Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RESUME

PANCASILA

Oleh :

NAMA :DANIEL IMANUELA NUGROHO


NIM :A120221010
PRODI : PAK
Pertemuan pertama tanggal 6 – September – 2022

1. Harus masuk kuliah rutin


2. Kalau ada pertanyaan harus sebisa mungkin menjawab
3. Matkul Pancasila 2 sks
 1 sks = Teori ( 50 menit )
 1 sks = Praktek (50 menit ) Apa yang di sampaikan bisa di catat
4. Bisa mengaplikasikan nilai – nilai pancasila pada kehidupan.
5. Menjalankan Pancasila secara Murni dan Konsekuen.
 Murni > Menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab yang harus
mengikuti yang ada di dalam system pemerintahan di Indonesia. Jangan
sampai lupa nilai – nilai pancasila.
 Konsekuen> Dilakukan degan terus menerus, tidak boleh berhenti.

Pancasila :

1. Ketuhanan yang maha ESA


2. Kemanusiaan yang adil dan berhadap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nyanyi lagu Kebangsaan

1. Garuda Pancasila

Kontrak kuliah :

1. KRS : Kartu rencana studi


2. RPS : Rencana Pembelajaran Semester
3. KHS : Kartu Hasil Studi
4. UTI : Unit Teknologi Informasi
Rincian Semester :

1. Semester 1 : Matkul Kolaborasi ( 18 sks )


2. Semester 2 – 4 : Matkul Sesuai Jurusan
3. Semester 5 : Proyek lappangan ( luar kelas ) ( membangun bisnis )
4. Semester 6 : Magang di Industri
5. Semester 7 : Pemantapan, Peminatan , Skripsi
6. Semester 8 : Publikasi Karya Ilmiah.

( Masa Yudisium ) (a,b,c) > Batas Waktu


(Artikel ke Jurnal Ilmiah)
(Hasil Penelitian)
Nilai – nilai yang terkandung dalam sila – sila Pancasila :

1. Sila 1 Bintang : Percaya kepada Tuhan yang maha Esa


Menjaga sikap toleransi
Mendukung sesama untuk merayakan hari besar keagamaan

Sila 2 Kepala Banteng : Memperlakukan manusia sesuai hak dan martabat


Mengakui persamaan hak dan kewajiban asasi
Tidak berlaku semena mena terhadap orang lain

Sila 3 Pohon Beringin : Rela berkorban untuk kepentingan Negara


Mengembangkan rasa bangga bertanah air Indonesia
Mengembangkan rasa cint tanah air

Sila 4 Rantai : Musyawarah untuk mufakat


Menjunjung tinggi setiap keputusan
Tidak boleh memaksakan kehendak orang lain

Sila 5 Padi Kapas : Menghormati hak orang lain


Menjaga keseimbangan sikap adil terhadap sesama
Memberi pertolongan terhadap orang lain
Pertemuan ke 2

A. Pengertian Asal mula Pancasila


Merupakan dasar filsofat serta ideology bangsa Indonesia terbentuknya pancasila
melalui proses panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Para pendiri Negara Indonesia menggangat nilai – nilai tersebut dirumuskan secara
musyawarah mufakat berdasarkan moral luhur antara lain siding BPUPKI (1)
akhirnya tanggal 18 Agustus 1945 di sahkan oleh ppki sebagai dasar filsafah

1. Secara kaulitas asal mula pancasila dibedakan atas 2 macam


 Asal mula langsung : Ada kemauan untuk membentuk dasar Negara
sebagai dasar filsafah Negara yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang
proklamasi. Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh pendiri bangsa
sejak siding BPUPKI (1) Panitia Sembilan, siding BPUPKI (2) Serta
sidang PPKI Sampai Pengesahannya.

 Asal mula Tidak Langsung: Asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan.


Asal mula nilai – nilai pancasila terdapat dalam adat istiadat ,dalam
kebudayaan serta dalam nilai – nilai agama bangsa Indonesia. Pancasil
adalah terdapat pada kepribadian dalam pandangan hidup sehari – hari.

B. Rincian Asal Mula Tidak Langsuang :


1. Unsur – unsur pancasila sebelum secara langsung di rumuskan menjadi
dasar Filsafah Negara Nilai – nilai ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan , dan keadilan. Telah ada dan tercermin dalam kehidupan
sebelum membentuk Negara.
2. Nilai – nilai sebelum membentuk Negara berupa nilai adat istiadat,
kebudayaan , nilai religius .
3.Hakikat asal mula tidak langsung pancasila adalah bangsa Indonesia
sebagai kuasa materiolis sebagai asal mula tidak langsung nilai – niali
pancasila.

Proklamasi : kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan (17


agustus 1945 )

TRI PRAKARSA :
1.Kebudayaan
2. Religius
3. Kenegaraan

4 unsur :
 Pemerintah
 Wilayah
 Penduduk / rakyat
 Adanya pengakuan darinegara lain.

BPUPKI :Badan Penyelidik usaha – usaha persiapan kemerdekaan Indonesia


PPKI : Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia

Anggota BPUPKI
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moh Hatta
3. Mr. AA maramis
4. Abikoesn T
5. Abdoel
Pertemuan ke – 3

Pengertian Identitas Nasional


Identitas nasional adalah karakteristik yang dimiliki oleh setiap warga negara di dunia yang
melambangkan makna kenegaraan sebagai simbul kekuataan mellaui teknik berifiir,
bertindak, serta berprilaku dalam kehidupan keseharian.

Kondisi seperti ini senantisanya diaktualisasi segenap warga negara sebagai cermin dalam
membentuk kebersamaan dan sikap nasionalisme serta memberikan pengaruh kepada
individu lain untuk melakukan hal yang serupa.

Pengertian Identitas Nasional Menurut Para Ahli


Adapun definisi identitas nasional menurut pandangan ahli, antara lain;

1. Dean A. Mix &Sandra M. Hawley, Identitas nasional adalah setiap tindakan


manusia yang memiliki bangunan dasar dalam beringkah laku dengan aturan
ketentuan-ketentuan tertentu serta mendapatkan pengakuan secara global (dari negara
lain) secara nyata dan jelas.
2. Koenta Wibisono, Definisi identitas nasional adalah upaya penerapan tingkah laku
yang terbentuk dari manifestasi nilai kebudaya seseorang, setiap mulainya kehiudupan
sampai berakhir hayatnya. Dalam arti ini identitas dimaknai sebagi karakteristik yang
dibawa sejak lahir.
3. Koerniatmante, Arti identitas nasional adalah aturan yang dijadikan pedoman bagi
setia orang dalam mengenai kewarganegaraan sebagai upaya mewujudkan
konsekuensi dan menanamkan rasa nasionalisme kepada setiap warga negaranya
dalam suatu bangsa berdaulat.
4. Wodak dkk. (1999), Identitas nasional ialah konstruksikan yang disampaikan dalam
wacana, terutama dalam narasi budaya nasional. Jadi identitas nasional adalah produk
dari wacana.

Karakteristik Indentitas Nasional

 Identitas Pengenal dan jati diri


 Identitas nasional berkaitan dengan bangsa Negara
 Faktor Subyektif : historis, publik, sosial, budaya
 Faktor Obyektif : Geografis, Ekologis , Demografis

1. Geografis : Letak Indonesia mana (wilayah)


Ekologis : ikos ilmu yang mempelajari tentang
Logos maklul hidup.
(setiap daerah memiliki ciri khas ekologi )
Demografis : Kependudukan di Indonesia ( Jumlah Penduduk ) , Pertambahan penduduk
2. Adapun beberapa contoh nyata dalam pembentukan identitas nasional dalam
masyarakat, khususnya Indonesia antara lain sebagai berikut;

1. Pancasila

Peranan ideologi pancasila dalam meuwjudkan kebersamaan masyarakat melalui idiologi


yang diterapkan menjadi salah satu bentuk identitas nasional Indonesia yang hadir dari sejak
kemerdekaan pada Tahun 1945. Sejarah pancasila ini sendiri terlahir tidak begitusaja,
lantaran ada upaya membentuk kebersamaan dalam masyarakat yang ada.

2. Bahasa Indonesia

Contoh mengenai identitas nasional lainnya yang dimiliki oleh seluruh Bangsa Indonesia
adalah bahasa yang erat kaiatnnya sebagai alat komunikasi legal dilakukan pemerintah dalam
upaya memberikan alat bagi setiap warga negara dalam melakukan serangkaian kegiatan.

3. Indonesia Raya

Berkenaan dengan identitas nasional Indonesia adalah lagu “Indonesia Raya” sebagai
kebangaan bagi setiap masyarakat yang menjadi bagian daripada NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia). Dalam kegiatan formal yang dilakukan masyarakat, diaharkan
menyanyikan lagu ini sebagai ciri khas berbeda dengan bangsa lainnya.

Historis : Sejarah yang tercipta


Sosial : Kebiasaan gotong royong antar warga Indonesia
Politik : Cara metode dilakukan manusia untuk mencapai tujuan.
Budaya : (Budi) (Daya) Hasil karya cipta rasa manusia (cirikas budaya)

Proses Berbangsa Bernegara Sistem Konstitusi :


Dasar : Pancasila (5 sila )
Konsitusi UUD 1945.
(Beli UUD amandement terbaru) –berupa bab, pasal, ayat, aturan peralihan

 Tumbuhan : Tidak Punya Akal Pikiran


 Hewan : Insting bukan akal Pikiran
 Manusia : Punya akal – Pikiran
Pertemuan ke – 4

Pancasila sebagai Sistem Filsafat Pancasila sebagai sistem filsafat dapat


dimaknai sebagai hasil pemikiran manusia Indonesia secara mendalam, sistematis,
dan menyeluruh tentang kenyataan. Maka, sebagai sistem filsafat, Pancasila berarti
refleksi kritis dan rasional sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan
tujuan mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Adapun pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat ini dapat dilakukan
dengan cara deduktif dan induktif, sebagaimana dijelaskan oleh Dosen Unikom Sylvia
Octa Putri dalam Pancasila sebagai Sistem Filsafat (2017). Cara deduktif berarti
dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara
sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif. Cara induktif berarti
dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan
menarik arti serta makna yang hakiki dari gejala-gejala itu. Melalui cara-cara tersebut,
filsafat Pancasila sebagai hasil perenungan memberi pengetahuan dan pengertian
ilmiah, yaitu tentang hakikat dari Pancasila. Hal ini dijelaskan oleh Notonagoro dalam
modul Pancasila sebagai Sistem Filsafat susunan Rohdearny Tetty Yulietty Munthe.
Dengan kata lain, Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.

Pada dasarnya, yang menjadi subjek atau pendukung dari isi sila-sila Pancasila
adalah manusia Indonesia sebagai manusia. Ali Mudhofir dalam jurnal berjudul
Pancasila sebagai Sistem Kefilsafatan (1996) menjelaskan bahwa manusia di sini
merujuk pada manusia yang terdiri dari sejumlah unsur mutlak. Yang mana, semua
unsur tersebut menduduki dan menjalankan fungsinya secara mutlak. Artinya,
fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur yang lain. Inti isi masing-masing sila
Pancasila sendiri merupakan penjelmaan atau realisasi yang sesuai dengan unsur-
unsur hakikat manusia, sehingga setiap sila menempati kedudukan dan menjalankan
fungsinya secara mutlak dalam susunan kesatuan Pancasila. Lebih lanjut, filsafat
Pancasila sebagai hasil pemikiran juga dapat dimaknai sebagai pedoman hidup sehari-
hari (way of life atau weltanschauung). Pancasila merupakan pencerminan pandangan
bangsa Indonesia dalam menghadapi realitas. Melalui kelima silanya, yaitu: 1)
Ketuhanan yang Maha Esa; 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3) Persatuan
Indonesia; 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan; 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
Pancasila sebagai sistem filsafat mencerminkan pandangan bangsa, dengan inti ajaran
pada masing-masing sila sebagai berikut: Tuhan, yaitu sebagai kausa prima Manusia,
yaitu makhluk individu dan makhluk sosial Satu, yaitu kesatuan yang memiliki
kepribadian sendiri Rakyat, yaitu unsur mutlak negara yang menjunjung nilai kerja
sama dan gotong royong Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang
lain sesuai haknya Berdasarkan hal tersebut, ajaran dalam Pancasila mencakup
wawasan filsafat yang meliputi bidang atau aspek ontologi (keberadaan), epistemologi
(pengetahuan), dan aksiologi (nilai-nilai).

Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok adalah, sebagai berikut:

1. Metafisika, membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi
bidang-bidang, antologi, kosmologi, dan antropologi.
2. Epistemologi, membahas tentang hakikat pengetahuan.
3. Metodologi, membahas tentang hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
4. Logika, membahas tentang filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir
yang benar.
5. Etika, membahas tentang moralitas, dan tingkah laku manusia.
Pertemuan ke 5

Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan

Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia


Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce gronslag). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga
Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di
Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila merupakan sumber hukum negara baik yang tertulis
maupun yang tak tertulis atau convensi.

Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum, oleh karena itu dalam
segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam system peraturan
perundang – undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia.

Hal ini tidaklah lepas dari eksistensi pembukaan UUD 1945, yang dalam konteks
ketatanegaraan Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan suatu
staasfundamentalnorm dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi di Indonesia.

Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggaraan negara belum cukup didukung
ketentuan konstitusi yang memuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis,
supremasi hukum, pemberdayaan rakyat, penghormatan hak asasi manusia dan otonomi
daerah. Hal ini membuka peluang bagi berkembangnya praktek penyelengaraan negara yang
tidak sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:

1. Tidak adanya check and balances antar lembaga negara dan kekuasaan terpusat pada
presiden.
2. Infra struktur yang dibentuk, antara lain partai politik dan organisasi masyarakat.
3. Pemilihan Umum (Pemilu) diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan demokrasi
formal karena seluruh proses tahapan pelaksanaannya dikuasai oleh pemerintah.
4. Kesejahteraan sosial berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 tidak tercapai, justru yang
berkembang adalah sistem monopoli dan oligopoli.

Pancasila sebagai Grundrom atau norma dasar

Dalam kehidupan terdapat moral prilaku dalam berbangsa. Makna yang terkandung dalam
pancasila adalah norma dasar sebagai Pedoman Hidup
Landasan dari semua pengembangan hokum secara Teoritikal dan Praktikan . Pancasila
sebagai penerang dan pengarah dari bentuk aktivitas pengembangan sistem hukum yang terus
berproses mencapai cita hukum.

Yang termasuk Grundnorm

1. Pancasila
2. Proklamasi
3. UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai