Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN

PANCASILA
DENGAN BATANG
TUBUH UUD 1945
Oleh : Halimah Istiqomah
20614032
Apa hubungan Pancasila dengan UUD?
■ Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran
yang meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-
cita moral bangsa Indonesia. Pokok-pokok pikiran tersebut
mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa
Indonesia karena bersumber dari pandangan hidup dan
dasar negara, yaitu Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang
bersumber dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam
batang tubuh melalui pasal-pasal UUD 1945.
■ Hubungan Pebukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila dalam
batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis.
Hubungan kausal mengandung pengertian Pembukaan UUD
1945 merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD
Penjabaran Pancasila dalam Batang
Tubuh UUD 1945
Sesuai dengan penjelasan UUD 1945, pembukaan mengandung 4 pokok
pikiran. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”
Yaitu “negara melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Pokok pikiran pertama
menegaskan bahwa aliran pengertian negara persatuan diterima dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu negara yang melindungi bangsa Indonesia
seluruhnya. Negara, menurut pokok pikiran pertama ini, mengatasi paham
golongan dan segala paham perorangan. Demikian pentingnya pokok
pikiran ini maka persatuan merupakan dasar negara yang utama. Oleh
karena itu, penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib
2. Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”
Yaitu “negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.”
Pokok pikiiran kedua merupakan causa finalis dalam Pembukaan UUD
1945 yang menegaskan suatu tujuan atau sutu cita-cita yang hendak
dicapai. Melalui pokok pikiran ini, dapat ditentukan jalan dan aturan-
aturan yang harus dilaksanakan dalam UUD sehingga tujuan atau cita-cita
dapat dicapai dengan berdasar kepada pokok pikiran pertama, yaitu
persatuan. Hal ini menunjukkan bahwa pokok pikiran keadilan sosial
merupakan tujuan negara yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia
Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”,
Yaitu “negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan”. Pokok pikiran ketiga mengandung
konsekuensi logis yang menunjukkan bahwa sistem negara yang terbentuk
4. Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu
negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adali dan beradab”.
Pokok pikiran keempat menuntut konsekuensi logis, yaitu UUD harus
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Pokok
pikiran ini juga mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab sehingga
mengandung maksud menjunjung tinggi hak asasi manusia yang luhur dan
budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran keempat Pembukaan
UUD 1945 merupakan asas moral bangsa dan negara
Batang Tubuh UUD setelah mengalami
Amandemen
1. Pasal-pasal yang tertakait aturan pemerintahan
negara dan kelembagaan negara
2. Pasal-pasal yang mengatur hubungan antara
negara dan penduduknya yang meliputi warga
negara, agama, pertahanan negara, pendidikan,
dan kesejahteraan sosial
3. Pasal-pasal yang berisi materi lain berupa aturan
mengenai bendera negara, bahasa negara, lambing
negara, lagu kebangsaan, peerubahan UUD,
Contoh Penjabaran Pancasila kedalam
batang tubuh melalui pasal pasal
■ Sistem pemerintahan negara dan kelembagaan negara
a) Pasal 1 ayat (3) : Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum
yang dimaksud adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk
menegakkan keadilan dan kebenaran dan tidak ada kekuasaan yang tidak
dipertanggung-jawabkan.
b) Pasal 3ayat (1) : MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUDayat (2) :
MPR melantik Prisiden dan / atau Wakil Presidenayat (3): MPR hanya dapat
memberhentikan Presiden dan / atau Wakil  Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD
■ Hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi warga
negara, agama, pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan
sosial.
a) Pasal 26 ayat (2) : Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
b) Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
c)  Pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.
d)  Pasal 31 ayat (2) : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya.  Pasal 33 ayat (1) : perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
e)  Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
■ Materi lain berupa aturan bendera negara, bahasa
negara, lambing negara, dan lagu kebangsaan.
a)  Pasal 35 Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih
b)  Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia
c) Pasal 36A Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika
d)  Pasal 36B Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya
Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang lalu hubungan Pancasila dengan


Pembukaan UUD 1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang
bersifat formal dan material. Hubungan secara formal, yang
mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak
hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi
dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat
padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religus dan asas-asas
kenegaraan yang unsur-unsurnya terdapat dalam Pancasila.
Hubungan Material berarti secara material tertib hukum Indonesia
dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Pancasila sebagai sumber tertib hukum indonesia meliputi sumber
nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.

Anda mungkin juga menyukai