Di Susun Oleh:
Roihans Muhammad Iqbal
4117110005
Tahap pada pelaksanaan terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap penggunaan, dan tahap perawatan.
1. Tahap Perencanaan
Dalam melakukan pekerjaan konstruksi, hal paling utama harus
kita ketahui adalah tahapan perencanaan konstruksi. Tahapan ini
merupakan awal dari kegiatan pekerjaan konstruksi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang
penyelenggara Jasa Konstruksi, penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
wajib dimulai dengan tahap perencanaan selanjutnya diikuti dengan tahap
pelaksanaan berserta pengawasannya yang masing-masing tahap
dilaksanakan melalui kegiatan penyiapan, pengerjaan dan pengakhiran.
Lingkup tahap perencanaan pekerjaan kontruksi tersebut meliputi
pra-studi kelayakan, studi kelayakan, perencanaan umum, dan
perencanaan teknik. Pekerjaan konstruksi wajib didukung dengan
ketersediaan lapangan, dokumen, fasilitas, dan peralatan serta tenaga
kerja konstruksi yang masing-masing disesuaikan dengan kegiatan
tahapan perencanaan.
2. Tahap Pelaksanaan (Construction)
Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan
bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh
Konsuktan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah
disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan semua operasional di lapangan.
3. Tahap Penggunaan/Pemakaian
Tahap pemakaian, yaitu proses pemanfaatan hasil proses
konstruksi yang telah dibuat, manfaat yang diambil tergantung dari tujuan
proses konstruksi awalnya sehingga setelah jadi hasilnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
4. Tahap Perawatan (Maintenance)
Tahap pemeliharaan dan persiapan penggunaan (maintenance and
star-up) ini bertujuan menjamin kesesuaian bangunan yang telah selesai
dengan dokumen kontrak dan kinerja fasilitas sebagaimana mestinya. Selain
itu, pada tahapan ini juga dibuat suatu catatan mengenai kostruksi berikut
petunjuk operasinya danmelatih staf dalam menggunakan fasilititas yang
trsedia.
1.3. Penyebab Kegagalan Konstruksi
1) menurut Undang-undang No. 18 tahun 1999, pasal 26, ketiga unsur utama
proyek yaitu: perencana, pengawas dan kontraktor (pembangun).
2) menurut pasal 27, jika disebabkan karena kesalahan pengguna jasa/bangunan
dalam pengelolaan dan menyebabkan kerugian pihak lain,maka pengguna
jasa/bangunan wajib bertanggung-jawab dan dikenai ganti rugi.
Penyebab keruntuhan yang mungkin terjadi berdasarkan data yang
dikumpulkan pengamatan dilapangan, maka akibat beberapa hal sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi yang beresiko
2. Ketentuan proyek yang tidak jelas
3. Kesalahan perencanaan
4. Kesalahan pelaksanaan
5. Material yang tidak bermutu
6. Pemeliharaan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya
Dalam kegagalan proyek konstruksi tidak lepas dari semua unsur utama
diatas. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan proyek konstruksi
dalambidang perencanaan hingga pelaksanaan :
Pemasangan papan reklame pada bagian atas jembatan atau pada railing jembatan
seharusnya tidak dibolehkan karena JPO tak pernah diuji menahan terpaan angin
dalam kondisi ekstrem dengan sesuatu yang menempel di pagar.Akibat angin yang
terhambat di bagian reklame, sehingga kemudian JPO jadi roboh karena tak mampu
menahan dorongan angin yang terhambat tersebut.Soal reklame di pagar atas
jembatan, pihak Dinas Perhubungan mengklaim sudah berulang kali memberikan
rekomendasi pencabutan reklame ke Ketua Tim Penertiban Reklame di Satuan
Polisi Pamong Praja tetapi tidak digubris. Dan pihak Dishub DKI tidak bisa berbuat
apa-apa sebab kewenangan mencabut reklame ada di tim penertiban reklame Satuan
Pamong Praja.
Kondisi JPO Pasar Minggu Yang Rubuh Akibat Pemasangan Papan Reklame Yang
Tidak Sesuai Prosedur
b) Studi Kelayakan
Contoh kegagalan dan kecacatan dalam tahap ini dapat berupa
kesalahan saat survey wilayah studi sehingga terjadi kesalahan dalam
penafsiran data tanah, wilayah studi bekas gorong-gorong atau tanah
dari wilayah studi yang tidak cocok untuk bangunan yang akan
dibangun, dll.
c) Desain Awal
Contoh kegagalan dan kecacatan dalam tahap ini dapat berupa
kesalahan saat perencanaan perhitungan beban struktur, kesalahan
desain bangunan, ada hal yang tidak diperhitungkan sebelumnya saat
perencanaan sehingga menimblkan gagal/cacat pada bangunan,
kesalahan desain material bangunan, dsb.
d) Desain Akhir
Contoh kegagalan dan kecacatan dalam tahap ini dapat berupa
kesalahan saat perencanaan perhitungan beban struktur, kesalahan
desain bangunan, ada hal yang tidak diperhitungkan sebelumnya saat
perencanaan sehingga menimblkan gagal/cacat pada bangunan, hingga
kesalahan dalam penggambaran desain bangunan (gambar DED).
geser balok
4. Tidak dilakukan pengecekan peraturan untuk spasi penulangan
kolom
5. Perhitungan menggunakan mutu tulangan U40 namun di gambar
menggunakan U60.
6. Tidak dilakukan perhitungan actual ketebalan actual pelat
berdasarkan penulangan yang terjadi
7. Penulangan kolom yang terlalu padat sehingga menyulitkan beton
untuk mengisi keseluruhan elemen kolom sehingga mengurangi
gaya lekat tulangan dan beton
Gambar 8. Keruntuhan Gedung Harbour Cay Condominium
1. Dari sisi konstruksi didapati pula bahwa kaki ayam untuk menopang
tulangan atas terlalu pendek sehingga mengurangi ketebalan efektif
pelat lantai yang akhirnya akan mengurangi kapasitas geser “punch”.
2. Banyak tulangan bawah plat yang tidak terpasang melewati kolom.
fabrikasi
4. Kualitas beton yang tidak konsisten yang sulit untuk dilakukan
persyaratan minimum
3. Tulangan pelat harus masuk ke dalam kolom melewati batas
memadai
5. Pekerjaan harus distop secara keseluruhan apabila terjadi tanda-
Contoh Kasus:
Contoh Kasus :
https://investor.id/infrastructure/jembatan-runtuh-saat-batas-kekuatannya-
dilampaui
http://duniatekniksipil76.blogspot.com/2017/01/kegagalan-konstruksi-dilihat-dari-
sudut.html
https://nikifour.co.id/bencana-konstruksi/
http://manajemenproyekindonesia.com/?p=1303
http://jamesthoengsal.blogspot.com/p/blog-page_14.html
https://news.detik.com/internasional/d-4728940/jembatan-tiba-tiba-ambrol-di-
taiwan-14-orang-luka-luka/1