Disusun Oleh :
Aan Hidayah
PEMBAHASAN
Meskipun Pembukaan merupakan bagian dari UUD 1945, Pembukaan mempunyai kedudukan
setingkat lebih tinggi dari Pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945. Kedudukan lebih tinggi ini
karena Pembukaan UUD 1945:
a) mengandung jiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan suasana kerohanian
dari terbentuknya Negara RI.
b) memuat tujuan negara dan dasar negara Pancasila
c) menjadi acuan atau pedoman dalam perumusan Pasal-pasal UUD 1945.
Dengan demikian Pembukaan UUD 1945 merupakan Staatsfundamentalnorm atau yang
disebut dengan Norma Fundamental Negara, Pokok Kaidah Fundamental Negara, atau Norma
Pertama, yang merupakan norma tertinggi dalam suatu negara. Ia merupakan norma dasar
(Grundnorm) yang bersifat pre-supposed’ atau ditetapkan terlebih dahulu oleh masyarakat dan
karena itu tidak dibentuk oleh suatu norma yang lebih tinggi. Ia juga merupakan norma yang
menjadi tempat bergantungnya norma-norma hukum di bawahnya, termasuk menjadi dasar bagi
pembentukan konstitusi atau Undang-Undang Dasar suatu negara. Ia juga merupakan landasan
dasar filosofis yang mengandung kaidah-kaidah dasar bagi pengaturan negara lebih lanjut.
Menurut Hans Kelsen bahwa norma hukum yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan
norma hukum yang lebih tinggi, dan norma hukum yang lebih tinggi itu tidak boleh bertentangan
dengan norma lain yang lebih tinggi lagi, begitu seterusnya hingga rangkaian norma ini diakhiri
oleh suatu norma dasar tertinggi.
Istilah “pokok-pokok pikiran” Pembukaan UUD 1945 pertama kali tertuang dalam
Penjelasan Umum UUD 1945 yang menyebutkan bahwa Pembukaan UUD 1945 mengandung 4
(empat) pokok pikiran, yaitu:
1) Negara persatuan yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya
2) Negara kesejahteraan yang hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
3) Negara yang berkedaulatan rakyat
4) Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Pokok-pokok Pikiran Setiap Alinea Pembukaan UUD 1945
1. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dan peri keadilan.
a. Pengakuan terhadap prinsip universal yang berupa hak kemerdekaan sebagai hak asasi
setiap bangsa yang harus dijunjung tinggi.
b. Menunjukkan keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia dalam menentang
penjajahan atau imperialisme di mana saja karena bertentangan dengan
perikemanusiaan dan rasa keadilan.
2. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
a. Pengakuan dan penghargaan secara obyektif bahwa kemerdekaan Negara Indonesia
adalah hasil perjuangan dan pergerakan bersama seluruh bangsa Indonesia.
b. Pengakuan akan kesadaran bahwa kemerdekaan Negara Indonesia bukanlah akhir
perjuangan melainkan merupakan pintu masuk bagi terwujudnya sebuah Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
3. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaanya.
a. Pengakuan yang didasarkan atas keyakinan yang kuat bahwa pada hakekatnya
kemerdekaan Negara Indonesia adalah takdir, kehendak, rahmat, dan sekaligus amanat
dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus dijaga dan dipertahankan.
b. Kesadaran bahwa disamping takdir, kehendak, dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa,
kemerdekaan Negara Indonesia juga merupakan cita-cita luhur yang telah sejak lama
diperjuangkan.
4. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteran umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Maka disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusian yang adil dan beradap, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
a. Tujuan Negara yang harus menjadi acuan bagi penyelenggaraan pemerintahan:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteran umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
b. Negara Konstitusional, yaitu negara yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.
c. Negara Republik Demokrasi dengan dasar kedaulatan rakyat.
d. Dasar Negara: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradap,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; yang
lazim disebut dengan PANCASILA.