PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh :
Syaeful baharudin
FILSAFAT PANCASILA
A. Pengertian Pancasila
Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk mencapai
Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu:
B. Asas-Asas Pancasila
Asas Ketuhanan
Tuhan Yang Maha Esa adalah konsep Tuhan yang universal, Tuhan yang sama dimiliki
oleh semua agama dan kepercayaan.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
1
2
Asas Kemanusiaan
Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, dan berani
membela kebenaran dan keadilan.
Asas Kenegaraan
Sila Persatuan Indonesia Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Asas Kerakyatan
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan. Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan
musyawarah.
Asas Keadilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk
menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Mulai tahun 1945, tentara jepang kalah oleh sekutu. Untuk menarik simpati, jepang
memberikan janji kemerdekaan janji ini diucapkan oleh perdana menteri Kaiso pada tanggal
07 September 1944. Karena keadaan jepang terus menerus mendesak, maka pada tanggal 29
April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan bangsa indonesia yaitu janji kemerdekaan
tanpa syarat yang dituangkan dalam maklumat Gunseikan (pembesar tertinggi sipil dari
pemerintah militer jepang di jawa dan madura) No. 23. Dalam maklumat itu sekaligus dimuat
3
dasar pembentikan BPUPKI. Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-
usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintahan jepang untuk dipertimbangkan bagi
kemerdekaan Indonesia. Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 - 1 Juni 1945.
Pada sidang pertama banyak orang yang berbicara dua diantaranya Muhammad Yamin
dan Bung Karno yang masing-masing mengusulkan calon dasar negara. Muhammad Yamin
mengajukan usul secara lisan dan tertulis.
Selesai sidang pertama pada 01 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk
membentuk panitai kecil tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memriksa
serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI.
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah
merumuskan rancangan hukum dasar. Pada tanggal 9 agustus dibentuk panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu, dan sejak itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia yaitu dengan memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan
mengadakan sidang.
Keempat, demokrasi (maksudnya sila ke-4 dari Pancasila) telah ada sejak dahulu di bumi
Indonesia meskipun bentuknya beda dengan demokrasi yang ada di Barat.
Kelima, Keadilan Sosial. Pada sila ini terkandung maksud untuk keadilan dan
kemakmuran sosial,
BAB II
IDENTITAS NASIONAL
5
6
b. Ciri-Ciri Nasionalisme
Nasionalisme dapat kita kenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri
nasionalisme adalah sebagai berikut:
Adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional.
Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional.
c. Bentuk Nasionalisme
Ada beberapa bentuk nasionalisme yang di suatu negara. Adapun beberapa bentuk
nasionalisme tersebut adalah sebagai berikut:
Nasionalisme Kewarganegaraan
Nasionalisme Etnis
Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas
Nasionalisme Budaya
Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme Agama
d. Tujuan Nasionalisme
Sikap nasionalisme di suatu negara memiliki tujuan tertentu. Berikut ini adalah
beberapa tujuan nasionalisme:
Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota masyarakat.
7
1. Kesatuan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terluas di dunia. Oleh karena itu, setiap
pulau di Indonesia memiliki adat istiadat, bahasa dan kebudayaan yang berbeda-beda. Mulai
dari Sabang sampai Merauke.
2. Persamaan Nasib
Hal ini dibuktikan dengan sejarah yang menegaskan bahwa Indonesia dijajah oleh bangsa
asing dalam waktu yang cukup lama. Kondisi tersebut dirasakan hampir seluruh rakyat
Indonesia pada masa itu.
3. Keinginan Untuk Merdeka
Semua penduduk Indonesia memiliki keinginan untuk sama-sama terbebas dari belenggu
penjajahan, baik penjajahan fisik maupun mental. Bahkan hal ini sudah tercantum di UUD
1945 yang berbunyi “segala bentuk penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan"
BAB III
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.
Contoh Hak Warga Negara Indonesia;
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di dalam pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu kewajiban untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat. Kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia;
a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
8
9
Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan hak dan kewajibanwarga Negara
• Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara pada
ayat 2, syarat –syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-undang.
• Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
• Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara dan ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan UU.
Beberapa pengertian tentang warga negara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26
menyatakan: “warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara”.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan
dan kemunduran suatu negara. Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam
wilayah negara dapat diklasifikasikian menjadi:
a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh
pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
1. Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibu bapaan. Di dalam asas ini, seseorang
memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya,
di manapun ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran. Di dalam asas ini, seseorang
memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun
orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
10
C. Asas Kewarganegaraan
Di indonesia, siapa-siapa yang menjadi warga negara telah disebutkan di dalam pasal 26
UUD 1945, yaitu:
a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
b. Syarat-syarat mengenai kewarganeraan ditetapkan dengan undang-undang.
