Anda di halaman 1dari 27

HASIL ANALISIS VIDEO

MENGGUNAKAN PENDEKATAN
4 KONSEP KONSENSUS DASAR BERNEGARA

TUGAS KELOMPOK

OLEH:

KELOMPOK II

KHOIRUN NISA, S.Pd (KETUA KELOMPOK)

KHOIRIAH HARAHAP, S.Pd

KHOLIJAH HARAHAP, S.Pd

KIKI TRI HANDAYANI, S.Pd

LASTIARMA LORENTA SILALAHI, S.Psi

ANGKATAN XVIII

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2021
1.Pendekatan pertama dengan Pancasila
Video 1
Tentang Nasionalisme, berdasarkan pendekatan pancasila yaitu paham kebangsaan
yang sama, norma, dan dalam satu wilayah yang permanen dihubungkan dan dikuatkan dengan
dasar negara yang berlandaskan masyarakat yang beragama, masyarakat yang adil dan
memiliki adab sopan santun, masyarakat yang bersatu dalam satu kesatuan negara yaitu
Indonesia, masyarakat yang dapat memimpin dan dipimpin atas kesepakatan dan musyawarah
bersama, masyarakat yang mendapatkan kesamaan dalam kesejahteraan serta keadilan sosial
yang sama. Ideologi Pancasila sendiri merupakan nilai nilai pokok rasa nasionalisme bangsa
Indonesia itu sendiri yang menyatukan dalam satu kesamaan beragama yaitu masyarakat yang
yakin dan sadar sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Nasionalisme dalam pancasila kedua
lebih menyamakan bahwa semua rakyat yang ada di Indonesia adalah satu kesatuan yang sama
derajatnya, kewajibannya, dan hak asasinya tanpa membedakan SARA (suku, agama, ras,antar
golongan) sehingga Indonesia ini memiliki nasionalisme yang tinggi untuk membentuk bangsa
dengan suku yang beragam, agama yang beragam, ras yang beragam dan golongan yang
beragam disatukan dalam satu bangsa Indonesia. Nasionalisme dalam pancasila ketiga yaitu
rasa kebangsaan yang sama disatukan dengan mencintai sesama rakyat yang ada dalam negara
Indonesia. Pancasila keempat dalam nasionalisme mencerminkan kebiasaan rakyat Indonesia
dalam mengambil keputusan yaitu dengan cara musyawarah yang dipimpin dan diwakilkan
oleh rakyat itu sendiri sehingga menimbulkan rasa kebangsaan yang sama haknya dalam
memimpin dan dipimpin. Nasionalisme dalam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
yaitu rasa kebangsaan dengan melakukan nilai-nilai sosial yang adil seperti saling gotong
royong, memberikan pertolongan, tidak semena-mena, tidak boros, dan suka berbagi sehingga
menimbulkan rasa saling hormat sesama rakyat sehingga nasionalisme yang sama terbentuk
sebagai bangsa Indonesia yang sama.
Video 2
Tentang kebanggaan menjadi orang Indonesia berdasarkan pendekatan nilai Pancasila
pertama yaitu bahwa Indonesia yang menomor satukan Tuhan Yang Maha Esa dalam ideologi
negara sehingga menjadi landasan hidup bangsa untuk taat kepada Sang Pencipta sehingga
lebih semangat beribadah sebagai bentuk penerapan berbangsa yang baik. Berdasarkan
pendekatan nilai pancasila kedua yaitu kebanggaan menjadi warga negara Indonesia yang
mampu bersatu dan berkata satu sebagai kawan yang sama bangsanya walaupun berbeda-beda
dalam suku, agama, ras, dan antargolongan. Warga negara yang bangga terhadap Indonesia
berdasarkan nilai pancasila ketiga yaitu kebanggaan persatuan terhadap moto atau semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu, kebanggaan terhadap
semboyan sangat menyemangati warga negara untuk bersatu dan hidup saling menghargai.
Kebanggaan warga negara terhadap Indonesia dengan pendekatan nilai pancasila keempat
yaitu bangga bahwa keputusan dalam segala urusan bernegara diputuskan dengan cara
musyawarah bersama dan warga negara dapat menjadi pemimpin ataupun perwakilan dari
rakyat untuk rakyat serta terdapat pemilihan umum yang sangat demokratis dan transparan.
Warga negara dapat bangga terhadap Indonesia dengan pendekatan nilai pancasila kelima yaitu
bahwa Indonesia memiliki budaya gotong royong sehingga setiap warga negara saling
membantu dan berbagi tanpa pamrih.
Aplikasi nasionalisme dan bangga menjadi warga negara Indonesia sebagai Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang baik harus diterapkan. Rasa nasionalisme dan kebanggan menjadi
warga negara memiliki sisi yang tidak baik jika dilebih-lebihkan oleh beberapa pihak yang
tidak bertanggung jawab tetapi lebih banyak sisi kebaikannya nasionalisme dan kebanggaan
terhadap Indonesia jika dilakukan semestinya. ASN yang baik harus memiliki nasionalisme,
bangga, dan cinta tanah air yang sebaik-baiknya sampai masyarakat dapat melihat kebaikan
didalam nilai-nilai tersebut dan dapat mengikutinya.

2. Pendekatan kedua dengan NKRI


VIDEO I

Menurut Konsensus dasar yang keempat dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara, keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak
dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil
mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain)
bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hal ini sejalan dengan Pernyataan Benedict Anderson yang ada
dalam Video ke-1 yakni untuk membentuk organisasi kekuasaan yang
berdaulat atau disebut Negara (Nation), semua Negara yang ada berasal dari
imajinasi masyarakat dan komunitas politik yang berdaulat. Imajinasi ini
sangat kuat sehingga dapat mengikat masyarakat yang tidak mengenal satu
sama lain. Selain itu, nasionalisme merupakan ideologi terkuat dan termuda.
Nasionalisme adalah perjuangan ideologis yang memperjuangkan persatuan,
kekuasaan, perasaan, dan kedaulatan yang menganggap mereka sebagai
bagian bangsa yang sama. Bangsa yang menganut paham Nasionalisme
mengganggap mereka memiliki paham, norma, dan sejarah yang sama.
Peristiwa proklamasi kemerdekaan tersebut didasari dengan semangat
Nasionalisme yang dimiliki oleh para pendiri bangsa (Founding Fathers).
Nasionalisme adalah paham yang dianut sehingga terbentuklah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini sejalan dengan pernyataan
seorang Pakar Antropologi bernama Ernest dalam video I, menganggap
nasionalisme merupakan proyek politik untuk menciptakan sebuah bangsa
yang sebelumnya belum ada. Contohnya di Negara Asia Tenggara, sebelum
kedatangan kaum penjajah tidak ada satupun di antara kita yang mengenal
sistem pemerintahan seperti sekarang ini. Justru dengan bibit penjajahan
lah, mulai muncul Nasionalisme.

Nasionalisme dapat berdampak baik seperti mempersatukan bangsa


yang sebelumnya terpecah-pecah, Namun, nasionalisme juga dapat
berdampak buruk yaitu dapat memisahkan kita. Menurut Paham
Nasionalisme, Negara akan kehilangan perannya di masa depan karena
dunia semakin mengglobal dan nasionalisme ke depannya semakin punah.
Di dalam suatu negarapun bisa saja setiap orang memiliki aspirasi bangsa
yang berbeda. Bahkan, adapula bangsa yang menuntut membentuk Negara
yang baru dan menghapus Negara yang sudah ada.

Dalam menghadapi dampak globalisasi, Nasionalisme Indonesia harus


tetap berpegang kepada dasar Negara yaitu Pancasila. Nasionalisme juga
berpegang pada tujuan dibentuknya Negara sehingga tidak menimbulkan
sentiment nasinalisme berlebihan yang dapat memecah belah persatuan,
kesatuan, dan ketertiban dunia. Adapun Tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI
(10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI seperti tercantuk dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea IV, meliputi :

a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ;


b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial

Dari video pertama ini, saya menyimpulkan Nasionalisme bisa saja


berdampak baik dan buruk tergantung cara mengimplementasikannya.
Nasionalisme yang berlebihan terhadap kelompoknya tanpa
memperhatikannya bahwa diri/ kelompoknya merupakan bagian dari
kelompok yang lebih global, cenderung dapat menimbulkan perpecahan.
Sementara, Nasionalisme yang dimaksudkan dalam ideologi Pancasila di
Indonesia dan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4, Nasionalisme
haruslah dilandaskan tujuan Nasional yaitu ikut melaksanakan ketertiban
dunia. Artinya, Nasionalisme juga harus dapat disesuaikan dengan
perkembangan global tanpa menghilangkan esensi dari nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Dengan demikian, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) tidak akan terpecah belah akibat dampak globalisasi yang
bisa saja menggerus Nilai-Nilai Nasionalisme.

Hasil analisis VIDEO 2


Saya orang Indonesia. Saya bangga menjadi orang Indonesia. Indonesia
adalah bangsa yang kaya akan keanekaragaman budayanya. Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki keanekaragaman budaya dan
kekayaan bahasa yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu
sama lain. Indonesia memiliki keanekaragaman suku, yaitu 1340 suku
dimana pengelompokan suku tersebut sering berdasarkan keturunan yang
pada umumnya ditandai dengan kesamaan perilaku, bahasa, ciri-ciri
biologis, dan kebiasaan.

Negara Kesatuan Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama. Di


Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama
yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan
juga Konghucu. Hal ini yang menunjukkan Indonesia adalah negara yang
religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal
29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. Keenam agama harus hidup berdampingan di
masyarakat dengan prinsip toleransi antarumat beragama.

Begitupun Negara Kesatuan Republik Indonesia juga memiliki warisan


budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang sangat indah dan bahkan
sekarang banyak dijadikan sebagai tujuan wisata domestik maupun wisata
internasional, misalnya: bangunan bersejarah, karya seni, situs arkeologi,
perpustakaan, dan museum. Bahkan, seperti Candi Borubudur salah satu
artefak Indonesia yang pernah diakui sebagai salah satu dari tujuh keajaiban
di dunia. Warisan budaya di Bali yang sudah banyak dikenal di kancah
internasional dan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Danau Toba yang
menjadi danau terbesar di dunia. Dan banyak lagi warisan budaya dari
seluruh pelosok daerah di Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga memiliki produk-produk buatan lokal seperti


ulos, batik, kerajinan tangan tas, sepatu, beberapa produk eletronik,
makanan lokal. Salah satu kerajinan Indonesia yang saya punya adalah ulos
dan batik yang sering saya gunakan jika ada acara adat-istiadat Batak Toba.
Di dalam acara adat-istiadat tersebut, saya juga bangga ketika bisa bersama-
sama menari tor-tor. Selain itu, adapun produk buatan lokal yang saya
gunakan di rumah, seperti: sapu, kursi, setrika Maspiom, kipas angin
Maspion, TV Polytron.

Dalam video ke 2 ini, dijelaskan juga Fenomena dimana ada pejabat


yang tidur saat mengikui sidang, penebangan hutan secara liar, suap
tindakan pidana, beberapa wanita cantik yang terjerat korupsi, sogokan
denda tilang, anak-anak yang sudah banyak kecanduan hp dan hidup
berfoya-foya, Miss Indonesia 2006 yang pernah dikabarkan pindah
kewarganegaraan ke USA, tergesernya budaya tradisonal karena pengaruh
budaya asing, satu dusun pindah kewarganegaraan ke Malaysia, lemahnya
daya saing produk lokal dibanding produk luar negeri sehingga kurangnya
minat masyarakat terhadap produk lokal, daya saing produk pertanian kalah
saing di Pasar Global. Tempat wisata yang dulu nya cantik sekarang kurang
terawat.

Dari fenomena di atas, terus terang saya merasa sedih karena


Indonesia harusnya bisa lebih baik lagi dengan kekayaan dan
kenakaragaman budaya yang dimiliki. Indonesia pasti bisa lebih baik lagi jika
setiap warga negaranya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Pancasila yang dicetuskan oleh
Pelopor Bangsa ini merupakan landasan hidup bangsa dan dasar Negara
yang akan membuat budaya Indonesia semakin indah jika benar-benar
dilaksanakan. Namun demikian, saya Indonesia. Saya tetap bangga menjadi
bangsa Indonesia. Karena dari kebanggan itu lah, yang akan menjadi awal
pergerakan dan semangat untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Kalau
tidak bangga dari awal, bagaimana mau peduli dengan Indonesia. ^_^

3. Pendekatan ketiga dengan UUD 1945


Hasil analisis Video 1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997), nasionalisme
didefinisikan sebagai kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau
aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas, integritas,
kemakmuran dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan.

Nasionalisme dalam situasi negara seperti saat ini diperlukan karena dapat menjadi
pemersatu bangsa dan untuk mempertahankan keutuhan NKRI tercinta terlebih jika dikaitkan
dengan konstitusi negara Republik Indonesia. Hal ini terkait dalam Pasal 27 ayat (3) Undang-
Undang Dasar 1945 (UUD 1945) menyatakan, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara". Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita wajib melakukan
upaya pembelaan negara yang tentunya harus dengan rasa nasionalisme yang timbul dari diri
kita sendiri.
Perwujudan bela negara di masa kini bermacam-macam caranya, tidak seperti di masa
lalu ketika masa revolusi merebut kemerdekaan dengan cara angkat senjata menjadi kombatan
untuk memerangi penjajah. Namun, contoh wujud bela negara saat ini antara lain: Setia kepada
ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945, mengabdikan diri sesuai dengan profesi yang kita
miliki, mentaati dan mematuhi berbagai peraturan yang berlaku (taat hukum), membayar pajak
yang telah ditetapkan oleh pemerintah (taat pajak), mencintai produk-produk dalam negeri,
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku dan lain sebagainya.

Hasil analisis Video 2


Alinea pertama berbunyi : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

Berdasarkan alenia diatas pada nyatanya sekarang ini sangat berlawanan masih
banyak warga Negara Indonesia yang menyeleweng. Salah satunya tidak adanya
sikap/perilaku, semangat dalam mencintai tanah airnya seperti masih banyaknya
korupsi (merampas hak orang lain, penyalahgunaan jabatan, suap menyuap dll).
Alinea kedua berbunyi : “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia
ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur”.

Dalam hal ini masyarakat Indonesia tidak memiliki sikap kekompakkan dalam
hal melindungi bangsanya sendiri. Misalnya saja kompak untuk saling bergotong royong
dalam menjaga lingkungan disekitar, demi menciptakan kenyamanan dan ketentraman
lingkungan. Asih banyak warga yang selalu mmencemari linkungan disekitar dengan
membuang sampah sembarang bahkan disungai yang dapat menyebabkan banjir.
Alinea ketiga berbunyi : “Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.

Masih banyaknya warga Negara Indonesia yang kurang kesadarannya akan


bertaqwa serta beriman kepada Allah SWT, sehingga pada saat melakukan tindakan
apapun itu tidak berpikir dengan jernih. Inilah yang menyebabkan terkadang
masyarakat sering gaduh/bermusuhan yang satu dengan yang lainnya. Misalnya saja
masyarakat yang selalu terprovokasi oleh hal-hal negative sehingga menyebabkan
demonstrasi yang tidak didasari dengan alasan yang tepat.
Alinea keempat berbunyi : “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk mewujudkan ketertiban umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalan suatu UUD Negara
Indonesia, yang terbentuk dalan suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkadaulatan
rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksnaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.

Bagaimana tujuan Indonesia pada alenia ke 4 ini akan tercapai, sementara hilang
sudah rasa cintanya sebagai warga Negara Indonesia dalam mencintai tanah airnya. Hal
ini sudah terlihat dengan banyaknya warga Negara Indonesia yang pindah ke Negara
lain dan menetap disana. Kemudian juga kecintaan terhadap budaya Indonesia pun
sudah luntur, siapa lagi yang akan menjaga budaya-budaya Indonesia dan
melestarikannya selain kita sebagai warga Negara Indonesia.

4. Pendekatan keempat dengan Bhinneka Tunggal Ika

Hasil analisis Video 1

Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat suatu bangsa
yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Nasionalisme menjadi ideologi yang
memperjuangkan persatuan, kekuasaan serta kedaulatan sekelompok manusia yang
menganggap diri sebagai bangsa yang sama. Nasionalisme dapat mengikat persaudaraan antar
masyarakat yang belum tentu mengenal satu sama lain, sebab pada dasarnya bangsa Indonesia
berbeda- beda serta terpisah- pisah dari segi daerah asalnya.juga nasionalisme memiliki efek
yang baik yaitu dapat mempersatukan bangsa- bangsa yang semulanya terpisah. khususnya di
Indonesia Keberagaman Indonesia merupakan kesatuan yang menyatu dalam dalam semangat
Bhinneka Tunggal Ika. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan Negara multicultural
yang dimana didalamnya terdapat 1.340 suku dan 300 kelompok etnis di Indonesia. Sebagai
Negara multicultural, Indonesia memiliki semboyan yang dipakai sebagai bentuk pemersatu
bangsa. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang artinya “Berbeda-
beda tetapi tetap satu jua”. Bhinneka Tunggal juga Ika mengajarkan bagaimana untuk
menghargai orang lain melalui toleransi. Dalam masyarakat multikulutural orang-orang
memiliki latar belakang berbeda dalam berkomunikasi. Nilai kehidupan untuk menjaga
toleransi merupakan hal terpenting dalam pengertian antarbudaya dan antarbangsa dalam
membina suatu dunia baru.

Hasil analisis Video 2


Walaupun Indonesia memiliki budaya yang beragam di daerah masing- masing, seyogyanya
kita saling mengenal dan mencintai keanekaragaman budaya tersebut sehingga kita dapat saling
bersatu untuk mencintai tanah air.
contohnya : mengenal berbagai suku, agama, adat istiadat, dan tarian daerah. Meski pada saat
ini kondisi Indonesia jauh dari kata baik, sebenarnya tergantung pada bagaimana bangsa
Indonesia bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang damai, maju dan sejahtera. Apabila
bangsa Indonesia tidak bersatu untuk cinta tanah air maka akibatnya Indonesia mengalami
berbagai masalah kemiskinan, korupsi, WNI banyak pindah status kewarganegaraan,
tergesernya budaya lokal oleh budaya asing dan lain sebagainya.
Jadi dibutuhkan rasa persatuan dalam perbedaan untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
1.PENDEKATAN PERTAMA DENGAN PANCASILA
VIDEO 1
TENTANG NASIONALISME, BERDASARKAN PENDEKATAN PANCASILA YAITU PAHAM KEBANGSAAN YANG
SAMA, NORMA, DAN DALAM SATU WILAYAH YANG PERMANEN DIHUBUNGKAN DAN DIKUATKAN DENGAN
DASAR NEGARA YANG BERLANDASKAN MASYARAKAT YANG BERAGAMA, MASYARAKAT YANG ADIL DAN
MEMILIKI ADAB SOPAN SANTUN, MASYARAKAT YANG BERSATU DALAM SATU KESATUAN NEGARA YAITU
INDONESIA, MASYARAKAT YANG DAPAT MEMIMPIN DAN DIPIMPIN ATAS KESEPAKATAN DAN
MUSYAWARAH BERSAMA, MASYARAKAT YANG MENDAPATKAN KESAMAAN DALAM KESEJAHTERAAN SERTA
KEADILAN SOSIAL YANG SAMA.
VIDEO 2
TENTANG KEBANGGAAN MENJADI ORANG INDONESIA BERDASARKAN PENDEKATAN NILAI PANCASILA
PERTAMA YAITU BAHWA INDONESIA YANG MENOMOR SATUKAN TUHAN YANG MAHA ESA DALAM
IDEOLOGI NEGARA SEHINGGA MENJADI LANDASAN HIDUP BANGSA UNTUK TAAT KEPADA SANG
PENCIPTA SEHINGGA LEBIH SEMANGAT BERIBADAH SEBAGAI BENTUK PENERAPAN BERBANGSA YANG BAIK.
BERDASARKAN PENDEKATAN NILAI PANCASILA KEDUA YAITU KEBANGGAAN MENJADI WARGA NEGARA
INDONESIA YANG MAMPU BERSATU DAN BERKATA SATU SEBAGAI KAWAN YANG SAMA BANGSANYA
WALAUPUN BERBEDA-BEDA DALAM SUKU, AGAMA, RAS, DAN ANTARGOLONGAN
2. PENDEKATAN KEDUA DENGAN NKRI
VIDEO I
MENURUT KONSENSUS DASAR YANG KEEMPAT DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA, KEBERADAAN
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI PERISTIWA PROKLAMASI
KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, KARENA MELALUI PERISTIWA PROKLAMASI TERSEBUT BANGSA INDONESIA
BERHASIL MENDIRIKAN NEGARA SEKALIGUS MENYATAKAN KEPADA DUNIA LUAR (BANGSA LAIN) BAHWA SEJAK SAAT
ITU TELAH ADA NEGARA BARU YAITU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. HAL INI SEJALAN DENGAN
PERNYATAAN BENEDICT ANDERSON YANG ADA DALAM VIDEO KE-1 YAKNI UNTUK MEMBENTUK ORGANISASI
KEKUASAAN YANG BERDAULAT ATAU DISEBUT NEGARA (NATION), SEMUA NEGARA YANG ADA BERASAL DARI
IMAJINASI MASYARAKAT DAN KOMUNITAS POLITIK YANG BERDAULAT.
HASIL ANALISIS VIDEO 2
SAYA ORANG INDONESIA. SAYA BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA. INDONESIA ADALAH BANGSA YANG KAYA
AKAN KEANEKARAGAMAN BUDAYANYA. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) MEMILIKI
KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN KEKAYAAN BAHASA YANG SANGAT BANYAK, DENGAN KEKHASAN YANG BERBEDA
SATU SAMA LAIN. INDONESIA MEMILIKI KEANEKARAGAMAN SUKU, YAITU 1340 SUKU DIMANA PENGELOMPOKAN
SUKU TERSEBUT SERING BERDASARKAN KETURUNAN YANG PADA UMUMNYA DITANDAI DENGAN KESAMAAN
PERILAKU, BAHASA, CIRI-CIRI BIOLOGIS, DAN KEBIASAAN.
3. PENDEKATAN KETIGA DENGAN UUD 1945
HASIL ANALISIS VIDEO 1
MENURUT KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (DEPDIKBUD, 1997), NASIONALISME DIDEFINISIKAN SEBAGAI KESADARAN
KEANGGOTAAN DALAM SUATU BANGSA YANG SECARA POTENSIAL ATAU AKTUAL BERSAMA-SAMA MENCAPAI,
MEMPERTAHANKAN DAN MENGABADIKAN IDENTITAS, INTEGRITAS, KEMAKMURAN DAN KEKUATAN BANGSA ITU, YAKNI
SEMANGAT KEBANGSAAN.

NASIONALISME DALAM SITUASI NEGARA SEPERTI SAAT INI DIPERLUKAN KARENA DAPAT MENJADI PEMERSATU BANGSA
DAN UNTUK MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI TERCINTA TERLEBIH JIKA DIKAITKAN DENGAN KONSTITUSI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA. HAL INI TERKAIT DALAM PASAL 27 AYAT (3) UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (UUD 1945)
MENYATAKAN, "SETIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA DALAM UPAYA PEMBELAAN NEGARA". AYAT
TERSEBUT MENJELASKAN BAHWA KITA WAJIB MELAKUKAN UPAYA PEMBELAAN NEGARA YANG TENTUNYA HARUS
DENGAN RASA NASIONALISME YANG TIMBUL DARI DIRI KITA SENDIRI.
ALINEA PERTAMA BERBUNYI : “BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH
SEBAB ITU, MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TIDAK SESUAI DENGAN
PERIKEMANUSIAAN DAN PERIKEADILAN”.
BERDASARKAN ALENIA DIATAS PADA NYATANYA SEKARANG INI SANGAT BERLAWANAN MASIH BANYAK WARGA
NEGARA INDONESIA YANG MENYELEWENG. SALAH SATUNYA TIDAK ADANYA SIKAP/PERILAKU, SEMANGAT
DALAM MENCINTAI TANAH AIRNYA SEPERTI MASIH BANYAKNYA KORUPSI (MERAMPAS HAK ORANG LAIN,
PENYALAHGUNAAN JABATAN, SUAP MENYUAP DLL).
ALINEA KEDUA BERBUNYI : “DAN PERJUANGAN PERGERAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TELAH SAMPAILAH KEPADA
SAAT YANG BERBAHAGIA DENGAN SELAMAT SENTOSA MENGANTARKAN RAKYAT INDONESIA KE DEPAN PINTU
GERBANG KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA, YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR”.
ALINEA KETIGA BERBUNYI : “ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA DAN DENGAN DIDORONGKAN OLEH KEINGINAN LUHUR SUPAYA
BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS MAKA RAKYAT INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAANNYA”.
MASIH BANYAKNYA WARGA NEGARA INDONESIA YANG KURANG KESADARANNYA AKAN BERTAQWA SERTA BERIMAN KEPADA ALLAH SWT, SEHINGGA
PADA SAAT MELAKUKAN TINDAKAN APAPUN ITU TIDAK BERPIKIR DENGAN JERNIH. INILAH YANG MENYEBABKAN TERKADANG MASYARAKAT SERING
GADUH/BERMUSUHAN YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA. MISALNYA SAJA MASYARAKAT YANG SELALU TERPROVOKASI OLEH HAL-HAL NEGATIVE SEHINGGA
MENYEBABKAN DEMONSTRASI YANG TIDAK DIDASARI DENGAN ALASAN YANG TEPAT.

ALINEA KEEMPAT BERBUNYI : “KEMUDIAN DARIPADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH NEGARA INDONESIA YANG MELINDUNGI SEGENAP
BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK MEWUJUDKAN KETERTIBAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL, MAKA
DISUSUNLAH KEMERDEKAAN KEBANGSAAN INDONESIA ITU DALAN SUATU UUD NEGARA INDONESIA, YANG TERBENTUK DALAN SUATU SUSUNAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG BERKADAULATAN RAKYAT DENGAN BERDASAR KEPADA KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAN YANG
ADIL DAN BERADAB, PERSATUAN INDONESIA, DAN KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSNAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN, SERTA DENGAN MEWUJUDKAN SUATU KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”.
4.
PENDEKATAN KEEMPAT DENGAN BHINNEKA TUNGGAL IKA

Hasil analisis Video 1


Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat suatu
bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Nasionalisme menjadi
ideologi yang memperjuangkan persatuan, kekuasaan serta kedaulatan sekelompok
manusia yang menganggap diri sebagai bangsa yang sama. Nasionalisme dapat mengikat
persaudaraan antar masyarakat yang belum tentu mengenal satu sama lain, sebab pada
dasarnya bangsa Indonesia berbeda- beda serta terpisah- pisah dari segi daerah
asalnya.juga nasionalisme memiliki efek yang baik yaitu dapat mempersatukan bangsa-
bangsa yang semulanya terpisah. khususnya di Indonesia Keberagaman Indonesia
merupakan kesatuan yang menyatu dalam dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan Negara multicultural yang dimana didalamnya
terdapat 1.340 suku dan 300 kelompok etnis di Indonesia
HASIL ANALISIS VIDEO 2
WALAUPUN INDONESIA MEMILIKI BUDAYA YANG BERAGAM DI DAERAH MASING- MASING, SEYOGYANYA KITA SALING
MENGENAL DAN MENCINTAI KEANEKARAGAMAN BUDAYA TERSEBUT SEHINGGA KITA DAPAT SALING BERSATU UNTUK
MENCINTAI TANAH AIR.

contohnya : mengenal berbagai suku, agama, adat istiadat, dan tarian daerah. Meski pada saat ini
kondisi Indonesia jauh dari kata baik, sebenarnya tergantung pada bagaimana bangsa Indonesia
bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang damai, maju dan sejahtera. Apabila bangsa Indonesia
tidak bersatu untuk cinta tanah air maka akibatnya Indonesia mengalami berbagai masalah
kemiskinan, korupsi, WNI banyak pindah status kewarganegaraan, tergesernya budaya lokal oleh
budaya asing dan lain sebagainya.
Jadi dibutuhkan rasa persatuan dalam perbedaan untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
TEKNIK –TEKNIK ANALISIS ISU
MENGGUNAKAN TEKNIK TAPISAN
(APKL, USG, FISHBONE DAN SWOOT)

TUGAS KELOMPOK

OLEH:

KELOMPOK II

KHOIRUN NISA, S.Pd (KETUA KELOMPOK)

KHOIRIAH HARAHAP, S.Pd

KHOLIJAH HARAHAP, S.Pd

KIKI TRI HANDAYANI, S.Pd

LASTIARMA LORENTA SILALAHI, S.Psi

ANGKATAN XVIII

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2021
1. Analisis Revolusi Industri 4.0 berdasarkan APKL
Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik : Memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kelayakan : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

No BIDANG ISU A P K L KETERANGAN


1. Ekonomi Meningkatnya
jumlah
pengangguran
Memenuhi
dikarenakan peran v v v v
Syarat
manusia akan
digantikan oleh
robot.
2. Politik Adanya persaingan
Tidak
antar Negara
- v v v Memenuhi
dalam menciptakan
Syarat
teknologi.
3. Pendidikan Adanya kemajuan
dalam bidang
pendidikan yaitu
pembelajaran yang
bisa dilakukan Memenuhi
v v v v
dengan jarak jauh Syarat
menggunakan
android dan alat-
alat teknologi
lainnya.
4. Social Berkurangnya
komunikasi secara
langsung antar
sesama manusia.
Misalnya ; dalam
Tidak
sebuah
v v - - Memenuhi
perkumpulan
Syarat
masing-masing
orang akan sibuk
dengan dunia
mayanya sendiri
(android/hp).
5. Budaya Akan Tidak
meningkatnya - v v v Memenuhi
budaya mencipta. Syarat
2. MENGGUNAKAN TEKNIK TAPISAN USG
I. PRANALISIS
IDENTIFIKASI ISU
Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang,
memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Revolusi industry 4.0 ini tanpa kita
sadari sudah dialami dalam ruang lingkup Masyarakat, Instansi Tempat Kerja, Nasional/Bangsa/
Negara
Contoh dalam Lingkup Isu: Masyarakat
Penggunaan dompet digital atau e-money lainnya yang bisa diakses oleh masyarakat,
Penggunaan Online Marketing, Penggunaan sosial media dan aplikasi hiburan yang bisa diakses
melalui hp, Penggunaan media e-learning oleh beberapa guru dan siswa, dll
Contoh dalam Lingkup Instansi Tempat Kerja
Penggunaan Sistem Ujian Terkomputerisasi/ Computer Assisted Test dalam penerimaan
pegawai baik Instansi Swasta maupun negeri, Penggunaan Robot oleh beberapa pabrik industry,
Sekolah yang sudah menerapkan sistem registrasi online untuk penerimaan peserta didiknya,
Penggunaan sosial media untuk mempromosikan/ mengkampanyekan dirinya, dll
Contoh dalam Lingkup Nasional/ Bangsa/ Negara
Penggunaan aplikasi kependudukan oleh Capil, Penggunaan teknologi Cyber Crime di Instansi
Kepolisian, Pengaduan Publik pun sudah bisa dilakukan secara digital, dll

DESKRIPSI ISU
Beberapa isu praktek Revolusi Industri 4.0 yang ada di atas dapat berdampak positif dan
dampak negatif pada aspek wawasan nusantara dan ASTRA GATRA yang kita miliki, antara lain:
Ideologi, Politik, Sosial, Budaya, dan Pertahanan Keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
Contoh:
1. Penggunaan dompet digital atau e-money lainnya oleh masyarakat dapat bermanfaat untuk
memperlancar segala keperluan, namun dapat saja menjadikan masyarakat lebih konsumtif bahkan
ada yang sampai membuat pinjaman online. Hal ini berdampak pada Isu Ekonomi.
2. Penggunaan Online Marketing yang diterapkan dapat mempermudah penjual dalam menawarkan
produk/ jasanya, sebaliknya pasar tradisional yang tidak dapat memahami konsep penjualan secara
digital akan semakin merosot dan tidak mampu bersaing. Hal ini berdampak pada Isu Ekonomi
3. Penggunaan sosial media dan aplikasi hiburan yang bisa cepat diakses melalui hp dapat
mempermudah masyarakat untuk menerima dan memberikan informasi/ hiburan, sebaliknya dapat
berdampak negatif misalnya: pengguna sosial media yang menyebar kebencian, hoax, pengguna
aplikasi hiburan yang terjebak judi online, prostitusi online. Hal ini berdampak pada Isu Sosial
Budaya
4. Penggunaan media e-learning oleh pendidik dan peserta didik dapat mengatasi metode
pembelajaran di tengah situasi pandemi Covid-19, namun sebaliknya jika pendidik dan peserta
didik tidak dapat melakukan inovasi dan kreasi dalam metode pembelajaran e-learning maka
kurikulum pembelajaran pun banyak yang tertinggal. Hal ini berdampak pada Isu Sosial Budaya
5. Penggunaan Sistem Ujian Terkomputerisasi/ Computer Assisted Test dalam penerimaan pegawai
baik Instansi Swasta maupun negeri hingga Sekolah yang sudah menerapkan sistem registrasi
online untuk penerimaan peserta didiknya berdampak positif dari sisi efektivitas dan efisiensi,
namun peserta didik yang tidak mempunyai kemampuan teknologi dan digital yang tidak
mumpuni, maka akan tertinggal. Hal ini berdampak pada Isu Sosial Budaya
6. Penggunaan Robot oleh beberapa pabrik industri meningkatkan efisiensi dan produktivitas, namun
tentu akan membutuhkan biaya yang besar bagi industry untuk membangun bisnis Industri 4.0 dan
menghapus sistem/ investasi mesin sudah ada. Hal ini berdampak pada Isu Ekonomi.
7. Penggunaan Robot oleh beberapa pabrik industri juga dapat membuat beberapa lapangan pekerjaan
tidak lagi membutuhkan manusia. Hal ini akan menambah tingkat pengangguran bagi SDM yang
tidak dapat memiliki kompetensi yang dibutuhkan di era Industri 4.0. Hal ini berdampak pada Isu
Sosial Budaya.
8. Lapangan pekerjaan yang rendah dan tingginya pengangguran dapat menyebabkan masalah-
masalah sosial lainnya yang berpotensi mengancam keamanan, seperti tindakan kriminal akibat
kemiskinan. Hal ini berdampak pada Isu Sosial Budaya
9. Penggunaan aplikasi kependudukan oleh Capil, Penggunaan teknologi Cyber Crime di Instansi
Kepolisian, Pengaduan Publik pun sudah bisa dilakukan secara digital berdampak mempercepat
segala urusan pemerintahan untuk menerima/ memberi informasi, namun sebaliknya jika instansi
pemerintah tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi yang ada maka akan
tertinggal, dan bahkan bisa mengancam informasi keamanan Negara dicuri oleh pihak lain, seperti:
sistem informasi keamanan yang ada di Cyber Crime. Hal ini berdampak pada isu Pertahanan
dan Keamanan
10. Penggunaan sosial media untuk mempromosikan/ mengkampanyekan dirinya semisal acara
Menjelang pesta demokrasi PEMILU dapat membuat masyarakat lebih mengenal visi dan misi
calon pemimpin dengan mudah, namun sebaliknya tidak jarang juga digunakan untuk menyerang
lawan politik melalui HOAX maupun ujaran kebencian yang disebar di media sosial. Hal ini
berdampak pada isu Politis dan Pertahanan Keamanan

II. ANALISIS ISU PRIORITAS


Saya akan menyusun rumusan Isu tersebut ke dalam Isu Prioritas dengan Teknisi Analisis USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth)
Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
No Isu/ Masalah Urgency Seriousness Growth Skala
1 Beberapa warga terlilit hutang pinjaman
online akibat kemudahan digitalisasi
pinjaman 2 1 2 5
2 Pelaku Ekonomi Konvensional tidak
mampu bersaing secara digital 3 2 3 8
3 Penyalahgunaan sosial media / aplikasi
hiburan lainnya (seperti: ujaran kebencian,
hoax, prostitusi online, judi online, dll) 3 4 4 11
4 Kemampuan Teknologi dan digital SDM
Indonesia masih lemah 5 5 5 15
5 Pengangguran bagi SDM yang tidak
memiliki kemampuan teknologi dan digital 4 5 4 13
6 Tindakan kriminal akibat pengangguran
dan kemiskinan 4 4 4 12

Dari tabel di atas, maka yang menjadi isu prioritas yang memenuhi skala tinggi dari sisi Urgency,
Seriousness, Growth adalah kemampuan teknologi dan digital Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia masih lemah untuk menghadapi tantangan revolusi industrI 4.0.

III. RUMUSAN REKOMENDASI ALTERNATIF PENYELESAIAN

Untuk mengatasi dampak era revolusi industri 4.0 tersebut, perlu adanya peraturan atau persiapan
khusus untuk mengimbangi fenomena revolusi industri 4.0. Seperti tenaga kerja Indonesia dibekali
dengan skill operasional mesin serta pengetahuan dasar yang relevan.

Berdasar keterangan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Indonesia
telah mempersiapkan beberapa bidang dalam menghadapi industri 4.0. Persiapan tersebut ialah dengan
meningkatkan otomatisasi, Artifical Intelegence, membanguan komunikasi machine-to-machine serta
human-to-machine, kemudian melakukan pengembangan terhadap teknologi secara berkelanjutan.
3. MENGGUNAKAN TEKNIK TAPISAN FISHBONE
A. Diagram Fishbone
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di dalam meningkatkan kualitas.
Sering juga diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Penemunya
adalah seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran
1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut
dengan diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas.
Yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai
sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (7 tools). Yakni
fishbone diagram, control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart.

Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang ikan
yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau
akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai
moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan
permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal,
diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan
karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.

Diagram Fishbone telah menciptakan ide cemerlang yang dapat membantu dan memampukan setiap
orang atau organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya.
Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian memadai
menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan. Semua anggota tim memberikan pandangan dan
pendapat dalam mengidentifikasi semua pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan
sangat diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap individu. Jadi
sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat bagi perusahaan, tidak hanya dapat
menyelesaikan masalah sampai akarnya namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang –
orang yang masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam mencari sebab masalah
menggunakan diagram tulang ikan.

B.Manfaat Diagram Fishbone

Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar
penyebabnya . Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam kebanyakan
kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau
menguranginya akan memberikan hasil yang diinginkan.
Dengan adanya diagram Fishbone ini sebenarnya memberi banyak sekali keuntungan bagi dunia
bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang menjadi perhatian penting perusahaan. Masalah –
masalah klasik lainnya juga terselesaikan. Masalah – masalah klasik yang ada di industri manufaktur
khusunya antara lain adalah : a) keterlambatan proses produksi, b) tingkat defect (cacat) produk yang
tinggi, c) mesin produksi yang sering mengalami trouble, d) output lini produksi yang tidak stabil yang
berakibat kacaunya plan produksi, e) produktivitas yang tidak mencapai target, f) complain pelanggan
yang terus berulang

Namun, pada dasarnya diagram Fishbone dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut
:a) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah, b) Membantu membangkitkan ide-ide
untuk solusi suatu masalah, c) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut, d)
Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan, e) Membahas issue
secara lengkap dan rapi, f) Menghasilkan pemikiran baru.

C. Cara Membuat Diagram Fishbone

Dalam hal melakukan Analisis Fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni 1).
Menyiapkan sesi analisa tulang ikan. 2). Mengidentifikasi akibat atau masalah. 3). Mengidentifikasi
berbagai kategori sebab utama. 4). Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran. 5).
Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama. 6). Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling
mungkin. Cara yang lain dalam menyusun Diagram Fishbone dalam rangka mengidentifikasi penyebab
suatu keadaan yang tidak diharap adalah sebagai berikut:

• Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama penting dan mendesak untuk diselesaikan.
• Tuliskan pernyataan masalah itu pada kepala ikan, yang merupakan akibat (effect). Tulislah
pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan), kemudian gambarkan tulang belakang dari
kiri ke kanan dan tempatkan pernyataan masalah itu dalam kotak.
• Tuliskan faktor-faktor penyebab utama (sebab-sebab) yang mempengaruhi masalah kualitas
sebagai tulang besar, juga ditempatkan dalam kotak. Faktor-faktor penyebab atau kategori-
kategori utama dapat dikembangkan melalui Stratifikasi ke dalam pengelompokan dari faktor-
faktor: manusia, mesin, peralatan, material, metode kerja, lingkungan kerja, pengukuran, dll.
Atau stratifikasi melalui langkah-langkah aktual dalam proses. Faktor –faktor penyebab atau
kategori-kategori dapat dikembangkan melalui brainstorming. Berikut beberapa pendekatan
yang bisa dijadikan panduan untuk merumuskan faktor-faktor utama dalam mengawali
pembuatan Diagram Cause and Effect:
D. Kelebihan Menggunakan Metode Fishbone Diagram

• Memungkinkan analisis yang bijaksana untuk mengelola akar penyebab dari suatu
permasalahan.
• Teknik fishbone mudah diterapkan dan menciptakan representasi visual yang mudah
dipahami dari penyebab, kategori penyebab, dan kebutuhan.
• Dengan menggunakan fishbone diagram, kita dapat lebih fokus dalam melakukan
indentifikasi risiko pada “gambaran besar”-nya. Hal ini berguna dalam
malakukan analisis kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah.
• Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, dapat dilakukan analisis penyebabnya secara
lebih jauh. Kemudian dapat dilakukan pencarian solusi untuk menyelesaikan masalah yang
ada dengan menyelesaikan akar masalah tersebut.

E. Kekurangan Fishbone Diagram

Kekurangan diagram fishbone adalah opinion based on tool di design membatasi kemampuan
tim / pengguna secara visual dalam menjabarkan masalah yang mengunakan metode “level why” yang
dalam, kecuali bila kertas yang digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
tersebut. Serta biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin yang terdaftar
pada diagram tersebut.
ANALISIS ISU REVOLUSI INDUSTRI 4.0 MEMPENGARUHI KEHIDUPAN MANUSIA MENGGUNAKAN TEKNIK FISHBONE
PENYEBAB AKIBAT

Kemajuan bidang teknologi atau Teknologi otomasi dan


Internet kecerdasan buatan

Faktor Sosial, Sistem yang dapat bertindak


layaknya manusia
Faktor kesesuaian tugas Sistem yang
Faktor affect mampu berpikir
Sistem yang bisa berpikir
secara rasional
Faktor konsekuensi jangka panjang seperti halnya manusia
Faktor kompleksitas Revolusi
Faktor kondisi yang
Industri 4.0
memfasilitasi
mempengaruhi
kehidupan
Menurunkan biaya produksi manusia
Pengurangan waktu, biaya barang/jasa

Pengembangan produk baru


Memudahkan produsen
menjual barang dengan
jumlah banyak
Teknologi big data Memproduksi barang secara
masal dengan teknologi
4. MENGGUNAKAN TEKNIK TAPISAN SWOT
Analisa SWOT Kesiapan Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus siap untuk menyambut dan juga
bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Menteri Perindustrian, Dr. Agus Gumiwang
Kartasasmita, M.Si., mengatakan bahwa harapan Bapak Presiden Joko Widodo
yaitu kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia Top 10 ekonomi global di
tahun 2030. Analisis SWOT kesiapan Indonesia untuk menghadapi Revolusi
Industri 4.0 dijelaskan sebagai berikut:
1. Strengths (Kekuatan)
Analisis strength atau kekuatan kesiapan Indonesia yaitu Indonesia memiliki
bonus demografi usia produktif selama periode tahun 2020. Menurut Badan Pusat
Statistik (2021), populasi penduduk pada tahun 2020 didominasi oleh usia
produktif (15 hingga 64 tahun) mencapai 70,72 persen dari total jumlah penduduk
Indonesia 270,02 juta jiwa. Kekuatan lainnya kesiapan Indonesia dalam
menghadapi tantangan tersebut pada era teknologi yang maju ini, pengguna aktif
ponsel di Indonesia terus bertambah banyak beriringan dengan kemajuan internet
dan android (ponsel pintar).
Total jumlah penduduk dengan usia produktif dan aktif menggunakan
teknologi merupakan kekuatan. Studi dari Jeffrey Sachs Center (2017) mencatat,
bahwa lebih dari setengah penduduk ASEAN yang berjumlah 629 juta orang
berusia di bawah 30 tahun; di mana 90 persennya berusia 15 -24 tahun yang
familiar terhadap internet dan dunia digital. Ini merupakan modal besar ke depan
yang bisa menciptakan tambahan output USD 1 triliun, sehingga PDB kawasan ini
mencapai USD 5,25 triliun pada 2025.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Analisis weaknesses atau kelemahan kesiapan Indonesia yaitu kemampuan
atau skill dan ilmu teknologi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Sumber daya manusia Indonesia masih sedikit yang memiliki kapabilitas yang
dibutuhkan dalam industri 4.0. Menurut Khamdan (2020), bahwa daya saing
manusia Indonesia masih dalam kelompok yang rendah diperkuat dengan Global
Human Capital Index dibawah koordinasi World Economic Forum (WEF) tahun
2017 menempatkan SDM Indonesia dalam posisi ke-65 dari 130 negara.
3. Opportunities (Peluang)
Analisis opportunities atau peluang kesiapan Indonesia yaitu ketersediaan
jaringan telekomunikasi semakin membaik dan meluas. Hal ini dapat dilihat dari
pengguna internet yang telah naik hingga mencapai 76,8 persen dari populasi
penduduk Indonesia yaitu sebanyak 212,3 juta jiwa (Internet World Stats, 2021).
Infrastruktur jaringan menyokong penggunaan internet, yang merupakan elemen
krusial untuk interkoneksi komponen pada Industri 4.0. Semakin baik dan luas
jaringan, semakin banyak pihak yang dapat mengimplementasi teknologi yang
dibutuhkan.
Analisis peluang kesiapan Indonesia lainnya adalah pada jenis sector
industri. Peluang dapat dimaksimalkan jika kita tahu sektor mana
yang cocok untuk dieksploitasi. Presiden Joko Widodo pada 4 April 2018
meluncurkan roadmap Making Indonesia 4.0 sebagai strategi menghadapi
gelombang industri generasi keempat yaitu Making Indonesia 4.0 dengan
memberikan arah yang jelas bagi pengembangan industri nasional di masa depan
serta menetapkan lima sektor manufaktur, yakni industri makanan dan minuman,
tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektonika (Kemenperin, 2018). Alasan
dipilihnya lima area manufaktur tersebut adalah karena area tersebut berkontribusi
besar terhadap PDB serta memiliki daya saing internasional.
4. Threats (Ancaman)
Analisis ancaman kesiapan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0 yaitu
adalah dampak otomatisasi (perubahan tenaga kerja ke mesin atau robot) yang
mungkin terjadi adalah semakin rendahnya penggunaan sumber daya manusia
Indonesia. Menurut International Labour Organization (2020), 56 persen (sekitar
60 juta) pekerja menghadapi risiko tergantikan oleh otomatisasi di Indonesia
dengan mengingat pekerja perempuan umumnya bekerja dalam jenis pekerjaan
yang tidak membutuhkan keterampilan sains, teknologi, teknik dan matematika
(STEM), mereka 1,2 kali lebih besar untuk menjalani pekerjaan yang berisiko
terhadap otomatisasi di semua industri.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2021. Hasil Sensus Penduduk 2020. https://www.bps.
go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-penduduk-2020.html.
Diakses pada tanggal 24 Juli 2021 pukul 07:00 WIB

Center, Jeffrey Sachs. 2017. Revolusi Industri 4.0. https://psekp.ugm.ac.id


/2018/04/10/revolusi-industri-4-0/. Diakses pada tanggal 23 Juli 2021 pukul
21:24 WIB

International Labour Organization. 2020. Memajukan Peran Perempuan dalam


STEM untuk Pekerjaan Masa Depan. https://www.ilo.org/jakarta
/info/public/pr/WCMS_737036/lang--en/index.htm. Diakses pada tanggal 24
Juli 2021 pukul 23:00 WIB

Internet World Stats. 2021. Asia Marketing Research, Internet Usage,


Population Statistics and Facebook Subscribers. https://www.internet
worldstats.com/asia.htm#id. Diakses pada tanggal 24 Juli 2021 pukul 21:54
WIB

Kemenperin. 2018. Majalah Media Industri: Industri Otomotif Melambung,


Edisi 02-2018. www.kemenperin.go.id/majalah. Jakarta

Kemenperin. 2021. Industri 4.0 Wujudkan Indonesia Jadi Top 10 Ekonomi


Global Tahun 2030. https://www.kemenperin.go.id/artikel/22466/Industri-
4.0-Wujudkan-Indonesia-Jadi-Top-10-Ekonomi-Global-Tahun-2030.
Diakses pada tanggal 23 Juli 2021 pukul 21:16 WIB

Khamdan, M. 2020. Internalisasi Kemenkumham Corporate University, Hal


25. BPSDM Kumham Press: Depok

Anda mungkin juga menyukai