SIDANG PPKI
Disusun Oleh :
Nama :Haryati
NIM : 3301413051
TAHUN 2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya bisa menyelesaikan makalah dengan tema sidang PPKI. Makalah ini merupakan tugas yang
saya tujukan kepada Bapak Noorochmat Isdaryanto selaku Dosen Pancasila 1. Makalah sidang
PPKI ini saya susun untuk memenuhi kewajiban tugas Pancasila 1.
Pada kesempatan ini saya selaku penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Noorochmat Isdaryanto selaku Dosen mata kuliah Pancasila 1 yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembacauntuk perbaikan terhadap makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembacanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judu………………………………………………………………………………...i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang………………………………………………………………………..1
b. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………...1
c. Metode Penulisan……………………………………………………………………..1
BAB II ISI
Keanggotaan PPKI……………………………………………………………………2
Kesimpulan…………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….12
LAMPIRAN………………………………………………………………………………....13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila 1 yaitu mengenai
sidang PPKI.
Awal mulanya yaitu pada tanggal 6 Agustus1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas
kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat
tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama
menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga
“Dokuritsu Junbi Inkai’’ dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan
tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,tepatnya tanggal 18 Agustus
1945,diadakanlah sidang pleno PPKI untuk membahas Naskah Perundingan Rancangan
Hukum Dasar yang akan ditetapkan sebagai Undang-Undang Dasar(1945).
2. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pancasila 1 berupa pembahasan mengenai sidang PPKI.
2. Agar pembaca memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengkaji tenteng sidang
PPKI.
3. Menambah referensi pembaca
3. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah:
1. Buku-buku referensi di Perpustakaan
2. Browsing di internet.
BAB II
ISI
4
1. Ir. Soekarno, Ketua merangkap anggota.
2. Drs.Mohammad Hatta,Wakilketua merangkap anggota.
3. Dr.K.R.T RadjimanWedyodiningrat,wakil golongan nasional dan wakil dari daerah
Jawa Tengah.
4. Ki Bagus Hadikusumo,wakil golongan Islam.
5. R.Otto Iskandar Dinata, wakil golongan Peta dan wakil daerah Jawa Barat.
6. Pangeran Surjohamidjojo, wakil golongan Swapradja .
7. Pangeran Poeroebojo, wakil golongan Swapradja .
8. Mas Soetardjo Kartohadikoesoemo, wakil golongan Pamong Pradja dan wakil
daerah Jawa Barat.
9. Prof.Dr.Mr.R.Soepomo,wakil golongan cendekiawan dan wakil daerah Jawa Tengah.
10. Abdul Kadir, wakil golongan Peta dan wakil daerah Jawa Barat.
11. Drs.Yap Tjwan Bing, wakil golongan Tionghoa.
12. Dr. Mohammad Amir, wakil daerah Sumatera
13. Abdul Abbas, wakil daerah Tapanuli.
14. Dr. Sam Ratulangi, wakil daerah Sulawesi.
15. Mr. J. Latuharhary,wakil daerah Maluku.
16. Mr. I. Gusti Ketut Pudja, wakil daerah Nusa Tenggara.
17. Hamdhani, wakil daerah Kalimantan.
18. Raden Pandji Soeroso, wakil golongan Pamong Pradja dan wakil daerah Jawa Timur.
19. Kyai Haji Wachid Hasyim, wakil golongan Islam.
20. Mr. Mohammad Hassan, wakil daerah Aceh.
21. Andi Pangeran,wakil daerah Sulawesi.
22. Mr. Abdul Gaffar Pringgodidgo, sebagai Sekretaris.
b) Tambahan enam orang anggota atas tanggungjawab Ir.Soekarno sebagai ketua PPKI
ialah:
1. RTA Wiratana Kusumah,wakil golongan Islam dan golongan Menak Jawa Barat.
2. Ki Hadjar Dewantara,wakil golongan Taman Siswa dan golongan nasionalis dari
Jawa Tengah.
3. Mr. Kasman Singodimedjo,wakil golongan Peta.
4. Mr. Achmad Soebardjo,wakil golongan Pemuda.
5. Sayuti Melik,walik golongan kiri (PartaiMurba).
6. Mr.Iwa Koesoema Soemantri,wakil golongan kiri (PartaiMurba)
5
Waktu : ....-12.34, 12.46-13.50 (....-11.04, 11.16-12.20 WIB) dan
dilanjut pada jam 15.15-16.12 (13.45-14.42 WIB)
Tempat : Gedung Tyuuoo Sang-In (sekarang Dep.Luar Negeri)
Acara :1. Pembicaraan tentang Susunan Pemerintahan
2. Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden dan Pembentukan Komite
Nasional Indonesia Pusat
Ketua : Ir. Soekarno
Hasil sidang :
a. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
b. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama Negara Republik Indonesia, dan Drs.
Moh.Hatta sebagai wakil Presiden pertama Negara Republik Indonesia.
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional sebagai Badan Musyawarah Darurat.
Dengan disahkan dan ditetapkan Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945,maka
lima dasar yang diberi nama Pancasila tetap tercantum di dalamnya.Hanya saja sila
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diubah
menjadi “ Ketuhanan Yang MahaEsa”, atas prakarsa Drs. Mohammad Hatta.Dengan
demikian, Pancasila menurut Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut :
Salah satu hasil sidang PPKI adalah mengesahkan UUD 1945. Sebelum disahkan,
terdapat perubahan dalam UUD 1945, yaitu :
6
syari’at Islam bagi pemeluk-
4) “...Kemanusiaan yang adil dan
pemeluknya...”
4) “...menurut dasar beradab.
Kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Demikian juga perubahan dari Rancangan Hukum Dasar menjadi Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia yang pokok adalah dapat dilihat dalam perbandingan berikut ini :
Pada sidang tersebut PPKI juga memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden. Pemilihan Presiden dan Wakilih Presidan dilakukan dengan aklamasi atas usul
dari Otto Iskandardinata dan mengusulkan agar Ir. Soekarno menjadi presiden dan Moh.
Hatta sebagai wakil presiden. Usul ini diterima oleh seluruh anggota PPKI.
7
Hasil sidang :
Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusuma
b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso
c. JawaTimur, gubernurnya R.A. Suryo
d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor
e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary
g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ketut Pudja
h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan
Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan
4 menteri negara.
8
Administrasi 1. Departemen Dalam Negeri mengurus hal Pangreh Praja, Polisi, Kooti, Agraria,
dan sebagainya.
Administrasi 2. *)
Administrasi 3. Departemen Keuangan mengurus hal-hal Pengadilan, Penjara, Kejaksaan,
Kadester, dan sebagainya.
Administrasi 4. Departemen Keuangan mengurus hal-hal Anggaran Belanja,Pajak,Bea,Bank
Indonesia, dan sebagainya.
Administrasi 5. Departemen Kemakmuran mengurus hal-hal pertanian,Indutri dan Kerajinan, q
Pertukangan,Ternak dan
Perikanan,Perniagaan,Tambang,Koperasi,Makanan dan Keperluan Rakyat,
dan sebagainya.
Administrasi 6. Departemen kesehatan mengurus hal-hal Kesehatan,Olah raga,dan sebagainya.
Administrasi 7. Departemen Pengajaran,Pendidikan dan Kebudayaan mengurus
hal-hal Pengajaran , Pendidikan, dan Kebudayaan,agama dan sebagainya.
Administrasi 8. Departemen sosial mengurus hal-hal Perburuhan, Fakir-Miskin,dan lain-lain.
Administrasi 9. Departemen Pertahanan mengurus hal Angkatan Darat, Angkatan Laut,
Angkatan Udara,Sekolah Militer Tinggi,dan sebagainya.
Administrasi 10. Departemen Penerangan mengurus hal-hal Penerangan,Propaganda,
Pemuda,dan lain-lain.
Administrasi 11. Departemen Perhubungan mengurus hal-hal Lalu Lintas
,Pos,Telepon,Telegraf,dan sebagainya.
Administrasi 12. Departemen Pekerjaan Umum mengurus hal Pengairan,Bangunan Umum,dan
sebagainya.
Catatan : *) Dalam dokumen asli tidak tercantum kata Administrasi 2.
9
Pasal 2 tentang Tugas Kewajiban: Badan Keamanan Rakyat harus memelihara keamanan
bersama-sama dengan rakyat dan Jawatan-jawata n Negara yang bersangkutan.
Pasal 9: Badan Penolong Korban Perang dan Badan Keamanan Rakyat ada dibawah
pengawasan dan pimpinan Komite Nasional.
10
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
5. Hak tiap-tiap Warga Negara atas pekerjaan dan pengidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
4) Yang boleh menjadi anggota partai ialah orang Indonesia yang berumur 18 tahun
keatas.
a. Pengurus Besar
b. Pengurus Daerah
c. Pengurus Cabang
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sehari setelah adanya berita sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hirosima
Jepang oleh Amerika Serikat,BPUPKI di ubah nama menjadi PPKI yaitu pada tanggal 7
Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
PPKI ini semula anggotanya 21 orang. Tetapi kemudian pada tanggal 18 Agustus
1945,anggotanya ditambah dengan sembilan orang lagi menjadi tiga puluh orang. Dalam
tugasnya kemudian PPKI ini lepas sama sekali dari pengawasan Jepang. Ini berarti PPKI
sepenuhnya telah diambil alih oleh bangsa Indonesia.
Sidang PPKI dilaksanakan sebanyak empat kali,
1. Sidang pertama yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945,dengan hasil :
a. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
b. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama Negara Republik Indonesia, dan
Drs. Moh.Hatta sebagai wakil Presiden pertama Negara Republik Indonesia.
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional sebagai Badan Musyawarah Darurat.
2. Sidang kedua yaitu pada tanggal 19 Agustus 1945,dengan hasil :
Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan
4 menteri negara.
3. Sidang ketiga yaitu pada tanggal 20 Agustus sidang ini membicarakan tentang
“Badan Penolong Korban Perang”,yang memutuskan sembilan pasal.
4. Sidang keempat yaitu pada 22 Agustus 1945, Membahas agenda tentang Komite
Nasional Indonesia Pusat yang pusatnya di Jakarta dan Partai Nasional Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
12
1. Hamid, Hasan MA dkk, 1986.Buku Materi (Pokok Sejarah Indonesia IPS 2 201/3
sks/modul 6-9,Jakarta : Universitas Terbuka
2. Ms Bakry,Noor,2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
3. Bahar, Saafroedin dkk,1995.Risalah sidang BPUPKI – PPKI,Jakarta : Ghalia
Indonesia
4. Soegito .A.T,dkk,2013.Pendidikan Pancasila.Semarang : UNNES PRESS
5. http://catatan-sejarahku.blogspot.com/2013/01/sidang-ppki-dan-proklamasi.html
6. http://blogsejarah-ika.blogspot.com/2012/05/detik-detik-proklamasi.html
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia
LAMPIRAN
13
14