Di susun oleh :
1. Imam Romadhon
2. Aan Hidayah
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia PTI UMMUBA
dengan ini penulis mengangkat judul “Sejarah Bahasa Indonesia, Kedudukan Bahasa Indonesia
dan Fungsi Bahasa Indonesia”. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-
saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................................3
1.4 Manfaat............................................................................................................................3
1.5 Manfaat Praktis................................................................................................................4
1.6 Manfaat Teoritis..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................5
2.1 Asal Mula Bahasa Indonesia...........................................................................................5
2.2 Proses Pengesahan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan.................................5
2.3 Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia sampai Saat Ini..............................................6
2.4 Ejaan Pembaharuan.........................................................................................................7
2.5 Ejaan Melindo..................................................................................................................7
2.6 Ejaan Baru (Ejaan LBK).................................................................................................8
2.7 Ejaan yang Disempurnakan...........................................................................................10
2.8 Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).......................................................................................12
2.9 Kongres Bahasa Indonesia I (Pertama).........................................................................12
2.10 Kongres Bahasa Indonesia II.........................................................................................12
2.11 Kongres Bahasa Indonesia III.......................................................................................12
2.12 Kongres Bahasa Indonesia IV.......................................................................................12
2.13 Kongres Bahasa Indonesia V.........................................................................................13
2.14 Kongres Bahasa Indonesia VI.......................................................................................13
2.15 Kongres Bahasa Indonesia VII......................................................................................13
2.16 Kongres Bahasa Indonesia VIII.....................................................................................13
2.17 Kongres Bahasa Indonesia IX.......................................................................................13
2.18 Kongres Bahasa Indonesia X........................................................................................14
2.19 Kedudukan Bahasa Indonesia........................................................................................14
2.20 Fungsi Bahasa Indonesia................................................................................................14
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................15
3.1 Simpulan........................................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 La t a r Belaka ng
Bahasa lahir berbeda-beda sesuai dengan daerahnya sehingga muncul bahasa yang
beraneka Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau,
sehingga terdiri atas banyak suku dan adat istiadat. Namun, pada era Globalisasi ini
menyebabkan masuknya bahasa asing dan bahasa pergaulan yang digunakan masyarakat
Indonesia saat ini. Untuk itu, kita sebagai masyarakat Indonesia, wajib melestarikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Dalam melestarikan bahasa Indonesia, kita perlu
mengetahui sejarah dan asal-usul terbentuknya bahasa Indonesia itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini dijelaskan lebih rinci mengenai sejarah
terbentuknya bahasa Indonesia sampai perkembangannya saat ini, termasuk
perkembangan ejaannya.
1.2 R u m u san Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah asal mula munculnya bahasa Indonesia ?
2. Bagaimanakah proses disahkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Indonesia?
3. Bagaimanakah perkembangan ejaan bahasa Indonesia sampai saat ini?
1.3 Tu juan
Tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui asal mula munculnya bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui proses disahkannya bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan ejaan bahasa Indonesia sampai saat ini.
1.4 Man faat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari tulisan ini adalah
memberikan kontribusi informasi kepada masyarakat mengenai sejarah bahasa
Indonesia dari asal-usul munculnya bahasa Indonesia hingga
perkembangan ejaan bahasa Indonesia saat ini. Dengan demikian masyarakat
Indonesia dapat melestarikan dan mempertahankan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan. Bagi penulis sendiri, tulisan ini merupakan sarana yang
baik untuk bertukar pikiran antar anggota akademisi dalam membahas materi
sejarah bahasa Indonesia.
1.5 Man faat Prak ti s
1. Adapun manfaat praktis tulisan ini, yakni seperti di bawah ini.
2. Menambah wawasan akan sejarah bahasa Indonesia.
3. Dapat mengetahui asal - usul kata - kata bahasa Indonesia.
oemoer umur
koeboer kubur
ma’loem maklum
2.4 Ej aa n Pemba h a ruan
Konsep Ejaan Pembaharuan yang telah berhasil disusun itu dikenal dengan sebuah nama
yang diambil dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai panitia ejaan itu, Dalam hal ini
Profesor Prijono dan E. Pada tahun 1957 panitia itu berhasil merumuskan patokan- patokan
ejaan baru.
Salah satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah
disederhanakannya huruf-huruf yang berupa gabungan konsonan dengan huruf tunggal.
Hal itu, antara lain tampak dalam contoh di bawah ini.
a) Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
b) Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
c) Gabungan konsonan ng diubah menjadi ŋ
d) Gabungan konsonan nj diubah menjadi ń
e) Gabungan konsonan sj diubah menjadi š
f) Kecuali itu, gabungan vokal ai, au, dan oi, atau yang lazim disebut diftong ditulis
berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi ay, aw, dan oy Misalnya:
santai santay
2.5 Ejaan
gulai gulay Mel i nd
o
harimau harimaw
Ejaan
Misalnya :
EYD Ejaan
Baru
remaja remadja
jalan djalan
perjaka perdjak
a
b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi j
Misalnya:
EYD Ejaan Baru
cakap tjakap
baca batja
cipta tjipta
sunyi sunji
nyala njala
bunyi bunji
d. Gabungan konsonan sj diubah menjadi sy
Misalnya:
EYD Ejaan
Baru
syarat sjarat
isyarat isjarat
syukur sjukur
takhta tachta
makhluk machIuk
ikhlas ichlas
2.7 Ejaan yang D i sempu rnakan
Dengan Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Beberapa kebijakan baru yang
ditetapkan di dalam EYD, yakni seperti di bawah ini.
a. Perubahan Huruf
Ejaan Lama EYD
djika jika
tjakap cakap
njata nyata
sjarat syarat
achir akhir
supaja supaya
b. Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya.
Misalnya:
khilaf
fisik
valuta
universitas
zakat
khazanah
c. Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap
digunakan, misalnya pada kata Furqan, dan xenon.
d. Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di- yang merupakan kata
depan. Sebagai awalan, di- ditulis sering kali dengan unsur yang
menyertainya, sedangkan di- sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh:
Awalan Kata
dicuci di kantor
Depan
dibelika di
ndicium di
sekolah
dilatar belakangi di tanah
samping
e. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. angka dua tidak
digunakan sebagai penanda perulangan:
Misalnya:
anak-anak, bukan anak2 bermain-main, bukan bennainl bersalam-salaman.
Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah sebagai berikut.
1) Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
2) Penulisan kata.
3) Penulisan tanda baca.
4) Penulisan singkatan dan akronim.
5) Penulisan angka dan lambang bilangan.
6) Penulisan unsur serapan.
2.8 Ejaan Bahasa In d on esi a (EBI)
Masyarakat yang kritis terns mendesak Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa untuk segera merevisi pedoman EYD sehingga muncul PU EBI
sebagai bentuk jawaban atas kritikan yang diterima. Selanjutnya EYD berubah menjadi
EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) sebagai pedoman umum sejak akhir 2015 silam.
Perubahan yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Indonesia ini, berlandaskan Peraturan Menteri dan Kebudayaan Rl Nomor 50 Tahun
2015. Pada EYD tidak diatur bahwa huruf kapital digunakan untuk menulis unsur
julukan, sedangkan dalam EBI, unsur julukan diatur dan ditulis dengan awal huruf kapital.
Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan
semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau sublema dalam kamus. Hal
itu terjadi dan dibahas dalam kongres bahasa Indonesia. Berikut ini kongres bahasa
Indonesia yang sudah dilaksanakan.
2.9 Kong res Ba h a sa In don esia I ( Pertama )
Kongres bahasa Indonesia yang pertama dilaksanakan di Kota Solo, Jawa
Tengah, yakni pada tanggal 25 - 28 Juni tahun 1938. Kongres pertama ini
menghasilkan simpulan yang intinya usaha pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan
Indonesia pada waktu itu.
2 . 1 0 Ko ngres Bah asa In do n esia II
Kongres bahasa Indonesia yang kedua dilaksanakan di Kota Medan, Sumatra Utara,
pada 28 Oktober - 1 November 1954. Mentri Pendidikan dan Kebudayaan pada 31
Agustus 1972, menetapkan Pedoman Umum Bahasa Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh
wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
2 . 1 1 Ko ngres Bah asa In do n esia III
Konferensi Bahasa Indonesia ke-3 diadakan pada tanggal 28 Oktober hingga 2
November 1978. Penutupan konferensi bahasa ketiga ini menandai kemajuan,
pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928 dan memperingati
Sumpah Pemuda ke-50 untuk terus berjuang memajukan status dan fungsi bahasa
Indonesia. peningkatan bahasa.
2 . 1 2 Ko ngres Bah asa In do n esia IV
Konferensi Bahasa Indonesia ke-4 akan diadakan di Jakarta pada tanggal 21-26
Nopember 1983. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda ke-55, resolusi tersebut
menyatakan bahwa kewajiban yang terkandung dalam GBHN yang mengamanatkan
seluruh warga negara Indonesia untuk menggunakannya harus lebih meningkatkan
perkembangan dan perkembangan bahasa Indonesia, saya katakan tidak. Bahasa Indonesia
yang puas dan benar tercapai semaksimal mungkin.
2 . 1 3 Ko ngres Bah asa In do n esia V
Konferensi Bahasa Indonesia ke-5 dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober hingga 3
November 1988. Konferensi Bahasa ke-5 ini dihadiri oleh 700 ahli bahasa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke. Turut diundang adalah perwakilan dari Malaysia, Brunei
Darussalam, Singapura, Belanda, Jerman dan Australia. Konferensi ini juga
memperkenalkan hasil utama dari Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa, yaitu
kamus besar bahasa Indonesia dan tata bahasa Indonesia standar, kepada para pecinta bahasa
di nusantara.
2 . 1 4 Ko ngres Bah asa In do n esia VI
Konferensi Bahasa Indonesia ke-6 diadakan di Jakarta Dari tanggal 28 Oktober
hingga 2 November 1993, 770 peserta dari Indonesia menghadiri Konferensi Bahasa ke-6.
Dalam hal ini, 53 peserta dari berbagai negara seperti Brunei, Australia, Jepang, Rusia,
Hong Kong, India, Jerman, Singapura, Amerika Serikat dan Korea Selatan berpartisipasi
sebagai tamu. Kesimpulan dari konferensi ini adalah peningkatan Pusat Pengembangan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia menjadi Lembaga Bahasa Indonesia dan mengusulkan
rancangan Undang-Undang Bahasa Indonesia.
2 . 1 5 Kon gres Bah asa In d on esi a VII
Konferensi Bahasa Indonesia ke-7 diadakan pada tanggal 26-30 Oktober 1998 di
Hotel Indonesia, Jakarta. Kesimpulan dari Konferensi Bahasa ke-7 ini adalah mengusulkan
pembentukan Dewan Pertimbangan Bahasa Indonesia.
2 . 1 6 Ko ngres Bah asa In do n esia VIII
Konferensi Bahasa Indonesia ke-8 diadakan di Jakarta.14-17 Oktober 2003. Pada
konferensi bahasa ini, para ahli dan pemerhati bahasa Indonesia sampai pada kesimpulan
bahwa, berdasarkan konferensi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, kaum muda mengatakan
bahwa mereka memiliki satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Bulan bahasa dijelaskan.
Program bulan bahasa meliputi seminar bahasa Indonesia di berbagai institusi yang
berhubungan dengan bahasa Indonesia.
2 . 1 7 Ko ngres Bah asa In do n esia IX
Konferensi Bahasa Indonesia ke-9 diadakan di Jakarta pada tanggal 28 April
Oktober hingga 1 November 2008. Konferensi ini juga menandai 100 tahun Kebangkitan
Nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa. Dalam hal ini
tahun 2008 dinyatakan sebagai tahun bahasa, sehingga kegiatan kebahasaan dan sastra
berlangsung sepanjang tahun 2008. 80 tahun sebagai puncak dari semua kegiatan linguistik
dan sastra Sumpah Pemuda, IX. Konferensi Indonesia diadakan.Lima topik utama yang
dibahas dalam konferensi tersebut: Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Penggunaan Bahasa
Asing, Bahasa Pendidikan dan Sastra, dan Bahasa Media Massa. Konferensi bahasa ini
bersifat internasional dan menarik pembicara dari Jerman dan luar negeri. Para ahli
linguistik dan sastrawan yang telah mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia di
luar negeri akan diberi kesempatan untuk memberikan komentar tentang IX ini. konferensi
Indonesia.
Arif Ridiawan. 2012. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia mulai Ejaan dan Ophusyen
hingga EYD. http://ridiawan. blogspot. co. id/2012/02/perkembangan-ejaan-
bahasa-indonesia.html?m=1 13 September 2017 (14:23).
Excellent Translation. 2017. EYD Berubah Menjadi EBI Sebagai Pedoman Umum.
https://jasa-translate.com/eyd-berubah-menjadi-ebi-sebagai-pedoman-umum/. 23
September 2017 (18:38).
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2016. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
https://pbsiikipgunungsitoli. blogspot. co. id/2016/12/ejaan-bahasa-indonesia-
ebi.html?m=l. 23 September 2017 (19:15).