Pelaksanaan selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam UU nomor 62 Tahun
1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang pasal 1-nya menyebutkan: Warga
Negara Republik Indonesia adalah:
a. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan atau perjanjian-perjanjian atau
peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah warga negara
Republik Indonesia.
b. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila ayah itu pada
waktu meninggal dunia warga negara RI.
c. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada waktu itu tidak
mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya.
11
d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika ayahnya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan ayahnya.
e. Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak diketahui.
Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum UU No. 62 Tahun 1958 ini dikatakan bahwa
kewarganegaraan RI diperoleh:
a. Karena kelahiran;
b. Karena pengangkatan;
c. Karena dikabulkan permohonan;
d. Karena pewarganegaraan;
e. Karena atau sebagai akibat dari perkawinan
f. Karena turut ayah/ibunya;
g. Karena pernyataan.
DEMOKRASI INDONESIA
A. Definisi Demokrasi
1. Etimologi
Istilah demokrasi berasal dari perkataan yunani demokratia, arti pokok: demos= rakyat
dan kratos = kekuasaan, jadi kekuasaan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan Negara, dimana
rakyat berpengaruh di atasnya singkatnya pemerintahan rakyat. Pemerintahan demokrassi yang
tulren adalah suatu pemerintahan yang sungguh-sungguh melaksanakan kehendak rakyat yang
sebenarnya.
2. Terminologi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut.
B. Prinsip-prinsip Demokrasi
1. Prinsip budaya demokrasi
a. Kebebasan : Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri,
tanpa tekanan dar pihak manapun.
12
13
b. Persamaan : Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam
negara demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar
tidak menimbulkan konflik.
c. Solidaritas : Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan
adanya sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan
tiap-tiap masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
d. Toleransi : Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat
menenggang (menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau
berbeda dengan pendirian sendiri.
e. Menghormati kejujran : Kejujuran berarti kesediaan ataketerbukaan untuk menyatakan
suatu kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.
f. Menghormati penalaran : Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki
pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang
lain. Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga
masyarakat demokratis.
2. Prinsip – prinsip demokrasi yag bersifat universal
a. Keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik.
b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga
negara.
3. Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain
sebagai berikut :
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
b. Kedudukan yang sama dalam hukum.
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
C. Demokrasi Pancasila
1. Periode 1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan system
presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan Tap MPRS/MPR
dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di
14
A . Pengertian Negara
Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (teritorial) tertentu dengan
mengakui adanya suatu pemerintahan.
2. Wilayah (teritorial)
Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu wilayah.Disamping pentingnya unsur
wilayah dengan batas-batas yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang
bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau
sebaliknya dipecah menjadi wilayah berbagai negara.Apabila mengeluarkan peraturan
15
16
B. Konstitusi
Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu “constituer”
(Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan demikian konstitusi
mengandung makna awal (permulaan) dari segala peraturan perundang-undangan tentang
17
negara. Belanda menggunakan istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang
menjadi dasar dari segala hukum.
Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk keselamatan
masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai kepentingan yang ada di tengah
masyarakat. Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian sebagai berikut.
1. E.C. Wade
Konstitusi naskah yang merupakan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu
Negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut.
2. KC Wheare
Konstitusi adalah keseluruhan system ketata negaraan suatu Negara yang berupa kumpulan
peraturan yang membentuk dan mengatur pemerintahan Negara.
namun tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:
1) Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan tugasnya masing-masing.
2) Hubungan antar lembaga negara.
3) Hubungan antar lembaga negara (pemerintah) dengan warga Negara.
4) Adanya jaminan atas hak asasi manusia.
5) Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.
18
19
WAWASAN NUSANTARA
21
22
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU Partai
Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
denga hukum yang berlaku.
2. Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar.
Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
3. Implementasi dalam Kehidupan Sosial dan Budaya
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda,
dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional
maupun daerah.
4. Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan
keamanan.
Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif.
Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain.
Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia.
BAB VIII
KETAHANAN NASIONAL
24
25
Unsur – Unsur Ketahanan Nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri
atas Trigatra dan Pancagatra.
1. Trigatra adalah aspek alamaiah dalam unsur ketahanan Nasional Indonesia yang terdiri
dari :
a. Posisi dan Lokasi Geografi Negara
b. Keadaan dan Kekayaan Alam (SDA)
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
2. Pancagatra adalah aspek sosial dalam unsur Ketahanan Nasional Indonesia, yang
terdiri dari :
a. Aspek Ideologi
b. Aspek Politik
c. Aspek Ekonomi
d. Aspek Sosial Budaya
e. Aspek Pertahanan dan Keamanan
D. Model Ketahanan Nasional
1. Model Morgenthau
Model Ini Bersifat Deskriptif Kualitatif Dengan Jumlah Gatra Yang Cukup
Banyak. Bila Model Lemhannas Berevolosi Dari Observasi Empiris Perjalanan
Perjuangan Bangsa, Maka Model Ini Diturunkan Secara Analisis.
