Anda di halaman 1dari 9

Halo!

PENDIDIKAN
PANCASILA
DI PERGURUAN TINGGI
EDISI KEDUA

NAMA: ADAM
NIM:4523046310
Teknik Pertambangan (kelas H)
BAB IV
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN REPUBLIK
INDONESIA
A. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
B. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara Fundamental
C. Isi Dan Kedudukan Pembukaan UUD 1945
D. Fungsi Pembukaan UUD 1945 Dan Pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD 1945
E. Hubungan Antara Pembukaan UUD 1945 Dengan Pasal-pasal UUD 1945, Pancasila Dan Proklamasi
17 Agustus 1945
F. Hukum Dasar Tertulis Dan Hukum Dasar Tidak Tertulis
G. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarakan UUD 1945
A. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
Pembukaan UUD 1945 bersama dengan UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar
negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan mulai berlaku pada
tanggal 18 Agustus 1945. Dengan berlakunya Pembukaan UUD 1945 maka berhentilah
tertib hukum yang lama dan timbullah tertib hukum Indonesia. Pembukaan UUD 1945
adalah sebagai sumber hukum positif Indonesia, dengan demikian seluruh peraturan
perundangundangan yang berlaku di Indonesia harus bersumber pada Pembukaan UUD
1945 yang merupakan asas kerohanian negara atau dasar filsafat negara Indonesia.

B. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara Fundamental


Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental
(staatsfundamentalnorm) yang memberikan faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib
hukum Indonesia dan berkedudukan sebagai asas bagi hukum dasar baik yang tertulis
maupun tidak tertulis serta peraturan-peraturan hukum yang lainnya yang lebih rendah.
C. Isi dan Kedudukan Pembukaan UUD 1945

01 Alinea Pertama
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
02 Alinea Kedua
Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
03 Alinea Ketiga
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
04 Alinea Keempat
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
D. Fungsi Pembukaan UUD 1945 dan Pokok Pikiran dalam
Pembukaan UUD 1945

Fungsi Pembukaan UUD 1945 secara lebih terperinci dapat pula dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembukaan UUD 1945 merupakan suasana kebatinan dari UUD 1945
2. Pembukaan UUD 1945 mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar negara.
3. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber inspirasi (semangat) bagi UUD 1945.

Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam “Pembukaan” UUD 1945, sebagaimana yang
terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945, yaitu:
1. Pokok pikiran pertama, “Negara” – begitu bunyinya – “melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
2. Pokok pikiran kedua Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
3. Pokok pikiran ketiga Pokok pikiran yang ketiga yang terkandung dalam “pembukaan” ialah
negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
4. Pokok pikiran keempat Pokok pikiran yang keempat yang terkandung dalam “Pembukaan”
ialah negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
E. Hubungan Antara Pembukaan UUD 1945 Dengan
Pasal-pasal UUD 1945, Pancasila Dan Proklamasi 17
Agustus 1945
1. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pasal-Pasal
UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung
dengan pasal-pasal UUD 1945, karena pokok pikiran yang
dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945 terdapat dalam pembukaan
UUD 1945.
2. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila.
Pertama, hubungan yang bersifat formal. Dengan dicantumkan
Pancasila secara formal dalam Pembukaan UUD 1945, maka
Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif
(Adnan, 2003). Kedua, hubungan secara material. Bila ditinjau
proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, secara
kronologis materi yang dibahas pertama oleh BPUPKI adalah dasar
filsafat Pancasila dan kemudian dibahas Pembukaan UUD 1945.
3. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17
Agustus 1945. Pembukaan UUD 1945 merupakan satu kesatuan
dengan Proklamasi 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, antara
Pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak dapat
dipisahkan.
F. Hukum Dasar Tertulis Dan Hukum Dasar Tidak Tertulis

1. Hukum dasar tertulis (Undang-undang Dasar). UUD 1945 sebagai hukum dasar
yang tertulis hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih
mudah cara membuat, merubah, dan mencabutnya. Disebut dengan nama hukum
dasar tertulis karena sifatnya yang tertulis, maka undang-undang dasar itu
rumusannya tertulis dan tidak mudah berubah.

2. Hukum dasar tidak tertulis (Konvensi). Konvensi adalah hukum dasar yang tidak
tertulis, yaitu hukum yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaran
negara secara tidak tertulis. Konvensi yang dimaksud di sini adalah konvensi
ketatanegaraan yang cenderung melengkapi konstitusi. Akan tetapi, konvensi
ketatanegaraan bukan saja berfungsi melengkapi kaidah-kaidah hukum
ketatanegaraan yang ada, melainkan untuk menjadikan kaidah hukum terutama UUD
dapat berjalan sesuai dengan perkembangan masa
G. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarakan UUD 1945
Keren!

Terimakasih
pancasila

Anda mungkin juga menyukai