T UKURAN LETAK
A
I. PENDAHULUAN
Dengan memperhatikan secara seksama data-data statistika yang telah dikumpulka n
ternyata bahwa ada beberapa nilai data yang berciri khusus yang dapat disisipkan ke
dalamnya atau diantara bilangan yang satu dan bilangan lainnya. Nilai atau ukuran
khusus itu selanjutnya lebih dikenal sebagai nilai letak.
Ukuran letak yang ada ternyata dapat membagi sebarisan terurut data menjadi empat
sama banyak disebut kuartil, atau membagi menjadi sepuluh sama banyak disebut
desil dan membagi seratus sama banyak disebut persentil dan sebagainya.
Ada pula bentuk nilai atau ukuran nilai yang menunjukkan letaknya sebagai inter antar
kuartil biasa disebut jangkauan kuartil ada juga jangkauan persentil dari sekumpula n
data-data statistika yang tersaji dan seterusnya.
Page 1
II. NILAI LETAK
A. Kuartil, Q
1. Pengertian
Kuartil adalah suatu nilai letak yang membagi data statistika menjadi empat
bagian yang sama banyak, masing-masing bagian adalah dua puluh lima persen
atau memuat
seperempat data. Jadi dalam sebarisan data ada tiga kuartilnya. Selanjutnya
dapat diperlihatkan dengan gambar, sebagai berikut :
25 % 25 % 25 % 25 %
nilai data
Q1 Q2 Q3
2. Nilai Kuartil, Qi :
a. Data Tunggal
Untuk data tunggal atau data tidak berkelompok nilai kuartil dihitung setela h
data diurutkan terlebih dahulu. Letak kuartil ditentukan dengan formula :
Letak Qi pada data ke i = 1, 2 , 3 dan n = banyak data.
Contoh :
Tentukan nilai-nilai kuartil dari data-data berikut ini :
i. 5 3 7 8 5 2 6 9 2 7 5
ii. 7 5 9 4 6 7
Jawab :
i. Data diurutkan dahulu, menjadi :
2 2 3 5 5 5 6 7 7 8 9 , banyaknya data, n = 11 buah
Kuartil 1, Q1 : letak Q1 pada data ke data ke 3
Q1 Q2 Q3
Jadi nilai Q1 = 3 , nilai Q2 = 5 , dan nilai Q3 = 7
Page 2
ii. Data diurutkan, menjadi :
4 5 6 7 7 9 , banyaknya data n = 6 buah
Q1 , letak Q1 pada data ke = pada data ke 1,75
Nilai Q2 = 6 + 0,5 ( 7 – 6 )
= 6,5
Q3 , letak Q3 pada data ke = data ke 5,25
Nilai Q3 = 7 + 0,25 ( 9 – 7 )
= 7 + 0,5
= 7,5
Jadi nilai Q1 = 4,75 , nilai Q2 = 6,5 dan nilai Q3 = 7,5
b. Data Berkelompok
Untuk menentukan basarnya nilai kuartil data berkrlompok digunakan rumus
:
Keterangan :
Qi = kuartil ke i. i = 1, 2 , 3
b = tepi bawah kuartil ke i
F = jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil ke i
f = frekuensi kelas kuartil ke i
p = panjang interval kelas
n = banyaknya ( jumlah ) data
Page 3
Contoh :
Tentukan nilai kuartil dari data berkelompok di bawah ini :
Interval Nilai Frekuensi
35 – 41 6
42 – 48 16
49 – 55 25
56 – 62 21
63 – 69 9
Jumlah 80
Jawab :
Kuartil ke 1, letak Q1 pada data ke data ke 20 berada dikelas ke 2
= 41,5 + 4,812
= 46,312
Jadi kuartil ke 1 = 46,312
Kuartil ke 2, letak Q2 pada data ke 40 berada dikelas ke 3
F = 16 + 9 = 25, f = 25, b = 48,5
Nilai = 48,5 +
Q2 = 48,5 + 4,2
= 52,7
Jadi kuartil ke 2 = 52,7
Kuartil ke 3, Letak Q3 pada data ke 60 berasa dikelas ke 4
F = 25 + 16 + 9 = 50, f = 21, b = 55,5
Nilai = 55,5 +
Q3
= 55,5 + 3,33
= 58,83
Jadi kuartil ke 3 = 58,83
Page 4
B. Desil , D :
1. Pengertian
Desil adalah suatu nilai letak yang membagi data statistika terurut menjadi
sepuluh bagian sama banyak. Masing-masing bagian memuat sepuluh perse n
data atau sepersepuluh data. Jadi dalam sebarisan data statistika terurut ada
sembilan desil. Desil diberi notasi Di , i = 1, 2 , 3 , … , 9.
Selanjutnya secara matematika dapat digambarkan, sebagai berikut :
10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
2. Nilai Desil
a. Data Tunggal
Seperti halnya kuartil, letak desil dicari setelah data diurutkan terlebih
dahulu.
Letak desil, Di pada data ke = 1,2.3,...,9
Contoh :
Tentukan nilai D1, D5 dan D9 dari data-data berikut ini :
24 27 30 31 37 28 36 28 36 34 29 30
Jawab :
Data diurutkan menjadi :
24 27 28 29 30 30 31 34 36 36 37 banyaknya data, n = 12
Letak D1 pada data ke , berada pada data ke 1,33
Page 5
= 36 + 0,8 ( 36 – 36 )
= 36
Jadi D1 = 24,9 ; D5 = 30,5 dan D9 = 36
b. Data Berkelompok
Keterangan :
f = frekuensi kelas desil ke i
F = jumlah frekuensi sebelum kelas desil ke i
b = tepi bawah kelas desil ke i
Di = desil ke i , i = 1, 2, 3 , … , 9
p = panjang interval kelas
Contoh :
Hitunglah besarnya D1, D5 dan D9 dari data di bawah ini :
Interval Nilai 40 – 47 48 - 55 56 - 63 64 - 71 72 - 79 80 - 87
Frekuensi 12 23 16 32 13 4
Jawaban
Page 6
Jadi D1 = 47,17 ; D5 = 71,19 dan D9 = 75,65
C. Persentil, P :
1. Pengertian
Persentil adalah suatu ukuran nilai letak suatu data terurut yang membagi data
menjadi seratus bagian yang sama banyak. Masing-masing bagian memuat
satu persen atau seperseratus dari data. Jadi dalam sebarisan data statistika
terurut akan mempunyai sembilanpuluh sembilan persentil. Persentil diberi
notasi Pi, dengan i = 1, 2, 3, … , 99
Selanjutnya secara matematika dalam digambarkan, sebagai berikut :
2. Nilai Persentil
a. Data Tunggal
Letak persentil data tunggal atau tidak berkelompok ditentukan dengan
formula :
Pi berada pada data ke , i = 1,2,3,.....,99
Contoh :
Tentukan nilai P10 , P50 dan P90 dari data beriktu ini :
16 13 21 20 17 21 13 15 17 23 27 15 28 14
Jawab :
Data diurutkan menjadi :
13 14 15 15 15 16 17 17 20 21 21 23 27 28 , banyak data,
n = 14
Letak P10 pada data ke data ke 1,5
Page 7
Jadi nilai P10 = 13,5 , P 50 = 17 dan P90 = 27,5.