2. Model Alfred Thayer Mahan
Dalam Bukunya The Influence Seapower On History, Alfred Thayer Mahan
Mengatakan Bahwa Kekuatan Nasional Suatu Bangsa Dapat Dipenuhi Apabila Bangsa
Tersebut Memenuhi Unsur-Unsur Letak Geografi.
3. Model Cline
Model Cline Yang Melihat Suatu Negara Dari Luar Sebagaimana Dipersepsikan
Oleh Negara Lain. Baginya Hubungan Antar Negara Pada Hakikatnya Amat
Dipengaruhi Oleh Persepsi.
BAB IX
OTONOMI DAERAH
Ada beberapa alasan mengapa kebutuhan terhadap desentralisasi di Indonesia saat ini
dirasakan sangat mendesak. Kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini sangat terpusat di
Jakarta. Sementara itu pembangunan di beberapa wilayah lain di lalaikan. Pembagian kekayaan
secara tidak adil dan merata. Kesenjangan sosial (dalam makna seluas-luasnya) antara satu
daerah dengan daerah lain sangat terasa.
26
27
sebagai organ-organ kehidupan yang merupakan suatu sistem yang menentukan mati
hidupnya manusia.
2. Otonomi Formal
Otonomi formal atau rumah tangga formal Otonomi bentuk ini adalah apa yang
menjadi urusan otonomi tidak dibatasi secara positif. Satu-satunya pembatasan adalah
daerah otonom yang bersangkutan tidak boleh mengatur apa yang telah diatur oleh
perundangan yang lebih tinggi tingkatannya.
3. Otonomi Materiil
Otonomi materiil atau rumah tangga materiil Dalam otonomi bentuk ini kewenangan
daerah otonomi dibatasi secara positif yaitu dengan menyebutkan secara limitatif dan
terinci atau secara tegas apa saja yang berhak diatur dan diurusnya.
4. Otonomi Riil
Otonomi riil atau rumah tangga riil Otonomi bentuk ini merupakan gabungan antara
otonomi formal dengan otonomi materiil.
INTEGRASI NASIONAL
B. Jenis-jenis Integrasi
Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan istilah integrasi
politik daripada integrasi nasional. Menurutnya integrasi politik adalah penyatuan masyarakat
dengan sistem politik. Integrasi politik dibagi menjadi lima jenis, yakni:
1. Integrasi bangsa adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.
2. Integrasi wilayah yaitu pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-
unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok kelompok sosial budaya
masyarakat tertentu.
3. Integrasi nilai yakni adanya persetujuan atau konsensus terhadap nilai- nilai bersama
yang diperlukan untuk memelihara nilai sosial.
4. Integrasi elit-massa adalah kemampuan menghubungkan antara yang memerintah dengan
yang diperintah, antara penguasa dengan rakyat.
5. Integrasi tingkah laku yakni kemampuan orang-orang di dalam masyarakat untuk
berorganisasi, bekerja sama demi mencapai tujuan bersama dan yang bermanfaat.
Menurut Pierre L. van den Berghe masyarakat majemuk memiliki karakteristik (Nasikun, 1993:
33):
a. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang seringkali memiliki
sub-kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-
komplementer.
28
29
c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotanya terhadap nilai- nilai yang
bersifat dasar.
d. Secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan
dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.
Masyarakat Indonesia sangat unik yang ditandai dengan dua ciri, yakni:
secara horizontal yang ditandai dengan kenyatan kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan
perbedaan-perbedaan suku bangsa , perbedaan agama, adat, serta perbedaan-perbedaan yang
bersifat kedaerahan.
secara vertikal masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan
vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
C. Strategi Integrasi
Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang baik, ada beberapa strategi
ditempuh, yaitu:
1. Stategi Asilmilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi
satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur
budaya melebur menjadi satu.
2. Strategi Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih
tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
3. Strategi Pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi
kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan
berkembang.
Dimensi horizontal dari integrasi nasional adalah dimensi yang berkaitan dengan upaya
mewujudkan persatuan di antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat, baik itu
perbedaan wilayah, suku, agama, perbedaan budaya dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Nasionalisme sebagai karakter semakin diperlukan dalam menjaga harkat dan martabat
bangsa di era-globalisasi karena gelombang “peradaban kesejagatan” ditandai oleh semakin
kaburnya batas-batas teritorial negara akibat gempuran informasi global yang nyaris tanpa
hambatan yang dihadirkan oleh jaringan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan keadaan
yang ada potensi konflik sangat besar terjadi, baik secara vertikal maupun secara horizontal.
Sejak zaman reformasi tidak pernah lepas konflik yang bersifat kedaerahan yang ingin
memisahkan diri dengan dengan NKRI. Sedangkan dari segi horizontal dimensi horizontal,
sering pula dijumpai adanya gejolak atau pertentangan di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat, baik konflik yang bernuansa ras, kesukuan, keagamaan, atau antar golongan.
