Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok Pembelajaran Agenda I

Wawasan Kebangsaan Dan Nilai Nilai Bela Negara


Pemateri : Dr. A. Mudjib Afan M.Kes
Hari/ Tanggal : Senin / 23 Mei 2022
Oleh : Kelompok 4
drg. Ardiansyah Norma Dinata
dr. Ibnu Hisyam Tamimi
drg. Nia Widyawanti
dr. Ria Ekawati Putri
drg. Therasia Dian Sinta Dewi
dr. Candra Pradipta Leksana
dr. Raudhatul Jannah
drg. Prima Fiducia Andini
drg. Ranti Safira
dr. Azizah Mutiara Rosdiani

Penjelasan tugas:

Ada berapa konsensus dasar, yang harus dimiliki bangsa indonesia, terutama PNS /ASN,
jelaskan masing2 konsensus dasar di maksud,

Ada 4 konsensus dasar yang harus dimiliki bangsa indonesia terutama PNS/ ASN yaitu:

1. Pancasila
2. Undang Undang Dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Berikut ini adalah penjelasan dari setiap konsensus dasar yang harus dimiliki bangsa
indonesia terutama PNS/ASN

1) Pancasila
Pancasila berfungsi sebagai dasar negara menjadi landasan kokoh tegaknya bangsa
dan negara. Pancasia juga berfungsi sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan
hidup bangsa, sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok
bangsa Indonesia dalam mencapai cita cita nasional. Sebagai dasar dan ideologi
negara Pancasila memiliki nilai-nilai sebagai berikut:

1.  Nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa


a. Indonesia merupakan negara yang mengakui adanya Tuhan yang
Maha Esa.
b.   Negara melindungi warga negaranya untuk beribadah sesuai dengan
agama dan kepercayaanya.
2.  Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a.     Setiap warga negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban
antara sesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa Indonesia
b.     Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
3.  Nilai-nilai Persatuan Indonesia
a. Setiap warga negara mengutamakan persatuan, kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
b.    Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
4. Nilai-nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
a. Selalu mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan suatu
persoalan.
b. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah. 
5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
a. Seluruh warga negara bersama-sama menciptakan keadilan
sosial  dalam kehidupan bermasyarakat.
b.     Memupuk sikap saling menghormatidan bersikap adil antar sesama
manusia.
2)  Undang - Undang Dasar 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli
1945 oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pada masa itu Ir. Soekarno menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara
yang beliau sebut Pancasila. Gagasan itu disampaikan dihadapan panitia BPUPKI
pada siang perdana mereka tanggal 28 Mei 1945 dan berlangsung hingga tanggal 1
Juni 1945. Berkas rancangan selanjutnya diajukan ke Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) lalu diadakan perubahan dan tambahan atas
rancangan UUD yang telah diajukan BPUPKI. 
Undang-undang dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu membatasi
kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan
tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga
Negara terlindungi. Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme.
Pada umumnya istilah negara hukum dianggap merupakan terjemahan yang tepat
dari dua istilah yaitu rechtstaat dan the rule of law. Istilah Rechstaat (yang
dilawankan dengan Matchstaat) memang muncul di dalam penjelasan UUD 1945
yakni sebagai kunci pokok pertama dari sistem Pemerintahan Negara yang berbunyi
“Indonesia ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechstaat) dan bukan berdasar
atas kekuasaan belaka (machtstaat)”
3)  Bhinneka Tunggal Ika
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan Bhinna-
Ika-Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun
secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu
bangsa dan negara Republik Indonesia.
Lambang NKRI Garuda Pancasila dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 1951, pada tanggal 17 Oktober
diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951 tentang Lambang Negara. Bahwa usaha
bina negara baik pada masa pemerintahan Majapahit maupun pemerintah NKRI
berlandaskan pada pandangan sama yaitu semangat rasa persatuan, kesatuan dan
kebersamaan sebagai modal dasar dalam menegakkan Negara.

4)  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Apabila ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai
negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian
memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal
18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya 16 negara yaitu berupa
pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden,
sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah
menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuannya.
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam
sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI seperti tercantuk dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi :
 a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ; 
 b. Memajukan kesejahteraan umum; 
 c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 
 d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan
fungsi negara Indonesia.)
 
4 konsensus dasar tersebut menyokong sikap dan sifat pribadi yang terdapat
dalam ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. Sehingga terwujudlah ASN Profesional dan mengetahui Asal-
usul dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta dapat menjaga keutuhan
bangsa.
Profesionalitas merupakan salah satu nilai dasar yang melandasi kinerja
ASN. Profesionalisme ASN dapat dipahami sebagai sebuah kemampuan ASN untuk
memiliki keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang dan
jenjangnya masing-masing, mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Mewujudkan Profesionalitas ASN perlu didasari oleh 4 konsensus dasar
dalam berbangsa dan bernegara, agar profesionalitas kinerja ASN tidak menyimpang
dari norma-norma budaya yang ada di lingkungan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai