Anda di halaman 1dari 24

A.

Agama Islam

Konsep Ketuhanan

Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang
menjadi penggerak atau motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh manusia. Orang yang
mematuhinya di sebut abdun (hamba). Kata ilaah (tuhan) di dalam Al-Quran konotasinya ada
dua kemungkinan, yaitu Allah, dan selain Allah. Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah
(tuhan). Benda-benda seperti : patung, pohon, binatang, dan lain-lain dapat pula berperan
sebagai ilah. Demikianlah seperti dikemukakan pada surat Al-Baqarah (2) : 165, sebagai
berikut:

َّ ‫ب‬
ِ‫َّللا‬ ِ ‫َّللاِ أَ ْندَادًا ي ُِحبُّونَ ُه ْم َك ُح‬ ِ ‫اس َم ْن يَت َّ ِخذ ُ ِم ْن د‬
َّ ‫ُون‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬

Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai tandingan terhadap Allah.
Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana mencintai Allah.

Sebelum turun Al-Quran dikalangan masyarakat Arab telah menganut konsep tauhid
(monoteisme). Allah sebagai Tuhan mereka. Hal ini diketahui dari ungkapan-ungkapan yang
mereka cetuskan, baik dalam do’a maupun acara-acara ritual. Abu Thalib, ketika memberikan
khutbah nikah Nabi Muhammad dengan Khadijah (sekitar 15 tahun sebelum turunya Al-
Quran) ia mengungkapkan kata-kata Alhamdulillah. (Lihat Al-Wasith,hal 29). Adanya nama
Abdullah (hamba Allah) telah lazim dipakai di kalangan masyarakat Arab sebelum turunnya
Al-Quran. Keyakinan akan adanya Allah, kemaha besaran Allah, kekuasaan Allah dan lain-
lain, telah mantap. Dari kenyataan tersebut timbul pertanyaan apakah konsep ketuhanan yang
dibawakan Nabi Muhammad? Pertanyaan ini muncul karena Nabi Muhammad dalam
mendakwahkan konsep ilahiyah mendapat tantangan keras dari kalangan masyarakat. Jika
konsep ketuhanan yang dibawa Muhammad sama dengan konsep ketuhanan yang mereka
yakini tentu tidak demikian kejadiannya.

Pengakuan mereka bahwa Allah sebagai pencipta semesta alam dikemukakan dalam
Al-Quran surat Al-Ankabut (29) ayat 61 sebagai berikut;

َّ ‫س َو ْالقَ َم َر لَيَقُولُ َّن‬


َ‫َّللاُ فَأَنَّى يُؤْ فَ ُكون‬ َّ ‫س َّخ َر ال‬
َ ‫ش ْم‬ َ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
َ ‫ض َو‬ َّ ‫سأ َ ْلت َ ُه ْم َم ْن َخلَقَ ال‬
ِ ‫س َم َوا‬ َ ‫َولَئِ ْن‬

Jika kepada mereka ditanyakan, “Siapa yang menciptakan lagit dan bumi, dan menundukkan
matahari dan bulan?” Mereka pasti akan menjawab Allah.
Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti
orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru laik dinyatakan bertuhan kepada
Allah jika ia telah memenuhi segala yang dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti konsep
ketuhanan Yang Maha Esa dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu Al-Quran
dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta, melainkan juga
pengatur alam semesta.

Pernyataan lugas dan sederhana cermin manusia bertuhan Allah sebagaimana


dinyatakan dalam surat Al-Ikhlas. Kalimat syahadat adalah pernyataan lain sebagai jawaban
atas perintah yang dijaukan pada surat Al-Ikhlas tersebut. Ringkasnya jika Allah yang harus
terbayang dalam kesadaran manusia yang bertuhan Allah adalah disamping Allah sebagai Zat,
juga Al-Quran sebagai ajaran serta Rasullullah sebagai Uswah hasanah.

Konsep Ajaran dalam Agama Islam


Karakteristik ajaran dalam agama islam :

1. Rabbaniyyah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan Rabbul alamin (Tuhan seru sekalian Alam)
disebut juga dengan Rabbun nas (Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau
karakteristik Islam itu adalah Rabbaniyyah itu artinya bahwa Islam merupakan agama yg
bersumber dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad
SAW tidak membuat agama ini tapi beliau hanya menyampaikannya. Karenanya dalam
kapasitasnya sebagai Nabi beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya
Allah berfirman dalam Surah An-Najm ayat 3-4 yang artinya “Dan tiadalah yang
diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu
yang diwahyukan.”
Karena itu ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin
kemurnian Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr 9 yang artinya “Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Disamping itu seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah SWT sebagai Rabb (Tuhan)
dengan segala konsekuensinya yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi
seorang yang rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang dari Allah
Swt. Allah berfirman dalam Surah Al-Imran 79 yang artinya “Tidak wajar bagi manusia yang
Allah berikan kepadanya Al kitab hikmah dan kenabian lalu dia berkata kepada manusia
‘hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah’ tapi dia berkata
‘hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan
kamu tetap mempelajarinya.”
2. Insaniyyah.
Islam merupakan agama yg diturunkan untuk manusia karena itu Islam merupakan
satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah (pembawaan) manusia. Pada dasarnya tidak ada
satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks misalnya merupakan satu
kecenderungan jiwa manusia untuk dilampiaskan karenanya Islam tidak melarang manusia
untuk melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam itu
sendiri.
Prinsipnya manusia itu akan mempunyai kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, wanita
dan segala hal yang bersifat duniawi (materi) semua itu tidak dilarang di dalam Islam namun
harus diatur keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi(akhirat), Allah berfirman dalam
Surah Al-Qashash 77 yg artinya “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat
baikklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan .”
3. Syumuliyah.
Islam merupakan agama yang lengkap tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu
mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam
berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga masyarakat sampai pada
persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
karakter Islam yang ini tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah diamalkan
tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang islami. Karena itu di
dalam Islam kita dapat melihat konsep tentang dakwah jihad dan sebagainya. Dengan demikian
segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam Allah berfirman dalam Surah An-Nahl 89
yang artinya “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yg berserah diri.”
4. Al Waqi’iyyah.
Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi’iyyah ini menunjukkan bahwa Islam
merupakan agama yg dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat di realisasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda
latar belakang kaya miskin, pria wanita, dewasa remaja anak-anak, berpendidikan tinggi
berpendidikan rendah, bangsawan rakyat biasa, berbeda suku adat istiadat dan sebagainya.
Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan
Islam menjadi satu-satunya agama yg mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari
kemajuan zaman. Ini berarti Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan zaman.
5. Al Wasathiyah
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu, ada
yang lebih mengutamakan masalah materi daripada masalah kerohanian atau sebaliknya. Ada
pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah
Swt menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan, umat yang seimbang dalam
beramal baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran
maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang hal ini karena tawazun
(keeibangan/balancing) merupakan sunnatullah (hukum alam). Di alam semesta ini terdapat
siang dan malam gelap dan terang hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi
keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki
keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk
patung. Ada juga agama yg menganggap tuhan sebagai sesuatu yang abstrak sehingga masalah
ketuhanan merupakan khayalan belaka bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan adanya
tuhan sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu
yang ada namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa
dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang konkrit maka ini merupakan konsep
ketuhanan yang seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti peribadatan, akhlak,
hukum dan sebagainya.
6. Al Wudhuh.
Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas . Kejelasan
konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran
Islam bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab deagan jelas apalagi kalau
pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Islam itu sendiri.
Dalam masalah aqidah konsep Islam begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap seorang
muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari’ah atau
hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan
mampu membedakan antara yang haq (yang benar) dengan yang bathil (yang salah), begitulah
seterusnya dalam ajaran Islam yang serba jelas apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh
Rasulullah Saw.
7. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah.
Di dalam Islam tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel . Yang
dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat (absolut), dia
mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan tapi dalam melaksanakannya
ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan
cara duduk atau dengan cara berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama’
(menggabungkan dua waktu shalat menjadi satu waktu shalat, misalnya shalat dzuhur dan
ashar, dapat dikerjakan di waktu dzuhur saja atau ashar saja, dan tentunya dengan
menggabungkannya) dan diqashar (mengabungkan dua waktu shalat dan meringkaskan
bilangan rakaatnya, khusus shalat yang memiliki empa bilangan rakaat) dan bila tidak ada air
atau dengan sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum.
Ini berarti secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan namun dalam
pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dgn situasi dan kondisinya ini bukan berarti kebenaran
Islam tidak mutlak tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya.

