Anda di halaman 1dari 15

BAB I

Pendahuluan
A. Memahami arti dan pentingnya pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 (empat) alinea yang masing-masing
memilki spesifikasi tersendiri bila ditinjau dari segi nilainya. Alinea pertama,
kedua, dan ketiga memuat pernyataan yang tidak memilki hubungan kausal
organis dengan pasal-pasal di dalam UUD 1945. Bagian-bagian tersebut
memuat serangkaian pernyataan yang menjelaskan peristiwa yang
mendahului terbentuknya negara Indonesia. Sementara itu, alinea keempat
memuat pernyataan mengenai keadaan setelah negara Indonesia terbentuk
dan alinea ini memiliki hubungan yang bersifat kausal organis dengan pasalpasalUUD1945.
Pembukaan UUD 1945 berisi hal-hal yang bersifat fundamental dan asasi
bagi bangsa Indonesia. Pada hakikatnya, kedudukanya tetap dan tidak dapat
diubah seperti telah ditetapkan oleh MPR/MPRS yang antara lain
mengeluarkan Ketetapan MPR No. 20/MPR/1966, No. 9/MPR/1978 serta No.
III/MPR/1983. Hasil sidang tahunan MPR tahun 2002, yaitu Pasal II Aturan
Tambahan menegaskan bahwa UUD 1945 terdiri dari pembukaan dan pasalpasal. Maka jelaslah Pembukaan UUD 1945 baik secaraformal maupun
material tidak dapat diubah oleh siapapun. Sebab secara material memuat
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
aspek-aspek yang terkandung dalam pembahasan mengenai memaknai arti
dan pentingnya pembukaan Uud 1945 ,akan di bahas pada Bab ini.

BAB II
PEMBAHASAN
B. Hakikat pembukaan UUD 1945
1.

Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi


Kedudukan UUD 1945, dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia,
memiliki dua aspek yang sangat fundamental, yaitu memberikan faktorfaktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia dan termasuk dalam
tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi. Sementara
kedudukan Pancasila, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945, adalah sebagai sumber dari-segala sumber hukum

indonesia.

Berdasarkan penjelasan tentang isinya Pembukaan UUD 1945 yang


termuat dalam Berita RI tahun II No. 7, Pembukaan UUD 1945
mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan Negara
Indonesia serta yang mewujudkan suatu cita-cita hukum dengan menguasai
dasar tertulis (UUD) maupun tidak tertulis. adapun pokok-pokok pikiran
tersebut diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai sumber hukum
positif

Indonesia.

Sebagaiman isi yang terkandung dalam penjelasan resmi pembukaan UUD


1945, nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 selanjutnya
diwujudkan ke dalam pasal-pasal UUD 1945 dan kemudian dijabarkan
dalam peraturan-peraturan hukum positif dibawahnya seperti Ketetapan
MPR, UU, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,PP dan
peraturan-peraturan

lainnya.

Pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 memuat unsur-unsur yang


memuat ilmu hukum disyaratkan bagi adanya suatu tertib hukum di
indonesia yaitu suatu keseluruhan peraturan-peraturanhukum. 1

Kaelan,H. Pendidikan pancasila. 2003. Hal:148-149

Syarat-syarat tertib hukum yang dimaksud meliputi empat hal, yaitu :


a. Adanya Kesatuan subjek, yaitu penguasa yang mengadakan peraturan
hukum.
b. Adanya kesatuan asas kerohanian, yang merupakan dasar dari
keseluruhan peraturan-peraturan hukum dan sumber dari segala sumber
hukum.
c. Adanya kesatuan daerah di mana peraturan-peraturan hukum itu berlaku.
d. Adanya kesatuan waktu, di mana sumber dari segala sumber hukum
berlaku

Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia


adalahsebagaiberikut:
Pertama : Menjadi dasar tertib hukum, karena Pembukaan UUD 1945
memberikan

empat

syarat

adanya

tertib

hukum

Indonesia.

Kedua : Menjadi ketentuan hukum tertinggi, sesuai dengan kedudukannya


sebagai asas hukum dasar tertulis (UUD) maupun hukum dasar tidak tertulis
(Konvensi) serta peraturan-peraturan hukum lainnya yang lebih rendah.
2.

Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental.


Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental yang menurut ilmu hukum tata negara memiliki beberapa unsur
mutlak antara lain :
a.

Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok


negara sebagai berikut:

1)

Dasar tujuan negara (baik tujuan umum maupun tujuan khusus).

2)

Bentuknegara.

3)

Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara). 2

Ibid. 151-154

b. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal (batang tubuh) UUD 1945,


Pembukaan UUD 1945 mempunyai hakikat dan kedudukan sebagai
berikut :
1) Dalam hubungannya dengan tertib hukum Indonesia, Pembukaan
UUD 1945 mempunyai hakikat kedudukan yang terpisah dari
batang tubuh UUD 1945.
2) Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan pada
hakikatnya mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada batang
tubuh UUD 1945.
3) Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental yang menentukan adanya UUD 1945 yang menguasai
hukum dasar negara baik yang tertulis maupun tidak tertulis, jadi
merupakan sumber hukum dasar negara.
4) Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental mengandung pokok-pokok pikiran yang harus
dijabarkan dalam pasal-pasal UUD
3.

1945.

Pembukaan UUD 1945 Tetap pada Kelangsungan Hidup Negara RI


Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum yang kuat bahkan
secara yuridis tidak dapat diubah serta melekat pada kelangsungan hidup
negara, hal ini berdasarkan alsan-alasan sebagai berikut :
a. Menurut tata hukum, suatu peraturan hukum hanya dapat diubah
atau dihapuskan oleh penguasa atau peraturan hukum yang lebih
tinggi tingkatannya daripada penguasa yang menetapkannya.
b.

Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan suatu tertib


hukum yang tertinggi di negara RI. Selain itu, Pembukaan UUD
1945 mengandung faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib
hukum di Indonesia.

c. Selain dari segi yuridis formal juga secara material, yaitu hakikat isi,
Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah dan senantiasa meleka
pada kelangsungan

hidup negara RI.

C. Pengertian isi pembukaan UUD 1945


1.

Alinea

Pertama

Terkandung suatu pengakuan tentang hak kodrati yang tersimpul dalam


kalimat Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa ...
Deklarasi kemerdekaan seluruh bangsa di dunia yang terkandung dalam
alinea tersebut merupakan suatu pernyataan yang bersifat universal.
Pernyataan ini merupakan prinsip bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan
internasional dalam merealisasikan hak asasi manusia baik sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial.
2. Alinea kedua Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia ..... makna yang terkandung disini adalah :
Bahwa kemerdekaan yang merupakan hak segala bangsa itu, bagi bangsa
Indonesia, dicapai dengan perjuangan pergerakkan bangsa Indonesia.
Bahwa perjuangan pergerakan tersebut telah sampai pada tingkat yang
menentukan, sehingga momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.Bahwa kemerdekaan bukan merupakan tujuan
akhir tetapi masih harus diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang
bebas, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, yang tidak lain adalah merupakan
cita cita bangsa Indonesia ( cita cita nasional ).
3.

Alinea

Ketiga

Terkandung
a.

suatu pengakuan

Pengakuan Nilai Relegius dalam pernyataan Atas berkat rahmat


Allah

Yang Mahakuasa

...Mengandung

makna

bahwa

bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai relegius, bahkan menjadi dasar


negara (sila pertama) Secara filosofis bangsa Indonesia mengakui
bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Mahakuasa, sehingga
kemerdekaan negara Indonesia di samping merupakan hasil jerih payah
perjuangan bangsa Indonesia juga yang merupakan rahmat dari Tuhan
Yang Mahakuasa.

b.

Pengakuan Nilai Moral dalam pernyataan ...didorong oleh keinginan


luhur

supaya

berkehidupan

kebangsaan

bebas...

yang

Mengandung makna bahwa negara dan hak kodrati adalah untuk segala
bangsa.
c.

Pernyataan Kembali Proklamasi yang tersimpul dalam kalimat ...maka


rakyat

Indonesia

menyatakan

dengan

ini

kemerdekaannya...

Mengandung makna sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut naskah


proklamasi 17 agustus 1945.
4. Alinea

keempat

Setelah alinea pertama, kedua, dan ketiga menjelaskan alasan dasar serta
hubungan langsung dengan kemerdekaan, alinea keempat memperinci lebih
lanjut prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintah
negara Indonesia yang dapat disimpulkan dari kalimat ...kemudian dari pada
itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia... Yang
dimaksud pemerintahan dalam frasa pemerintahan negara Indonesia adalah
penyelenggara keseluruhan aspek kegiatan negara dan segala kelengkapannya
(government), yang berbeda dari pemerintahan yang hanya menyangkut salah
satu aspek dari kegiatan penyelenggara negara, yaitu

aspek pelaksanaan.

D. Kedudukan pembukaan UUD 1945


1. Pembukaan UUD 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang Terperinci
Dalam pembukaan UUD 1945, pernyataan proklamasi (pada alinea III),
maupun tindakan-tindakan tentang pembentukan Negara RI diperinci sejak
alinea III. Kemudian alinea IV diawali dengan ...kemudian daripada itu...
yang berarti setelah berdirinya negara
pemerintahan negara

RI maka dibentuklah suatu

yang:

a.

Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

b.

Memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa.

c.

Ikut

serta

melaksanakan

ketertiban

perdamaianabadidankeadilansosial.

dunia

yang

berdasarkan

d.

Untuk melaksanakan tujuan negara ini menyusun Undang-Undang Dasar


negara Indonesia.

e.

Membentuk Undang-Undang yang dimaksud itu dalam suatu susunan


Negara RI yang berkedaulatan rakyat.

f.

Mendasarkan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat tersebut pada


Ketuhanan Yang Mahaesa serta kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan

Indonesia,

kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta mewujudkan


suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia-dengan kata lain
negara yang berdasarkan Pancasila.
2.

sebagai Dasar, Rangka, dan Suasana bagi Kehidupan Negara dan Tertib
Hukum

Indonesia

Isi Pembukaan UUD 1945 bilamana terperinci secara sistematis merupakan


satu kesatuan yang bertingkat dan berfungsi sebagai dasar, rangka, dan
suasana bagi negara dan terib hukum Indonesia sebagai berikut:
a. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang
berkedudukan sebagai pandangan hidup bangsa adalah filsafat, azas
kerohanian dan basis bagi berdirinya NKRI (sebagai dasar).
b. Di atas basis atau dasar tersebut berdirilah negara Indonesia dengan azas
politik negara yang berupa bentuk republik yang berkedaulatan rakyat.
c. Selanjutnya, di atas kedua basis tersebut diwujudkanlah pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara Indonesia yang tercantum dalam peraturan
pokok hukum positif Indonesia yang termuat dalam UUD 1945 sebagai
Undang-Undang Negara RI.
d. Selanjutnya, UUD merupakan basis berdirinya bentuk, susunan, dan
sistem pemerintahan serta seluruh peraturan hukum positif yang
mencakup segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dalam
hidup bersama secara kekeluargaan.

e. Keseluruhan itu adalah dalam rangka mewujudkan suatu tujuan bersama,


seluruh tumpah darah bangsa Indonesia, untuk mencapai kebahagiaan
baik jasmani maupun rohani.

3. Pembukaan Memuat Sendi-sendi Mutlak Kehidupan Negara


Pembukaan UUD 1945 mengandung sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara
sebagai berikut :
a. Hakikat dan Sifat Negara
b. Tujuan Negara
c. Kerakyatan (Demokrasi)
d. Bentuk Susunan Persatuan

4. Memuat Nilai-Nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat, dan Hukum Etis ynag
Terkandung
Alinea I, II, III dan IV memiliki hubungan satu sama lain. Alinea IV pada
hakikatnya merupakan penjelmaan alinea I, II, dan III. Nilai-nilai hukum
kodrati (alinea I) diwujudkan dalam alinea II, sementara hukum Tuhan dan
Hukum etis (alinea III) diwujudkan dalam alinea IV yang merupakan dasar
bagi pelaksanaan dan penjabaran hukum positif.
E. Fungsi pembukaan UUD 1945 dan pokok-pokok pikiran
1. fungsi pembukaan UUD 1945
a.Merupakan Suasana Kebatinan UUD 1945
b.Mewujudkan Cita-cita Hukum yang Menguasai Hukum Dasar Negara
c.Merupakan Sumber Semangat bagi UUD 1945
2. pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
a. Pokok Pikiran Pertama : Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Pokok pikiran Kedua ; Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi


seluruh rakyat Indonesia.
Pokok pikiran ini menempatkan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin
dicapai dalam Pembukaan, dan merupakan suatu kuasa finalis (sebab
tujuan), sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang
harus dilaksanakan dalam Undang-Undang Dasar untuk sampai pada tujuan
itu yang didasari dengan bekal persatuan.
c. Pokok Pikiran Ketiga ; Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
Pokok pikiran ini dalam pembukaan mengandung konsekuensi logis
bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus
berdasarkan atas kedaulatanrakyat
d. Pokok Pikiran Keempat : Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

empat pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.


Menurut penjelasan undang-undang dasar ini, merupakan penjelasan logis dari
inti alinea keempat pembukaan UUD 1945. Atau dengan kata lain bahwa
keempat pokok pikiran tersebut tidak lain adalah merupakan penjabaran dari
dasar filsafat negara, pancasila. Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, dan pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab yang
mengandung pengertian menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia atau
nilai kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran keempat itu merupakan Dasar
Moral Negara yang pada hakikatnya merupakan suatu penjabaran dari Sila
Kedua Pancasila.

F. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945
1.

Dalam sistem tertib hukum Indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan


bahwa Pokok Pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita-cita hukum, yang menguasai
hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (convensi),
selanjutnya Pokok Pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945.
Maka dapatlah disimpulkan bahwa suasana kebatinan Undang-Undang Dasar
1945 tidak lain dijiwai atau bersumber pada dasar filsafat negara Pancasila.
Pengertian inilah yang

menunjukkan kedudukan dan fungsi Pancasila

sebagai dasar negara Republik Indonesia.


Rangkaian isi, arti makna yang terkandung dalam masing-masing alinea
dalam pembukaan UUD 1945, rnelukiskan adanya rangkaian peristiwa dan
keadaan yang berkaitan dengan berdirinya Negara Indonesia melalui
pernyataan Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia.
Adapun rangkaian makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
adalah sebagai berikut:
a. Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuknya
negara, yang merupakan rumusan dasar-dasar pemikiran

yang

menjadi latar belakang pendorong bagi Kemerdekaan kebangsaan


Indonesia dalam wujud terbentuknya negara Indonesia (alinea I, II
dan III

Pembukaan).

b. Yang merupakan ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara


Indonesia terwujud (alinea IV Pembukaan).
Perbedaan pengertian serta pemisahan antara kedua macam peristiwa
tersebut ditandai oleh pengertian yang terkandung dalam anak
kalimat, "Kemudian daripada itu" pada bagian keempat Pembukaan
UUD 1945, sehingga dapatlah ditentukan sifat hubungan antara
masing-masing bagian Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945,
adalah sebagai berikut:
1) Bagian pertama, kedua dan ketiga Pembukaan UUD 1945
merupakan segolongan pernyataan yang tidak mempunyai hubungan
'kausal organis' dengan Batang Tubuh UUD 1945.

2) Bagian keempat, Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan yang


bersifat 'kausal organis' dengan Batang Tubuh UUD 1945, yang
mencakup beberapa segi sebagai berikut:
a) Undang-Undang Dasar ditentukan akan ada.
b) Yang

diatur

dalam

UUD,

adalah

tentang

pembentukan

pemerintahan negara yang memenuhi pelbagai persyaratan dan


meliputi segala aspek penyelenggaraan negara.
c) Negara Indonesia ialah berbentuk Republik yang

berkedaulatan

rakyat.
d) Ditetapkannya dasar kerokhanian negara (dasar filsafat

negara

Pancasila).
Atas dasar sifat-sifat tersebut maka dalam hubungannya dengan
Batang Tubuh UUD 1945, menempatkan pembukaan UUD 1945 alinea
IV pada kedudukan yang amat penting. Bahkan boleh dikatakan bahwa
sebenamya hanya alinea IV Pembukaan UUD 1945 inilah yang menjadi
inti sari Pembukaan dalam arti yang sebenarnya. Hal ini sebagaimana
termuat dalam penje-lasan resmi Pembukaan dalam Berita Republik
Indonesia tahun II, No. 7, yang hampir keseluruhannya mengenai bagian
keempat Pembukaan UUD 1945. (Pidato Prof. Mr. Dr. Soepomo tanggal
15 Juni 1945 di depan rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
kemerdekaan Indonesia).
G. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus
1945.
Hubungan yang menyatu antara Pembukaan UUD 1945 dan Proklamasi 17
Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
Pertama, Pembukaan menjelaskan pelaksanaan Proklamasi
Kedua, Pembukaan menegaskan pelaksanaan Proklamasi
Ketiga, Pembukaan merupakan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan
Proklamasi.

Proklamasi 17 Agustus 1945 pada hakikatnya bukan tujuan akhir,


melainkan pradyarat untuk mencapai tujuan bangsa dan negara Indonesia.
Karena itu, Proklamasi memiliki dua macam makna yang esensial :
1. Pernyataan bangsa Indonesia baik kepada diri sendiri maupun kepada dunia
luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka.
2. Perlu ada tindakan-tindakan yang harus segera dilaksanakan berhubungan
dengan pernyataan kemerdekaan tersebut.
Pembukaan UUD 1945 tidak hanya menjelaskan dan menegaskan
Proklamasi 17 Agustus 1945, tetapi mempertanggungjawabkannya, sehingga
hubungan keduanya tidak hanya bersifat fungsional korelatif, melainkan juga
secara organis menyatu. Apa yang terkandung dalam Pembukaan merupakan
suatu amanat yang luhur dan suci dari Proklamasi . Sampai Sidang Tahunan
2002, MPR masih mempertahankan keaslian Pembukaan UUD 1945, karena
berbagai pertimbangan yuridis maupun filosofis seperti telah diuraikan di
atas.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan titik kulminasi atau
puncak perjuangan bangsa Indonesia yang berabad-abad lamanya yang
dijiwai pancasila. Dalam pembukaan UUD 1945 itu tertuang pokok-pokok
pikiran: paham Negara persatuan, Negara yang hendak mewujudkan keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia, Negara yang berkedaulatan rakyat,
Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab, yang tidak lain adalah jiwa pancasila.
Hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945
erat sekali, karena:
1.

Pembukaan UUD 1945 tidak lain adalah penuangan jiwa proklamasi,


yaitu jiwa pancasila;

2. Pembukaan UUD 1945 merupakan uraian terperinci cita-cita luhur


proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Kalau

proklamasi

kemerdekaan

merupakan

suatu

Proclamation

of

Independence maka pembukaan UUD 1945 adalah Declaration of Independence.


Pembukaan UUD 1945 adalah pernyataan kemerdekaan yang mengandung citacita luhur proklamasi kemerdekaan itu. Mengubah Pembukaan UUD 1945 berarti
mengubah isi dan cita-cita luhur proklamasi. Mengubah pembukaan UUD 1945
berarti pembubaran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian
Pembukaan merupakan Deklarasi Kemerdekaan Indonesia yang memuat cita-cita
luhur daripada proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Proklamasi tidak akan
mempunyai arti tanpa deklarasi, sebab tanpa deklarasi tujuan proklamasi sematamata hanya kemerdekaan belaka. Sebaliknya deklarasi baru mempunyai arti
dengan adanya proklamasi yang melahirkan kemerdekaan sebagai sumber hukum
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Naskah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945:
1. Pada alinea pertama
Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia,
menjelaskan bahwa pada alinea pertama sampai dengan alinea ketiga
Pembukaan UUD 1945.
2. Pada alinea kedua
Hal-hal yang
diselenggarakan

mengenai

pemindahan

dengan cara Seksama

kekuasaan dan
dan

lain-lain

dalam tempo

yang

sesingkat-singkatnya, merupakan amanat tindakan yang segera harus


dilaksanakan yaitu

pembentukan negara Republik Indonesia yang

berdasarkan kepada Pancasila dan termuat dalam Pembukaan UUD 1945


alinea keempat.
Pancasila. Proklamasi Kemerdekaan, dan UUD 1945 adalah satu rangkaian
yang tidak terpisahkan. Oleh sebab itu generasi muda yang harus mengisi
kemerdekaan semestinya

pada jiwanya tertanam

kuat

semangat

untuk

mempertahankan, mengamankan, dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945


dalam kehidupan Negara Republik Indonesia.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa kita harus bisa
memahami

dan

memaknai,

arti

pentingnya

pembukaan

UUD

1945,pancasila, dan proklamasi.


Pancasila. Proklamasi Kemerdekaan, dan UUD 1945 adalah satu rangkaian
yang tidak terpisahkan. Oleh sebab itu generasi muda yang harus mengisi
kemerdekaan semestinya pada jiwanya tertanam kuat semangat untuk
mempertahankan, mengamankan, dan mengamalkan Pancasila dan UUD
1945 dalam kehidupan Negara Republik Indonesia.

SARAN
Dengan disusunnya makalah PANCASILA tentang Memahami arti dan
pentingnya pembukaan UUD 1945, penulis mengharapkan pembaca dapat
mengetahui kajian pancasila ,Untuk mengetahui lebuh jauh, lebih banyak,
dan lebih lengkap tentang pembahasan tentang memahami arti dan
pentingnya pembukaan UUD 1945, pembaca dapat membaca dan
mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena penulis hanya
membahas garis besar saja tentang Pancasila dan hanya membahas lebih
dalam tentang memahami arti dan pentingnya pembukaan UUD 1945,.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun untuk
penulisan makalah-makalah selanjutnya sangat diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. H. Kaelan, M.s, 2003, pendidikan pancasila, edisi reformasi.
Yogyakarta. Paradigma.

Anda mungkin juga menyukai