MENGGUNAKAN PENDEKATAN
4 KONSEP KONSENSUS DASAR BERNEGARA
TUGAS KELOMPOK
OLEH:
KELOMPOK II
ANGKATAN XVIII
TAHUN 2021
1.Pendekatan pertama dengan Pancasila
Video 1
Tentang Nasionalisme, berdasarkan pendekatan pancasila yaitu paham kebangsaan
yang sama, norma, dan dalam satu wilayah yang permanen dihubungkan dan dikuatkan dengan
dasar negara yang berlandaskan masyarakat yang beragama, masyarakat yang adil dan
memiliki adab sopan santun, masyarakat yang bersatu dalam satu kesatuan negara yaitu
Indonesia, masyarakat yang dapat memimpin dan dipimpin atas kesepakatan dan musyawarah
bersama, masyarakat yang mendapatkan kesamaan dalam kesejahteraan serta keadilan sosial
yang sama. Ideologi Pancasila sendiri merupakan nilai nilai pokok rasa nasionalisme bangsa
Indonesia itu sendiri yang menyatukan dalam satu kesamaan beragama yaitu masyarakat yang
yakin dan sadar sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Nasionalisme dalam pancasila kedua
lebih menyamakan bahwa semua rakyat yang ada di Indonesia adalah satu kesatuan yang sama
derajatnya, kewajibannya, dan hak asasinya tanpa membedakan SARA (suku, agama, ras,antar
golongan) sehingga Indonesia ini memiliki nasionalisme yang tinggi untuk membentuk bangsa
dengan suku yang beragam, agama yang beragam, ras yang beragam dan golongan yang
beragam disatukan dalam satu bangsa Indonesia. Nasionalisme dalam pancasila ketiga yaitu
rasa kebangsaan yang sama disatukan dengan mencintai sesama rakyat yang ada dalam negara
Indonesia. Pancasila keempat dalam nasionalisme mencerminkan kebiasaan rakyat Indonesia
dalam mengambil keputusan yaitu dengan cara musyawarah yang dipimpin dan diwakilkan
oleh rakyat itu sendiri sehingga menimbulkan rasa kebangsaan yang sama haknya dalam
memimpin dan dipimpin. Nasionalisme dalam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
yaitu rasa kebangsaan dengan melakukan nilai-nilai sosial yang adil seperti saling gotong
royong, memberikan pertolongan, tidak semena-mena, tidak boros, dan suka berbagi sehingga
menimbulkan rasa saling hormat sesama rakyat sehingga nasionalisme yang sama terbentuk
sebagai bangsa Indonesia yang sama.
Video 2
Tentang kebanggaan menjadi orang Indonesia berdasarkan pendekatan nilai Pancasila
pertama yaitu bahwa Indonesia yang menomor satukan Tuhan Yang Maha Esa dalam ideologi
negara sehingga menjadi landasan hidup bangsa untuk taat kepada Sang Pencipta sehingga
lebih semangat beribadah sebagai bentuk penerapan berbangsa yang baik. Berdasarkan
pendekatan nilai pancasila kedua yaitu kebanggaan menjadi warga negara Indonesia yang
mampu bersatu dan berkata satu sebagai kawan yang sama bangsanya walaupun berbeda-beda
dalam suku, agama, ras, dan antargolongan. Warga negara yang bangga terhadap Indonesia
berdasarkan nilai pancasila ketiga yaitu kebanggaan persatuan terhadap moto atau semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu, kebanggaan terhadap
semboyan sangat menyemangati warga negara untuk bersatu dan hidup saling menghargai.
Kebanggaan warga negara terhadap Indonesia dengan pendekatan nilai pancasila keempat
yaitu bangga bahwa keputusan dalam segala urusan bernegara diputuskan dengan cara
musyawarah bersama dan warga negara dapat menjadi pemimpin ataupun perwakilan dari
rakyat untuk rakyat serta terdapat pemilihan umum yang sangat demokratis dan transparan.
Warga negara dapat bangga terhadap Indonesia dengan pendekatan nilai pancasila kelima yaitu
bahwa Indonesia memiliki budaya gotong royong sehingga setiap warga negara saling
membantu dan berbagi tanpa pamrih.
Aplikasi nasionalisme dan bangga menjadi warga negara Indonesia sebagai Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang baik harus diterapkan. Rasa nasionalisme dan kebanggan menjadi
warga negara memiliki sisi yang tidak baik jika dilebih-lebihkan oleh beberapa pihak yang
tidak bertanggung jawab tetapi lebih banyak sisi kebaikannya nasionalisme dan kebanggaan
terhadap Indonesia jika dilakukan semestinya. ASN yang baik harus memiliki nasionalisme,
bangga, dan cinta tanah air yang sebaik-baiknya sampai masyarakat dapat melihat kebaikan
didalam nilai-nilai tersebut dan dapat mengikutinya.
Nasionalisme dalam situasi negara seperti saat ini diperlukan karena dapat menjadi
pemersatu bangsa dan untuk mempertahankan keutuhan NKRI tercinta terlebih jika dikaitkan
dengan konstitusi negara Republik Indonesia. Hal ini terkait dalam Pasal 27 ayat (3) Undang-
Undang Dasar 1945 (UUD 1945) menyatakan, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara". Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita wajib melakukan
upaya pembelaan negara yang tentunya harus dengan rasa nasionalisme yang timbul dari diri
kita sendiri.
Perwujudan bela negara di masa kini bermacam-macam caranya, tidak seperti di masa
lalu ketika masa revolusi merebut kemerdekaan dengan cara angkat senjata menjadi kombatan
untuk memerangi penjajah. Namun, contoh wujud bela negara saat ini antara lain: Setia kepada
ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945, mengabdikan diri sesuai dengan profesi yang kita
miliki, mentaati dan mematuhi berbagai peraturan yang berlaku (taat hukum), membayar pajak
yang telah ditetapkan oleh pemerintah (taat pajak), mencintai produk-produk dalam negeri,
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku dan lain sebagainya.
Berdasarkan alenia diatas pada nyatanya sekarang ini sangat berlawanan masih
banyak warga Negara Indonesia yang menyeleweng. Salah satunya tidak adanya
sikap/perilaku, semangat dalam mencintai tanah airnya seperti masih banyaknya
korupsi (merampas hak orang lain, penyalahgunaan jabatan, suap menyuap dll).
Alinea kedua berbunyi : “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia
ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur”.
Dalam hal ini masyarakat Indonesia tidak memiliki sikap kekompakkan dalam
hal melindungi bangsanya sendiri. Misalnya saja kompak untuk saling bergotong royong
dalam menjaga lingkungan disekitar, demi menciptakan kenyamanan dan ketentraman
lingkungan. Asih banyak warga yang selalu mmencemari linkungan disekitar dengan
membuang sampah sembarang bahkan disungai yang dapat menyebabkan banjir.
Alinea ketiga berbunyi : “Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.
Bagaimana tujuan Indonesia pada alenia ke 4 ini akan tercapai, sementara hilang
sudah rasa cintanya sebagai warga Negara Indonesia dalam mencintai tanah airnya. Hal
ini sudah terlihat dengan banyaknya warga Negara Indonesia yang pindah ke Negara
lain dan menetap disana. Kemudian juga kecintaan terhadap budaya Indonesia pun
sudah luntur, siapa lagi yang akan menjaga budaya-budaya Indonesia dan
melestarikannya selain kita sebagai warga Negara Indonesia.
Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat suatu bangsa
yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Nasionalisme menjadi ideologi yang
memperjuangkan persatuan, kekuasaan serta kedaulatan sekelompok manusia yang
menganggap diri sebagai bangsa yang sama. Nasionalisme dapat mengikat persaudaraan antar
masyarakat yang belum tentu mengenal satu sama lain, sebab pada dasarnya bangsa Indonesia
berbeda- beda serta terpisah- pisah dari segi daerah asalnya.juga nasionalisme memiliki efek
yang baik yaitu dapat mempersatukan bangsa- bangsa yang semulanya terpisah. khususnya di
Indonesia Keberagaman Indonesia merupakan kesatuan yang menyatu dalam dalam semangat
Bhinneka Tunggal Ika. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan Negara multicultural
yang dimana didalamnya terdapat 1.340 suku dan 300 kelompok etnis di Indonesia. Sebagai
Negara multicultural, Indonesia memiliki semboyan yang dipakai sebagai bentuk pemersatu
bangsa. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang artinya “Berbeda-
beda tetapi tetap satu jua”. Bhinneka Tunggal juga Ika mengajarkan bagaimana untuk
menghargai orang lain melalui toleransi. Dalam masyarakat multikulutural orang-orang
memiliki latar belakang berbeda dalam berkomunikasi. Nilai kehidupan untuk menjaga
toleransi merupakan hal terpenting dalam pengertian antarbudaya dan antarbangsa dalam
membina suatu dunia baru.
NASIONALISME DALAM SITUASI NEGARA SEPERTI SAAT INI DIPERLUKAN KARENA DAPAT MENJADI PEMERSATU BANGSA
DAN UNTUK MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI TERCINTA TERLEBIH JIKA DIKAITKAN DENGAN KONSTITUSI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA. HAL INI TERKAIT DALAM PASAL 27 AYAT (3) UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (UUD 1945)
MENYATAKAN, "SETIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA DALAM UPAYA PEMBELAAN NEGARA". AYAT
TERSEBUT MENJELASKAN BAHWA KITA WAJIB MELAKUKAN UPAYA PEMBELAAN NEGARA YANG TENTUNYA HARUS
DENGAN RASA NASIONALISME YANG TIMBUL DARI DIRI KITA SENDIRI.
ALINEA PERTAMA BERBUNYI : “BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH
SEBAB ITU, MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TIDAK SESUAI DENGAN
PERIKEMANUSIAAN DAN PERIKEADILAN”.
BERDASARKAN ALENIA DIATAS PADA NYATANYA SEKARANG INI SANGAT BERLAWANAN MASIH BANYAK WARGA
NEGARA INDONESIA YANG MENYELEWENG. SALAH SATUNYA TIDAK ADANYA SIKAP/PERILAKU, SEMANGAT
DALAM MENCINTAI TANAH AIRNYA SEPERTI MASIH BANYAKNYA KORUPSI (MERAMPAS HAK ORANG LAIN,
PENYALAHGUNAAN JABATAN, SUAP MENYUAP DLL).
ALINEA KEDUA BERBUNYI : “DAN PERJUANGAN PERGERAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TELAH SAMPAILAH KEPADA
SAAT YANG BERBAHAGIA DENGAN SELAMAT SENTOSA MENGANTARKAN RAKYAT INDONESIA KE DEPAN PINTU
GERBANG KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA, YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR”.
ALINEA KETIGA BERBUNYI : “ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA DAN DENGAN DIDORONGKAN OLEH KEINGINAN LUHUR SUPAYA
BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS MAKA RAKYAT INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAANNYA”.
MASIH BANYAKNYA WARGA NEGARA INDONESIA YANG KURANG KESADARANNYA AKAN BERTAQWA SERTA BERIMAN KEPADA ALLAH SWT, SEHINGGA
PADA SAAT MELAKUKAN TINDAKAN APAPUN ITU TIDAK BERPIKIR DENGAN JERNIH. INILAH YANG MENYEBABKAN TERKADANG MASYARAKAT SERING
GADUH/BERMUSUHAN YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA. MISALNYA SAJA MASYARAKAT YANG SELALU TERPROVOKASI OLEH HAL-HAL NEGATIVE SEHINGGA
MENYEBABKAN DEMONSTRASI YANG TIDAK DIDASARI DENGAN ALASAN YANG TEPAT.
ALINEA KEEMPAT BERBUNYI : “KEMUDIAN DARIPADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH NEGARA INDONESIA YANG MELINDUNGI SEGENAP
BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK MEWUJUDKAN KETERTIBAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL, MAKA
DISUSUNLAH KEMERDEKAAN KEBANGSAAN INDONESIA ITU DALAN SUATU UUD NEGARA INDONESIA, YANG TERBENTUK DALAN SUATU SUSUNAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG BERKADAULATAN RAKYAT DENGAN BERDASAR KEPADA KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAN YANG
ADIL DAN BERADAB, PERSATUAN INDONESIA, DAN KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSNAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN, SERTA DENGAN MEWUJUDKAN SUATU KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”.
4.
PENDEKATAN KEEMPAT DENGAN BHINNEKA TUNGGAL IKA
contohnya : mengenal berbagai suku, agama, adat istiadat, dan tarian daerah. Meski pada saat ini
kondisi Indonesia jauh dari kata baik, sebenarnya tergantung pada bagaimana bangsa Indonesia
bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang damai, maju dan sejahtera. Apabila bangsa Indonesia
tidak bersatu untuk cinta tanah air maka akibatnya Indonesia mengalami berbagai masalah
kemiskinan, korupsi, WNI banyak pindah status kewarganegaraan, tergesernya budaya lokal oleh
budaya asing dan lain sebagainya.
Jadi dibutuhkan rasa persatuan dalam perbedaan untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
TEKNIK –TEKNIK ANALISIS ISU
MENGGUNAKAN TEKNIK TAPISAN
(APKL, USG, FISHBONE DAN SWOOT)
TUGAS KELOMPOK
OLEH:
KELOMPOK II
ANGKATAN XVIII
TAHUN 2021
1. Analisis Revolusi Industri 4.0 berdasarkan APKL
Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik : Memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kelayakan : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
DESKRIPSI ISU
Beberapa isu praktek Revolusi Industri 4.0 yang ada di atas dapat berdampak positif dan
dampak negatif pada aspek wawasan nusantara dan ASTRA GATRA yang kita miliki, antara lain:
Ideologi, Politik, Sosial, Budaya, dan Pertahanan Keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
Contoh:
1. Penggunaan dompet digital atau e-money lainnya oleh masyarakat dapat bermanfaat untuk
memperlancar segala keperluan, namun dapat saja menjadikan masyarakat lebih konsumtif bahkan
ada yang sampai membuat pinjaman online. Hal ini berdampak pada Isu Ekonomi.
2. Penggunaan Online Marketing yang diterapkan dapat mempermudah penjual dalam menawarkan
produk/ jasanya, sebaliknya pasar tradisional yang tidak dapat memahami konsep penjualan secara
digital akan semakin merosot dan tidak mampu bersaing. Hal ini berdampak pada Isu Ekonomi
3. Penggunaan sosial media dan aplikasi hiburan yang bisa cepat diakses melalui hp dapat
mempermudah masyarakat untuk menerima dan memberikan informasi/ hiburan, sebaliknya dapat
berdampak negatif misalnya: pengguna sosial media yang menyebar kebencian, hoax, pengguna
aplikasi hiburan yang terjebak judi online, prostitusi online. Hal ini berdampak pada Isu Sosial
Budaya
4. Penggunaan media e-learning oleh pendidik dan peserta didik dapat mengatasi metode
pembelajaran di tengah situasi pandemi Covid-19, namun sebaliknya jika pendidik dan peserta
didik tidak dapat melakukan inovasi dan kreasi dalam metode pembelajaran e-learning maka
kurikulum pembelajaran pun banyak yang tertinggal. Hal ini berdampak pada Isu Sosial Budaya
5. Penggunaan Sistem Ujian Terkomputerisasi/ Computer Assisted Test dalam penerimaan pegawai
baik Instansi Swasta maupun negeri hingga Sekolah yang sudah menerapkan sistem registrasi
online untuk penerimaan peserta didiknya berdampak positif dari sisi efektivitas dan efisiensi,
namun peserta didik yang tidak mempunyai kemampuan teknologi dan digital yang tidak
mumpuni, maka akan tertinggal. Hal ini berdampak pada Isu Sosial Budaya
6. Penggunaan Robot oleh beberapa pabrik industri meningkatkan efisiensi dan produktivitas, namun
tentu akan membutuhkan biaya yang besar bagi industry untuk membangun bisnis Industri 4.0 dan
menghapus sistem/ investasi mesin sudah ada. Hal ini berdampak pada Isu Ekonomi.
7. Penggunaan Robot oleh beberapa pabrik industri juga dapat membuat beberapa lapangan pekerjaan
tidak lagi membutuhkan manusia. Hal ini akan menambah tingkat pengangguran bagi SDM yang
tidak dapat memiliki kompetensi yang dibutuhkan di era Industri 4.0. Hal ini berdampak pada Isu
Sosial Budaya.
8. Lapangan pekerjaan yang rendah dan tingginya pengangguran dapat menyebabkan masalah-
masalah sosial lainnya yang berpotensi mengancam keamanan, seperti tindakan kriminal akibat
kemiskinan. Hal ini berdampak pada Isu Sosial Budaya
9. Penggunaan aplikasi kependudukan oleh Capil, Penggunaan teknologi Cyber Crime di Instansi
Kepolisian, Pengaduan Publik pun sudah bisa dilakukan secara digital berdampak mempercepat
segala urusan pemerintahan untuk menerima/ memberi informasi, namun sebaliknya jika instansi
pemerintah tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi yang ada maka akan
tertinggal, dan bahkan bisa mengancam informasi keamanan Negara dicuri oleh pihak lain, seperti:
sistem informasi keamanan yang ada di Cyber Crime. Hal ini berdampak pada isu Pertahanan
dan Keamanan
10. Penggunaan sosial media untuk mempromosikan/ mengkampanyekan dirinya semisal acara
Menjelang pesta demokrasi PEMILU dapat membuat masyarakat lebih mengenal visi dan misi
calon pemimpin dengan mudah, namun sebaliknya tidak jarang juga digunakan untuk menyerang
lawan politik melalui HOAX maupun ujaran kebencian yang disebar di media sosial. Hal ini
berdampak pada isu Politis dan Pertahanan Keamanan
Dari tabel di atas, maka yang menjadi isu prioritas yang memenuhi skala tinggi dari sisi Urgency,
Seriousness, Growth adalah kemampuan teknologi dan digital Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia masih lemah untuk menghadapi tantangan revolusi industrI 4.0.
Untuk mengatasi dampak era revolusi industri 4.0 tersebut, perlu adanya peraturan atau persiapan
khusus untuk mengimbangi fenomena revolusi industri 4.0. Seperti tenaga kerja Indonesia dibekali
dengan skill operasional mesin serta pengetahuan dasar yang relevan.
Berdasar keterangan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Indonesia
telah mempersiapkan beberapa bidang dalam menghadapi industri 4.0. Persiapan tersebut ialah dengan
meningkatkan otomatisasi, Artifical Intelegence, membanguan komunikasi machine-to-machine serta
human-to-machine, kemudian melakukan pengembangan terhadap teknologi secara berkelanjutan.
3. MENGGUNAKAN TEKNIK TAPISAN FISHBONE
A. Diagram Fishbone
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di dalam meningkatkan kualitas.
Sering juga diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Penemunya
adalah seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran
1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut
dengan diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas.
Yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai
sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (7 tools). Yakni
fishbone diagram, control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart.
Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang ikan
yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau
akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai
moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan
permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal,
diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan
karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.
Diagram Fishbone telah menciptakan ide cemerlang yang dapat membantu dan memampukan setiap
orang atau organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya.
Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian memadai
menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan. Semua anggota tim memberikan pandangan dan
pendapat dalam mengidentifikasi semua pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan
sangat diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap individu. Jadi
sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat bagi perusahaan, tidak hanya dapat
menyelesaikan masalah sampai akarnya namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang –
orang yang masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam mencari sebab masalah
menggunakan diagram tulang ikan.
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar
penyebabnya . Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam kebanyakan
kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau
menguranginya akan memberikan hasil yang diinginkan.
Dengan adanya diagram Fishbone ini sebenarnya memberi banyak sekali keuntungan bagi dunia
bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang menjadi perhatian penting perusahaan. Masalah –
masalah klasik lainnya juga terselesaikan. Masalah – masalah klasik yang ada di industri manufaktur
khusunya antara lain adalah : a) keterlambatan proses produksi, b) tingkat defect (cacat) produk yang
tinggi, c) mesin produksi yang sering mengalami trouble, d) output lini produksi yang tidak stabil yang
berakibat kacaunya plan produksi, e) produktivitas yang tidak mencapai target, f) complain pelanggan
yang terus berulang
Namun, pada dasarnya diagram Fishbone dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut
:a) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah, b) Membantu membangkitkan ide-ide
untuk solusi suatu masalah, c) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut, d)
Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan, e) Membahas issue
secara lengkap dan rapi, f) Menghasilkan pemikiran baru.
Dalam hal melakukan Analisis Fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni 1).
Menyiapkan sesi analisa tulang ikan. 2). Mengidentifikasi akibat atau masalah. 3). Mengidentifikasi
berbagai kategori sebab utama. 4). Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran. 5).
Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama. 6). Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling
mungkin. Cara yang lain dalam menyusun Diagram Fishbone dalam rangka mengidentifikasi penyebab
suatu keadaan yang tidak diharap adalah sebagai berikut:
• Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama penting dan mendesak untuk diselesaikan.
• Tuliskan pernyataan masalah itu pada kepala ikan, yang merupakan akibat (effect). Tulislah
pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan), kemudian gambarkan tulang belakang dari
kiri ke kanan dan tempatkan pernyataan masalah itu dalam kotak.
• Tuliskan faktor-faktor penyebab utama (sebab-sebab) yang mempengaruhi masalah kualitas
sebagai tulang besar, juga ditempatkan dalam kotak. Faktor-faktor penyebab atau kategori-
kategori utama dapat dikembangkan melalui Stratifikasi ke dalam pengelompokan dari faktor-
faktor: manusia, mesin, peralatan, material, metode kerja, lingkungan kerja, pengukuran, dll.
Atau stratifikasi melalui langkah-langkah aktual dalam proses. Faktor –faktor penyebab atau
kategori-kategori dapat dikembangkan melalui brainstorming. Berikut beberapa pendekatan
yang bisa dijadikan panduan untuk merumuskan faktor-faktor utama dalam mengawali
pembuatan Diagram Cause and Effect:
D. Kelebihan Menggunakan Metode Fishbone Diagram
• Memungkinkan analisis yang bijaksana untuk mengelola akar penyebab dari suatu
permasalahan.
• Teknik fishbone mudah diterapkan dan menciptakan representasi visual yang mudah
dipahami dari penyebab, kategori penyebab, dan kebutuhan.
• Dengan menggunakan fishbone diagram, kita dapat lebih fokus dalam melakukan
indentifikasi risiko pada “gambaran besar”-nya. Hal ini berguna dalam
malakukan analisis kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah.
• Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, dapat dilakukan analisis penyebabnya secara
lebih jauh. Kemudian dapat dilakukan pencarian solusi untuk menyelesaikan masalah yang
ada dengan menyelesaikan akar masalah tersebut.
Kekurangan diagram fishbone adalah opinion based on tool di design membatasi kemampuan
tim / pengguna secara visual dalam menjabarkan masalah yang mengunakan metode “level why” yang
dalam, kecuali bila kertas yang digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
tersebut. Serta biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin yang terdaftar
pada diagram tersebut.
ANALISIS ISU REVOLUSI INDUSTRI 4.0 MEMPENGARUHI KEHIDUPAN MANUSIA MENGGUNAKAN TEKNIK FISHBONE
PENYEBAB AKIBAT