Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan, karena
di dalam alam kemerdekaan itulah kita akan dapat berjuang mencapai tujuan
hidup berdasarkan prinsip-prinsip yang telah kita letakkan. Kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan bukan sekedar untuk merdeka, akan tetapi
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan untuk menciptakan keadaan yang
memberi kemungkinan bagi bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita hidupnya
berdasarkan prinsip-prinsip yang hidup di dalam kalbu. Oleh karena itu, Ir.
Soekarno menyebut kemerdekaan sebagai jembatan emas untuk mencapai citacita nasional Indonesia.
Menurut Ir. Soekarno Declaration of Independence kita, yaitu Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk
mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan ke Negaraan kita, untuk
mengetahui tujuan dalam mengembangkan kebangsaan kita, untuk setia kepada
suara-batin yang hidup dalam kalbu rakyat. Proklamasi tanpa Declaration berarti
bahwa kemerdekaan kita tidak mempunyai falsafah. Tanpa mempunyai Dasar
Penghidupan Nasional, tidak mempunyai pedoman, tidak mempunyai arah, tidak
mempunyai tujuan selain daripada mengusir kekuasaan asing dari bumi
Indonesia.
Dari kutipan di atas jelas dapat kita ketahui bahwa di dalam Deklarasi
Kemerdekaan yang tertuang sebagai Pembukaan UUD 1945 kita akan dapat
menemukan falsafah, pedoman, dasar-dasar kebangsaan dan kenegaraan, serta
kepribadian bangsa Indonesia. Dalam Deklarasi Kemerdekaan itulah kita akan
dapat menemukan ksistensi bangsa Indonesia. Dengan demikian seluruh arah dan
tujuan, serta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara harus merupakan
turunan serta penjabaran dari Pembukaan UUD 1945.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah
a. Apa yang dimaksud dengan UUD 1945 ?
b. Bagaimana sifat, kedudukan, dan fungsi UUD 945 ?
1

c. Arti penting pembukaan UUD 1945 ?


1.3 Tujuan Masalah
Tujuan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan UUD 1945.
b. Untuk mengetahiu bagaimana sifat, kedudukan, dan fungsi UUD 1945.
c. Untuk mengetahui arti penting pembukaan UUD 1945
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah dengan adanya
makalah ini pembaca maupun penulis dapat menambah informasi atau wawasan
mengenai peran penting UUD 1945.

1.5 Metodelogi Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah study
literature dan mencari di situs internet www.google.com.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 UNDANG-UNDANG DASAR 1945
2.1.1 Pengertian Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
atau disingkat UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis,dan juga konstitusi
pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini.

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali


perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga
dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
Latar belakang terbentuknya UUD 1945 bermula dari janji Jepang
untuk memberikan kemerdekaan bangsa Indonesia di kemudian hari.
Janji tinggalah janji, setelah Jepang berhasil memukul mundur tentara
Belanda, malah mereka sendiri yang menindas kembali bangsa
Indonesia, bahkan lebih sadis dari sebelumnya.
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945, adalah Badan yang
menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang
berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai dengan tanggal 1 Juni 1945
Ir.Sukarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi
nama Pancasila. Kemudian BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang
terdiri dari 8 orang untuk menyempurnakan rumusan Dasar Negara. Pada
tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan
yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan
menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Pengesahan UUD 1945
dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang
bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945
Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Masa Sidang Kedua tanggal 10-17
Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945
sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

2.1.2 Kedudukan UUD 1945


Kedudukan UUD 1945 sebagiai hukum dasar yang tertulis adalah
a. Sebagai (norma) hukum :
UUD bersifat mengikat terhadap pemerintah, setiap lembaga
negara atau masyarakat, setiap WNRI dan penduduk di RI.
3

Berisi norma-norma: sebagai dasar dan garis besar hukum dalam

penyelenggaraan negara harus dilaksanakan dan ditaati.


b. Sebagai hukum dasar:
UUD merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi) setiap produk
hukum (seperti UU, PP, Perpres, Perda) dan setiap kebijaksanaan

Pemerintah berlandaskan UUD 1945.


Sebagai alat kontrol yaitu mengecek apakah norma hukum yang
lebih rendah dari UUD 1945 sesuai dengan ketentuan UUD 1945

2.1.3

Sifat UUD 1945


Sifat UUD 1945 adalah
a. Bersifat supel (elastis)
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat itu terus
berkembang dan dinamis. Negara Indonesia akan terus tumbuh dan
berkembang seiring dengan perubahan zaman. Oleh karena itu,
bangsa Indonesia harus tetap menjaga supaya sistem Undang-Undang
Dasar tidak ketinggalan zaman.
b. Bersifat Rigid
Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari
peraturan perundang-undangan yang lain, serta hanya dapat diubah
dengan cara khusus dan istimewa

2.1.4

Fungsi UUD 1945


Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma, dan
aturan-aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen
tersebut di atas.
Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum
dasar, yaitu hukum dasar yang tertulis. Dengan demikian setiap produk
hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah
berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada
akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan
muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara. Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka
tata urutan perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia
menempati kedudukan yang tertinggi.
4

Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai


alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma
hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang
lebih tinggi, dan pada akhirnya apakah norma-norma hukum tersebut
bertentangan atau tidak dengan ketentuan UUD 1945. Selain itu UUD
1945 juga memiliki fungsi sebagai pedoman atau acuan dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.2 PEMBUKAAN UUD 1945
2.2.1 Hakikat Pembukaan UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
Kedudukan UUD 1945
Dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia, memiliki dua
aspek yang sangat fundamental, yaitu memberikan faktor-faktor
mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia dan termasuk
dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi.
Sementara kedudukan Pancasila, sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum Indonesia.
Berdasarkan penjelasan tentang isinya Pembukaan UUD 1945
yang termuat dalam Berita RI tahun II No. 7, Pembukaan UUD 1945
mengandung pokok-pokok pikiran tentang Negara Indonesia serta
yang mewujudkan suatu cita-cita hukum dengan menguasai dasar
tertulis (UUD) maupun tidak tertulis.
Adapun pokok-pokok pikiran tersebut diwujudkan dalam pasalpasal UUD 1945 sebagai sumber hukum positif Indonesia.
Sebagaiman isi yang terkandung dalam penjelasan resmi
pembukaan UUD 1945, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 selanjutnya diwujudkan ke dalam pasalpasal UUD 1945 dan kemudian dijabarkan dalam peraturanperaturan hukum positif dibawahnya seperti Ketetapan MPR, UU,
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,PP dan peraturanperaturan lainnya.

Maka seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia harus


bersumber pada Pembukaan UUD 1945 yang mengandung asas
kerohanian negara atau dasar filsafat negara RI.
b. Pembukaan UUD 1945 Pada Alinea keempat Pembukaan UUD
1945
Memuat unsur-unsur yang memuat ilmu hukum disyaratkan bagi
adanya suatu tertib hukum di Indonesia rechts orde atau legal order,
yaitu suatu keseluruhan peraturan-peraturan hukum.
Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum
Indonesia adalah sebagai berikut :
Menjadi dasar tertib hukum, karena Pembukaan UUD 1945

memberikan empat syarat adanya tertib hukum Indonesia.


Menjadi ketentuan hukum tertinggi, sesuai dengan
kedudukannya sebagai asas hukum dasar tertulis (UUD)
maupun hukum dasar tidak tertulis (Konvensi) serta

peraturan-peraturan hukum lainnya yang lebih rendah.


c. Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara Yang
Fundamental
Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental (Staaatsfundamentalnorm) yang menurut ilmu hukum
tata negara memiliki beberapa unsur mutlak antara lain :
1. Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar
pokok negara sebagai berikut :
Dasar tujuan negara (baik tujuan umum maupun tujuan

khusus).
Ketentuan diadakannya UUD Negara.
Bentuk negara.
Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara)

2. Dalam hubungannya dengan pasal-pasal (batang tubuh)


UUD 1945, Pembukaan UUD 1945 mempunyai hakikat dan
kedudukan sebagai berikut :
Dalam hubungannya dengan tertib hukum Indonesia,
Pembukaan UUD 1945 mempunyai hakikat kedudukan
yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi


dan pada hakikatnya mempunyai kedudukan lebih tinggi

dari pada batang tubuh UUD 1945.


Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara
yang fundamental yang menentukan adanya UUD 1945
yang menguasai hukum dasar negara baik yang tertulis
maupun tidak tertulis, jadi merupakan sumber hukum

dasar negara.
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental mengandung pokok-pokok pikiran
yang harus dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945.

d. Pembukaan UUD 1945 Tetap pada Kelangsungan Hidup Negara


RI
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum yang kuat
bahkan secara yuridis tidak dapat diubah serta melekat pada
kelangsungan hidup negara, hal ini berdasarkan alsan-alasan sebagai
berikut :
Menurut tata hukum, suatu peraturan hukum hanya dapat diubah
atau dihapuskan oleh penguasa atau peraturan hukum yang lebih

tinggi tingkatannya daripada penguasa yang menetapkannya.


Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan suatu tertib
hukum yang tertinggi di negara RI. Selain itu, Pembukaan UUD
1945 mengandung faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib

hukum di Indonesia.
Selain dari segi yuridis formal juga secara material, yaitu hakikat
isi, Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah dan senantiasa
melekat pada kelangsungan hidup negara RI

2.2.2

Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945


a. Alinea pertama
Bahwa sesungunya kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa dan oleh karena itu, maka penjajahan di atas dunia harus

dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri


keadilan
Dalam alinea pertama tersebut terkandung suatu pengakuan
tentang nilai hak kodrat, yaitu yang tersimpul dalam kalimat
bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Hak kodrat
adalah hak yang merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Esa, yang
melekat pada manusia sebagi makhluk individu dan makhluk sosial.
Dalam pernyataan tersebut ditegaskan bahwa kemerdekaan adalah
segala hak segala bangsa bukan hak individu saja sebagaimana
deklarasi negara liberal. Bangsa adalah sebagi suatu penjelmaan sifat
kodrat manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
b. Alinea kedua
Dan perjuangan pergerakan kemerdek-aan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang yang berbahagia dengan selamat
sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,berdaulat
adil dan makmur
Berdasarkan prinsip yang bersifat universal ada alinea pertama
tentang hak kodrat akan kemerdekaan, maka bengsa Indonesia
merealisasikan perjuangannya dalam suatu citi-cita bangsa dan
negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Alinea
kedua ini sebagai suatu konsekuensi logis dari pernyataan akan
kemerdekaan pada alinea pertama.
Pengertian negara yang merdeka adalah negra yang benar-benar
bebas dari kekuasaan bangsa lain, dapat menentukan nasibnya sendiri
bukan negara protektorat jadi suatu bangsa dan negara yang benarbenar bebas dari kekuasaan dan campur tangan bangsa lain.
Bersatu mengandung pengertian pertama-tama sesuai dengan
pernyataan kemerdekaan dimana pengertian Bangsa ini
dimaksudkan sebagi kebulatan karena unsur pertama negara adalah
bangsa.

c. Alinea ketiga
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Dinyatakan kembali Proklamasi pada alinea ke III Pembukaan
UUD 1945, menunjukkan bahwa antara Pembukaan dengan
Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah merupakan satu kesatuan, namun
perlu diketahui bahwa Proklamasi 17 Agustus 1945 perlu diikuti
dengan suatu tindak lanjut, yaitu membentuk negara dan hal ini
dirinci dalam Pembukaan UUD 1945.
Pengakuan nilai religius, yaitu dalam pernyataan Atas berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Hal ini mengandung makna bahwa
negara Indonesia mengakui nilai-nilai religius, bahkan merupakan
suatu dasar dari hukum positif negara maupun dasar moral negara.
Secara filosofis bangsa Indonesia mengakui bahwa manusia
adalah makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga kemerdekaan
dan negara Indonesia disamping merupakan hasil jirih payah
perjuangan bangsa Indonesia, dan juga yang terpenting adalah
merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pengakuan nilai moral, yang terkandung dalam pernyataan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas. Hal ini mengandung makna bahwa negara dan bangsa
Indonesia mengakui nilai-nilai moral dan hak kodrat untuk segala
bangsa. Demikian juga nilai-nilai moral dan nilai kodrat tersebut
merupakan asas bagi kehidupan kenegaraan bangsa Indonesia
Pernyataan kembali Proklamasi, yang tersimpul dalam kalimat
.. maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Hal ini dimaksudkan sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut
naskah Proklamasi 17 Agustus 1945.
d. Alinea Keempat

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu


Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada Ketuhan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setelah dalam alinea pertama, kedua, dan ketiga dijelaskan
tentang alas an dasar, serta hubungan langsung dengan kemerdekaan,
maka dalam alinea keempat sebagai kelanjutan berdirinya negara
republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut
tentang prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah pembentukan
pemerintah negara Indonesia, di mana hal ini dapat disimpulkan dari
kalimat Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia.
Pemerintahan dalam susunan kalimat Pemerintah Negara
Indonesia.., hal ini dimaksudkan dalam pengertian sebagai
penyelenggara keseluruhan aspek kegiatan negara dan segala
kelengkapannya (government) yang berbeda dengan pemerintah
negara yang hanya menyangkut salah satu aspek saja dari kegiatan
penyelenggaraan negara yaitu aspek pelaksana (executive) (Sulandra,
1979 : 230).
Adapun isi pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 alinea keempat adalah meliputi empat hal yang merupakan
prinsip-prinsip pokok kenegaraan, yaitu :
a. Tentang Tujuan Negara
10

(1) Tujuan Khusus


Terkandung dalam anak kalimat .., untuk membentuk
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah negara
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan khusus dalam kalimat tersebut sebagai relisasinya
adalah dalam hubungannya dengan politik dalam negeri
Indonesia yaitu
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Hal ini dalam hubungannya dengan tujuan
negara hukum adalah mengandung pengertian negara

hukum formal.
Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.
Hal ini dalam hubungannya dengan pengertian tujuan
negara hukum adalah mengandung pengertiaan negara
hukum material.

2.2.3 Kedudukan Pembukaan UUD 1945


a. Pembukaan UUD 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang Terperinci
Dalam pembukaan UUD 1945, pernyataan proklamasi (pada
alinea III), maupun tindakan-tindakan tentang pembentukan Negara RI
diperinci sejak alinea III. Kemudian alinea IV diawali
dengan ...kemudian daripada itu... yang berarti setelah berdirinya
negara RI maka dibentuklah suatu pemerintahan negara yang
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan

bangsa.
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

perdamaian abadi dan keadilan sosial.


Untuk melaksanakan tujuan negara ini menyusun Undang-

Undang Dasar negara Indonesia.


Membentuk Undang-Undang yang dimaksud itu dalam suatu
susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat.

11

Mendasarkan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat


tersebut pada Ketuhanan Yang Mahaesa serta kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia-dengan kata lain negara
yang berdasarkan Pancasila.

2.2.4

Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945 sebagai

Dasar,

Rangka, dan Kehidupan Negara dan Tertib Hukum Indonesia


Isi Pembukaan UUD 1945 bilamana terperinci secara sistematis
merupakan satu kesatuan yang bertingkat dan berfungsi sebagai dasar,
rangka, dan suasana bagi negara dan terib hukum Indonesia sebagai
berikut :
Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945
yang berkedudukan sebagai pandangan hidup bangsa adalah
filsafat, azas kerohanian dan basis bagi berdirinya NKRI (sebagai

dasar).
Di atas basis atau dasar tersebut berdirilah negara Indonesia
dengan azas politik negara yang berupa bentuk republik yang

berkedaulatan rakyat.
Selanjutnya, di atas kedua basis tersebut diwujudkanlah
pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara Indonesia yang
tercantum dalam peraturan pokok hukum positif Indonesia yang

termuat dalam UUD 1945 sebagai Undang-Undang Negara RI.


Selanjutnya, UUD merupakan basis berdirinya bentuk, susunan,
dan sistem pemerintahan serta seluruh peraturan hukum positif
yang mencakup segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesia dalam hidup bersama secara kekeluargaan.


Keseluruhan itu adalah dalam rangka mewujudkan suatu tujuan
bersama, seluruh tumpah darah bangsa Indonesia, untuk mencapai
kebahagiaan baik jasmani maupun rohani.

2.2.5

Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD


1945.

12

Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dengan


pasal-pasal UUD karena pokok pikiran yang diwujudkan pada UUD
1945 itu terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Hubungan anatara bagian pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD
1945 adalah sebagai berikut :
Bagian Pertama, kedua, dan ketiga pembukaan UUD 1945
merupakan sekelompok pernyataan yang tidak mempunyai
hubungan kausal atau sebab akibat dengan batang tubuh UUD

1945.
Bagian keempat pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan
yang bersifat kausal atau sebab akibat dengan batang tubuh UUD
1945, yaitu :
a. UUD akan ditentukan.
b. Yang diatur dalam UUD adalah pembentukan pemerintahan
negara yang memenuhi berbagai persyaratan dan meliputi
segala aspek penyelenggaraan negara.
c. Negara Indonesia berbentuk republik yang berkedaulatan
rakyat.
d. Ditetapkannya dasar kerohanian negara (dasar filsafat negara
Pancasila).
Dengan demikian Pembukaan UUD 1945 alinea IV amat penting,

bahkan dapat dikatakan bahwa alinea IV inilah yang menjadi intisari


Pembukaan UUD 1945. Hal ini termuat dalam penjelasan resmi
Pembukaan dalam Berita RI tahun II No. 7, yang hampir secara
keseluruhan membicarakan bagian keempat Pembukaan UUD 1945.
2.2.6. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Proklamsi 17
Agustus 1945
Hubungan yang menyatu antara Pembukaan UUD 1945
dan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebagai berikut :
Pertama, Pembukaan menjelaskan pelaksanaan Proklamasi
Kedua, Pembukaan menegaskan pelaksanaan Proklamasi
Ketiga, Pembukaan merupakan pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan Proklamsi

13

Proklamasi 17 Agustus 1945 pada hakikatnya bukan


tujuan akhir, melainkan pradyarat untuk mencapai tujuan bangsa
dan negara Indonesia. Karena itu, Proklamasi memiliki dua
macam makna yang esensial :
Pernyataan bangsa Indonesia baik kepada diri sendiri
maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah

merdeka.
Perlu ada tindakan-tindakan yang harus segera dilaksanakan
berhubungan dengan pernyataan kemerdekaan tersebut.
Pembukaan UUD 1945 tidak hanya menjelaskan dan
menegaskan Proklamasi 17 Agustus 1945, tetapi
mempertanggungjawabkannya, sehingga hubungan
keduanya tidak hanya bersifat fungsional korelatif,
melainkan juga secara organis menyatu. Apa yang
terkandung dalam Pembukaan merupakan suatu amanat
yang luhur dan suci dari Proklamasi. Sampai Sidang
Tahunan 2002, MPR masih mempertahankan keaslian
Pembukaan UUD 1945, karena berbagai pertimbangan
yuridis maupun filosofis seperti telah diuraikandiatas.

14

BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesmpulan
Pembukaan UUD 1945 memberikan acuan yang jelas mulai dari asas
pendirian negara sampai ke dasar dan tatanan penyelenggaraannya. Dalam
pelaksanaannya memang akan sangat dipengaruhi oleh jiwa dan semangat
penyelenggaranya. Untuk menghindari bias-bias yang dapat menimbulkan
ketersesatan dalam pelaksanaannya diperlukan pemahaman yang mendalam,
jujur dan sungguh-sungguh. Disamping itu, agar pemahaman kita benar-benar
utuh, maka harus difahami pula makna Pancasila
Dari alur pikiran yang kita runut dalam Pembukaan UUD 1945, dapat
kita tangkap bahwa perjuangan bangsa Indonesia adalah sebuah revolusi besar.
Untuk membangun moral guna mendukung tercapainya cita-cita luhur t, harus
dilaksanakan pembangunan bangsa dan kepribadian. Pancasila adalah landasan
filosofis yang merupakan dasar dan acuan perjuangan. Dengan mencermati
semakin dalam makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, semakin
terasa betapa luhurnya cita-cita bangsa Indonesia, cita-cita untuk membangun
peradaban bangsa dan umat manusia.

15

16

Anda mungkin juga menyukai