Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TENTANG
TAJUK RENCANA

Disusun Oleh :

NAMA :

NIM :

PRODI :

FAK :

UNIVERSITAS TRIBUANA KALABAHI


2019
i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan karena dengan berkatNya semata penulis dapat menyelesaikan
tugas Makalah tentang “Tajuk Rencana”.

Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai materi dalam belajar
atau sebagai bahan acuan untuk dapat digunakan dalam diskusi maupun kegiatan perkuliahan di
dalam ruangan dan untuk keperluan lainnya.

Terima kasih penulis ucapkan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuannya dalam penyusunan Makalah ini. Saya menyadari masih banyak kekurangan serta
kelemahan dalam penyelesaian makalah ini, saya sangat mengharapkan krritik dan saran dari
semua pihak. Semoga bermanfaat.

Kalabahi, .................. 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tajuk Rencana ................................................................... 2
B. Ciri-Ciri Tajuk rencana ........................................................................ 2
C. Unsur Tajuk Rencana ........................................................................... 2
D. Bagian-Bagian Tajuk Rencana ............................................................ 2
E. Funsi Tajuk Rencana............................................................................ 3
F. Jenis-Jenis Tajuk Rencana ................................................................... 3
G. Isi Dari Tajuk Rencana ........................................................................ 3
H. Cara Membaca Tajuk Rencana ............................................................ 3
I. Contoh Tajuk Rencana ......................................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 6
B. Saran .................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tajuk rencana merupakan bagian tradisional dari surat kabar. Dalam radio dan
televisi, editorial/tajuk rencana tidak begitu menonjol dan mendarah daging. Bahkan dalam surat
kabar, tajuk rencana baru muncul seabad lalu yang dimulai di Amerika. Pada saat itulah penulisan
tajuk rencana ditemukan menjadi terkenal ketika konsep penulisan berita secara objektif mulai
menjadi keharusan. Dalam surat-surat kabar tajuk rencana biasanya ditempatkan di halaman opini
dan biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar bersangkutan. Ia menempati sebuah kotak
dua kolom yang memanjang ke bawah dan diletakkan disebelah pojok kiri atas halaman. Karena
kekuatan atau kelemahan opini-opini dan semangat yang dinyatakan dalam tajuk rencana tentang
suatu isu merupakan pernyataan seorang pribadi, tajuk rencana mencerminkan kepribadian –
kepribadian mereka yang menulisnya (apakah ia pemimpin redaksi atau seorang redaktur yang
ditugasi menulis tajuk rencana), meskipun ia dimaksudkan sebagai cerminan pendirian suatu
Koran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tajuk rencana?
2. Bagaimana ciri-ciri dan tujuan dari tajuk rencana?

C. Tujuan
1. Mengetahui definsi dari tajuk rencana
2. Memahami ciri-ciri dan tujuan dari tajuk rencana

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tajuk Rencana


Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap masalah-masalah
yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media
sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang
berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi
sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan. Menulis tajuk
memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadia
dalam pemberitaan sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama
berlangsung.
Menurut Lyle Spencer dalam bukunya “Editorial Writing” yang dikutip oleh Dja’far H.
Assegaff dalam bukunya “Jurnalistik Masa Kini”, tajuk rencana merupakan pernyataan mengenai
fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol
sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti
berita yang ditajukkan tadi (Dja’far H. Assegaff : 1991).

B. Ciri-Ciri Tajuk Rencana


1. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan.
2. Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat.
3. Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita
tersebut memberi dampak kepada nasional.
4. Tertuang pikiran subyektif redaksi.

C. Unsur Tajuk Rencana


1) Menyatakan suatu pendapat
2) Logis dan sistematis
3) Singkat, padat dan jelas
4) Menarik untuk dibaca

D. Bagian-Bagian Tajuk Recana


Tajuk_rencana terdapat uraian tentang aspek yang menjadi fokus tajuk rencana. Uraian ini
lebih tepat jika disebut sebagai bagian-bagian tajuk rencana. Bagian-bagian tersebut adalah
sebagai berikut:
1) judul,
2) latar belakang masalah,

2
3) tokoh,
4) masalah,
5) peristiwa yang disampaikan,
6) opini penulis,
7) saran dan solusi permasalahan,
8) kesimpulan,
9) sumber berita, dan
10) anggota redaksi.

E. Fungsi Tajuk Rencana


Tajuk rencana dalam surat kabar atau majalah mempunyai fungsi sebagai kritik atas
ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat, dan memberikan wawasan kepada masyarakat
atas permasalahan yang sedang hangat terjadi.

F. Jenis-Jenis Tajuk Rencana


Tajuk rencana dapat dikelompokkan menjadi delapan jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Tajuk rencana yang memberikan informasi semata.
2) Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan.
3) Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi.
4) Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi.
5) Tajuk rencana yang bersifat jihad.
6) Tajuk rencana yang bersifat membujuk.
7) Tajuk rencana yang bersifat memuji.
8) Tajuk rencana yang bersifat menghibur.

G. Isi dari Tajuk Rencana


Tajuk rencana berisi permasalahan yang sedang hangat dalam masyarakat dan opini
redaksi atas permasalahan tersebut, yang meliputi topik berita, tujuan redaksi, pandangan atau
visi dan harapan-harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Masalah yang disoroti dalam tajuk rencana dapat dinyatakan secara eksplisit atau
implisit. Masalah yang disoroti dapat berupa kebijakan pemerintah, perkembangan situasi
sosial dan politik, peristiwa tertentu dalam masyarakat, atau tokoh berpengaruh. Dalam
menyoroti sebuah masalah, redaksi mungkin menyetujui, menolak, memberikan alternatif,
atau memberikan bahan renungan bagi pembaca.

H. Cara Membaca Tajuk Rencana


1) memahami permasalahan yang dikemukakan, tujuan pembahasan, pandangan, kritik atau
tanggapan redaksi atas permasalahan tersebut

3
2) pemahaman opini redaksi atas permasalahan tersebut
3) mendalami untuk menyiapkan sikap kritis terhadap opini redaksi

I. Contoh Tajuk Rencana


Contoh Tajuk Rencana Harian Kompas : Sertifikasi Guru, Haruskah?
Sertifikasi Guru, Haruskah?

TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS


“Bagi mereka yang sudah pegang sertifikasi guru segera berikanlah hak mereka. Hentikan guru
sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan politik praktis.”
Sertifikasi Guru, Haruskah?
Sebagai alat mewujudkan mutu pendidikan, pertanyaan di atas perlu dijawab: harus! Itulah salah
satu upaya mengurai kesemrawutan persoalan guru.
Seabrek acara seremonial dan basa-basi menghormati guru. Barangkali terkecuali dosen, lirik
Oemar Bakri, jadi guru jujur berbakti memang makan hati, menyuarakan rintihan pemegang
profesi yang jumlahnya lebih dari 2,9 juta, lebih dari separuh PNS. Padahal, tak ada profesi apa
pun yang terbebas dari peranan dan andil guru.
Perbaikan terkesan basa-basi. Di antaranya, tidak diterjemahkan dalam penghargaan
kesejahteraan. Timbal balik itu tidak terjadi, bahkan guru sendiri harus memperjuangkannya.
Tunjangan profesi baru muncul beberapa tahun lalu, disusul tunjangan sertifikasi.
UU Guru Nomor 14 Tahun 2005 menegaskan guru sebagai profesi pendidik. Guru dan dosen
diangkat sebagai profesi, artinya para pemegangnya berhak mendapatkan hak-hak sekaligus
kewajiban profesional. Terus merosotnya mutu praksis pendidikan dan hasil pendidikan salah
satunya disebabkan faktor profesionalitas guru.
Padahal, menurut data Kemdikbud, guru yang layak mengajar di SD hanya sekitar 27 persen, di
SMP sekitar 58 persen, di SMA sekitar 65 persen, dan di SMK sekitar 56 persen. Selain kualitas
guru, jumlah guru—kecuali guru SD yang konon cukup tetapi tidak merata—menjadi faktor
masalah kronis profesi keguruan di Indonesia.
Menyelenggarakan program sertifikasi guru kita dukung sebagai salah satu sarana peningkatan
mutu guru. Menyerahkan status kepegawaian guru kepada daerah sejalan dengan UU Otonomi
Daerah, dilihat sebagai upaya memenuhi kebutuhan guru di daerah.
Di lapangan, program itu tidak sejalan dengan rencana di atas kertas. Masuknya kepentingan
politik praktis penguasa politik setempat berdampak terhadap netralitas pemegang profesi
pendidik. Karena itu, ada rencana mengembalikan status PNS guru ke pusat.
Sebaliknya, kemudahan program sertifikasi lewat portofolio berekses manipulasi data.
Diintrodusirlah ujian kompetensi awal yang berekses pada pengutipan uang oleh aparat, seperti
tersingkap di Sumatera Utara.

4
Dengan ekses-ekses itu, apakah program sertifikasi—tahun ini dikuota 250.000 dan hingga 2014
ditarget 2,7 juta—dihentikan? Lantas, semua guru dengan sembilan status mereka selama ini
semua diangkat sebagai PNS? Padahal, menurut Mendikbud Mohammad Nuh, hanya 30 persen
dari 650.000 tenaga honorer bisa diangkat sebagai PNS. Semua hendaknya menjadi bahan
pertimbangan.
Mengambil yang sedikit kejelekannya, program sertifikasi guru merupakan keniscayaan. Ekses
yang terjadi seminimal mungkin dicegah, selain tentu perlu diikuti tindak lanjut dari apa yang
dijanjikan bagi mereka.
Konkretnya? Di antaranya, bagi mereka yang sudah pegang sertifikasi guru segera berikanlah hak
mereka. Hentikan guru sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan
politik praktis.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit terhadap masalah-masalah
yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media
sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang
berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi
sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan. Menulis tajuk
memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadia
dalam pemberitaan sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian yang sudah lama
berlangsung.
Tajuk rencana merupakan suara lembaga maka tidak ditulis dengan mencantumkan nama
penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan,
dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk
rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur
pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan sikap bersama
terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam
kebijakan pemerintah.

B. Saran
Setiap suatu kegiatan pasti ada manfaatnya dan kegiatan yang positif akan memdapat balasan
yang positif, untuk itu dalam hal menulis tajuk rencana harus memperhatikan situasi
masyarakatnya, agar tajuk rencana itu tidak bersifat propokatif.

6
DAFTAR PUSTAKA

Http://www.kabarindonesia.com/berita.php?%20pil=%2020%20&%20dn=20080305135954
Http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2012/05/28/editorial-sebuah-pikiran-institusi-
media-460526.html
Http://pelitaku.sabda.org/editorial_sekadar_pengantar_0
Http://www.flphadhramaut.com/2012/12/menulis-tajuk-recana-editorial.html
Http://pelitaku.sabda.org/langkah_langkah_menulis_editorial
http://sealee.wordpress.com/contoh-editorial/

Anda mungkin juga menyukai