Selanjutnya nilai-nilai persentil tersebut dapat diperlihatkan dengan gambar,
sebagai berikut :
13 14 15 15 15 16 17 17 20 21 21 23 27 28
P10 P50 P90
b. Data Berkelompok
Untuk data berkelompok nilai persentil dihitung dengan formula :
contoh
Hitunglah nilai P10 , P50 dan P90 dari data berikut ini :
Interval Nilai Frekuensi
20 – 25 9
26 – 31 16
32 – 38 24
39 – 44 20
45 – 50 18
51 - 56 13
Jumlah 100
Page 8
D. Jangkauan Semi Inter Kuartil / Simpangan Kuartil , SK :
1. Pengertian
Jangkauan semi inter kuartil atau jangkauan kuartil adalah suatu jangkaua n
data statistika terurut yang besarnya setengah dari rentangan atau jangkaua n
antar kuartil. Simpangan semiinter kuartil atau simpangan kuartil diberi notasi
SK, dan dihitung dengan rumus :
Page 9
Contoh :
Tentukan besarnya jangkauan semi inter kuartil dari data di bawah ini :
5 2 4 7 2 9 3 8 4 9 6 4
Jawab :
Data diurutkan menjadi : 2 2 3 4 4 4 5 6 7 8 9 9 banyak data
n = 12
Page 10
Simpangan kuartil atau jangkauan semi inter kuartil , SK = seperdua kali
selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah.
SK = ½ ( Q3 – Q1 )
= ( 35,75 – 26,37 )
= 4,69
Jadi jangkauan semi inter kuartilnya adalah 4,69.
Page 11
Jawab :
Dicari dahulu nilai rata-rata hitung dengan cara, sebagai berikut :
Interval Nilai fi xi fi . xi
16 – 20 8 18 144 324 2592
21 – 25 6 23 138 529 3174
26 – 30 4 28 112 784 3136
31 – 35 12 33 396 1089 13068
36 – 40 10 38 380 1444 14440
Jumlah 40 1170 36410
12
STATISTIKA
UKURAN PENYEBARAN
I. PENDAHULUAN
Data statistika yang telah dikumpulkan, disajikan, jika dianalisa secara seksama
ternyata bahwa data-data tersebut terkonsentrasi pada daerah sebaran tertentu yang
sama. Menyebar berarti ada penyimpangan atau menyimpang dari sebuah acuan
sebuah patokan atau yang dijadikan standar.
Penyebaran adalah suatu nilai yang menunjukkan kearah mana nilai-nilai data
statistika itu menyimpang dari suatu acuan yang dijadikan patokan dan masih dapat
diterima. Konsentrasi penyimpangan data terhadap suatu acuan patokan ada yang
membagi data : menjadi empat sama banyak disebut kuartil, menjadi sepuluh sama
banyak disebut desil, menjadi seratus sama banyak disebut persentil, dan sebagainya.
Bentuk penyimpangan terhadap suatu acuan patokan nilai yang digunakan ada
kalanya adalah nilai rata-rata disebut simpang rata-rata dan jika berdasarkan nilai
baku disebut simpang baku.
A. Range/ Jangkauan, R :
1. Pengertian
Range atau daerah jangkauan adalah selisih antara nilai data terbesar dan
nilai data terkecil. R = Xmaks - Xmin
2. Nilai Jangkauan
13
a. Data tunggal
Untuk data tunggal atau data tidak berkelompok, range dihitung dengan
formula :
R = Xmaks - Xmin
Contoh :
Tentukan range dari data berikut ini :
5 7 9 4 3 9 10 6 4 7 9 5
Jawab :
R = Xmaks - Xmin
= 10 - 3
=7
Jadi rang dari data di atas adalah 7.
b. Data Berkelompok
Range untuk data berkelompok adalah selisih antara titik tengah interval
terakhir dan titik tengah interval kelas pertama.
14
Contoh :
Tentukan jangkauan dari data berikut ini :
Interval Frekuensi
24 – 30 13
31 – 37 17
38 – 44 10
45 – 51 5
52 – 58 15
Jawab :
Inetrval Titik Tengah Range = Xi maks – Xi min
24 – 30 27 = 55 – 27
31 – 37 34 = 28
38 – 44 41 Jadi jangkauan = 28
45 – 51 48
52 – 58 55
B. Simpangan Rata-rata , SR :
1. Pengertian
Simpangan rata-rata adalah suatu simpangan nilai observasi hasil penelitian
terhadap nilai rata-rata hitungnya.
a. Data Tunggal
Untuk data tunggal nilai simpangan rata-rata dihitung dengan formula :
Contoh :
Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut ini :
5 7 9 4 3 9 10 6 4 7 9 5
15
Jadi simpang rata-rata, SR = 1,2
b. Data Berkelompok
Untuk data berkelompok nilai simpangan rata-rata dihitung dengan rumus :
i = 1, 2, 3, … , n
= titik tengah kelas interval ke i
Contoh :
Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut ini :
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3
Jumlah 50
Jawab :
.
55 2 110 21 42
62 6 372 14 84
69 7 483 7 49
76 20 1520 0 0
83 8 664 7 56
90 4 360 14 56
97 3 291 21 63
Jumlah 50 3800 350
16
Rata-rata = 76
Simpang rata-rata , SR = = 7
C. Simpangan Baku, S :
1. Pengertian
Simpangan baku atau deviasi standar adalah suatusimpangan yang
besarnya sama dengan akar pangkat dua dari kuadrat variansinya, dimana
varians merupakan suatu bilangan perbandingan antara jumlah selisih nilai data
dengan rata-ratanya dan jumlah atau banyaknya data.
Keterangan :
S = Simpang Baku
S2 = Varians
= Nilai rata-rata
n = Banyaknya data
Contoh :
Data 7 bulan terakhir penderita DBD sebuah Puskesmas di Makassar
adalah, sebagai berikut : 15 17 12 16 12 15 18 .
Hitunglah simpang bakunya !
Jawab :
17
Xi Xi -
15 0 0
17 2 4
12 -3 9
16 1 1
12 -3 9
15 0 0
18 3 9
Jumlah 32
Keterangan :
18
b. Data Berkelompok
Untuk data berkelompok simpangan baku dihitung dengan formula :
Contoh :
Tentukan simpangan baku dari data di bawah ini !
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3
Jumlah 50
Jawab :
Untuk memudahkan menghitung dapat digunakan bantuan tabel, sebagai
berikut :
Nilai fi xi fi . xi fi .
19
Jadi simpangan baku dari data di atas adalah 10.
Selain dengan rumus di atas, simpangan baku dapat pula dihitung dengan
rumus metode singkat ( short method ), sebagai berikut :
Keterangan :
p = banyaknya interval kelas
d = dugaan sementara simpangan
n = jumlah ( banyaknya ) data
fi = frekuensi kelas ke i , dengan i = 1 , 2 , 3 , … , n
Contoh :
Simpangan baku dari contoh di atas dengan formula ini adalah :
Nilai fi xi d d2 d . fi d2. fi
52 – 58 2 55 -3 9 -6 18
59 – 65 6 62 -2 4 -12 24
66 – 72 7 69 -1 1 -7 7
73 – 79 20 76 0 0 0 0
80 – 86 8 83 1 1 8 8
87 – 93 4 90 2 4 8 16
94 – 100 3 97 3 9 9 27
Jumlah 50 0 100
20
Jadi simpangan bakunya adalah 9,9.
D. Angka Baku
1. Pengertian
Angka baku atau nilai standar adalah suatu pengubahan nilai yang digunakan
untuk membandingkan aua atau lebih keadaan yang berbeada. Angka baku
yang lazim digunakan adalan z skore.
Keterangan :
x = nilai mentah
= nilai rata-rata/ mean
S = Simpangan baku
Angka baku dapat digunakan untuk membandingkan atau menentukan mana
yang mempunyai nilai atau bobotnya paling baik dari dua atau lebih keadaan.
Contoh :
Ali mendapatkan nilai matematika 73 dengan rata-rata 67 dan simpangan
bakunya 10, nilai Bahasa Inggris 80 dengan rata-rata 70 dan simpangan
bakunya 12. Bandingkan mana dari dua nilai mata pelajaran itu yang lebih baik
bobotnya !
Jawab :
Angka baku matematika Angka baku Bahasa Inggris
Jadi nilai Bahasa Inggris lebih baik dibanding nilai matematika, karena
mempunyai nilai angka baku yang lebih tinggi.
21