Secara garis besar, ajaran Islam terdiri dari 3 pokok, yang meliputi :
1. Sumber Nilai Islam
2. Aqidah Islam
3. Syari’ah

Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa Islam merupakan satu-satunya agama
yg sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yg setia.

Lima Rukun Islam

Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan


untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah
komunitas. [18] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi
perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan.
Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
1. Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati
dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah
hamba dan rasul Allah.
2. Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
3. Berpuasa pada bulan Ramadan.
4. Membayar zakat.
5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.

Enam Rukun Iman


Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qada dan qadar.
Kitab Suci

Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad
melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau
terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada
kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.

B. Agama Kristen
Agama Nashrani atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebut-an agama Kristen adalah
salah satu agama yang mengaku-aku monotheis-me, namun dalam kenyataannya ajaran Kristen
adalah polytheisme, yaitu ketika kita melihat konsep aqidah mereka yang dikenal dengan
Trinitas atau Tritunggal.
Nashrani berasal dari kata Nazharet yaitu tempat kelahiran Nabi ‘Isa. Sedangkan kata
Kristen berasal dari Kristus “ Juru Selamat “ yang merupakan sebutan yang dikarang secara
dusta oleh Saulus dan pa-ra pengikutnya.
Nasrani atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah salah satu
agama yang mengaku-aku monotheisme, namun dalam kenyataannya ajaran Kristen adalah
polytheisme, yaitu ketika kita melihat konsep aqidah mereka yang dikenal dengan Trinitas atau
Tritunggal.

Agama Nasrani terbagi menjadi tiga aliran besar

1. Katholik
Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Agama Katholik meyakini bahwa Roh
Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa dan Anak secara bersamaan. Mereka juga berkeyakinan bahwa
Tuhan Bapa dan Tuhan Anak memiliki kesempurnaan yang sama. Bahkan mereka meyakini
bahwa Yesus atau Tuhan Anak ikut bersama-sama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan
bumi.

2. Orthodox

Adapun agama Ortodox yang disebut adalah agama Kristen yang menyempal dari
Kristen Katholik pada tahun 1054 M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh Qudus hanya
tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tuhan Bapa lebih utama daripada
Tuhan Anak.

3. Protestan

Agama Protestan disebut Protestan karena sikap mereka yang memprotes Gereja Lama
atau kaum Katholik. Mereka menyebut dirinya dengan Gereja Penginjil karena pengakuan
mereka yang hanya mau mengikuti Injil semata. Terkadang mereka disebut dengan Kristen
saja. Agama Protestan di antara agama yang melarang membuat patung dan gambar untuk
disembah. Walaupun demikian, mereka tetap me-yakini ajaran trinitas yang intinya adalah
Tuhan itu satu tetapi terdiri dari tiga oknum.
Konsep Tentang Ketuhanan

Doktrin mengenai “Tritunggal” merupakan pokok penting dalam iman Kristen. Perlu kita
ketahui bahwa istilah Tritunggal atau Trinitas tidak akan kita temukan dalam Alkitab. Istilah
ini dipergunakan hanya untuk menjelaskan ketritunggalan Allah, yaitu Allah yang terdiri dari
tiga pribadi yang berada bersama dalam kekekalan. Allah yang Tritunggal tidak berarti ada tiga
Allah. Trituggal berarti satu Allah yang Esa yang terdiri dari tiga pribadi. Kata “Trinitas”
(Latin) dipergunakan sebagai usaha untuk menjelaskan kepenuhan dari Allah, baik dalam hal
keesaanNya maupun dalam hal keragamannya. Istilah Trinitas pertama sekali dicetuskan oleh
Tertullianus.
Allah Tritunggal merupakan sebuah konsep untuk menjabarkan Sang Pencipta dalam iman
Kristen. Untuk memahami Allah harus dimulai dari kesadaran bahwa Allah yang tak terbatas,
melampaui akal manusia yang terbatas. Itu sebabnya sesungguhnya manusia yang serba
terbatas itu tidak mungkin bisa mempelajari Allah yang tidak terbatas. Tetapi hal itu tidak
berarti bahwa manusia tidak bisa menjelaskan siapa Allah. Tentunya manusia dapat mengenal
Allah sebatas Allah menyatakan diriNya kepada manusia di dalam Firman Allah (Alkitab)

Konsep Tentang Manusia

Pandangan iman Kristen mengenai hakikat manusia berpijak kepada Alkitab,


khususnya dalam Kejadian 1:26-27, yaitu pernyataan Allah disekitar penciptaan alam semesta
dimana manusia termasuk didalamnya. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah,
dalam hal ini menunjuk pada unsur kesamaan

Kitab Suci

Sebagaimana agama lain, agama Kristen mengakui bahwa merekapun memiliki kitab
suci yang mereka yakini sebagi sumber dan pandangan hidup. Kitab suci agama Kristen adalah
“Kitab Injil” atau “Bibel” dan juga bisa dinamakan “Alkitab” yang terdiri dari perjanjian lama
dan perjanjian baru.
Perjanjian Lama, menurut gereja katolik, jumlah kitab suci yang terhimpun adalah 49
buah, selisih lebih banyak dari yang diakui protestan, kesepuluh kitab yang tidak diakui disebut
“Deuterokanomika” yaitu kitab-kitab dongeng atau jiplakan yang tidak termasuk kanon
Yahudi.
Perjanjian Baru, istilah ini mempunyai arti, “tata cara keselamatan yang diadakan Allah
dalam diri Yesus”. Isi perjanjian baru mencakup 27 kitab, yang terdiri dari 4 injil, yaitu Markus
(60 M), Matius (70 M), Lukas (75 M), dan Yahya (100 M). Dari keempat ini dikarang oleh
manusia, namun menurut kepercayaan kristiani penulisnya mendapat bimbingan dari Roh
Kudus yang diinspiratori oleh Allah
C. Agama Yahudi

Sejarah

Berbicara tentang asal usul agama Yahudi berarti membicarakan pula sejarah Bani
Israel. Kedua aspek ini sulit dipisahkan karena Yahudi sebagai agama, didukung sepenuhnya
oleh keberadaan Bani Israel.
Orang Yahudi sendiri sering menggambarkan bawah sejarah bangsa mereka identik
dengan sejarah umat manusia dengan peradaban dan kebudayaan yang tersebar di seantero
dunia. Mereka juga menggambarkan akidah mereka sebagai akidah yang paling benar dan
mulia.
Atas dasar ini pula beberapa oknum Yahudi mencela dan menyerang sejarah bangsa
lain sekaligus meremehkan kesucian agama lain.
Sejarah panjang dari bangsa Israel, dimulai pada tahun 2000 SM. Ketika itu hidup lah Ibrahim
di dalam sebuah keluarga penyembah matahari dan berhala di Kota Ur, Khaldea.
Setelah terlibat konflik dengan penguasa daerah Ur (Namrud). Ibrahim memutuskan untuk
meninggalkan tanah kelahiran dan pergi mengembara ke tempat yang belum tentu arahnya.
Pengembaraan Ibrahim dilakukan dalam rangka menyebarkan agama tauhid sesuai kehendak
Tuhan.
Menurut International Bible Student Association, Ibrahim mengembara bersama
pengikutnya, menyeberangi sungai Eufrat menuju ke Kan’an. Peristiwa ini terjadi ada tahun
1943 SM. Sementara menurut Perjanjian Lama dan al-Quran (Perjanjian Lama kitab kejadian
12: 1-9 dan Surat as-Saffat ayat 99) kepergian Ibrahim adalah karena perintah Tuhan.
Di Kan’an ini lah lahir keturunan Ibrahim yang terknal yaitu Ismail dan Ishaq (Isac). Ismail
kemudian menjadi nenek moyang bangsa Arab saat ini, sedangkan Ishaq, bapak Ya’qub
menjadi nenek moyang bangsa Yahudi.
Selanjutnya keturunan Isma’il mendiami padang Paran (Hijaz), sementara keturunan
Ishaq mendiami Mesir yang diawali oleh Yusuf. Ketika Yusuf memerintah Mesir pada masa
bangsa Hyksos berkuasa sekitar tahun 1650 SM, ia mengajak ayah, dan saudaranya untuk
pindah ke Mesir. Mereka kemudian bermukim di lembah Gashan Mesir.
Selama 400 tahun, populasi Bani Israel semakin bertambah besar sampai pada lahirnya Musa.
Pada masa kelahiran Musa, Mesir dipimpin oleh Ramses Agung. Seorang Firaun paranoid,
yang memperbudak orang-orang Yahudi dan membunuh keturunan laki-laki mereka.
Meskipun Musa dibesarkan oleh Firaun, namun ketika melihat penderitaan yang
diterima kaumnya ia mulai tergerak untuk membela mereka. Pembelaan Musa diawali dengan
membunuh prajurit Mesir yang menyiksa seorang pemuda Mesir, dan menyembunyikan
jenazahnya.
Ketika perbuatannya diketahui Fir’aun maka Musa memutuskan melarikan diri ke
Midian, yang terletak di sebelah utara Palestina. Di tempat tersebut, ia berguru kepda Nabi
Su’aib dan menikah dengan puterinya bernama Zippora.
Musa semakin ingin tahu tentang ketuhanan bangsa Irael yang pernah didengarnya.
Keinginan tersebut terklaksana ketika ia melihat cahaya dari kejauhan yang ternyata
merupakan pertanda akan datangnya wahyu kepadanya.
Allah kemudian mengangkatnya sebagai Nabi dan Rasul. Singkat cerita, ia berusaha
membebaskan rakyat Yahudi dari perbudakan dan berdakwah di hadapan Firaun. Dakwah itu
mendapatkan penolakan, akibatnya Musa mengajak bangsa Yahudi melarikan diri menuju
tanah Kan’an (Palestina).
Dalam upaya mengejar Bani Israel, bala tentara Fir’aun tenggelam di laut Merah.
Peristiwa terbebasnya bagsa Israel dari penindasan Fir’aun kemudian dirayakan dalam
perayaan hari Paskah. Setelah upacara paskah ini, bangsa Israel berangkat menuju
semenanjung Sinai, di mana Musa memperoleh wahyu Taurat di bukit Sinai (Tur Sina).
Setelah 40 tahun mengembara di Sinai, Bani Israel baru dapat memasuki tanah Kan’an. Akan
tetapi sebelum memasuki Kanaan, Nabi Musa dan Harun wafat.
Di Palestina ini lah agama tauhid Bani Israel pada perkembagannya berubah menjadi
agama Yahudi. Perubahan tersebut berlangsung sejalan dengan perkembangan bangsa Yahudi.
Yusak bin murid Nabi Musa, yang menggantikan Musa sebagai pemimpin Bani Israel (1280-
1200 SM) telah berhasil merebut tanah Kan’an dari orang-orang Kan’an. Ia lantas mengatur
negeri itu dengan sistem pemerintahan para Qadi.
Setelah berhasil menguasai Kan’an, Bani Israel menjadi lupa pada perjanjiannya
dengan Tuhan. Mereka mulai terpengaruh dengan adat istiadat penduduk asli Kan’an .
akibatnya, mereka semakin menyeleweng dari ajaran Musa, bahkan di antara mereka mulai
menyembah kembali patung sapi emas.
Bangsa Israel kembali mencapai kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Talut (1042-1012
SM) yang merupakan raja pertama bani Israel, Nabi Daud (David) 1012-972 SMS, dan Nabi
Sulaiman (Solomon) 972-932 SM. Pada masa Nabi Sulaiman, kerajaan Israel mencapai puncak
kejayaannya. Daerah kekuasannya meliputi daerah Kan’an, Transyordania, Lebanon, Suriah,
Sinai, sebagian Irak dan pulau-pulau sebelah barat laut Tengah.
Pada masa Sulaiman juga, Baitul Maqdis didirikan di atas bukit Zion. Akan tetapi
Baitul Maqdis runtuh ketika dihancurkan oleh tentara Nebukadnezar. Pada masa Raja Persia
Cyrus, restorasi terhadap Baitul Maqdis dilakukan.
Namun, Baitul Maqdis kembali hancur ketika pasukan Romawi di bawah komando
Titus menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M. Sejak saat itu, Baitul Maqdis tidak
dibangun kembali. Pada masa khalifah Umar, reruntuhan Baitul Maqdis didirikan sebuah
masjid yang dikenal dengan sebutan Masjid Umar.

Konsep Ketuhanan

Konsep ketuhanan agama yahudi secara ketat didasarkan pada Unitarian monoteisme.
Doktrin ini mengekspresikan kepercayaan kepada satu Tuhan. Konsep tuhan yang mengambil
beberapa bentuk (misalnya Trinitas) dianggap bida’ah dalam Judaisme. Dalam doa secara utuh
dalam hal mendefinisikan Tuhan adalah Shema Yisrael, awalnya muncul di dalam Alkitab
Ibrani: "Dengarkan O Israel, Tuhan adalah Allah kita, Tuhan adalah satu", juga diterjemahkan
sebagai "Dengarkan O Israel, Tuhan kami adalah Allah, Tuhan adalah yang tunggal "
Namun dalam perkembangannya, agama Yahudi juga meyakini bahwa Alloh memiliki
anak, yaitu Uzair ( Ezra ). Uzair adalah seorang sholih yang hafal kitab Taurat, kemudian Alloh
mematikannya selama 100 ta-hun. Ketika dihidupkan kembali setelah kematiannya itu, kitab
Taurat te-lah musnah karena serbuan dari Bukhtunshir. Maka Uzair membawa bukti akan
keberadaan dirinya dengan memaparkan hafalan Tauratnya. Ketika itulah uorang-orang
Yahudi mengkultuskannya dengan anggapan, kalau Nabi Musa datang kepada mereka
membawa Taurat dalam bentuk kitab maka ia diyakini sebagai Rosul utusan Alloh, sedangkan
Uzair datang membawa Taurat dengan tanpa kitab, yaitu hanya dengan hafalannya, ma ka
Uzair lebih , lalu mereka me-yakini Uzair lebih tinggi kedudukannya daripada Musa sebagai
anak Alloh, dan mereka pun menyembahnya. Ada pun Uzair berlepas diri dari perbuatan syirik
kaum Yahudi ( Bani Isroil)

Kitab Suci

1. Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bialangan, dan Ulangan).


2. Kitab Nabi-Nabi yang melibuti: Nabi-nabi yang terdahulu (Kitab Ysak, Qadi, Samuel,
dan Raja-Raja), dan nabi-nabi selanjutna (Ysaya, Yeremia, Yezekil, dan 12 nabi kecil
mulai dari Hosea sampai Melekhi).
3. Surat-surat yang terdiri dari Mazmur, Ayub, Amsal, Rut, Nudub, al-Khatib, Ester,
Daniel, Ezra, Nehemia, dan Tawarikh.

Inti Ajaran Agama Yahudi

Inti ajaran agama Yahudi dikenal dengan sebutan Sepuluh Firman Tuhan atau Ten
Commandments atau Decalogue. Kesepuluh perintah Tuhan tersebut diterima langsung oleh
Musa di bukit Sinai (Tur Sinai), ketika terjadi dialog langsung antara Tuhan dengan Musa.
Wahyu itu kemudian ditulis di atas sobekan kulit-kulit binatang atau batu.
Sepuluh Firman Tuhan tersebut adalah :
1. Dilarang menyembah selain Tuhan (YeHoVah).
2. Dilarang menyembah berhala.
3. Dilarang menyebut nama YeHoVah dengan main-main.
4. Wajib memuliakan hari sabtu.
5. Wajib memuliakan ayah dan ibu.
6. Dilarang membunuh sesama manusia.
7. Dilarang berzina.
8. Dilarang mencuri.
9. Dilarang bersaksi palsu.
10. Dilarang mengingini istri dan hak milik orang lain.

D. Agama Shinto
Shinto adalah spiritualitas asli dari Jepang dan rakyat Jepang. Kata Shinto diadopsi dari
Cina yang ditulis (pinyin: dao shin) yang menggambungkan dua kanji yaitu “ shin” yang berarti
“roh” atau kami dan “ untuk” yang berarti jalan filosofis atau studi. “Shinto” mengambil arti
“agama tradisional Jepang”, sebagai lawan agama asing seperti Kristen, Budha, Islam dan
sebagainya.

Pendiri

Diperkirakan ada 4 juta Pendiri. Namun, Shinto mengklaim tidak ada pendiri. Tidak
terlalu jelas siapa nama pendiri dari ajaran Shinto ini, namun yang pasti ajaran ini berasal dari
Jepang. Shinto ini didirikan pada tahun 660 SM.

Konsep Tentang Tuhan

Banyak dewa, Matahari adalah salah satu yang paling penting (mereka percaya bahwa
matahari adalah seorang dewi).
Konsep Ajaran

Dalam agama Shinto yang merupakan perpaduan antara faham serba jiwa (animisme)
dengan pemujaan terhadap gejala-gejala alam mempercayai bahwasanya semua benda baik
yang hidup maupun yang mati dianggap memiliki ruh atau spirit, bahkan kadang-kadang
dianggap pula berkemampuan untuk bicara, semua ruh atau spirit itu dianggap memiliki daya
kekuasaan yang berpengaruh terhadap kehidupan mereka (penganut Shinto), daya-daya
kekuasaan tersebut mereka puja dan disebut dengan “Kami”.
Istilah “Kami” dalam agama Shinto dapat diartikan dengan “di atas” atau “unggul”,
maka kata “Kami” dapat dialih bahasakan (diartikan) dengan “Dewa” (Tuhan, God dan
sebagainya). Dewa-dewa dalam agama Shinto jumlahnya tidak terbatas, bahkan senantiasa
bertambah, hal ini diungkapkan dalam istilah “Yao-Yarozuno Kami” yang berarti “delapan
miliun dewa”. Menurut agama Shinto kepercayaan terhadap berbilangnya tersebut justru
dianggap mempunyai pengertian yang positif. Sebuah angka yang besar berarti menunjukkan
bahwa para dewa itu memiliki sifat yang agung, maha sempurna, maha suci dan maha murah.
Pengikut-pengikut agama Shinto mempunyai semboyan yang berbunyi “Kami negara
– no – mishi” yang artinya : tetap mencari jalan dewa. Kepercayaan kepada “Kami” daripada
benda-benda dan seseorang, keluarga, suku, raja-raja sampai kepada “Kami” alam raya
menimbulkan kepercayaan kepada dewa-dewa.Orang Jepang (Shinto) mengakui adanya dewa
bumi dan dewa langit (dewa surgawi) dan dewa yang tertinggi adalah Dewi Matahari
(Ameterasu Omikami) yang dikaitkan dengan pemberi kamakmuran dan kesejahteraan serta
kemajuan dalam bidang pertanian.
Disamping itu, mereka juga mempercayai adanya kekuatan gaib yang mencelakakan,
yakni hantu roh-roh jahat yang disebut dengan Aragami yang berarti roh yang ganas dan jahat.
Dualistis satu sama lain saling berlawanan yakni “Kami” versus Aragami (Dewi melawan roh
jahat) sebagaimana kepercayaan dualisme dalam agama Zarathustra.

Kitab Suci

Ajaran Shinto mempunyai kitab suci sebagaimana ajaran-ajaran lainnya. Ada 2 macam
kitab suci yang mereka miliki yaitu Kojiki dan Nihon Shoki.

Konsep Keselamatan

Shinto adalah agama asli di Jepang dengan akar peregangan kembali ke 500 SM, dan
merupakan poli-teistik satu memuja hampir semua benda-benda alam mulai dari pegunungan,
sungai, air, batu, pohon, untuk tokoh yang mati. Dengan kata lain, itu didasarkan pada
animisme. Keajaiban alam membuat Jepang percaya, keluar dari kagum atau hormat, bahwa
keajaiban tersebut diciptakan oleh perkasa, kekuatan super-natural, dan hantu dewa berdiam di
dalam objek tersebut.
E. Agama Baha’i
Latar Belakang

Bahai ialah sebuah agama monoteisme (yaitu percaya bahwa Tuhan itu tunggal) .
Agama ini diasaskan pada abad ke-19 di Persia (Iran) oleh Mírzá Ḥusayn-`Alí Núrí
(Bahá’u’lláh). Bahai merupakan salah satu dari beberapa agama yang coba mengabungkan
beberapa agama yang berlainan menjadi satu agama,dan agama ini cukup muda. Agama Bahá’í
adalah agama yang independen dan bersifat universal.
Pembawa Wahyu Agama Bahá’í adalah Bahá’u’lláh, yang mengumumkan bahwa
tujuan agama-Nya adalah untuk mewujudkan transformasi rohani dalam kehidupan manusia
dan memperbarui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keesaan Tuhan,
kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat manusia.Bahá’u’lláh (yang berarti Kemuliaan
Tuhan) adalah Pembawa Wahyu Agama Bahá’í.
Amanat utama pesanan Bahá’u’lláh (Kemuliaan Tuhan) ialah bahawa umat manusia
terdiri dari satu bangsa saja dan bahawa pada suatu hari mereka harus bersatu. Beliau pernah
berkata: “Dunia hanya terdiri dari satu negara, yang mana semua orang adalah warganya”.
Agama Bahai berbeda daripada agama Islam Syiah, tetapi muncul daripada agama ini seperti
agama Kristian muncul daripada agama Yahudi dan agama Buddha daripada agama Hindu.
Terdapat sekitar 6 juta penganut Bahai di lebih daripada 200 negara-negara dunia. Markas
utama agama ini berada di Haifa, Israel.

Pendiri

Pendiri ajaran Baha’i ini adalah Mírzá Ḥusayn-`Alí Núrí ( Bahá’u’lláh).

Waktu

Ajaran Baha’i ini didirikan sekitar tahun 1817 – 1892. Pada abad ke-19, yang berasal
dari Persia.

Kitab suci

Dalam ajaran Baha’i tidak ada kitab suci namun yang ada hanyalah tulisan suci yang
ditulis oleh Baha’u’llah sendiri.

Konsep- Konsep Tentang Tuhan

Para penganut agama Bahá'í beriman kepada Tuhan Yang Esa. Bahá'u'lláh menegaskan
bahwa semua percobaan untuk memahami atau mengisyaratkan Realitas Ilahi dalam
pernyataan mana pun, tidak lain hanyalah penipuan diri: "Bagi mereka yang berilmu dan
hatinya diterangi, telah terbukti bahwa Tuhan, Hakikat yang tak dapat diketahui, Keberadaan
Suci, sangatlah dimuliakan melebihi segala sifat manusia, seperti keberadaan jasmani, naik dan
turun, maju dan mundur. Jauhlah dari kemuliaan-Nya bahwa lidah manusia dapat mengatakan
pujian yang cukup bagi-Nya, atau hati manusia memahami rahasia-Nya yang tak terkira."
Menurut ajaran Bahá'í, alat yang dipakai oleh Pencipta segala makhluk untuk
berinteraksi dengan ciptaan-Nya yang terus berevolusi adalah munculnya Sosok-sosok
kerasulan yang mewujudkan sifat-sifat dari Ketuhanan Yang tak dapat dijangkau itu: "Oleh
karena pintu pengetahuan Sang Purba ditutup sedemikian rupa di depan wajah semua makhluk,
maka sumber kemuliaan yang tak terhingga … telah menyebabkan para Permata Kesucian
muncul dari alam rohani, dalam bentuk mulia badan manusia dan dijelmakan kepada seluruh
umat manusia, agar mereka membagikan rahasia Tuhan … kepada dunia, dan mengabarkan
tentang kehalusan Hakikat-Nya yang kekal." Menurut Bahá'u'lláh, apa yang dimaksud dengan
"mengenal Tuhan", adalah mengenal para Perwujudan yang menyatakan kehendak-Nya dan
sifat-sifat-Nya, dan justru di sinilah jiwa menjadi akrab dengan Pencipta Yang melebihi bahasa
maupun pemahaman

Konsep Ajaran

1. Kaum Baha’i melakukan puasa selama 19 hari sebelum merayakan Hari Raya
Naurus yang jatuh setiap 21 Maret.
2. Puasa dipandang sebagai periode persiapan spiritual dan regenerasi untuk
tahun baru di depan. Dalam kalender Barat, periode ini terjadi antara tanggal 2
dan 21 Maret.
3. Bahaullah merekomendasikan bahwa umat Baha’i harus bermeditasi setiap
hari, berpikir tentang apa yang mereka lakukan pada siang hari dan pada apa
tindakan mereka yang layak.
4. Baha’i tidak menerima syariat zakat, yang menurut penilaian mereka sebagai
perbuatan boros.
5. Dalam Baha’i ada ketentuan sembahyang wajib.
6. Wudhu harus dilakukan sebelum sembahyang wajib.
7. Dalam sembahyangnya, Baha’i berkiblat ke Gunung Karmel atau Karamel di
Israel

F. Ajaran Taoisme
Latar Belakang

Taoisme adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Cina. Taoisme sudah berumur
ribuan tahun, dan akar-akar pemikirannya telah ada sebelum masa Konfusiusme. Hal ini dapat
disebut sebagai tahap awal dari Taoisme. Bentuk Taoisme yang lebih sistematis dan berupa
aliran filsafat muncul kira-kira 3 abad SM. Selain aliran filsafat, Taoisme juga muncul dalam
bentuk agama rakyat, yang mulai berkembang 2 abad setelah perkembangan filsafat Taoisme.

Pendiri

Ajaran Taoisme ini didirikan oleh Laozi sejak akhir Zaman Chunqiu yang hidup pada
604-517 sM atau abad ke-6 sebelum Masehi.

Konsep Tentang Manusia

Menurut pandangan Taoisme, hidup manusia sudah digariskan oleh ‘langit’.Manusia


sudah memiliki jalannya masing-masing. Yang harus dilakukan manusia hanya meneliti jalan
itu dan mengikuti jejak itu tanpa coba memaksakan pandangannya yang sempit, serta tanpa
kehendak ingin menyelewangkan diri dari yang alamiah demi keuntungan pribadi. Dalam
menjalani kehidupan yang ada, manusia mengarah pada kehidupan yang alamiah tanpa adanya
proses ikut campur.
Kehidupan yang alami inilah yang menjadi suatu kebajikan dasar yang memicu
munculnya tiga buah kebajikan lain yang menuntun manusia dalam kehidupannya, yaitu lemah
lembut, rendah hati, dan menyangkal diri. Laki-laki dan perempuan dilambangkan dengan yang
(laki-laki) sebagai terang dan yin (perempuan) sebagai gelap.

Konsep Tentang Tuhan

Praktek keagamaan Taoisme membangun jembatan antara bentuk manusia duniawi


seseorang dan langit. Dalam upaya untuk kesatuan dengan alam semesta, Tao bekerja untuk
memahami jalan mereka – yang akhirnya mengarah ke Great Ultimate. Doa, seperti yang
dilakukan di Pusat, membuka saluran komunikasi dua arah ke langit. Dengan cara ini, seorang
Tao yang taat mengirimkan pesan yang sesuai ke Great Ultimate dan menerima jawaban
konkret sebagai imbalan; bimbingan dari Surga menambah instruksi spiritual untuk
memperjelas jalan seseorang.

Konsep Ajaran

Yang diajarkan Yang Chu hanyalah semacam naturalisme mistis, yaitu persatuan
manusia dengan alam. Namun ajaran itu tidaklah lengkap sebagaimana ajaran Lao Tze.
Dalam falsafah naturalismenya Yang Chu, sebagaimana Lao Tze sebelumnya,
mengajarkan perlunya hidup bersahaja dan selaras dengan alam. Ia menolak hedonisme
material yang merajalela pada zamannya.

Taoisme menaruh perhatian besar terhadap persoalan metafisika dan persatuan


mistikal antara manusia dengan alam. Sebagai ajaran falsafah, Taoisme dirumuskan
secara mantap oleh Chuang Tze, penafsir Tao Te Ching, kitab falsafah berbentuk puisi
yang dinisbahkan kepada Lao Tze sebagai pengarangnya.

Sebagai ajaran falsafah, Taoisme dimulai dengan skeptisisme. Skeptisisme ini timbul
dari kekecewaan terhadap keadaan masyarakat dan situasi politik di Cina pada abad ke-
5 M. Pada masa itu banyak sekali peperangan dan pembrontakan. Korupsi dan
penyelewengan merajalela. Raja-raja, bangsawan dan panglima-panglima perang hidup
penuh kemegahan dan kemewahaan di atas kesengsaraan rakyat.

Kitab Suci

Tao Te Ching
Tao Te Ching adalah nama kitab penganut Taoisme. Apa yang membuat begitu banyak
orang tertarik dengan buku yang penuh teka-teki ini adalah makna mendalam yang dapat
diambil dari kata-katanya yang penuh arti.
Chuang-Tzu
Disamping Tao Te Ching, kita juga mengenal kitab lain yaitu Chuang-Tzu atau Zuangzi,
yang merupakan kumpulan 33 bab esai yang terbagi menjadi tiga bagian: Bab Dalam (nei-
p’ien), Bab Luar (wai-p’ien), dan Bab lain-lain (tsa-p’ien), sebagaimana banyak naskah kuno
yang lain.
Liezi
Kitab Liezi dianggap sebagai kumpulan cerita-cerita dan hiburan-hiburan dalam filsafat,
kitab ini juga berisikan bahan-bahan yang ditulis selama 600 tahun.
G. Ajaran Cao Dai
Latar Belakang

Cao berarti “tinggi” dan Đài berarti “panggung” (seperti dalam platform atau altar
dinaikkan di atas tingkat sekitarnya untuk memberikan keunggulan kepada orang di
atasnya). Kiasan, itu berarti bahwa tempat spiritual tertinggi di mana Allah memerintah.
Menurut Caodaiists, judul lengkap yang sengaja dipilih oleh Allah karena di dalamnya adalah
representasi dari Tiga Ajaran: Saint, Sage dan Buddha.
Caodaiists kredit Allah sebagai pendiri agama. Mereka percaya ajaran, simbolisme dan
organisasi dikomunikasikan langsung dari Tuhan. Bahkan pembangunan Tay Ninh Tahta
Suci diklaim memiliki bimbingan ilahi. Murid pertama cao Đài itu, Ngo Văn Chieu, Cao
Quỳnh CU, Phạm Công TAC dan Cao Hoai Sang, mengaku telah menerima komunikasi
langsung dari Tuhan, yang memberi mereka petunjuk eksplisit untuk mendirikan agama baru
yang akan memulai Era Ketiga Agama Amnesty. Selama Pertama dan Kedua Indochina
Wars , anggota Cao Đài (bersama dengan beberapa sekte Vietnam lainnya, seperti Hao Hao )
yang aktif dalam perjuangan politik dan militer terhadap kedua kekuatan kolonial Perancis
dan Vietnam Selatan Perdana Menteri Ngo Đình diem .
Penentangan mereka terhadap pasukan komunis sampai tahun 1975 merupakan faktor
dalam represi mereka setelah jatuhnya Saigon pada tahun 1975, ketika pemerintah komunis
yang masuk dilarang praktek Cao Đài.Pada tahun 1997, Cao Đài diberikan pengakuan hukum.

Pendiri

Didirikan oleh umat cao dai itu sendiri, murid pertama cao Đài itu, Ngo Văn Chieu,
Cao Quỳnh CU, Phạm Công TAC dan Cao Hoai Sang.

Waktu dan Tempat Berdirinya


Cao Dai resmi didirikan di kota Tay Ninh, Vietnam selatan pada tahun 1926.

Konsep Tentang Tuhan

Menurut Cao Dai, sebelum Tuhan ada, yang ada adalah Tao. Tao sebutan untuk yang
tidak bernama, tidak berbentuk, tidak berubah, sumber abadi. Sewaktu sesuatu terjadi di alam
semesta, Tuhan lahir. Tapi dunia belum dapat dibentuk karena Tuhan hanya mengontrol Yang.
Maka, Tuhan membagi dirinya dan menciptakan Ketuhanan, yang menguasai Yin.
Sejak kehadiran Yin dan Yang inilah, dunia dibentuk. Yang disebut Ketuhanan itu
sendiri dalam agama ini adalah ibu dari semua makhluk hidup di dunia. Jadi, meskipun
Caodaiists menyembah Tuhan, mereka juga memuja Ketuhanan. Jika Tuhan yang adalah Yang
merupakan laki-laki, maka Ketuhanan adalah seorang wanita yang misterius, sebagian
literaturnya mengatakan bahwa wanita itu adalah Tao Te Ching.

Konsep Tentang Manusia

Caodaiism menekankan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam


masyarakat. Namun, dalam domain spiritual, perempuan ditahbiskan mungkin tidak mencapai
dua posisi tertinggi.
Konsep Tentang Keselamatan

Ada 36 tingkat dari Surga dan 72 planet menyembunyikan kehidupan cerdas, dengan
nomor satu yang paling dekat ke surga dan 72 terdekat ke neraka . Bumi adalah nomor 68.
Dikatakan bahwa bahkan warga negara terendah di planet 67 tidak akan perdagangan tempat
dengan Raja pada 68 dan sebagainya.

Kitab Suci

Ini adalah beberapa dari Tay Ninh Tahta Suci utama:


1. Kinh Thiên Djao VA Djao (Doa Surgawi dan Duniawi Way) – doa untuk Ibadah dan
Kehidupan Sehari-hari
2. Phap Chanh Truyen (Agama Konstitusi Caodaiism) – informasi mengenai pemilihan
pejabat, kekuasaan mereka dan pakaian ritual
3. Tan Luat (The Codes Canonical Baru) – hukum yang mengatur kehidupan beragama,
sekuler dan monastik
4. Thanh Tuyen Ngon Hiep (Kompilasi Pesan Ilahi)
5. The Khotbah of His Holiness Ho Phap Phạm Công tac

H. Agama Kong Hu Cu

Latar Belakang

Kong Hu Cu atau Konfusius, kadang-kadang sering hanya disebut Kongcu.Filsafahnya


mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang
kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui
sebagai nabi KongHuCu adalah putra bungsu Shu Liang He. Ia mempunyai 9 kakak perempuan
dan seorang kakak laki-laki yang cacat kaki bernama Meng-bi. Ibunya bernama Yan Zheng
Zai. Ia lahir pada tanggal 27 Ba Yue (bulan 8) 551 Sebelum Masehi di negeri Lu, Kota Zou Yi,
Desa Chang Ping di lembah Kong Song (kini jazirah Shandong kota Qu Fu).
Nama kecilnya adalah Qiu yang berarti bukit alias Zong Ni artinya Putera kedua dari
bukit Ni, beliau menikah dengan puteri Negeri Song yang bermarga Qi Guan.
Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena
asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu
Cu, ia diakui sebagai nabi.
Pengaruh Kong Hu Cuterhadap peradaban Tiongkok tidak boleh dianggap enteng;
ajarannya telah meluas ke Jepang, Korea danVietnam, khususnya melalui Konfusianisme,
doktrin yang dikembangkan murid-muridnya dan para komentator.

Sekilas Tentang Agama Kong Hu Cu

o Mengangkat Konfusius sebagai salah satu nabi (先知)


o Menetapkan Litang (Gerbang Kebajikan) sebagai tempat ibadah resmi, namun
dikarenakan tidak banyak akses ke litang, masyarakat umumnya
menganggap klentengsebagai tempat ibadah umat Khonghucu.
o Menetapkan SishuWujing (四書五經) sebagai kitab suci resmi
o Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi
o Hari-hari raya keagamaan lainnya; Imlek, Hari lahir Khonghucu (27-8 Imlek), Hari
Wafat Khonghucu (18-2-Imlek), Hari Genta Rohani (Tangce) 22 Desember,
Chingming (5 April), Qing Di Gong (8/9-1 Imlek) dsb.[1]
o Rohaniawan; Jiao Sheng (Penyebar Agama), Wenshi (Guru Agama), Xueshi (Pendeta),
Zhang Lao (Tokoh/Sesepuh).
o Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi Khongcu
mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang sudah di tata
kembali oleh Nabi Khongcu.

Pendiri

Kongfuzi,(Kongzi) adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan
juga filsuf sosial Tiongkok.

Waktu Berdirinya

Agama Kog Hu Cu di perkirakan berdiri pada Tahun 551 SM – 479 SM.

Konsep Tentang Tuhan

Tian adalah Maha Pencipta alam semesta. Manusia tidak dapat memahami hakikat
sejati Tian sehingga Ia dilambangkan dengan Yuan yang selalu hadir.

Konsep Ajaran

Seperti halnya ajaran pokok agama lain, dalam agama Konghucu dikenal hubungan
vertikal antara manusia dengan Sang Khalik dan hubungan horizontal antara sesama
manusia. Dalam kosa kata Agama Konghucu disebut sebagai Zhong Shu, Satya kepada
(Firman) Tuhan, dan Tepasalira (tenggang rasa) kepada sesama manusia. Prinsip Tepasalira
ini kemudian ditegaskan dalam beberapa sabdanya yang terkenal, “Apa yang diri sendiri tiada
inginkan, jangan diberikan kepada orang lain” dan “Bila diri sendiri ingin tegak (maju),
berusahalah agar orang lain tegak (maju)”. Kedua sabda ini dikenal sebagai “Golden Rule”
(Hukum Emas) yang bersifat Yin dan Yang.
Dalam berbagai kesempatan Kongzi menekankan pentingnya manusia mempunyai
“Tiga Pusaka Kehidupan”, “Tiga Mutiara Kebajikan” atau “Tiga Kebajikan Utama”, yaitu:
Zhi, Ren dan Yong. Ditegaskan bahwa, “Yang Zhi tidak dilamun bimbang, yang Ren tidak
merasakan susah payah, dan yang Yong tidak dirundung ketakutan”.
Zhi berarti wisdom dan sekaligus enlightenment (Bijaksana dan
Tercerahkan/Pencerahan). Bijaksana dapat diartikan pandai, selalu menggunakan akal
budinya, arif, tajam pikiran, mampu mengatasi persoalan dan mampu mengenal orang lain.
Pencerahan atau yang Tercerahkan, berarti mampu mengenal dan memahami diri sendiri,
termasuk di dalamnya mampu mengenal yang hakiki. Untuk mencapai Zhi, manusia harus
belajar keras, dengan menggunakan kemampuan dan upaya diri sendiri. Agama, para Nabi dan
atau Guru Agung hanya bisa membantu, namun untuk mencapainya adalah dari upaya diri
sendiri. Orang yang ingin memperoleh Zhi, berarti ia harus belajar keras untuk meraih
Kebijaksanaan dan sekaligus Pencerahan (batin).
Kitab Suci

Kitab suci agama Khonghucu dibagi menjadi dua kelompok:

A. Wu Jing (五 經) (Kitab Suci yang Lima) yang terdiri atas:


o Kitab Sanjak Suci 詩經Shi Jing
o Kitab Dokumen Sejarah 書經Shu Jing
o Kitab Wahyu Perubahan 易經Yi Jing
o Kitab Suci Kesusilaan 禮經Li Jing
o Kitab Chun-qiu 春秋經Chunqiu Jing

B. Si Shu (Kitab Yang Empat) yang terdiri atas:


o Kitab Ajaran Besar – 大學Da Xue
o Kitab Tengah Sempurna – 中庸Zhong Yong
o Kitab Sabda Suci – 論語Lun Yu
o Kitab Mengzi – 孟子Meng Zi

Selain itu masih ada satu kitab lagi: Xiao Jing (Kitab Bhakti).

I. Agama Hindu
Latar Belakang

Agama Hindu (disebut pula Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia


Selatan terutama di India dan Nepal yang mengandung aneka ragam tradisi. Agama ini
meliputi berbagai aliran, di antaranya: Saiwa., Waisnawa., Sakta. Serta suatu pandangan luas
akan hukum dan aturan tentang “moralitas sehari-hari” yang berdasar pada karma, darma,
dan norma kemasyarakatan. Agama Hindu cenderung seperti himpunan berbagai pandangan
filosofis atau intelektual, daripada seperangkat keyakinan yang baku dan seragam.
Agama Hindu disebut sebagai “agama tertua” di dunia yang masih bertahan hingga
kini, dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai Sanatana
dharma (Dewanagari artinya “darma abadi” atau “jalan abadi”. Agama ini menyediakan
kewajiban “kekal” untuk diikuti oleh seluruh umatnya tanpa memandang strata, kasta,
atau sekte seperti kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri.
Ideologi Hindutva dan politik Hindu muncul pada abad ke-20 sebagai kekuatan politis
dan jati diri bangsa India.Kaum petapa yang disebut sadu (orang suci) memilih untuk
melakukan tindakan yang lebih ekstrem daripada umat Hindu pada umumnya, yaitu
melepaskan diri dari kesibukan duniawi dan melaksanakan tapa brata selama sisa hidupnya
demi mencapai moksa. Susastra Hindu diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: Sruti (apa
yang “terdengar”) dan Smerti (apa yang “diingat”).

Pendiri

Para ahli dari Barat memandang Hinduisme sebagai peleburan atau sintesis dari
berbagai tradisi dan kebudayaan di India, dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh
pendiri.
Waktu dan Tempat Berdirinya

Sekitar tahun 3000 SM, di Benua India

Kitab Suci

Dalam agama Hindu dikenal tiga kitab suci yaitu; Veda, Upanisad, Purana, Gita.

Konsep Tentang Tuhan

Konsep ketuhanan dalam tubuh agama Hindu pun tidak seragam. Beberapa aliran
bersifatmonoteisme mengagungkan Wisnu, Kresna, atau Siwa sementara aliran lainnya
bersifat monisme, yang memandang bahwa para dewa atau sembahan apa pun merupakan
manifestasi beragam dari Yang Maha Esa. Konsep ketuhanannya bersifat kompleks dan
bergantung pada nurani setiap umatnya atau pada tradisi danfilsafat yang diikuti.
Kadangkala agama Hindu dikatakan bersifathenoteisme (melakukan pemujaan
terhadap satu Tuhan, sekaligus mengakui keberadaan para dewa), namun istilah-istilah
demikian hanyalah suatu generalisasi berlebihan. Jadi, Allah ada di segala sesuatu dan segala
sesuatu adalah Allah.

Konsep Tentang Manusia

Dalam kepercayaan Hindu, samsara memberikan kesempatan bagi manusia untuk


menikmati kesenangan sesaat pada setiap kelahiran. Selama manusia terlena untuk terus
menikmati kesenangan tersebut, maka mereka akan dilahirkan kembali. Dalam agama Hindu,
tujuan hidup sejati yang disebut sebagai moksa,nirwana, atau semadi dipahami dalam berbagai
arti: realisasi penyatuan jiwa dengan Tuhan; realisasi hubungan kekal dengan Tuhan; realisasi
dari penyatuan seluruh hal yang ada; wawas diri sempurna serta pengetahuan akan diri yang
sejati; pencapaian atas kedamaian batin yang sempurna; dan pelepasan dari segala keinginan
duniawi. Realisasi semacam itu membebaskan seseorang dari samsara dan mengakhiri siklus
lahir kembali.

Konsep Tentang Keselamatan

`Untuk mematahkan siklus kelahiran, kematian dan reinkarnasi, dan mencapai keselamatan.

J. Agama Budha
Latar Belakang

Agama Budha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan
meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran
yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha
(berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Setiap aliran Buddha berpegang
kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang
Buddha Gautama.
Pendiri

Gautama Budha (lahir sebagai Pangeran Siddhartha)

Waktu dan Tempat Berdirinya

2.500 tahun yang lalu, sekitar tahun 563 SM (Sebelum Era Umum), yang berasal dari
Nepal, India.

Kitab Suci

Tripitaka – volume besar 3 bagian utama: Wacana, Disiplin dan Absolute Doktrin –
yang muncul hanya setelah kematian Sang Buddha, terima kasih kepada para biarawan yang
mengumpulkan semua ajaran Sang Budha.

Konsep Tentang Tuhan

Buddhisme tidak percaya pada Allah Sang Pencipta. Tuhan atau dewa-dewa selalu
ditolak seluruhnya oleh Theravada Budhis. Hanya tempat perlindungan mereka adalah tiga
permata: Sang Buddha, Dhamma, dan Sangha.

Konsep Ajaran

1. Ajaran Buddha tidak membedakan kelas / kasta


2. Agama Buddha mengajarkan belas kasih yang universal
3. Dalam ajaran Buddha, tidak seorang pun diperintahkan untuk percaya
4. Agama Buddha mengajarkan diri sendiri sebagai pelindung
5. Agama Buddha adalah agama yang suci
6. Agama Buddha adalah agama yang damai dan tanpa monopoli kedudukan
7. Agama Buddha mengajarkan hukum sebab dan akibat.

Konsep Tentang Manusia

Sampai suatu belum mencapai Nirvana, ia akan terlahir kembali ke dalam salah satu
dari 31 alam kehidupan berulang-ulang, karena karmnya.
Tentang Keselamatan Sang Budha adalah guru untuk menunjukkan kepada kita empat
kebenaran mulia dan jalan berunsur delapan (jalan menuju nirwana atau jalan menuju
pencerahan).
K. Agama Sikhisme
Latar Belakang

Sikhisme adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran Guru
Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama Sikhisme
adalah agama kelima terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.
Pendiri Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab, India.
Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469–1539), Agama Sikh percaya kepada adanya
satu Tuhan dan dipanggil waheguru.

Konsep Ketuhanan

Berkaitan dengan konsep ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh orang-
orang Sikh adalah konsep ‘Mul Mantra’. Konsep ini menjadi landasan fundamental agama Sikh
yang termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri Guru Granth Shahib.
Dalam kitab Sri Guru Granth Shahib volume 1, pasal 1 ayat 1 disebutkan istilah ‘Japoji Mul
Mantra’. Ayat tersebut berbunyi “Hanya ada Allah Tuhan Yang Esa. Tuhan itu disebut Dadru,
‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang terbebas dari rasa takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal
‘Dia yang tidak dilahirkan’. Agama Sikh ini secara tegas menyatakan diri sebagai agama
monotheisme. Dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya itu disebut ‘Ek
Omkara’, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’.
Guru Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk
penampakan Tuhan ini (Omkara), atau yang disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta),
‘Akal’ (Yang Abadi), ‘Satyanama’ (Yang Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’(Sang
Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia). Tuhan juga mempunyai gelar
lain yang disebut dengan ‘Wahe Guru’, yang berarti satu Tuhan yang sejati.
Di samping itu, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep titisan
(inkarnasi) Tuhan. Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa Tuhan tidak bisa mengambil wujud
berupa manusia. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan mereka
juga melarang pe-nyembahan-penyembahan terhadap berhala-berhala.

Konsep Ajaran

1. Tentang Tuhan Yang Maha Esa


2. Tentang Sabda adalah Kata Tuhan
3. Tentang Guru sebagai Penuntun Hidup Abadi
4. Tentang Praktek Spirituil (Sadhana)

Dasasila Ajaran Guru Nanak:

1. Engkau harus percaya pada Tuhan Yang Maha Esa


2. Engkau harus menghormati manusia sesamamu, baik laki-laki maupun wanita, dengan
respek yang sejajar.
3. Engkau harus mempunyai rasa peri-kemanusiaan yang luas dan mendalam.
4. Engkau harus memajukan watak pribadimu dengan perbuatan kebajikan yang mulia
dan luhur.
5. Engkau harus selalu ingat kepada Tuhan.
6. Engkau tidak boleh buta akan kepercayaan.
7. Engkau harus menolak perbedaan kasta.
8. Engkau tidak boleh berjanji dengan mempergunakan bentuk dan adat istiadat agama.
9. Engkau tidak boleh menyangkal kenyataan dunia ini.
10. Engkau tidak boleh percaya dengan peraturan seorang pemimpin rohani akan
penyelamatan dirimu atas hukuman Tuhan.

