Anda di halaman 1dari 14

PERUMUSAN DAN PENGESAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Disusun guna memenuhi tugas semester


Pendidikan Pancasila

Guru Pendidik:
Sohib Ismail M.Pd.I

Oleh:
Kelompok 4
Mutiara Ramadhani 09
Reyna Delila 17
Sabiluna Azkia 20
Shakila Azizah 23
Siti Nuraini 24
Windya Zahratusyifa 31
KELAS XB
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
SMK INFORMATIKA UTAMA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Perumusan dan Pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang perumusan UUD,
pengesahan UUD, dan arti penting UUD NRI.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi diri kami sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.

Depok, 29 November 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Konstitusi dan Undang-Undang Dasar…………………............ 6
2.1.1 Pengertian Konstitusi..……………………………………………… 6
2.1.2 Kedudukan Konstitusi…..…………………………………………... 6
2.1.3 Tujuan Konstitusi…..………………………………………….......... 6
2.1.4 Fungsi Konstitusi…..………………………………………….......... 6
2.2 Perumusan UUD NRI Tahun 1945…………………………………....... 7
2.3 Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945…….……… 9
2.3.1 Pembentukan PPKI…………………………………………………. 9
2.3.2 Keanggotan PPKI…………………………………………………… 10
2.3.3 Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)…………………………... 10
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 13
3.2 Saran……………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam sidang pertama BPUPKI, Muh. Yamin menyatakan bahwa Rakyat
Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal dari peradaban kebangsaan
Indonesia, orang timur pulang kebudayaan timur, kita tidak berniat lalu akan meniru
sesuatu susunan tata negara negeri luaran. Kita bangsa Indonesia masuk yang beradab
dan kebudayaan kita beribu-ribu tahun umurnya.
Dengan kedalaman ilmu dan pemikiran serta kesadaran akan nilai
kebangsaan, para pendiri negara menyepakati dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang dijadikan sebagai konstitusi negara atau
hukum dasar negara. Tata penyelenggaraan negara dan bernegara harus didasarkan
pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kita sebagai warga
negara sudah semestinya memahami konstitusi negara. Menumbuhkan kesadaran
akan pentingnya konstitusi mestilah dimulai sejak dini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah tentang Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana proses perumusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
b. Bagaimana proses pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
c. Apa saja arti penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi
Bangsa dan Negara Indonesia?

4
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui tentang proses perumusan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b. Untuk memahami tentang proses pengesahan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
c. Untuk mengetahui tentang arti penting UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 bagi Bangsa dan Negara Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Konstitusi dan Undang-Undang Dasar

2.1.1 Pengertian Konstitusi


Undang-Undang Dasar dan konstitusi memiliki hubungan yang saling terkait.
Kata konstitusi diserapkan dari bahasa inggris "constitution" (aslinya dari bahasa
latin, constituere yang berarti 'menetapkan' atau 'mendirikan'). Tujuan konstitusi
adalah memberikan pengawasan terhadap kekuasaan politik serta memberikan
batasan bagi pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Konstitusi dalam arti luas terdiri atas konstitusi tertulis dan konstitusi tidak
tertulis. Konstitusi tertulis berupa hukum dasar tertulis, yaitu undang-undang dasar
(UUD). Adapun konstitusi tidak tertulis berupa konvensi (kebiasaan ketatanegaraan).
Contoh konvensi adalah MPR mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. Jadi, UUD merupakan bagian dari konstitusi.
Dalam arti sempit, konstitusi adalah hukum dasar tertulis, yaitu Undang-
Undang. UUD, antara lain memberikan panduan tentang bagaimana pemerintahan
akan dibentuk, para pemimpin dipilih, kedudukan lembaga-lembaga negara, serta hak
dan kewajiban negara. UUD menjadi pegangan dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara.
Sebagai negara yang merdeka dan menganut demokrasi, Indonesia memiliki
undang-undang dasar sebagimana ditegaskan dalam UUD 1945, yang berbunyi,
"Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar".1
UUD Republik Indonesia diterapkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945 dengan
nama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Kedaulatan rakyat

1
UUD 1945 Pasal 1 Ayat (2)
6
dipahami dan dilaksanakan berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 sebagai pedoman dan
norma hukum

2.1.2 Kedudukan Konstitusi


1) Konstitusi sebagai hukum dasar
Disebut hukum dasar karena konstitusi berisi berbagai aturan mengenai hal-
hal mendasar dalam kehidupan negara, termasuk mengenai peraturan
perundang-undangan beserta isinya.
2) Konstitusi sebagai hukum tertinggi
Disebut hukum tertinggi karena konstitusi paling tinggi kedudukannya
dibanding aturan-aturan lain.

2.1.3 Tujuan Konstitusi


1) Menghadirkan keadilan (justice).
2) Memberi ketertiban (order).
3) Perwujudan nilai-nilai ideal, seperti kemerdekaan serta kemakmuran.

2.1.4 Fungsi Konstitusi


1) Menentukan dan membatasi kekuasaan negara
Di dalam tiap konstitusi, diatur pembagian kekuasaan negara serta batas-batas
kekuasaan dan hubungan antarlembaga negara.
2) Menjamin hak-hak asasi warga negara
Di dalam konstitusi juga dicantumkan berbagai ketentuan mengenai pengakuan dan
jaminan hak-hak asasi warga negara.

2.2 Perumusan UUD NRI Tahun 1945


Proses perumusan UUD untuk Negara Indonesia dilakukan sebelum Indonesia
merdeka oleh Dokuritsu Junbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha

7
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Secara khusus, rancangan UUD dibahas oleh
BPUPK pada sidang keduanya tanggal 10 sampai 16 Juli 1945.

Pada 11 Juli 1945, Panitia Hukum Dasar yang beranggotakan 19 orang


kemudian menggelar sidang hasil kesepakatan sidang tersebut sebagai berikut.
a. Membentuk Panitia Perancang "Declaration of Rights".
b. 6 Bentuk negara kesatuan atau unitaris.
c. Kepala negara di tangan satu orang, yaitu presiden.

Panitia Hukum Dasar kemudian membentuk panitia kecil lagi (Panitia


Perancang Undang-Undang) Tugasnya merancang isi UUD Panitia diketuai oleh
Soepomo dengan tujuh orang anggota, yaitu: Wongsonegoro, Achmad Soebardjo
Djojoadisoerjo, Alexander Andries Maramis, Panji Singgih, Agoes Salim, dan
Soekiman Wirjosandjoyo.

Pada 13 Juli 1945. Panitia Perancang UUD membahas dan menyepakati


beberapa hal, seperti lambang negara, negara kesatuan sebutan Majelis
Permusyawaratan Rakyat, dan pembentukan Panitia Penghalus Bahasa untuk
memperhalus diksi rancangan UUD.

BPUPK menggelar sidang pleno beragendakan "pembacaan tentang


pernyataan kemerdekaan". Panitia Perancang UUD melaporkan hasil kerjanya Ada
tiga hal pokok yang disampaikan dalam laporannya, yaitu sebagai berikut.
a. Pernyataan Indonesia merdeka.
b. Pembukaan UUD.
c. Batang tubuh UUD, yang isinya meliputi:

8
1) Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia-Belanda
dahulu, ditambah dengan Malaysia serta wilayah Brunei Darussalam
(sekarang wilayah negara Timor Leste).
2) Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan.
3) Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik.
4) Bandera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih dan,
5) Bahasa nasional indonesia adalah bahasa Indonesia.

Namun ketentuan mengenai wilayah Negara Indonesia dan batas-batasnya


tidak dimuat dalam rancangan UUD karena menurut Soepomo UUD itu hanya
menyangkut pemerintahan dalam negara, bukan batas wilayah negara Rancangan
UUD berjumlah 42 pasal pada 15 Juli 1945 BPUPK kembali menggelar sidang
dengan agenda "Pembahasan Rancangan Undang Undang Dasar Selanjutnya
Soepomo selaku Ketua Panitia Perancang Undang-Undang Dasar memberikan
penjelasan atas naskah UUD Pada 16 Juli 1945, dengan suara bulat naskah UUD
diterima dalam Sidang BPUPK.

2.3 Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPK dibubarkan dan digantikan oleh
Doukritsu Junbi Inkai atau yang juga disebut sebagai Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).

2.3.1 Pembentukan PPKI


Pada 7 Agustus 1945, BPUPK dibubarkan. Selanjutnya, dibentuk Dokuritsu
Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ada beberapa
tugas PPKI, yaitu meresmikan Pembukaan (Preambul) dan Batang Tubuh UUD NRI
Tahun 1945, melanjutkan hasil kerja BPUPK, yaitu mempersiapkan pemindahan
kekuasaan dari pihak pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa

9
Indonesia, dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
ketatanegaraan bagi Negara Indonesia.

2.3.2 Keanggotaan PPKI


PPKI terdiri dari 21 orang yang dipilih oleh Marsekal Hisaichi Terauchi. 21
orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari
Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, dan 1 orang dari
golongan Tionghoa). Namun, ternyata ada 6 orang anggota yang ditambahkan tanpa
sepengetahuan Jepang. Penambahan anggota bertujuan agar Jepang tidak dapat
mengintervensi proses dan hasil sidang PPKI.

2.3.3 Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)


Pada 18 Agustus 1945, PPKI menggelar sidang pertamanya. Salah satu
agendanya adalah menetapkan dan mengesahkan rancangan UUD. Sidang pertama
PPKI menghasilkan keputusan -keputusan sebagai berikut.
1) Menetapkan dan mengesahkan UUD NRI Tahun 1945.
2) Memilih dan mengangkat Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta
sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
3) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), yang berfungsi membantu
presiden dan wakil presiden sebelum lembaga-lembaga negara yang diharapkan
UUD NRI Tahun 1945 terbentuk secara resmi.

Sebelum disahkan, ada beberapa perubahan di antaranya sebagai berikut.


1) Mengganti istilah "hukum dasar" menjadi "undang-undang dasar".
2) Kata "Mukadimah" yang terdapat dalam "Piagam Jakarta" diganti dengan kata
"pembukaan".
3) Mengubah Kalimat "dalam suatu hukum dasar" menjadi "dalam suatu undang-
undang dasar".

10
4) Dalam Piagam Jakarta alinea keempat, terdapat rumusan Pancasila sila pertama
yang berbunyi "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya". Kalimat tersebut dihilangkan dan diganti dengan
"Ketuhanan yang maha esa".
5) Pada alinea keempat yang tercantum sila kedua Pancasila berbunyi "Menurut
kemanusiaan yang adil dan beradab" diganti menjadi "Kemanusiaan yang adil
dan beradab".

UUD NRI Tahun 1945 yang di terapkan dalam sidang pertama PPKI ini
melalui dua tahap, yakni sebagai berikut.
1) Pengesahan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang terdiri empat alinea.
2) Pengesahan Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945 yang terdiri atas 16 bab, 37
pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.

Secara lengkap, UUD NRI Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang
Tubuh, dan Penjelasan.
A) Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 memuat prinsip-prinsip pokok kenegaraan
yang terdiri dari empat alinea, yaitu tujuan negara, bentuk negara, dan rumusan
Pancasila sebagai dasar negara.

B) Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945 Terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan
peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.
a) Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan sistem pemerintahan negara.
- Materi ini pada umumnya terdapat pada Pasal 1-25.
- Memuat pengaturan tentang kedudukan, tugas, dan fungsi lembaga negara.
b) Pasal-pasal yang berisi materi hubungan antara negara dan warga negara serta
penduduknya. Selain itu, berisi konsepsi negara di berbagai bidang, seperti
ekonomi, pertahanan keamanan, dan politik sosial budaya.

11
C) Penjelasan UUD NRI tahun 1945
Penjelasan resmi UUD NRI tahun 1945 merupakan aturan tambahan dari UUD
NRI tahun 1945. Dalam penjelasan UUD NRI tahun 1945, terdapat tujuh kunci
pokok sistem pemerintah negara, yaitu sebagai berikut.
a) Rechtstaat.
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtstaat), bukan atas kekuasaan
belaka (machstaat).
b) Sistem konstitusional Pemerintah berdasarkan konstitusi yang tidak bersifat
absolut.
c) Kekusaan negara yang tertinggi berada di tangan MPR.
d) Penyelenggaraan pemerintah negara tertinggi adalah presiden di bawah
majelis.
e) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
f) Menteri negara merupakan pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab
kepada DPR.
g) Kepala negara memiliki kekuasaan tidak terbatas.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
UUD NRI tahun 1945 adalah konstitusi pertama yang berlaku di Indonesia
sejak kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. UUD ini merupakan hasil dari
proses perumusan dan pengesahan yang dilakukan oleh BPUPKI dan PPKI dengan
Pancasila sebagai dasar negaranya. UUD ini mencerminkan cita-cita dan aspirasi
rakyat Indonesia yang menginginkan sebuah negara yang berdaulat, berkeadilan, dan
berdemokrasi.

3.2 Saran
Sebagai bangsa yang cinta pada Negaranya, kita harus menjaga semua yang
diperjuangkan oleh orang-orang yang dulunya berusaha keras berjuang demi Bangsa
dan negara. Kita harus melanjutkan perjuangan yang dengan susah payah mereka raih
pada zaman dahulu, dimana mereka berjuang melawan penjajah agar kita semua
terbebas dari penindasan. Dan sebagai Rakyat indonesia kita juga harus menyadari
betapa pentingnya UUD dan kita diwajibkan untuk menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan tidak lupa juga berpegangan dan taat pada Undang-undang Dasar
1954 yang berperan sebagai hukum Negara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kardiman, Yuyus, dkk. Tanpa Tahun. Pendidikan Pancasila. Jakarta : Erlangga.

Universitas Islam An Nur Lampung. (2023). Perumusan dan Pengesahan UUD NRI
Tahun 1945. Diakses pada 29 November 2023 dari
https://an-nur.ac.id/blog/perumusan-dan-pengesahan-uud-nri-tahun-1945.html

14

Anda mungkin juga menyukai