Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGERTIAN DAN ISI PEMBUKAAN UUD 1945

DOSEN MATA KULIAH :


BAPAK IVAN R.B.KAUNANG,S.S.M.HUM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. RAFFENA JUNIFER ROBOT
2. LISKE TINDAGE
3. NIKEN SATOLOM
4. PRISILIA MANGANTARA
5. VIOLETA THOMAS

POLITEKKES KEMENKES KESEHATAN MANADO


PROGRAM STUDI DIV JURUSAN GIZI
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang dasar merupakan hukum dasar yang tertulis. Dalam kedudukan yang
demikian, maka undang-undang dasar merupakan hukum yang menempati kedudukan
tertinggi. Oleh Karena itu maka undang-undang juga mempunyai kedudukan atau fungsi,
sebagai alat control, alat mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah yang berlaku itu
sesuai atau tidak dengan ketentuan undang-undang dasar.
Pembukaan UUD 1945 memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 (empat) alinea yang masing-masing memilki spesifikasi
tersendiri bila ditinjau dari segi nilainya. Alinea pertama, kedua, dan ketiga memuat
pernyataan yang tidak memilki hubungan dengan pasal-pasal di dalam UUD 1945. Bagian-
bagian tersebut memuat serangkaian pernyataan yang menjelaskan peristiwa yang
mendahului terbentuknya negara Indonesia. Sementara itu, alinea keempat memuat
pernyataan mengenai keadaan setelah negara Indonesia terbentuk dan alinea ini memiliki
hubungan dengan pasal-pasal UUD 1945. Banyak diantara kita yang belum memahami
pentingnya Pembukaan UUD 1945. Sebagai warga negara yang baik seharusnya kita
mengetahui arti Pembukaan UUD tersebut. Oleh karena itukami mencoba kembali
membahas mengenai arti dan pentingnya Pembukaan UUD 1945. Semoga setelah kita
mebahas materi ini, rasa patriotisme akan tumbuh dalam jiwa kita.

Amandemen merupakan prosedur penyempurnaan, tanpa harus langsung mengubah UUD


dan merupakan pelengkap serta rincian dari UUD asli. Selain itu, amandemen juga
merupakan salah satu hak legislatif untuk mengusulkan perubahan dalam suatu rancangan
Undang-Undang yang dimajukan oleh pemerintah. Amendemen UUD 1945 sesungguhnya
merupakan suatu kemutlakan jika bangsa Indonesia menginginkan adanya Reformasi.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan negara yang demokratis sekaligus makmur. Mengingat
bahwa UUD 1945 disusun pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia dalam situasi yang
serba mendesak, maka beberapa pasal yang ada di dalamnya dipandang tidak lagi sesuai
dengan situasi dan persoalan kenegaraan pada masa kini.
UUD 1945 bersifat supel (elastis), hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat
itu terus berkembang dan      dinamis. Negara Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang
seiring dengan perubahan zaman. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus tetap menjaga
supaya sistem Undang-Undang Dasar tidak ketinggalan zaman. Maka jelaslah bahwa UUD
1945 bisa diadakan perubahan sejalan dengan kehidupan masyarakat.
Menurut Sujatmiko, amandemen yang pokok itu tidak serampangan dan merupakan hal
yang serius. Konstitusi itu merupakan aturan tertinggi bernegara. Beliau berpendapat bahwa
konstitusi di negara kita belum sepenuhnya sempurna. Jika ingin menyempurnakan konstitusi
satu-satunya pilihan ialah amandemen. Dari beberapa referensi di atas amandemen haruslah
dipahami sebagai penambahan, atau perubahan pada sebuah konstitusi yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari naskah aslinya, dan diletakkan pada dokumen yang
bersangkutan. Pemahaman lebih lanjut adalah amandemen bukan sekedar menyisipkan kata-
kata atau perihal baru dalam teks. Di sisi lain, amandemen bukan pula penggantian.
Mengganti berarti melakukan perubahan total dengan merumuskan konstitusi baru mencakup
hal-hal mendasar seperti mengganti bentuk negara, dasar negara, maupun bentuk
pemerintahan. Dalam amandemen UUD 1945 kiranya jelas bahwa tidak ada maksud-maksud
mengganti dasar negara Pancasila, bentuk negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahan
presidensiil. Salah satu bentuk komitmen untuk tidak melakukan perubahan terhadap hal-hal
mendasar diatas adalah kesepakatan untuk tidak melakukan perubahan atas Pembukaan UUD
1945. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa yang harus mendasari Amandemen UUD 1945
adalah semangat menyempurnakan, memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan melakukan
koreksi terhadap pasal-pasal yang ada, tanpa harus melakukan perubahan terhadap hal-hal
yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah makna pembukaan UUD 1945 ?
2. Apa isi pembukaan UUD 1945 ?
3. Apa isi tujuan khusus UUD 1945?
4. Apa isi tujuan umum UUD 1945?
5. Apakah pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945?
6. Apa pengertian amandemen UUD 1945?
7. Apa isi naskah UUD 1945?
8. Apa isi Sejarah awal UUD 1945?
9. Apa isi Sejarah Amandemen UUD 1945?
10. Apa isi tujuan dibuatnya Amandemen UUD 1945
11. Apa isi hasil Amandemen UUD 1945?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui makna pembukaan UUD 1945.
2. Untuk mengetahui isi pembukaan UUD 1945.
3. Untuk mengetahui tujuan khusus.
4. Untuk mengetahui tujuan umum.
5. Untuk mengetahui pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945.
6. Agar dapat mengetahui arti penting amandemen UUD 1945.
7. Agar dapat mengetahui naskah UUD 1945
8. Agar dapat mengetahui Sejarah awal UUD 1945
9. Agar dapat mengetahui sejarah amandemen UUD 1945.
10. Agar dapat mengetahui tujuan dibuatnya amandemen UUD 1945.
11. Agar dapat mengetahui hasil Amandemen UUD 1945
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia, merupakan sumber dari hukum dan cita moral yang ingin di tegakkan baik
dilingkungannasional maupun internasional. Pembukaan yang telah di rumuskan secara padat
dan jelas dalam empat alinea, setiap alinea dan kata-katanya mengandung arti dan makna yang
sangat mendalam. Pembukaan UUd 1945 tidak lain adalah tempat penaungan jiwa proklamasi
yaitu jiwa Pancasila. Jadi pembukaan UUD merupakan pernyataan kemerdekaan yang terperinci
yang manegandung cita-cita luhur dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang memuat
Pancasila sebagai dasar Negara, merupakan satu rangkaian dengan proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945.
Pembukaan UUD 1945 dalah merupakan pokok kaidah Negara yang fundamental bagi
Negara Indonesia yang berkedudukan serta melekat pada kelangsungan hidup Negara Republik
Indonesia dan tidak dapat dirubah oleh siapapun karena mengubah pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 berarti pembubaran Negara Republik Indonesia.

B. Isi Pembukaan UUD 1945


Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 terdiri dari empat alenia, yang masing-masing
alenia mempunyai perumusan sebagai berikut :
a. Alenia pertama, berbunyi ”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan dia atas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Bagian pertama ini
merupakan pernyataan kemerdekaan dari segala bangsa dan bukanlah hak
kemerdekaan dari individu untuk mempertanggungjawabkan lebih lanjut, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
b. Alenia kedua, berbunyi “ Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Bagian kedua ini, menunjukkan kebanggaan
dan harapan kita atas perjuangan bangasa Indonesia selama ini. Kesimpulan dari
alenia ini adalah :
1. Bahwa perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampailah pada saat yang
mementukan.
2. Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.
3. Bahwa kemerdekaan itu bukan tujuan akhir, tapi masih harus diisi dengan
mewujudkan negara Indonesia merdeka, berdaulat,bersatu adil dan makmur.
c. Alenia ketiga, berbunyi : “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.Bagian ketiga ini
mengandung pernyataan kemerdekaan rakyat Indonesia. Pernyataan kemerdekaan ini
menegaskan bahwa :
1. Tercapainya kemerdekaan ini bukanlah seolah-olah hasil usaha mahasiswa
belaka, akan tetapi berdasarkan pula atas karunia Tuhan.
2. Proklamasi kemerdekaan ini didorong keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas.
3. Yang menyatakan kemerdekaan adalah rakyat Indonesia.
d. Alenia keempat, berbunyi : “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan ,
5. Serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Setiap negara yang sudah berdiri dan merdeka dengan syarat dan
ketentuan tertentu pasti mempunyai tujuan-tujuan yang sudah dirancang
sebelumnya. Begitu juga negara Indonesia mempunyai beberapa tujuan yang
tercantum dalam UUD 1945. Tujuan negara Indonesia terdapat dalam UUD 1945
alenia keempat. Pada alenia keempat mencangkup beberapa komponen,
diantaranya :
a) Tujuan Negara
“… untuk membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial,..”

b) Ketentuan Diadakannya UUD Negara


“… maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia..”
Dari potongan kalimat yang merupakan bagian dari alenia keempat
menunjukkan ketentuan diadakannya UUD Negara Indonesia.
c) Bentuk Negara
“… yang berbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat..”
Dari potongan kalimat yang merupakan bagian dari alinea keempat
dapat diketahui bahwa bentuk negara Indonesia adalah Republik yang
berkedaulatan rakyat.
d) Dasar Filsafat Negara
“… dengan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Potongan yang merupakan bagian dari alenia keempat merupakan
dasar filsafat Negara.
Dari 4 komponen yang terkandung dalam alenia 4 UUD Negara
Indonesia 1945,tujuan Negara akan di bahas lebih jauh.Bagian dari
alinea 4 yang menunjukkan tujuan Negara,“… untuk membentuk
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi,keadilan sosial,..”
Potongan yang merupakan bagian alinea 4 yang menunjukan
tujuan negara dapat dijabarkan oleh Hanageoedu (2011) sebagai
berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. Untuk memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial
5. Mengenai tujuan negara yang terdapat dalam UUD 1945 yang
terdapat dalam alinea 4, Kaelan (2010) menjabarkan.

C. Tujuan Khusus
Terkadang dalam anak kalimat “untuk membentuk pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa....”
Tujuan khusus dalam kalimat tersebut sebagai realisasinya adalah hubungannya
dengan politik dalam Negeri Indonesia yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.Hal ini
dalam hubungannya dengan tujuan negara hokum adalah mengandung pengertian
negara hukum formal.
2. Memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa.Hal ini dalam
hubungannya dengan pengertian negara hukum material.

D. Tujuan Umum
Tujuan negara yang bersifat umum ini dalam arti lingkup kehidupan secara bangsa di
dunia.Hal ini terkandung dalam kalimat:“....dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi,keadilan sosial....”
Tujuan negara dalam anak kalimat ini realisasinya dalam hubungannya dengan politik
luar negeri Indonesia,yaitu di antara bangsa-bangsa didunia ikut melaksanakan suatu
ketertiban dunia yang berdasarkan pada prinsip kemerdekaan,perdamaian abadi serta
keadilan sosial.Hal inilah yang merupakan dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan
aktif.

E. Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945


Pokok-pokok pikiran dijelmakan dalam batang tubuh UUD yaitu dalam pasal-
pasalnya.Ada 4 pokok pikiran yang sifat dan maknanya sangat dalam yaitu:
1. Pokok Pikiran Pertama
“Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.Hal ini berarti bahwa negara menghendaki persatuan
dengan menghilangkan faham golongan,mengatasi segala faham
perseorangan.dengan demikian Pokok Pikiran Pertama merupakan penjelmaan Sila
Ketiga Pancasila.
2. Pokok Pikiran Kedua
“Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.Hal
ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial yang didasarkan pada kesadaran bahwa
manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan
sosial dalam kehidupan masyarakat.Dengan demikian Pokok Pikiran Kedua
merupakan penjelmaan Sila Ketiga Pancasila.
3. Pokok Pikiran Ketiga
“Negara yang berkedaulatan rakyat,berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan /perwakilan ”.Hal ini menunjukan bahwa sistem negara yang
terbentuk dalam Undang-Undang Dasar haruslah berdasarkan atas kedaulatan rakyat
dan berdasar permusyawaratan /perwakilan.Pokok Pikiran Ketiga merupakan
penjelmaan Sila Keempat Pancasila.
4. Pokok Pikiran Keempat
“Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab”. Hal ini menunjukkan konsekuensi logis bahwa Undang-
Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur,dan
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

Dengan demikian Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi pertama negara


Indonesia berdasar dan diliputi oleh nilai-nilai kerohanian: Ketuhanan ,Kemanusiaa,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Dasar-dasar Kerohanian, Ketuhanan dan
Kemanusiaan memberikan ciri dan sifat Konstitusi pertama negara Indonesia berasas
kerohanian nilai-nilai religius, nilai-nilai moral dan kodrat manusia.

Suasana Kerohanian Persatuan dan Kerakyatan memberikan sifat dan ciri


Konstitusi pertama negara Indonesia merupakan suatu satu kesatuan dengan peraturan
perundang-undangan lainnya, sehingga merupakan suatu kesatuan Tertib Hukum
Nasional Indonesia.Sedangkan suasana kerohanian, Keadilan memberikan ciri dan
sifat bahwa Konstitusi pertama negara Indonesia berdasarkan nilai-nilai keadilan
kemanusiaan dan keadilan dalam hidup bersama,baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
F. Pengertian Amandemen

Amandemen adalah suatu proses penyempurnaan terhadap suatu Undang- undang tanpa
melakukan perubahan terhadap UUD atau bisa dikatakan hanya melengkapi dan juga
memperbaiki beberapa rincian dari UUD yang asli. Berdasarkan Hukum Tata Negara
pengertian amandemen ini merupakan hak yang dimiliki oleh legislatif untuk melakukan dan
memberikan suatu usulan terhadap perubahan dalam rancangan Undang- Undang yang telah
diajukan oleh pemerintah, dalam hal ini yang dikatakan pemerintah adalah pihak eksekutif.

Amandemen berasal dari Bahasa Inggris yang terdiri dari to amend atau juga sering
dikenal dengan to make better, sjika kita artikan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah suatu
hal yang dilakukan untuk melakukan perubahan atau penambahan terhadap suatu peraturan,
dalam hal ini Undang- Undang Dasar. Dalam melakukan amandemen, maka dilakukan
beberapa hal seperti menambah beberapa ketentuan atau juga pasal. Merevisi atau
memperbaiki pasal- pasal yang belum sempurna atau belum rinci serta mengurangi beberapa
pasal yang dianggap tidak perlu dalam suatu rumusan naskah UUD tersebut.

Amandemen dilakukan dengan beberapa tahapan dan juga prosedur. Hal- hal yang ingin
ditambahkan, dikurangi atau juga direvisi terlebih dahulu dibuatkan dalam bentuk naskah
perubahan yang biasanya akan dilampirkan pada naskah UUD yang sudah ada sebelumnya.

G. Naskah UUD 1945


Sebelum dilakukan amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16
bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat
berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat
Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3
pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.
H. Sejarah Awal
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk
pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa
sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama Pancasila.
Pada tanggal 22 Juni1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri
dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD
1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam
bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD
1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang
bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun
pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama
Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di
Sumatra ada BPUPKI untuk Sumatra. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli1945. Tanggal
18 Agustus1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia.