Kitab Suci

Agama ini merupakan perpaduan agama Islam dan Hindu. Kitab sucinya setebal 1430
halaman dan dinamakan Shree Guru Granth Sahib Ji. Setelah berakhirnya jabatan guru yang
kesepuluh, sehingga yang menjadi guru kaum Sikh adalah kitab sucinya. Ada 2 kitab suci
dalam agama Sikh, yakni:

 Adi Grant, kitab suci ini disebut juga Guru Grant Sahib dan merupakan kitab yang
disusun oleh guru yang kelima, Arjun, di Amritsar. Kitab ini mempunyai 3 versi, yaitu
Kartar Vali Bir, Bhai Banno Vali Bir dan Dam Dama Vali Bir. Tulisan-tulisan
didalamnya digolongkan menjadi 3 macam: pertama, nyanyian-nyanyian suci yang
disusun oleh guru-guru Sikh. Kedua, nyanyian yang berasal dari kaum mistik, baik yang
beragama Hindu maupun kaum sufi. Ketiga, pujian-pujian yang ditujukan terhadap guru-
guru Sikh.
 Dasam Grant, kitab suci ini disebut Dasvin Padshah ka Granth dan merupakan kumpulan
tulisan guru kesepuluh, Govind Singh. Isinya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu bagian
mitologi, bagian yang bercorak filosofis, bagian yang berisi otobiografi dan bagian yang
ada sangkut pautnya dengan masalah hawa nafsu atau erotik.

L. Agama Jainisme
Latar Belakang

Jainisme secara tradisional dikenal sebagai Jaina dharma, adalah sebuah agama India
yang mengatur jalur non – kekerasan terhadap semua makhluk hidup dan menekankan
kemerdekaan spiritual dan kesetaraan antara semua bentuk kehidupan.
Praktisi percaya bahwa non – kekerasan dan pengendalian diri adalah sarana yang mereka
dapat memperoleh pembebasan. Saat ini, Jainisme terbagi menjadi dua sekte – Digambara
utama dan Svetambara.
Kata Jainisme berasal dari bahasa Sansekerta kata kerja Jin yang berarti untuk
menaklukkan. Hal ini mengacu pada pertempuran dengan nafsu dan kesenangan tubuh bahwa
pertapa Jaina melakukan. Mereka yang memenangkan pertempuran ini disebut sebagai Jina
(penakluk). Istilah Jaina karena itu digunakan untuk merujuk kepada orang awam dan pertapa
tradisi ini sama. Jainisme adalah salah satu agama tertua di dunia.

Konsep Ajaran

Ajaran agama jaina ini adalah menekankan aspek etika yang sangat ketat, terutama
komitmennya terhadap konsep ahimsa. Di katakan oleh para sarjana, konsep ahimsa inilah
yang banyak mempengaruhi ajaran-ajaran berikutnya, seperti Buddha, bhagadgita, dan
sebagainya. Menurut tradisi jaina, garis perguruan yang sangat panjang sejak zaman pra-
sejarah diturunkan dimana keyakinan ajaran ini diteruskan dari satu generasi kegenerasi
berikutnya. Guru-guru yang telah meneruskan ajaran-ajaran jaina ini berjumlah dua puluh
empat orang, yang disebut Tirthangkara atau penyebar keyakinan.

Konsep Ketuhanan

Agama Jaina tidak mempercayai tentang tuhan, dikarenakan agama jaina ini sendiri
adalah suatu gerakan yang menentang agama hindu. Mahavira menegaskan bahwa didalam
alam ini tidak ada ruh mahabesar dan ruh agung. Disinilah agama jaina ini dinamakan
agama ilhad atau mulhidin( tidak mempercayai adanya tuhan/atheis). Agama jaina
mempercayai bahwa setiap yang wujud, baik manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan batu-
batuan adalah tersusun dari badan dan ruh. Setiap ruh itu kekal dan bersendiri mengalami
hukum pengembalian kembali.
Karena agama jaina tidak mempunyai tuhan maka, setelah mahavira meninggal dunia
pada tahun 527 SM, maka para pengikut agama jaina mulai kehilangan arah. Sempat pada
awal-awalnya mereka kembali kepada tuhan-tuhan orang hindu, namun karena seiring dengan
berjalannya waktu mereka menetapkan mahaviralah tuhan mereka bahkan patungnya
mereka sembah.

Kitab Suci

Kitab suci di dalam agama Jaina adalah Siddhanta. Kitab ini terdiri atas beberapa
himpunan. Himpunan pertama terdiri atas dua belas buah Angas atau bab,
namun Angas keduabelas telah lenyap, tidak dijumpai sampai sekarang.

Pendiri

Asal-usul Jainisme tidak jelas. Selama abad ke-5 SM, Vardhamana Mahavira menjadi
salah satu guru paling berpengaruh Jainisme.

Waktu Berdirinya

Asal-usul Jainisme tidak jelas. Selama abad ke-5 SM, Vardhamana Mahavira menjadi salah
satu guru paling berpengaruh Jainisme.

Konsep Tentang Manusia

Menurut Jain, jiwa secara intrinsik murni dan memiliki kualitas pengetahuan yang tak
terbatas, persepsi tak terbatas, kebahagiaan tak terbatas dan energi tak terbatas. Tirthankara
adalah manusia yang membantu orang lain untuk mencapai pembebasan. Mereka menyebarkan
dan merevitalisasi iman Jaina dan menjadi teladan bagi mereka yang mencari bimbingan
rohani. Mereka menata urutan empat kali lipat yang terdiri dari biarawan, biarawati, awam dan
upasika.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://tumoutounews.com/2017/09/10/jumlah-pemeluk-agama-terbanyak-di-
dunia/
2. https://paulinustony.wordpress.com/2016/08/06/makalah-tentang-agama-agama-
dunia/
3. https://danudanudanu48.wordpress.com/2017/01/30/agama-agama-di-dunia/
4. https://www.scribd.com/doc/30001381/Konsep-Keselamatan-Menurut-6-Agama
5. https://dalamislam.com/info-islami/konsep-manusia-dalam-islam
6. https://www.google.co.id/search?ei=NcibWqq1KsGa8QXwt7SABg&q=kitab+suci+kris
ten&oq=kitab+suci+kristen&gs_l=psy-
ab.3..0l10.115498.119127.0.119453.19.18.0.0.0.0.263.1977.0j13j1.15.0..2..0...1.1.64
.psy-ab..4.15.2164.6..35i39k1j0i67k1j0i131k1.188.lroUaENp6ZU

7. http://wawasansejarah.com/agama-yahudi/
8. https://satriabangkit.wordpress.com/2012/12/06/pengertian-manusia-dari-sudut-
pandang-iman-kristen/
9. http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2010/02/22/3474/konsep-ketuhanan-
agama-kristen/#sthash.v5Rg7EzY.dpbs
10. https://sites.google.com/site/ujppai/materi-kuliah/materi-03
11. http://ilakadafi.blogspot.co.id/2015/03/pemahaman-konsep-dasar-tentang-
ajaran.html
12. http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/2010/10/asal-usul-sejarah-agama-islam-
secara.html
13. https://id.wikipedia.org/wiki/Islam#Al-Qur'an
14. https://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/13/agama-nasrani-asal-usul-agama-
nasrani-sistem-kepercayaan-sumber-sumber-pokok-pandangan-islam/
TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM

KONSEP KETUHANAN DAN AJARAN


AGAMA-AGAMA DI DUNIA

Tugas ini dibuat merupakan tugas dalam mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan Semester I Tahun Pelajaran 2017-2018

Oleh:
ROIHANS MUHAMMAD IQBAL
Nomor Induk Mahasiswa: 4117110005
Program Studi: PJJ Konsentrasi Jalan Tol

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai