadimah
Terdiri dari empat alinea.
6 bab, dan
197 pasal.
Bab V : Konstituante
Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UUDS
1950.
Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, berdasarkan Pasal 1 Ayat (1)
dan Mukadimah alinea IV UUDS 1950.
Sistem pemerintahan adalah kabinet parlementer dengan demokrasi liberal yang
masih bersifat semu. Berdasarkan sistem ini, DPR dapat membubarkan kabinet,
sedangkan presiden memiliki kedudukan yang kuat dan dapat membubarkan
DPR.
UUD 1945 hasil Dekret Presiden disebut juga UUD 1945 periode kedua, berlaku
pada 5 Juli 1959-2000.
UUD 1945 hasil amandemen berlaku dari tahun 2000 sampai sekarang.
Sistematika UUD 1945 Amandemen terdiri dari:
Pembukaan, ada empat alinea.
Batang tubuh, terdiri dari:
37 pasal, dan
16 bab.
Beberapa perubahan mendasar dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, antara
lain:
- Kedudukan yang sejajar dan proporsional antara Presiden dan DPR.
- Masa jabatan presiden diatur dengan tegas, yaitu maksimal dapat dipilih untuk dua
kali masa jabatan.
- Dilaksanakannya otonomi daerah.
- Penyelenggaraan pemilu oleh lembaga nonpemerintahan yang netral dan mandiri.
E. Penyimpangan Terhadap Konstitusi
Berikut adalah berbagai penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah terjadi di
Indonesia.
1. UUD 1945
Baca Juga
Soal TIU TES DERET HITUNG SKD CPNS Jawaban Buka Tutup 04
Soal TIU TES DERET HITUNG SKD CPNS Jawaban Buka Tutup 03
Soal TIU TES DERET HITUNG SKD CPNS Jawaban Buka Tutup 02
Kekuasaan presiden tidak terbatas
Masa awal proklamasi dianggap sebagai masa peralihan sehingga pada masa ini,
kekuasaan presiden sangat luas. Selain menjalankan kekuasaan eksekutif, presiden
juga menjalankan kekuasaan MPR dan DPR.
Di samping presiden, hanya ada wakil presiden dan KNIP sebagai pembantu
presiden.
Pergantian sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer menjadikan
para menteri diangkat dan bertanggung jawab kepada parlemen/DPR.
2. Penyimpangan terhadap UUD RIS 1949
Penyimpangan bentuk negara Bentuk negara serikat bertentangan dengan
konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pergantian UUD 1945 menjadi UUD RIS.
Pemerintahan parlementer tidak sesuai dengan semangat UUD 1945.
3. Penyimpangan terhadap UUDS 1950
Persaingan tidak sehat
Dengan ditetapkannya demokrasi liberal, ditafsirkan sebagai kebebasan mutlak bagi
setiap individu dan partai politik sehingga timbulnya persaingan tidak sehat yang
3. Secara keseluruhan, saat ini berjumlah 199 butir ketentuan, 174 ketentuan baru.
a. Terbentuknya NKRI
1. Pembentukan dan Perkembangan Awal NKRI
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki sifat sebagai
berikut:
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapan- persiapan
di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Lebih kurang 1000 orang telah hadir untuk
menyaksikan peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang lima
menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian
kedua pemimpin itu menuju ke ruang depan, dan acara segera dimulai tepat
pada jam 10 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Soekarno
lain seperti kabupaten, kota dan provinsi. Hal ini dipertegas kembali dalam
Pasal 18B ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi,
”Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
Prinsip hubungan pusat dan daerah dilaksanakan secara selaras dan adil.
Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Pemberian otonomi
daerah ini dilaksanakan berdasarkan prinsip negara kesatuan sehingga otonomi
daerah merupakan subsistem dari negara kesatuan. Dalam negara kesatuan
kedaulatan hanya ada pada pemerintah pusat dan tidak ada pada daerah.
Pemerintahan daerah dalam negara kesatuan merupakan satu kesatuan dengan
pemerintahan nasional. Oleh karena itu, walaupun daerah diberikan kewenangan
otonomi seluas luasnya akan tetapi tanggung jawab akhir tetap berada di tangan
pemerintah pusat.
d. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan hasil perjuangan rakyat di
seluruh wilayah Indonesia.
2. Seluruh rakyat berjuang bersama untuk merebut hak bangsa yang diambil
oleh penjajah. Semenjak kedatangan bangsa Barat berawal dengan
melakukan perdagangan di Indonesia.
3.[1.]
4.[2.] Namun dengan perubahan sikap bangsa Barat yang ingin menguasai dan
menjajah Indonesia, maka semenjak itu perjuangan bangsa Indonesia untuk
mempertahankan hak tidak pernah kunjung padam. Kedatangan bangsa
Portugis, Belanda, dan Jepang di wilayah Indonesia yang diteruskan
dengan penjajahan, mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia di
berbagai daerah. Perlawanan selama penjajahan Portugis antara lain:
perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Sultan Harun, perlawanan rakyat
Demak menyerang Malaka dipimpin oleh Pati unus dan menyerang Sunda
5.[3.]
Semboyan Bhineka Tunggl Ika, memberikan nilai yang inspiratif di dalam system
pemerintahan Indonesia pada masa kemerdekaan. Semboyan tersebut juga mampu
menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di dalam NKRI. Namun sebagai
semboyan NKRI, konsep yang ada di dalam Bhineka Tunggl Ika tak hanya
menyangkut perbedaan agama dan kepercayaan yang menjadi fokus
utama.Namun dijadikan semboyan dalam artian yang lebih luas yaitu seperti
perbedaan suku, bangsa, budaya (adat-istiadat), beda pulau, dan tentunya agama dan
juga kepercayaan untuk menuju persatuan dan kesatuan Negara.
Berbicara tentang lambang dari negara Indonesia, Lambang yang tergambar
Sikap toleran berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat
lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat
berbeda. Toleransi sejati didasarkan sikap hormat terhadap martabat manusia, hati
nurani, dan keyakinan, serta keikhlasan sesama apa pun agama, suku, golongan,
ideologi atau pandangannya
1. Perilaku Toleran dalam Kehidupan Beragama
Pemerintah Indonesia mengakui enam agama yang ada di Indonesia. Agama
tersebut adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
Jaminan negara terhadap warga negara untuk memeluk dan beribadah diatur dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi, ”Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.