Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NASYWA CHANIFIYYA

NIM : 220101010
KELAS : PAI A
MATKUL : PENDIDIKAN PANCASILA
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HARI/TANGGAL :RABU/26-10-2022
WAKTU UJIAN :10.31-15.00

JAWABAN

1. Sejarah lahirnya Pancasila


Pancasila lahir pada tanggal 1 juni 1945, kelahiran Pancasila ada kaitannya
dengan berkecamuknya perang dunia kedua pada medio 40an. Saat itu, Belanda
yang sudah sekian tahun bercokol di Indonesia dipaksa angkat kaki dari Indonesia
oleh Jepang. Jepang yang sebelumnya telah menduduki negara-negara Asia lain
akhirnya sampai juga di Indonesia.

2. Kedudukan dan fungsi Pancasila


Dalam kedudukan Pancasila, Pancasila memiliki kedudukan yang paling tinggi
yakni sebagai sumber hukum dasar nasional dasar nasional dalam tata hukum di
Indonesia.
Fungsi Pancasila
a. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.Peran Pancasila dalam pengertian ini
adalah seperti yang dijelaskan teori Von Savigvy, bahwa setiap bangsa
mempunyai jiwanya sendiri-sendiri yang disebut dengan “Volkgeist” (jiwa
rakyat/jiwa bangsa).
b. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. Bahwa jiwa bangsa Indonesia
itu, dia mempunyai arti yang statis (tetap, tidak berubah) dan mempunyai arti
yang dinamis (bergerak, berubah).
c. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia. Pancasila dalam
konteks ini, sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia pernah diucapkan
dalam pidato Presiden Soeharto, di depan sidang DPRGR pada tanggal 17
Agustus 1967.
3. Dinamika dan tantangan Pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia

Dinamika

Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi


bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke
pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia.
Ir. Soekarno yang berpidato pada 1 Juni 1945. Pada hari itu, Ir. Soekarno
menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara sebagai berikut:
A. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
B. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
C. Mufakat atau Demokrasi
D. Kesejahteraan Sosial
E. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Tantangan

Tantangan Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia yaitu seperti peristiwa
pemberontakan PKI yang bertujuan menggantikan ideologi negara menjadi komunis tidak
lagi Pancasila.

4. Esensi dan urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia


Esensi adalah kata benda yang artinya hakikat inti hal yang pokok.
Contohpenggunaannya adalah: Esensi pertikaian atara kedua tokoh itu ialah
pertentangan ideologi.Jadi segala sesuatu yang merupakan Hakikat, dasar, inti, sari,
hal yang pokok, penting,ekstrak dan konsentrat dari segala sesuatu disebut esensi
tergantung dalam konteks danpenggunaannya.
Beberapa contoh penerapan esensi pancasila sebagai dasar negara :
a. Sila pertama
Ketuhanan yang Maha Esa, artinya sesuai dengan agama dan keyakinan
yang sejalandengan asas kemanusiaan yang adil dan beradap.
b. Sila kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya setiap warga negara telah
mengakuipersamaan derajat, kewajiban antara sesama manusia sebagai
asas kebersamaan bangsa Indonesia, dan hak.
c. Sila ketiga
Persatuan Indonesia artinya setiap warga negara mengutamakan
persatuan, kepentingan,kesatuan, dan juga keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi golongan yangselalu harus
diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan diupayakan secara terus-
menerus.
d. Sila keempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
permusyawaratan atauperwakilan artinya bermusyawarah untuk
menyelesaikan persoalan yang terjadi denganbijaksana, memikirkan
kententraman rakyat dan mengambil keputusan juga untuk rakyatdengan
mengikutsertakan perwakilan-perwakilan setiap masyarakat.
e. Sila kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menggambarkan dalam
bertindak supayabersikap adil kepada setiap warga negara Indonesia,
tanpa membedakan status sosial, suku,ras, dan bahasa sehingga tujuan
dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikutansertaansemua rakyat
Indonesia.
5. Penerapan hak dan kewajiban warga negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam batas-batas tertentu telah difahami orang,
akan tetapi karena setiap orang melakukan akitivitas yang beraneka ragam dalam kehidupan
kenegaraan, maka apa yang menjadi hak dan kewajibannya seringkali terlupakan. warga
negara dalam kehidupan kenegaraan maupun hak dan kewajiban seseorang dalam
kehidupan pribadinya, secara historis tidak pernah dirumuskan secara sempurna, karena
organisasi negara tidak bersifat statis. Artinya organisasi negara itu mengalami
perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia.

Anda mungkin juga menyukai