Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INDONESIAN STATE OF PHILOSOPHY


UUD 1945 DAN DINAMIKA PELAKSANAANNYA

Dosen Pengajar:
Bapak Muhammad Masfui, S.Ag.

Disusun oleh:
Adillah Firial Salsabila | 21240020092
Azfillah Mitha Mayaratih | 21240020066
Esther Berutu | 21240020131
Josiah Emmanuel | 21240020025
Monaco | 21240020084
Nabila Putri Zahra | 21240020107
Padmamadina Zidane Hutomo | 21240020086
Salwaa Nabiilah Putri Hermawan | 21240020075
Kenneth Ko | 21240020129

FAKULTAS BISNIS
INSTITUT KOMUNIKASI DAN BISNIS LSPR

JAKARTA
TAHUN 2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan keseluruhan naskah yang terdiri dari


Pembukaan dan Pasal-pasal. Pembukaan terdiri dari 4 Alinea. Pasal-pasal terdiri dari 16
Bab, Bab I sampai dengan Bab XVI, pasal 1 sampai dengan pasal 37. Setelah
amandemen IV, UUD 1945 terdiri dari 20 Bab, Bab 1 sampai dengan Bab XVI (Bab IV
dihapus), dan 72 pasal, Pasal 1 sampai dengan Pasal 37, ditambah dengan 3 pasal
Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan.
Pembukaan dan Pasal-pasal merupakan satu kesatuan. Disamping hukum dasar tertulis,
di Negara Indonesia juga berlaku hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu konvensi
sebagai kebiasaan yang hidup dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
kenegaraan. Sebagai hukum dasar tertulis UUD 1945 mengikat: Pemerintah, Lembaga
Negara,Lembaga Masyarakat, setiap Warga Negara Indonesia, dan setiap Penduduk
yang berada di Wilayah Negara Republik Indonesia.

UUD 1945 bukan hukum biasa melainkan hukum dasar yang merupakan
sumber hukum yang tertinggi, sehingga seluruh hukum yang berlaku tidak boleh
bertentangan dengan UUD 1945. UUD 1945 terbentuk melalui sejarah yang amat
panjang melalui pasang surutnya kejayaan bangsa dan masa-masa penderitaan
penjajahan, dan masa-masa perjuangan untuk merdeka, menentukan sendiri hidup dan
masa depannya.
UUD 1945 untuk pertama kalinya diberlakukan pada tanggal 18 Agustus 1945,
naskahnya pertama kali dimuat secara resmi dalam Berita Negara yaitu Berita Republik
Indonesia Tahun II Nomor 7 tanggal 15 Februari 1946.

Sebagai warga negara Republik Indonesia, Anda perlu mengetahui apakah


yang dimaksud dengan UUD 1945, bagaimana fungsi dan kedudukannya dalam Tata
Hukum Negara Republik Indonesia, dan perlu juga mengetahui bagaimana terjadinya
(pembentukannya) serta keterangan suasana pada waktu UUD 1945 itu dibuat.

2
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas sudah di jelaskan mengenai uud 1945 dengan dinamikanya
dan selanjutnya kami menyimpulkan apa saja yang akan kami cari dalam rumusan
masalah ini yaitu:
1.Menjelaskan Kedudukan Pembukaan UUD 1945
2.Apa saja makna yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945?
3.Apa saja Makna Pembukaan UUD 1945 Dalam Perjuangan Bangsa Indonesia?
4.Bagaimana Pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD 1945?
5.Bagaimana Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945?
6.Menjelaskan batang tubuh 1945
7.Bagaimana Dinamika pelaksanaan UUD 1945?

1.3 Tujuan

Adanya makalah ini bertujuan untuk:


1.Untuk mengetahui Kedudukan Pembukaan UUD 1945
2.Untuk mengetahui Makna yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
3.Untuk mengetahui Makna Pembukaan UUD 1945 Dalam Perjuangan Bangsa
Indonesia
4.Untuk mengetahui Pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD 1945
5.Untuk mengetahui Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945
6.Untuk mengetahui batang tubuh 1945
7.Untuk mengetahui Dinamika pelaksanaan UUD 1945

1.4 Manfaat

Manfaat yang kami harapkan adalah ;


- Pembaca dapat mengerti dengan makalah yang telah kami buat
- Dapat memahami tentang UUD 1945 dengan dinamikanya

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 bersama – sama dengan pasal – pasal UUD 1945,
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan diundangkan dalam Berita
Republik Indonesia Tahun II NO.7.
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea, pada bagian alinea IV memuat
pernyataan mengenai keadaan setelah Negara Indonesia terbentuk dan memiliki
hubungan yang bersifat kausal dan organis dengan pasal – pasal UUD 1945.
Hubungan tersebut menyangkut beberapa hal, antara lain:
a. Undang – undang Dasar ditentukan akan ada
b. Yang diatur dalam UUD adalah tentang pembentukan pemerintahan Negara
c. Negara Indonesia adalah bentuk Republik yang berkedaulatan Rakyat
d. Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar falsafat Negara Indonesia

Hal – hal tersebut “bersifat fundamental dan asasi bagi Negara Indonesia,
sehingga Pembukaan UUD 1945 berkedudukan tetap dan tidak dapat diubah “
Hal ini sesuai dengan ketetapan MPR / MPRS, yang menyatakan:
“Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci yang
mengandung cita – cita luhur dari Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan yang
memuat Pancasila sebagai dasar Negara, merupakan satu rangkaian dengan proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan oleh karena itu tidak dapat diubah oleh siapapun
juga termasuk MPR hasil Pemilu, karena merubah pembukaan UUD 1945 berarti sama
halnya dengan pembubaran Negara RI”.

2.2 Makna yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

Keempat Alinea Pembukaan Undang-Undang 1945 dari masing-masing Alinea


tersebut mengandung cita-cita luhur dan juga filosofis yang menjiwai keseluruhan
sistem berpikir materi Undang-Undang Dasar.

4
Pada Alinea Pertama, menegaskan keyakinan bangsa Indonesia yang dimana bahwa
kemerdekaan itu adalah hak asasi segala bangsa, dan oleh karena itu segala bentuk
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.

Pada Alinea Kedua, dimana Alinea kedua menggambarkan proses perjuangan bangsa
Indonesia yang panjang dan penuh penderitaan yang dimana akhirnya berhasil
mengantarkan bangsa Indonesia kedepan pintu gerbang negara Indonesia yang
Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.

Pada Alinea Ketiga ini menegaskan pengakuan bangsa Indonesia akan ke-Maha
Kuasaan Tuhan Yang Maha Esa, yang mana memberikan dorongan spiritual kepada
segenap bangsa Indonesia dalam memperjuangkan perwujudan cita-cita luhurnya, yang
atas dasar keyakinan spiritual serta dorongan luhur itulah rakyat Indonesia menyatakan
kemerdekaannya.

Pada Alinea keempat, yang dimana menggambarkan visi bangsa Indonesia mengenai
bangungan kenegaraan yang hendak di bentuk dan hendak diselenggarakan dalam
rangka untuk melembagakan keseluruhan cita-cita bangsa untuk Merdeka, Bersatu,
Berdaulat, Adil dan Makmur dalam negara Indonesia.
Pada Alinea Keempat ini dimana menentukan dengan jelas bahwa tujuan negara dan
dasar negara Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip Demokrasi dan
Konstitusional.

2.3 Makna Pembukaan UUD 1945 Dalam Perjuangan Bangsa Indonesia

Pembukaan UUD 1945 yang di rumuskan secara padat dan khidmat dalam
keempat alinea tersebut, dan masing - masing dari keempat alinea memiliki kata-kata
yang mengandung arti dan makna yang sangat mandalam, dengan mempunyai nilai-
nilai yang Universal dan Lestari.
1. Bernilai Universal, yang artinya dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa di seluruh
dunia.

5
2. Bernilai Lestari, artinya mampu menampung dinamika masyarakat dan tetap
menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara.

Dan makna Pembukaan UUD 1945 dalam Perjuangan Bangsa Indonesia juga menjadi,
yaitu:
a) Sumber motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk
tetap hidup dalam suasana merdeka lahir dan batin.
b) Sumber cita-cita hukum dan moral dalam lingkup nasional dan lingkup
internasional.
c) Keteguhan hati dan motivasi kuat bangsa Indonesia dalam membela kebenaran
dan keadilan untuk melawan penjajahan.
d) Pernyataan subjektif bangsa Indonesia untuk menentang dan menghapus
penjajahan di atas dunia.
e) Pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
f) Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa untuk berdiri
sendiri.

2.4 Pokok Pikiran Dalam Pembukaan UUD 1945

Pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 dapat diartikan sebagai gambaran
jiwa atau "nyawa". Pembukaan UUD 1945 mempunyai isi yang terdiri dari 4 alinea,
dimana setiap alinea mempunyai makna khusus tersendiri dan isi yang berbeda. Pada
dasarnya, hakikat pokok pikiran pembukaan UUD 1945 dibagi menjadi 4 ( alinea 1-4 )
yaitu, pokok pikiran persatuan, pokok pikiran keadilan sosial, pokok pikiran kedaulatan
rakyat, dan pokok pikiran Ketuhanan.

1. Pokok Pikiran Persatuan, pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara


melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Pokok pikiran tersebut jelas menyatakan bahwa negara siap

6
melindungi bangsanya serta seluruh wilayah Indonesia dari paham-paham
individualistic ataupun golongan.

2. Pokok Pikiran Keadilan Sosial, pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara
ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini
merupakan pancaran sila kelima Pancasila yang dimaksudkan supaya
masyarakat memiliki pengertian dan kesadaran akan hak-hak dan kewajiban
yang dimiliki oleh setiap individu. Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 ini
dibuat dengan berpedoman kepada pasal 27 – 34 UUD 1945.

3. Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat, pokok pikiran ini berbunyi bahwa


“Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan” Sebagai negara yang menerapkan sistem
demokrasi dan musyawarah mufakat, maka diharapkan kedaulatan rakyat dan
permusyawaratan/ perwakilan dapat berjalan di Indonesia dengan lancar sesuai
dengan kaidah kedaulatan rakyat yaitu kedaulatan dipegang oleh rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-undang. Pokok pikiran ini diciptakan atas dasar
pada pasal 1 ayat 2-3 dan pasal 27 UUD 1945.

4. Pokok Pikiran Ketuhanan, pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara


berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil
dan beradab” Secara tersirat pokok pikiran ini menegaskan kepada pemerintah
dan perangkat hukum lainnya untuk tetap menerapkan budi pekerti kemanusiaan
yang baik dan ketaqwaan terhadap Tuhan. Diharapkan, harkat dan martabat
manusia juga dapat dijunjung tinggi dalam keadaan apapun dan kapanpun.
Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang keempat ini dibuat dengan
berpedoman pada pasal 34 – 37 UUD 1945.

2.5 Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945

7
Pada umumnya konstitusi suatu negara memiliki pembukaan yang menjadi
pernyataan isi sebuah pembukaan dan kedudukannya terhadap (batang tubuh) Undang-
Undang Dasar.
Undang-undang Dasar pada umumnya terdiri atas 2 bagian yaitu pembukaan dan batang
tubuh Undang-Undang Dasar yang dimana terbuat dalam satu naskah.
Hubungan antara pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, dapat dilihat dari penjelasan
resmi UUD 1945 yang berbunyi:
“Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan Indonesia. Pokok pikiran ini
mewujudkan cita-cita hukum (rechtsidee) yang menguasai Hukum Dasar Negara, baik
hukum yang tertulis (UUD) maupun hukum yang tidak tertulis UUD menciptakan
pokok-pokok pikiran ini dalam pasalnya.”
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa Batang tubuh UUD 1945 yang
terdiri dari pasal-pasal merupakan perwujudan, perincian daripada pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam pembukaannya. Pokok-pokok pikiran yang terkandung didalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara adalah merupakan suasana kebatinan dari
Undang-Undang Dasar serta mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai Hukum
Dasar Negara. Sehingga dapat dikatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara menjiwai Batang Tubuh UUD Negara
(pasal-pasalnya) merupakan realisasi, perwujudan atau perincian daripada pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam pembukaan, sedangkan untuk pembukaan itu sendiri
dijiwai oleh dasar falsafah Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang terkandung yaitu :
1. “Negara” yang bunyinya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
3. Negara berkedaulatan Rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan. Maka dari itu sistem negara yang terbentuk dalam Undang-undang Dasar
harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan.
4. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.

8
2.6 Batang Tubuh 1945

Batang tubuh UUD 1945 terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan
dan 2 ayat Aturan Tambahan.
Batang tubuh berisi dua bagian pokok yaitu:
1. Sistem Pemerintahan Negara
2. Hubungan Negara dengan warga negara dan penduduk Indonesia

2.6.1 Penjabaran Batang Tubuh UUD 1945

A. Pengertian Batang Tubuh UUD 1945

Arti Batang Tubuh UUD 1945 ialah peraturan Negara yang memuat ketentuan
ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber daripada perundang-undangan lainnya
yang kemudian dikeluarkan oleh negara itu.

C. Sifat Batang Tubuh UUD 1945

Batang Tubuh UUD 194S memiliki 3 sifat utama yaitu


1. Fleksibel, Elastis, dan Soepel artinya dapat mengikuti perkembangan zaman, kapan
saja dapat berlaku, sejak dulu hingga sekarang dan sampai kapanpun.
2. Rigid (tidak kaku) artinya isi Batang Tubuh UUD 1945 dapat diselami setiap warga
negara Indonesia secara keseluruhan, siapa saja menjadi WNI mampu menyelaminya.
3.Luwes (gemulai) maksudnya dapat dilaksanakan oleh setiap warga negara indonesia
di semua tempat, disembarang rang dan di mana saja dapat dipraktekkan.

D. Nilai-Nilai Instrumental dalam Batang Tubuh UUD

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Pasal 29, terdiri dari dua ayat yaitu:
(1) Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

9
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Pasal 26, terdiri dari tiga ayat yaitu:
(1) Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara
Penduduk ialah warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia
Hal-hal yang mengena warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang
Pasal 27, terdiri`` dari tiga ayat yaitu:
(1) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tidak ada
kecualinya.
(2) tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusinaan.
(3) setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan hukum

Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang| Setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

2.7 Dinamika Pelaksanaan UUD 1945

Dinamika dapat diartikan keseluruhan perubahan dari seluruhkomponen


masyarakat dari waktu ke waktu berupa perubahan- perubahannilai-nilai sosial, norma-
norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola perilaku individu dan organisasi, susunan
lembagakemasyarakatan,lapisan-lapisan maupun kelas-kelas dalam
masyarakat,kekuasaan, dan wewenang. Dengan kata lain dinamika merupakan
perubahan sosial meliputi perubahan organisasi sosial, status, lembaga,dan struktur
sosial masyarakat.

10
UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggidalam Negara dan
merupakan hukum dasar Negara tertulis, yang mengikat berisi aturan yang harus
ditaati.Hukum dasar Negara meliputi keseluruhansystem ketatanegaraan yang berupa
kumpulan peraturan yang membentuk Negara dan mengatur pemerintahannya.UUD
merupakan dasar tertulis(convensi).

UUD menentukan cara-cara bagaimana pusat kekuasaanitu bekerja sama dan


menyesuaikan diri satu sama lainnya. UUD merekamhubungan-hubungan kekuasaan
dalam suatu Negara. UUD disebutkan bersifat singkat dan super karena hanya memuat
37 pasal adapun pasal- pasal yang lain, hanya memuat aturan peralihan dan aturan
tambahan. Halini bermakna:
a. UUD 1945 hanya memuat aturan pokok, memuat GBHN intruksikepala
pemerintahan pusat dan lain-lain untuk menyelenggarakan Negara.
b. Sifatnya yang super atau elastis maksudnya senantiasa harus ingat bahwa
masyarakat harus berkembang seiring dengan perubahanzaman. Memang sifat
aturan yang tertulis semakin supel sifataturannya semakin baik agar tidak
ketinggalan zaman.
Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan pasal-pasal UUD1945, disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dandiundangkan dalam Berita Republik
Indonesia Tahun II NO.7. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea, pada
bagianalinea IV memuat pernyataan mengenai keadaan setelah NegaraIndonesia
terbentuk dan memiliki hubungan yang bersifat kausal danorganis dengan pasal-pasal
UUD 1945.Hubungan tersebut menyangkut beberapa hal, antara lain:
1.Undang – undang Dasar ditentukan akan ada.
2.Yang diatur dalam UUD adalah tentang pembentukan pemerintahan Negara.
3.Negara Indonesia adalah bentuk Republik yang berkedaulatanRakyat.
4.Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar falsafat Negara Indonesia.Hal-hal tersebut
“bersifat fundamental dan asasi bagi NegaraIndonesia, sehingga Pembukaan UUD 1945
berkedudukan tetap dantidak dapat diubah”.

11
Hal ini sesuai dengan ketetapan MPR / MPRS, yang menyatakan:
“Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan yangterperinci yang
mengandung cita-cita luhur dari Proklamasikemerdekaan 17 Agustus 1945 dan yang
memuat Pancasila sebagaidasar Negara, merupakan satu rangkaian dengan
proklamasikemerdekaan 17 Agustus 1945 dan oleh karena itu tidak dapat diubaholeh
siapapun juga termasuk MPR hasil Pemilu, karena merubah pembukaan UUD 1945
berarti sama hal nya dengan pembubaran Negara RI.

12
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil data yang Kami tulis, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
Pembukaan UUD 1945 bersama – sama dengan pasal – pasal UUD 1945, telah
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan diundangkan dalam Berita
Republik Indonesia Tahun II NO.7. Hal – hal tersebut “bersifat fundamental dan asasi
bagi Negara Indonesia, sehingga Pembukaan UUD 1945 berkedudukan tetap dan tidak
dapat diubah “Hal ini sesuai dengan ketetapan MPR / MPRS.
Pada Alinea Pembukaan Undang-Undang 1945 dari masing-masing Alinea
tersebut mengandung cita-cita luhur dan juga filosofis yang menjiwai keseluruhan
sistem berpikir materi Undang-Undang Dasar. dan masing - masing dari keempat alinea
memiliki kata-kata yang mengandung arti dan makna yang sangat mandalam, dengan
mempunyai nilai-nilai yang Universal dan Lestari dan juga menjadi sumber motivasi
dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk tetap hidup dalam suasana
merdeka lahir dan batin.
Dan Undang-undang Dasar pada umumnya terdiri atas 2 bagian yaitu
pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar yang dimana terbuat dalam satu
naskah. Hubungan antara pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, dapat dilihat dari
penjelasan resmi UUD 1945 yang berbunyi:
“Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan Indonesia. Pokok pikiran ini
mewujudkan cita-cita hukum (rechtsidee) yang menguasai Hukum Dasar Negara, baik
hukum yang tertulis (UUD) maupun hukum yang tidak tertulis UUD menciptakan
pokok-pokok pikiran ini dalam pasalnya.”
Batang tubuh UUD 1945 terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan
dan 2 ayat Aturan Tambahan. Pengertian Batang tubuh sendiri Arti Batang UUD 1945
ialah peraturan Negara yang memuat ketentuan ketentuan pokok dan menjadi salah satu
sumber daripada perundang-undangan lainnya yang kemudian dikeluarkan oleh negara
itu.

13
Dan Dinamika sendiri dapat diartikan keseluruhan perubahan dari seluruh
komponen masyarakat dari waktu ke waktu, Dengan kata lain dinamika merupakan
perubahan sosial meliputi perubahan organisasi sosial, status, lembaga,dan struktur
sosial masyarakat. UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang
tertinggidalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara tertulis, yang mengikat
berisi aturan yang harus ditaati.

14
DAFTAR PUSTAKA

Referensi:

Huda, N. (2005, Januari). Hakikat Pembukaan Dalam UUD 1945. JURNAL HUKUM.
NO. 28 VOL. 12 JANUARI 2005, 12, 12-25.
Mutiara, A. (2013, April 28). Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 di Indonesia.
Wulandari, T. (2022, Maret 16). Perbedaaan UUD 1945 Sebelum dan Setelah
Amandemen, Apa Saja? Diambil kembali dari detikEdu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5985102/perbedaaan-uud-1945-
sebelum-dan-setelah-amandemen-apa-saja/amp
Nafisah, S. (2021, September 8). Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945, Lengkap dari
Alinea Ke-1 hingga Alinea Ke-4. Diambil kembali dari Bobo.id:
https://bobo.grid.id/read/082878924/pokok-pikiran-pembukaan-uud-1945-
lengkap-dari-alinea-ke-1-hingga-alinea-ke-4?page=all
Wulandari, T. (2021, November 10). Pembukaan UUD 1945 Alinea 1-4 dan Maknanya.
Diambil kembali dari detikEdu: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5804914/pembukaan-uud-1945-alinea-1-4-dan-maknanya/amp
Kurniawan, H. (2020). Dinamika Pelaksanaan UUD 1945. Diambil kembali dari
SCRIBD: https://id.scribd.com/document/345155109/Makalah-Dinamika-
Pelaksanaan-UUD-1945

15

Anda mungkin juga menyukai