I. Sejarah Amandemen UUD 1945 di Indonesia


1) Amandemen I
Amandemen yang pertama kali ini disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999 atas dasar
SU MPR 14-21 Oktober 1999. Amandemen yang dilakukan terdiri dari 9 pasal, yakni
: pasal 5, pasal 7, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 17, pasal 20, pasal 21.
Inti dari amandemen pertama ini adalah pergeseran kekuasaan Presiden yang
dipandang terlalu kuat (executive heavy).
2) Amandemen II
Amandemen yang kedua disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000 dan disahkan
melalui sidang umum MPR 7-8 Agustus 2000. Amandemen dilakukan pada 5 Bab
dan 25 pasal. Berikut ini rincian perubahan yang dilakukan pada amandemen
kedua.Pasal 18, pasal 18A, pasal 18B, pasal 19, pasal 20, pasal 20A, pasal 22A,
pasal 22B, pasal 25E, pasal 26, pasal 27, pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C, pasal 28D,
pasal 28E, pasal 28F, pasal 28G, pasal 28H, pasal 28I, pasal 28J, pasal 30, pasal 36B,
pasal 36C.
Bab IXA, Bab X, Bab XA, Bab XII, Bab XV, Ps. 36A ;
Inti dari amandemen kedua ini adalah Pemerintah Daerah, DPR
dan Kewenangannya, Hak Asasi Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.
3) Amandemen III
Amandemen ketiga disahkan pada tanggal 10 November 2001 dan disahkan
melalui ST MPR 1-9 November 2001. Perubahan yang terjadi dalam amandemen
ketiga ini terdiri dari 3 Bab dan 22 Pasal. Berikut ini detil dari amandemen ketiga.
Pasal 1, pasal 3, pasal 6, pasal 6A, pasal 7A, pasal 7B, pasal 7C, pasal 8, pasal 11,
pasal 17, pasal 22C, pasal 22D, pasal 22E, pasal 23, pasal 23A, pasal23C, pasal 23E,
pasal 23F, pasal 23G, pasal 24, pasal 24A, pasal24B, pasal24C.
Bab VIIA, Bab VIIB, Bab VIIIA.
Inti perubahan yang dilakukan pada amandemen ketiga ini adalah Bentuk dan
Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan
Negara, Kekuasaan Kehakiman.
4) Amandemen IV
Sejarah amandemen UUD 1945 yang terakhir ini disahkan pada tanggal 10
Agustus 2002 melalui ST MPR 1-11 Agustus 2002. Perubahan yang terjadi pada
amandemen ke-4 ini terdiri dari 2 Bab dan 13 Pasal.
Pasal 2, pasal 6A, pasal 8, pasal 11, pasal16, pasal 23B, pasal 23D, pasal 24, pasal
31, pasal 32, pasal 33, pasal 34, pasal 37.
BAB XIII, Bab XIV.
Inti Perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan
perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan
kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD.
J. Tujuan Membuat Amandemen UUD 1945
Tujuan dari amandemen UUD 1945 adalah untuk menyempurnakan UUD yang sudah
ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun amandemen yang dilakukan
bertujuan untuk membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik lagi di berbagai
bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan kepentingan rakyat.

K. Hasil Amandemen UUD 1945


Adapun yang menjadi hasil amandemen UUD 1945 akhir yaitu dilakukannya
amandemen sebanyak 4 kali dimana yang diubah sekitar 46 butir, dan yang tidak dirubah
sekitar 25 butir. Dimana saat ini bisa dilihat bahwa terdapat sebanyak 199 butir ketentuan
dan juga dilakukan penambahan terdapat 174 ketentuan yang baru.
Meskipun kesemua perubahan atau juga amandemen tersebut dilakukan namun
pada bagian pembukaannya tidak dilakukan perubahan, hal ini sesuai dengan persetujuan
bersama dan juga untuk menjaga susunan NRKI dan juga untuk menegaskan sistem
pemerintahan Indonesia yang berbentuk presidensil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari motifasi dan inspirasi perjuangan
dan tekad bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan nasional. Pembukaan UUD 1945 juga
mengandung pokok-pokok pikiran yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita
moral yang ingin ditegakkan baik dilingkungan nasional maupun internasional.
UUD 1945 memiliki keterbatasan dan kelemahan yang tidak dapat dipakai maka
UUD 1945 sebagai landasan konstitusional telah mengalami beberapa amandemen :
 Amandemen ke I disahkan 19 Oktober 1999
 Amandemen ke II disahkan 18 agustus 2000
 Amandemen ke III disahkan 10 November 2001
 Amandemen ke IV disahkan 10 Agustus 2002
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyempurnakan UUD yang sudah ada
agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman dan untuk membawa bangsa ini menuju
perubahan yang lebih baik lagi di berbagai bidang dengan senantiasa selalu
memperhatikan kepentingan rakyat.      

B. Saran
1. Agar pembaca memahami makna pembukaan UUD 1945
2. Semoga pembaca dapat lebih memahani nilai luhur yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945
3. Dengan hasil makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua,bukan berarti
kami sebagai penyusun makalah ini saja tetapi juga semua pihak yang
memerlukannya,agar makalah ini sebagai acuan dalam menambah wawasan serta
pengetahuan tentang amandemen UUD 1945 dan juga menumbuhkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet :
http://sepengatahuanku.blogspot.com/2014/12/makalah-isi-dan-pokok-pikiran-pembukaan-uud-
1945.html(Sabtu 24 Agustus 2019)

https://sucifiriani.wordpress.com/2015/10/17/makalah-hakikat-pembukaan-uud-1945-pengertian-
pembukaan-uud-1945/(Sabtu 24 Agustus 2019)

https://bagipencerahan.blogspot.com/2017/03/makalah-uud-1945.html(Sabtu 24 Agustus 2019)

http://vaniakristiani.blogspot.com/2013/11/makalah-pembukaan-uud-1945.html(Sabtu 24 Agustus
2019)

https://salamadian.com/pengertian-amandemen-uud-1945/(Sabtu 24 Agustus 2019)

https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945(Sabtu
24 Agustus 2019)

http://roisferdinansyah.blogspot.com/2016/01/makalah-pancasila-amandemen-uud-1945.html(Sabtu
24 Agustus 2019)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
kasih dan anugerah-Nya kelompok ini dapat menyelesaikan Makalah dengan baik dan lancar,
sesuai dengan kemampuan kami.
Dalam pembuatan Makalah, kelompok menemui banyak hambatan namun karena
bantuan berbagai pihak akhirnya Makalah ini dapat selesai. Untuk kelompok mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ivan R.B.Kaunang,S.S.M.Hum, Selaku Bapak Dosen Mata Kuliah.
2. Teman-teman kelompok, yang telah bekerjasama dalam penyelesaian Makalah ini.
3. Orang tua yang selalu mendukung dan menyemangati penulis dalam penyelesaian
Makalah ini.
Untuk selanjutnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah wawasan
bagi kami sendiri dan juga Mahasiswa semester 1 Program Studi DIV jurusan Gizi.
Tugas Makalah Pancasila yang berjudul Pengertian dan Isi Pembukaan UUD 1945 ini
dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan Dosen kepada kami. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritikan dan saran sangat kami
harapakan, supaya dalam pembuatan karya selanjutnya kami dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga Makalah ini dapat berguna dan menambah wawasan kepada pembaca. Semoga
bermanfaat, selamat membaca!
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………...1
C. Tujuan Masalah …………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Pembukaan UUD 1945 ………..………………………………………………2
B. Isi Pembukaan UUD 1945…….. ……………………………………………………...2
C. Tujuan Khusus ………………………………………………………………………….5
D. Tujuan Umum …………………………………………………………………………..6
E. Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945……. …………………………..6
F. Makna Setiap Alinea Di Pembukaan UUD 1945 ..……………………………………7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….8
B. Saran ……………………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA ………………………….……………………………………………..9

Anda mungkin juga menyukai