E. Syarat Integrasi
Syarat keberhasilan suatu integrasi;
a. Anggota –anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi dengan kebutuhan yang
satu dan yang lainnya.
b. Terciptannya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman.
c. Norma-norma dan nilai sosial dijadikan aturan baku dalam proses integrasi sosial.
31
BAB XI
Korupsi Di Indonesia
A.Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dar2i bahasa Latin: Corruption dari kata kerja corrumpereberarti
busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok. Menurut Transparency International
adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/ politisi maupun pegawai negeri, yang secara
tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Sedangkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi secara harfiah berarti: buruk, rusak, suka
memakai barang (uang) yang dipercayakan padanya, dapat disogok (melalui kekuasaannya
31
untuk kepentingan pribadi). Adapun arti terminologinya, korupsi adalah penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
2. Aspek Organisasi
Organisasi yang menjadi korban korupsi atau dimana korupsi terjadi biasanya memberi andil
terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi.
Diantara penyebabnya adalah :
c) Masyarakat Kurang Menyadari Bahwa Masyarakat Sendiri Terlibat Dalam Setiap Praktik
Korupsi
d) Masyarakat Kurang Menyadari Bahwa Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Hanya
Akan
Berhasil Kalau Masyarakat Ikut Aktif Melakukannya
Alatas menjelaskan beberapa hal yang menjadi penyebab korupsi, antara lain, yaitu:
a)Lemahnya/ tidak adanya kepemimpinan yang berpengaruh dalam “menjinakkan” korupsi
b)Kurangnya pendidikan agama dan etika
c)Konsumerisme dan globalisasi
d)Kurangnya pendidikan
e)Kemiskinan
f)Tidak adanya tindak hukuman yang keras
g)Kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku anti korupsi
h)Struktur pemerintahan
i)Perubahan radikal/transisi demokrasi Sementara,berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan
oleh bagian Litbang Harian Kompas menunjukkan bahwa penyebab perilaku korupsi, yaitu:
a)Didorong oleh motif-motif ekonomi, yakni ingin memiliki banyak uang dengan cara cepat
meski memiliki etos kerja yang rendah.
b)Rendahnya moral
c)Penegakan Hukum Lemah
D. Upaya Pencegahan
BAB XII
Tata Kelola Pemerintah Yang Baik
Menurut bank dunia (Word Bank), tata kelola pemerintahan yang baik adalah cara
kekuasaan digunakan dalam mengelola berbagai sumber daya sosial dan ekonomi untuk
pengembangan masyarakat. Governance, yang diterjemahkan menjadi tata kelola
pemerintahan, adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik, dan administrasi guna
mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat. Tata kelola pemerintahan mencakup
seluruh mekanisme, proses, dan lembaga-lembaga di mana warga dan kelompok-kelompok
masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi
kewajiban, dan menjembatani perbedaan-perbedaan di antara mereka.
Tata kelola pemerintahan yang baik sangat terkait dengan dua hal yaitu:
1. Tata kelola pemerintahan yang baik tidak dapat dibatasi hanya pada tujuan ekonomi; dan
2. Tujuan ekonomi pun tidak dapat dicapai tanpa prasyarat politik tertentu.
Membangun tata kelola pemerintahan yang baik adalah mengubah cara kerja pemerintah,
membuat pemerintah akuntabel, dan membangun pelaku-pelaku di luar negara cakap untuk
ikut berperan membuat sistem baru yang bermanfaat
Terdapat banyak teori dari berbagai sumber ataupun para ahli mengenai prinsip-prinsip
tata kelola pemerintahan yang baik, dan prinsip tersebut setelah diakumulasikan adalah sebagai
berikut:
1. Partisipasi
Mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat
dalam proses pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Penegakan Hukum
Mewujudkan adanya penegakan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian,
menjunjung tinggi HAM, dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
31
3. Transparansi
Menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui
penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat
dan memadai.
4. Kesetaraan
Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraannya.
5. Daya Tanggap
Meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat,
tanpa kecuali.
6. Wawasan ke Depan
Membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan mengikutsertakan warga
dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut
bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya.
7. Akuntabilitas
Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang yang
menyangkut kepentingan masyarakat luas.
8. Pengawasan
Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas.
10. Profesionalisme
Meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi
pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau.
Aplikasi dari prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam perundang-
undangan Indonesia dituangkan dalam 7 (tujuh) asas-asas umum penyelenggaraan negara
(Undang-Undang Pasal 03 Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang meliputi:
1. Negara
2. Sektor Swasta
3. Masyarakat Madani
Di antara manfaat dari tata kelola pemerintahan yang baik sebagai berikut: