Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945”

OLEH:
KELOMPOK 1
1.HARIANI
2.ELSA
3.HASRIANTI

YAYASAN MTS
DARUSSALAM PATALASSANG
TAHUN AJARAN 2021/2022

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala puji kami ucapkan kehadirat Allah Swt, karena atas rahmat dan petunjuknya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Pembukaan UUD 1945”. Shalawat dan salam tak lupa
kita ucapkan kepada baginda nabi Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang. Penyusunan makalah ini mengenai
pembelajaran PPKN.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan terutama kurangnya
ilmu pengetahuan yang menunjang. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang
bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik kedepannya.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah ikut serta dalam
penyusunan makalah kita ini sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat waktu.

Penyusun.

Kelompok I

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Pembukaan UUD 1945
B. Isi Pembukaan UUD 1945
C. Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
D. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamsi
E. Hubungan antara Pembukaan dengan Batang Tubuh

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang dasar merupakan hukum dasar yang tertulis. Dalam kedudukan yang
demikian, maka undang-undang dasar merupakan hukum yang menempati kedudukan tertinggi.
Oleh karena itu, maka undang-undang juga mempunyai kedudukan atau fungsi, sebagai alat
kontrol, alat mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah yang berlaku itu sesuai atau
tidak dengan ketentuan undang-undang dasar.
B.Rumusan Masalah
1. Apakah makna Pembukaan UUD 1945?
2. Apa isi Pembukaan UUD 1945?
3. Apakah pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945?
4. Apa hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi?
5. Apa hubungan Pembukaan dengan batang tubuh?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pembukaan UUD 1945.
2. Untuk mengetahui isi Pembukaan UUD 1945.
3. Untuk mengetahui pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
4. Untuk mengetahui hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi
5. Untuk mengetahui hubungan Pembukaan dengan batang tubuh.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Makna Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia, yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan
baik dilingkungan nasional maupun internasional.
Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan hidmat dalam 4 alinea, setiap alinea dan
kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat mendalam dan mempunyai nilai-nilai
yang universal dan Lestari. Pembukaan UUD 1945 tidak lain adalah tempat penaungan jiwa
proklamasi yaitu jiwa Pancasila. Jadi Pembukaan UUD merupakan pernyataan kemerdekaan
yang terperinci yang mengandung cita-cita luhur dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
yang memuat pancasila sebagai dasar Negara, merupakan satu rangkaian dengan proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Pembukaan UUD 1945 adalah merupakan pokok kaidah Negara yang Fundamental bagi
Negara Indonesia yang berkedudukan serta melekat pada kelangsungan hidup Negara Republik
Indonesia dan Tidaka dapat dirubah oleh siapapun karena mengubah Pembukaan UUD 1945
berarti pembubaran Negara Republik Indonesia.
B.Isi Pembukaan UUD 1945

Pembukaan Undang-undang dasar 1945 terdiri dari empat alenia, yang masing-masing alenia
mempunyai perumusan sebagai berikut;
Alenia pertama, berbunyi “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan”.

2
Bagian pertama ini merupakan pernyataan kemerdekaan dari segala bangsa dan bukanlah hak
kemerdekaan dari individu untuk mempertanggungjawabkan jawabkan lebih lanjut, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.
Alenia kedua, berbunyi “dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur”.
Bagian kedua ini, menunjukkan kebanggaan dan harapan kita atas perjuangan bangsa
Indonesia, selama ini. Kesimpulan dari pada alenia ini adalah;
1. Bahwa perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampailah pada saat yang menentukan.
2. Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan
untuk menyatakan kemerdekaan.
3. Bahwa kemerdekaan itu bukan tujuan akhir, tapi masih harus diisi dengan mewujudkan
negara Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alenia ketiga, berbunyi “atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Bagian ketiga ini mengandung pernyataan kemerdekaan rakyat Indonesia. Pernyataan
kemerdekaan ini menegaskan bahwa;
1. Tercapainya kemerdekaan ini bukanlah seolah-olah hasil usaha mahasiswa belaka, akan
tetapi berdasarkan pula atas karunia Allah.
2. Proklamasi kemerdekaan ini di dorong keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas.
3. Yang menyatakan kemerdekaan adalah rakyat Indonesia.
Alenia keempat, berbunyi “kemudiaan daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka di susunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu UUD Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang di pimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bagian alenia keempat inilah yang menjadi pembukaan dalam arti yang murni dari pada
undang-undang dasar. Karena isinya dapat digolongkan kedalam empat hal yaitu tujuan,
ketentuan di adakannya UUD, bentuk Negara, dasar kerohanian/ falsafah Negara Pancasila.
C.Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
Pokok-pokok pikiran di jelmakan dalam batang tubuh UUD yaitu dalam pasal-pasalnya. Ada
4 pokok pikiran yang sifat dan maknanya sangat dalam yaitu;
1. Pokok pikiran pertama
“”Negara begitulah bunyinya” melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia yang berdasarkan atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian Negara
persatuan Negara yang melindungi segenap bangsa seluruhnya. Jadi Negara mengatasi
segala faham golongan, mengatasi segala faham perseorangan. Negara meliputi segenap
bangsa Indonesia seluruhnya, inilah suatu dasar yang tidak boleh di lupakan. Rumusan ini
mewujudkan pokok pikiran PERSATUAN.

2. Pokok pikiran kedua


“Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. Ini merupakan pokok
pikiran KEADILAN SOSIAL yang dilakukan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia

2
mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan masyarakat.
3. Pokok pikiran ketiga
Pokok pikiran ketiga, yang terkandung dalam pembukaan ialah Negara yang
berkedaulatan Rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan / perwakilan.
Oleh karena itu system Negara yang terbentuk dalam UUD harus berdasarkan atas
kedaulatan rakyat dan berdasarkan atas permusyawaratan/ perwakilan. Memang alenia itu
sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia, ini adalah pokok pikiran KEDAULATAN
RAKYAT yang mengatakan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh MPR (sebelum di amandemen) sekarang “kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang”.
4. Pokok pikiran keempat
Pokok pikiran keempat yang terkandung dalam pembukaan ialah Negara berdasarkan atas
ke-Tuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh
karena itu UUD harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintahan dan lain-lain
penyelenggaraan Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Ini
menegaskan pokok pikiran ke-TUHANAN YANG MAHA ESA dan KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN BERADAB.

D.Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi


Di katakan bahwa proklamasi adalah suatu Proclamtion of Independen, yang merupakan
penjebolan tertib hukum Colonial dan mulai memberlakukan tertib hukum nasional. Sedangkan
cita-cita bangsa Indonesia secara terperinci dituangkan dalam pembukaan UUD 1945, atau
menurut ketetapan MPR.No XX/ MPRS/ 1996 dinyatakan bahwa pembukaan merupakan
keinginan bangsa Indonesia yang terperinci yang mengandung cita-cita luhur dari proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan yang menurut Pancasila didalamnya, merupakan satu
rangkaian dengan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dapat juga dinyatakan, bahwa
pembukaan UUD 1945 adalah merupakan suatu Declaration of Independence dengan
Proclamation of Independence hubungannya sangat erat, sebab keduanya saling kait-mengait
satu dengan lainnya yaitu apa yang dinyatakan dalam proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
selanjutnya di perinci lebih lanjut dalam UUD 1945.
E.Hubungan Antara Pembukaan dengan Batang Tubuh
Isi pengertian yang terkandung dalam masing-masing bagian pembukaan melukiskan adanya
rangkaian peristiwa dan keadaan berkenan dengan berdirinya Negara Indonesia melalui
pernyataan kemerdekaan kebangsaan Indonesia.
1. Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuknya Negara yang
merupakan rumusan dasar-dasar pemikiran yang menjadi motifasi pendorong bagi
tersususnnya kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam wujud terbentuknya
Negara Indonesia (bagian pertama, kedua, dan ketiga pembukaan UUD 1945).
2. Yang merupakan ekspresi daripada peristiwa dan keadaan setelah Negara
Indonesia terwujud (bagian keempat pembukaan UUD 1945).
Garis pemisah antara kedua peristiwa dan keadaan tersebut dengan jelas ditandai oleh
pengertian yang terkandung dalam istilah “kemudian daripada itu”. Pada bagian keempat
pembukaan, sehingga dapatlah ditentukan sifat hubungan antara masing-masing bagian
pembukaan dengan batang tubuh UUD 1945, yaitu;
1. Bagian pertama, kedua dan ketiga pembukaan merupakan segolongan pernyataan-
pernyataan yang tidak mempunyai hubungan organisasi dengan batang tubuh UUD 1945.
2. Bagian keempat pembukaan mempunyai hubungan kausal dan organis dengan batang
tubuh UUD 1945.
3. Bahwa bentuk Republik yang berkedaulatan rakyat dan pokok dasar kerohanian Negara
Pancasila harus tertuang dalam batang tubuh UUD, oleh karena telah merupakan
ketentuan dari pembukaan.

2
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan nasional. Pembukaan UUD 1945 juga mengandung
pokok-pokok pikiran yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita moral yang ingin
ditegakkan baik dilingkungan nasional maupun internasional.
B.Saran
Dalam makalah ini penyusun ingin memberikan saran kepada pembaca;
1. Agar pembaca memahami makna pembukaan UUD 1945.
2. Semoga pembaca dapat lebih memahami nilai luhur yang terkandung dalam pembukaan
UUD 1945.

2
DAFTAR PUSTAKA

DRS. M. Ardi Yasyid, Pendidikan Pancasila.


R. Paerwanto Kosdiyo, Pendidikan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai