PENGAKUAN DOSA
Pnt : Sendiri menjalani pergumulan hidup, bukanlah perkara mudah. Apalagi orang-orang yang
kita harapkan pergi meninggalkan kita. Banyak kali hal ini membuat kecewa, seakan tiada
harapan lagi. Dalam situasi ini, kita dapat menyerah. Memilih jalan yang aman dan
menyenangkan sekalipun menyakiti Tuhan. Kita tidak mampu bersabar, karena kita juga
ingin merasa senang. Padahal kesenangan menurut kita, jelas-jelas menyalahi apa yang
Tuhan mau. Karena itu, rendahkanlah diri kita di hadapan Tuhan. Dalam keteduhan mari
kita mengaku dengan jujur di hadapan Tuhan seraya memohon pengampunan atas dosa-
dosa kita yang telah menghantar Mesias menuju jalan kesengsaraan...
...…..(saat teduh)……….Mari kita berdoa...
“Ya Tuhan penentu kehidupan dan kematian, sebagai anak-anakMu, kami sadar bahwa
kami telah menjalani hari-hari kami dengan rangkaian dosa yang kami lakukan.
ya Yesus Kristus, kesengsaraan, penderitaan dan kematian-Mu itu terjadi karena
segala dosa umat manusia, termasuk kami di sini.
Karena itu dalam iman kepada Mu, kami mohon dengan tulus: Ampunilah dosa kami, ya
Tuhan. Kami telah melawan kehendakMu. Ampunilah dan terimalah kami ya Bapa,
kembali dalam rangkulan kasihMu.. amin
Menyanyi KJ. 24a:1, “Dari Lembah Sengsaraku” (mi=e, 2 ketuk)
BERITA ANUGERAH
P : Dengarlah berita anugerah Allah bagimu dari Yesaya 43:1b, “Janganlah takut sebab aku
telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini
kepunyaanku.”
Jm : Syukur kepada Allah.
Menyanyi GB. 65:1, “Kala Hidupku Sepi dan Mencekam” (do=f, 4 ketuk)
PUJIAN-PUJIAN (Jemaat Berdiri)
P : Mari kita menaikkan Puji-Pujian secara berbalasan menurut Mazmur 39
Nyanyian GB. 65:2, “Kala Hidupku Sepi dan Mencekam” (do=f, 4 ketuk)
P : Berkhotbah : “Pulihkanlah Kami Dari Perasaan Sendirian dan Sepi dalam Pergumulan!”
DOA SYAFAAT
PENGUTUSAN (Jemaat Berdiri)
P : Sendiri itu perih… Ditinggalkan itu pahit… Namun dari situ kita diuji akan ketaatan pada
kehendak Bapa. Kisah Yesus di Getsemani menunjukkan sebuah kepasrahan demi
menaati kehendak Allah. Percayalah bahwa jalan yang ditempuh berat, akan jadi ringan
bersama Kawan Sejati. Bahkan luka batin karena kawan lain lenyap akan dipulihkan oleh
Dia, Sumber Pengharapan Abadi.
J : Inilah kami, ya Tuhan! Pimpinan-Mu kami dambakan!
Nyanyian KJ. 352:1-2, “Hai, Jangan Sendirian” (do=d, 4 ketuk)
3 3
ji
BERKAT
P : Arahkanlah hatimu kepada TUHAN dan terimalah berkat-Nya:
“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan
wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya
kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
Jm :