Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh :
Nama : Ricky Agustina br Sebayang
NIM : 21211043
Prodi : Sistem Informasi

UNIVERSITAS MANDIRI BINA PRESTASI


2021/2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada rahmat dan ridho Allah
SWT, karena tanpa rahmat dan ridhoNya saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan juga tepat waktu.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya
ketahui. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna

Pancur Batu, 15 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………..i

Daftar Isi……………………………………………………………...ii

BAB I : Pendahuluan……………………………………… ……….1

A. Latar Belakang…………………………………………………..1

BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………2

A. Pancasila……………………….…………………….…………..2
B. Undang-Undang Dasar 1945…………………………………….4
C. Negara Dan Hakikatnya………………………………………….6
D. Hak Dan Kewajiban Warga Negara……………………………...7

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………..8
B. Saran……………………………………………………………8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan


bangsa” yang menjadi cita-cita bangsa indonesia merupakan suatu bukti bahwa
keberadaan pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam pembelajaran.
Mencerdaskan kehidupan bangsa memerlukan adanya suatu ikatan tujuan. Ikatan tujuan
ini dapat berwujud suatu ideologi nasional yaitu Pancasila yang menjadi suatu objek
dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tujuan ideologi Pancasila tersebut
yang kemudian diturunkan menjadi lebih spesifik dalam tujuan pendidikan nasional.
Menurut Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional yaitu
“Untuk berkembangnya potensi warga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan.

YME, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Pendidikan karakter pada
dasarnya sama dengan pendidikan akahlak mulia bagi peserta didik. Pendidikan karakter
tentunya akan melibatkan aspek pengetahuan atau cognitive, perasaan atau feeling,
tindakan atau action, dan sosial. Empat aspek itu dapat menguatkan karakter anak dalam
menjalankan kehidupan. Peserta didik akan diarahkan pada pengembangan kecerdasan,
yaitu kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, dan emosional. Melalui kecerdasan keempat
ranah inilah nantinya penyelenggaraan pendidikan indonesia dilaksanakan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pancasila
a. Pemikiran The Founding Fathers
Soekarno menyebut dasar negara philosophische grondslag bagi Indonesia
merdeka. Philosophische grondslag itulah fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-
dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung
Indonesia merdeka. Soekarno juga menyebut dasar negara dengan istilah
‘weltanschauung’ atau pandangan hidup. Dalam Sidang BPUPKI, Muhammad Yamin
dan Soekarno mengajukan usul berhubungan dengan dasar negara. Soepomo juga
menyampaikan pandangannya dalam masa sidang ini namun hal yang dibicarakan
terkait aliran atau paham kenegaraan, bukan mengenai dasar negara.
Adapun tokoh-tokoh yang menjadi pengusul perumusan pancasila adalah
Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. Adapun Pokok Pikiran
pembukaan UUD NRI 1945 adalah sebagai berikut :
1. Pokok pikiran pertama berintikan ‘Persatuan’, yaitu; “negara melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
2. Pokok pikiran kedua berintikan ‘Keadilan sosial’, yaitu; negara hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.
3. Pokok pikiran ketiga berintikan ‘Kedaulatan rakyat’, yaitu; “negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan”.
4. Pokok pikiran keempat berintikan ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, yaitu; “negara
berdasar atas Ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil &
beradab’.

2
b. Hubungan Pancasila Dengan UUD NKRI 1945
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NKRI 1945 secara material adalah
menunjuk pada materi pokok atau isi Pembukaan yaitu Pancasila. Adapun
penjabaran pancasila dalam pasal-pasal UUD NKRI 1945 ialah:
- Hubungan Pembukaan UUD NKRI 1945 yang memuat Pancasila dengan
Pasal-Pasal UUD NKRI 1945 bersifat kausal dan organis
- Hubungan kausal mengandung pengertian Pembukaan UUD NKRI 1945
merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD NKRI tahun 1945
- Hubungan organis berarti Pembukaan dan Pasal-Pasal UUD NKRI tahun 1945
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
- Dengan dijabarkannya Pancasila ke dalam Pasal-Pasal, maka Pancasila tidak
saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi hukum positif
c. Pokok Pikiran Pembukaan UUD NRI 1945
1. Pokok pikiran pertama berintikan ‘Persatuan’, yaitu; “negara melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
2. Pokok pikiran kedua berintikan ‘Keadilan sosial’, yaitu; negara hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.
3. Pokok pikiran ketiga berintikan ‘Kedaulatan rakyat’, yaitu; “negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan”.
4. Pokok pikiran keempat berintikan ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, yaitu;
“negara berdasar atas Ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil
& beradab’.
d. Atribut Kenegaraan
 Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)
 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)
 Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika (Pasal 36A) **
 Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **

3
B. Undang-Undang Dasar 1945
a. Sejarah Undang-undang 1945
Pada tanggal 22 Juni 1945 ,38 anggota BPUPKI membentuk panitia Sembilan
yang terdiri dari 9 orang untung merancangPiagam Jakarta yang akan menjadi
naskah pembukaan UUD1945 . Pada sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945, Ir.
Soekarno melaporkan hasil kerja paniti perencana undang undang dasar. Laporan
itu berisi tiga hal yaitupernyataan Indonesiamerdeka, pembeukan undang undang
dasar, dan undang undang dasar (batang tubuh). Pada tangga 15 dan 16 Juli 1945
diadakanlah sidang untukmenyusun undang – undang dasar berdasarkan hasilkerja
panitia perancang undang undang dasar. Kemudian hsail kerja penyusunan undang
undang dasar ersebut dilaporkan dan diterima pada rapat pleno BPUPKItanggal 17
juli 1945. Pada tanggal 7 Agustus BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah jepang
dan untuk menindaklanjuti kerja BPUPKI dibentuklah PPKI ( panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia). Dan pada sindang pertamaPPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 Undang – undangdasar 1945 disahkan.
Undang-undang Dasar suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukumya dasar
Negara itu. Undang-Undang Dasar ialahhukum dasar yang tertulis,sedang
disampingnya Undang- Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak
tertulis,ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan Negara, meskipun tidak ditulis. Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai pokokkaidah negara yang fundamental berisi:
- Dasar tujuan negara baik tujuan umum dan tujuan khusus.
- Ketentuan diadakannya Undang Undang Dasar Negara.
- Bentuk Negara
- Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara).
b. Fungsi UUD-1945
- Pedoman atau acuan dalam penyelenggaran kehidupan berbangsadan
bernegara
- Pedoman atau acuan dalam penyusunan peraturan perundang undangan
- Alat control dalam mengontrol apakah norma hukum yang lebihrendah
sesuai dengan norma hukum yang lebih tinggi
- Berfungsi sebagai penentu hak dan kewajiban Negara,aparat Negara, dan
warga Negara.
4
c. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945,yakni :
 Pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi ditangan MPR dan bukan
terletak pada rakyat.
 Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden.
 Adanya Pasal-pasal yang terlalu luwes ( dapat menimbulkan multitafsir ).
 Periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember1949)
 Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus
1950)
 Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
 Periode kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 1959 - 1966)
 Periode UUD 1945 masa orde baru (11 Maret 1966 - 21 Mei1998)
 Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999
d. Tujuan Amandemen UUD 1945
 Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara
Memperluas partisipasi rakyat agar sesuai denganperkembangan paham
demokrasi.
 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak.
 Melengkapi aturan dasar dalam penyelenggaraan Negara.
 Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan
berbangsa sesuai dengan perkembanganaspirasi kebutuhan dan
kepentingan bangsa dan NegaraIndonesia

5
C. Negara dan Hakikatnya
a. Terbentuknya NKRI
Setelah abad ke-16, Indonesia masih terdiri dari kerajaan-kerajaan, pada masa
itu terjadi penjajahan politik adu domba yang dilakukan oleh negara luar.
Sehingga menimbulkan perpecahan antar kekerajaan. • Setelah ratusan tahun
dijajah oleh bangsa lain, akhirnya timbul kesadaran bahwa perlawanan tidak bisa
dilakukan sendiri-sendiri, sehingga terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Yang didasari oleh : 1. Adanya persamaan nasib. 2.
Keinginan untuk merdeka dari penjajahan. 3. Adanya kesatuan wilayah tempat
tinggal. 4. adanya cita-cita untuk mencapai kemakmuran. 5. adanya kesadaran atas
hak untuk merdeka. • Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menjadi
tanda lahirnya Negara Indonesia. • NKRI merupakan negara kesatuan berbentuk
republik dengan sistem desentralisasi ( pasal 18 UUD 1945).
Adapun pengertian negara menurut KBBI Negara adalah persekutuan bangsa
yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas yang telah diatur oleh suatu
pemerintahan. Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan
sebagai satu kesatuan tunggal, dimana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan
satuan sub nasionalnya hanya menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh
pemerintahan pusat. Dengan kata lain negara kesatuan hanya terdiri dari satu
negara, satu pemerintahan, satu kepala negara, satu undang undang dasar dan satu
lembaga legislative untuk seluruh wilayah negara.
b. Fungsi dan Tujuan Negara.
Pada dasarnya negara berfungsi untuk mengatur tata kehidupan bernegara untuk
mencapai tujuan negara. Negara melaksanakan fungsi minimum yaitu: • Melaksanakan
ketertiban (law and order) • Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
• Fungsi pertahanan • Menegakkan keadilan. Secara umum, negara bertujuan untuk
menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan warga negaranya. Berdasarkan
alinea ke-4 pembukaan UUD 45, tujuan NKRI : 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3.
Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

6
D. Hak dan Kewajiban Warga Negara
a. Hak adalah sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir. Sedangkan Kewajiban adalah suatu hal yang
wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi
kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak.
Ada beberapa jenis-jenis hak yaitu : Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) Hak
Asasi Politik (Political Rights) Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights) Hak
Asasi Ekonomi (Property Rigths) Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights) Hak
Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights).
b. Contoh hak warga menurut UUD 1945 adalah pasal 27 ayat (2) “ Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
Sedangkan contoh kewajiban wara menurut UUD 1945 adalah pasal 27 ayat (1)
setiap warga negara berkewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan yang
berlaku di Indonesia.
c. Asas Kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi kewarganegaraan untuk penduduk
(warga) sebuah negara. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh
pada kekuasaan atau wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak
memperlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang yang bukan warga
negaranya. Adapun 4 asas kewarganegaraan ialah sebagai berikut : Ius Sanguinis
adalah asas keturunan yang menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut
keturunan. Ius Soli adalah asas tempat kelahiran yan menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut tempat kelahirannya. Bipatride adalah
seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan (kewarganegaraan ganda) yang
bisa terjadi karena anak lahir di negara A yang menganut asas kewarganegaraan
ius soli (tempat kelahiran) namun orang tuanya warga negara B yang menganut
asas ius sanguinis. Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki
kewarganegaraan. Bisa terjadi jika anak lahir di negara B yang menganut asas ius
sanguinis sedangkan orang tua berasal dari negara A.

7
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air dengan memakai produk negaranya sendiri dan memelihara rasa persatuan
dan kesatuan. Metode diskusi adalah metode mengajar yang digunakan dosen dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya untuk
memecahkan masalah. Penggunaan metode diskusi yang baik dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan akan dapat membuat materi pelajaran tersebut dapat
dipahami oleh mahasiswa
B. Saran
Bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan dan menjalankan metode diskusi di dalam
pembelajaran supaya mahasiswa-mahasiswi mendapatkan pengetahuan ataupun
wawasan yang luas dan dapat meningkatkan keberanian mahasiswa-mahasiswi dalam
terampil berbicara. Diharapkan kepada mahasiswa supaya tetap belajar walaupun
digunakan atau tidak digunakan metode diskusi dalam pembelajaran karena semua
metode pembelajaran yang digunakan sangat baik dan bermanfaat bagi mahasiswa
dan membuat mahasiswa lebih semangat untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai