Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MAKALAH PEMBUKAAN UUD 1945

Nama

LEO PERNANDO

Kelas : lX

MTS MATLA'UL ANWAR


KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pengerjaan makalah ini. Kepada kedua orang tua yang telah mendukung kami dan kepada
guru bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan kami, Ibu guru yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat membuat makalah sekaligus belajar.
Terimakasih kepada sumber-sumber yang telah menyediakan banyak informasi
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami mohon maaf jika terdapat kesalahan pengejaan kata atau kalimat. Kami telah
berusaha mengerjakannya sebaik mungkin.
Sekian dari kami. Kami mengucapkan terima kasih.
Talang Padang, 15 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................................i
Halaman Pengesahan.................................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
Daftar Isi...................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
BAB II POKOK-POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945........................................2
BAB III KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM UUD 1945........................4
BAB IV MAKNA MASING-MASING ALINEA DALAM PEMBUKAAN UUD 1945. . .5
BAB V PENUTUP....................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................7
B. Saran dan Kritik.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BABI
PENDAivHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana sebuah konstitusi biasanya mempunyai pembukaan atau
mukadimah, demikian juga dengan UUD 1945, memiliki pembukaan. Pembukaan
UUD 1945 terdiri dari empat alinea yang masing-masing memiliki makna yang
berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah isi pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945?
2. Apakah makna dari tiap pokok pemikiran Pembukaan UUD Tahun 1945?
3. Bagaimanakah pengaruh tiap pokok pikiran Pembukaan UUD Tahun 1945?
4. Bagaimanakah kedudukan Pembukaan dalam Undang-Undang Dasar 1945?
5. Bagaimanakah makna dari tiap alinea Pembukaan UUD Tahun 1945?
BAB II
POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM PEMBUKAAN UUD 1945

Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Dasar 1945,


pokok-pokok pikiran tersebut adalah :

1. Pokok Pikiran Pertama


Negara ‘melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan atas
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.’
Dalam pengertian ini diterima pengertian negara
persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap
bangsa seluruhnya.
Gambar 1. Sampul UUD

Jadi negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan.
Negara menurut pengertian ini menghendaki persatuan meliputi segenap bangsa Indonesia,
seluruhnya. Inilah suatu dasar negara yang tidak boleh dilupakan. Rumusan ini menunjukkan
pokok pikiran ‘persatuan’ dengan pengertian yang lazim, negara, penyelenggara negara dan
setiap warganegara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan
ataupun perseorangan.

2. Pokok Pikiran Kedua


Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Ini merupakan pokok pikiran ‘keadilan sosial’ yang didasarkan pada kesadaran bahwa
manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan
sosial dalam kehidupan masyarakat.

3. Pokok Pikiran Ketiga


Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.
Oleh karena itu sistem negara yang termasuk dalam Undang-Undang Dasar harus
berdasarkan kedaulatan rakyat dan berdasar asas pemusyawaratan perwakilan. Aliran ini
sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia, pokok pikiran ‘kedaulatan rakyat’ yang
menyatakan kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat.
Namun, hasil amandemen UUD 1945yang tercantum dalam Pasal 6A ‘Presiden dan
Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat’. Hal ini
membuktikan bahwa ada perubahan kedaulatan rakyat yang tadinya dilakukan sepenuhnya
oleh MPR, khusus untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dilakukan sendiri oleh seluruh
rakyat Indonesia.

4. Pokok Pikiran Keempat


Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusia yang adil
dan beradab.
Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi mewajibkan
pemerintah dan penyelenggara negara yang lain untuk memlihara budi pekerti kemanusia
yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran “Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Dasar
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, ini membuktikan bahwa pokok pikiran ini merupakan
dasar falsafat negara Pancasila.
BAB III
KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 merupakan inti atau kristalisasi dari pikiran para pendiri
Negara ( The Founding Fathers ). Pembukaan UUD juga meripakan hasil perjuangan dari
pendiri Negara dalam upaya memberikan landasan yang kokoh bagi Negara Republik
Indonesia agar mampu bertahan lama, tidak hanya untuk puluhan tahun melainkan untuk
jangka ratusan tahun.
Pembukaan Konstitusi, baik yang secara resmi disebut dengan nama Pembukaan
maupun tidak, memuat norma-norma dasar kehidupan bernegara (kaidah fundamental hidup
bernegara). Isi pembukaan konstitusi bukan rumusan pasal-pasal hukum tata negara. Namun
demikian, karena berupa norma-norma dasar, isi pembukaan itu mempertinggi kekuatan
mengikat pasal-pasal dalam Konstitusi. Demikian juga dengan UUD 1945 yang mengandung
pokok-pokok pikiran yang merupakan cita-cita hukum yang melandasi lahirnya hukum
negara, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Dengan demikian, Pembukaan
UUD 1945 merupakan sumber tertib hukum Indonesia. Di dalam Pembukaan UUD 1945
terkandung pokok-pokok kaidah negara yang fundamental. Secara konkret pokok-pokok
kaidah negara yang fundamental itu adalah dasar negara Pancasila. Kedudukan Pembukaan
UUD 1945 lebih tinggi dari Batang Tubuh UUD 1945.
BAB III

MAKNA MASING-MASING ALINEA DALAM PEMBUKAAN


UUD 1945
1. Alinea Pertama
Dari pembukaan UUD 1945, yang berbunyi: “Bahwa kemerdekaan ialah hal segala
bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan”
Kalimat tersebut menunjukkan keteguhan dan kuatnya motivasi bangsa Indonesia
untuk melawan penjajahan dan merdeka, dengan demikian segala bentuk penjajahan haram
hukumnya dan segera harus dienyahkan dari muka bumi ini karena bertentangan dengan
nilai-nilai kemanusian dan keadilan.

2. Alinea Kedua

Yang berbunyi: “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada


saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakya Indonesia kedepan
pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur”.

Kalimat tersebut membuktikan adanya penghargaan atas perjuangnan bangsa


Indonesia selama ini dan menimbulkan kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak dapat
dipisahkan dengan keadaan kemarin dan langkah sekarang akan menentukan keadaan
yang akan datang.

Nilai-nilai yang tercermin dalam kalimat di atas adalah negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur hal ini perlu diwujudkan.
1. Alinea Ketiga
Yang berbunyi: “atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.

Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan
materil bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi
keyakinan menjadi spritualnya, bahwa maksud dan tujuannya menyatakan
kemerdekaannya atas berkah Allah Yang Maha Esa.

Dengan demikian bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang


berkesinambungan kehidupan materiil dan spritual, keseimbangan dunia dan akhirat.

2. Alinea Keempat

Yang berbunyi: “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah


negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.

Dengan rumusan yang panjang dan padat ini pada aline keempat pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 ini punya makna bahwa:

 Negara Indonesia mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu melindungi segenap


bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
 Keharusan adanya Undang-Undang Dasar

 Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat


 Adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, Pembukaan UUD 1945 diciptakan sebagai bentuk pernyataan kemerdekaan dan
ide-ide serta tujuan para pahlawan memutuskan untuk menyatakan kedaulatan dan
kemerdekaan Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang terdapat di dalam pembukaan UUD
1945 merupakan pertukaran pikiran dari para pahlawan untuk mengembangkan Indonesia
menjadi negara yang lebih maju dan berkembang baik secara fisik maupun psikis yang
paling utama. Berdasarkan Pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa pancasila merupakan
fondasi terbentuknya negara yang utuh. Demikianlah Pembukaan UUD 1945 merupakan
landasan dari segala sumber hukum.
DAFTARPUSTAKA
http://www.diwarta.com/makna-setiap-alinea-dalam-pembukaan-uud-1945/1829/
http://jenemeks.blogspot.com/2012/04/kedudukan-pembukaan-uud-1945-negara.html
http://labanursongo.blogspot.com/2011/02/kedudukan-pembukaan-uud-1945.html

Anda mungkin juga menyukai